Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis

by Tristan Xu 10:22,Jul 07,2020
Segerombolan orang-orang itu pun bersiap untuk pergi, Doni Li salah satu karyawan kecil disana, dengan wajah yang seperti teringat sesuatu bertanya: “Kakak Ren, karena semuanya pergi dan hanya tinggal Erwin Gu yang tidak pergi, kalau begitu bagaimana menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita yang belum selesai, tuan muda Gu yang begitu baiknya pasti akan membantu kita bukan?” setelah berkata seperti itu dia pun menatap Erwin Gu.

“Boleh juga! Erwin, lagipula kamu sedang kosong, tidak ada pesta dan juga tidak ada pacar yang menemani, kalau begitu kamu lembur saja di sini!” belum sempat Erwin merespon, Nicholas pun sudah menarik tangan Sally untuk pergi.

Sebenarnya dalam hati Erwin sangat keberatan dan tidak bersedia, tetapi mau bagaimana lagi, dia hanya bisa mengingat satu persatu perbuatan mereka kepadanya.

Semakin dipikir semakin kesal, semakin dipikir semakin stres.

Kata-kata Sally Su selalu bermunculan dalam telinga Erwin: “Aku tidak ingin lagi bekerja bersama denganmu lagi, jika teringat kita dulu, rasanya aku sangat menyesal dan terasa sangat menjijikkan.”

“Kenapa?”

“Masih berani lagi tanya aku kenapa? Hari ini aku beritahu kamu, semuanya karena uang! Karena kamu tidak punya uang, dan di dalam kehidupan ini, uang itu sangat penting, apakah kamu tahu? Kamu boleh membenciku karena aku materialistis, aku gila kehormatan, dan aku adalah wanita yang jahat. Tidak apa-apa, hanya orang bodoh yang percaya hidup ini hanya cukup makan dan minum!”

Memikirkan hal itu, Erwin pun berkata kepada dirinya sendiri: “Dasar jahanam! Hanya tinggal beberapa hari hidup susah, setelah aku berhasil melewati semua ini, aku pasti akan membuat kalian semua menyesal, tidak, membuat kalian memohon padaku!”

Walaupun Erwin berkata demikian, tetapi pekerjaan yang berada di tangannya pun tidak berhenti karena dia tahu, jika dia mau mengembalikan identitasnya, maka dia harus menurut dan sabar dalam waktu ini, dan juga tidak boleh sedikit pun melakukan kesalahan.

“Halo, tuan muda, tuan besar Gu mencari anda untuk mengobrol.”

“Si tua Gu itu ada urusan apa mencariku? Aku tidak berbuat kesalahankan?” seketika Erwin pun bertanya dengan panik.

“Sepertinya tuan besar Gu mau pergi jauh, dan mungkin dia belum bisa kembali untuk sementara waktu, jadi dia ingin mencari tuan muda, untuk membahas perjanjian empat tahun yang lalu itu.”

Mendengar kabar itu, Erwin Gu merasa sangat senang sekali, bagaimana pun juga, dia sudah setiap hari ditindas sebagai orang miskin oleh orang-orang, setelah pontang-panting akhirnya dia bisa mengembalikan identitas dirinya yang sebenarnya, lalu dia segera ingin memberitahukan ke orang-orang, terutama kepada Sally Su, wanita yang gila kehormatan itu bahwa aku adalah sultan!!!

Erwin Gu segera pergi dan tidak mempedulikan lagi pekerjaan yang diberikan oleh Nicholas Ren, begitu keluar dari pintu, tangannya pun memberhentikan sebuah taksi, dan sudah lama sekali tidak menikmati hal ini.

Melihat kota yang begitu modern, kelap-kelip lampu pun memenuhi jalanan. Taksi itu mengarah ke sebuah daerah villa yang sangat besar, lingkungan di sini sangatlah hening, yang bisa Erwin dengar pun adalah suara detak jantungnya sendiri.

Sudah empat tahun, empat tahun berkeliaran di luar dan tidak pernah pulang ke rumah, dan kali ini pun akhirnya berhasil.

“Si tua Gu itu, ada urusan apa mencariku? Apakah dia mempercepat waktu perjanjianku?” begitu masuk pintu rumah Erwin Gu pun berteriak dengan senang, benar-benar ayah ini, selama empat tahun ini dia selalu menaati peraturan, tetapi tidak pernah sekali pun dia membantunya.

Walaupun itu adalah peraturan yang dibuat oleh kakek, dan ayah dulunya juga seperti itu, tetapi dia masih tidak mengerti dengan kata-kata “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

“Dasar bocah ini, malah sampai tidak memanggilku ayah.” Tuan besar Gu melihat anaknya yang senang dan berkata: “Beberapa tahun ini kamu sudah menderita, tetapi kamu harus merasakan penderitaan dulu, baru bisa merasakan kenikmatan. Besok aku akan pergi ke luar negeri, pacarku memaksaku untuk berlibur, jadi kebetulan sekali batas waktumu sudah mau sampai, dengan begitu perusahaanku dan beberapa bisnis akan kuberikan kepadamu, kamu harus melakukannya dengan benar, jangan tidak bertanggung jawab, dan ingat untuk menjaga diri sendiri!”

Erwin Gu pun merasa sangat senang sekali, akhirnya berhasil!!!

“Anda yang sudah tua begini tenanglah, sudah bertahun-tahun aku menjaga diriku sendiri, kalau mau pergi, pergilah dengan tenang, tetapi kamu harus meninggalkan uang padaku, dan juga ini semua adalah warisan dari jerih payah kakek, aku tidak akan seperti kamu yang menyia-nyiakannya, dan kamu sekarang sudah bertambah tua, jadi jagalah kesehatanmu, perempuan tidak ada satu pun yang baik.”

“Kamu yang masih bocah berani sekali mengajariku, ini adalah VVIP Member Card Klub Sky kota A, kartu ini selain kamu, aku dan kakek juga punya, kamu boleh menggunakan seluruh data-data itu.”

Wajah Erwin Gu pun terkejut dan berkata: “Hebat sekali kamu, sampai-sampai bisa membuat kartu VVIP Card ini. boleh juga kamu.”

Klub Sky adalah tempat yang hanya didatangi oleh orang-orang berada dan orang-orang penting di kota A, pembuatan kartu ini juga sangat ketat, semuanya berdasarkan posisi kamu di kota A dan pemasukannya. Dan kartu ini pun bisa dibuat oleh si tua itu.

“Uang di dalam di dalam kartu ini ada 50 juta RMB (Sekitar 100 miliar rupiah), cobalah kamu membuat bisnis sendiri, dan ini adalah sebuah kartu kredit, nominalnya tidak terbatas, kartu ini aku berikan untukmu, jika ada apa-apa boleh digunakan, tetapi jangan berfoya-foya, kamu harus melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri......”

“Baiklah, baiklah, aku sudah tahu, kamu tenanglah, aku sudah perencanaan bisnis sendiri, jadi kamu jangan khawatir!”

Erwin Gu sudah bisa melepaskan semua penderitaannya sekarang, dalam hatinya pun berpikir: “Sudah menderita beberapa tahun, akhirnya kesempatan untuk mengembalikan diri pun tiba, dan sekarang sudah saatnya memperlihatkan ke orang-orang.”

Dan sekarang uang Erwin Gu pun tidak terhitung nilainya, lalu dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Hotel Grand, dia memberitahukan kepada manajer hotel tersebut bahwa dia yang akan membayar seluruh tagihan Nicholas Ren, begitu manajer mendengar perintah dari tuan muda Gu, dia pun dengan segera menjalankannya, serta menyuruhnya untuk mengantarkan kue tar, setelah menyelesaikan masalah ini, akhirnya hati Erwin Gu pun merasa tenang.

Di sisi lainnya, Nicholas Ren yang sedang asyik makan bersama dengan rekan-rekan kerjanya, tiba-tiba saja “Selamat malam, kue tar ini adalah pemberian dari tuan muda Gu kepada seorang nona yang bernama Sally Su, dan juga, tagihan hari ini sudah dibayar oleh tuan muda Gu, dia memerintahkan untuk tidak segan-segan memesan makanan yang ingin dimakan, dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada nona Su!”

“Tuan muda Gu? Tuan muda Gu yang mana?” wajah Nicholas Ren bertanya dengan tidak senang kepada Sally Su.

“Tidak tahu, aku tidak mengenal tuan muda Gu, apa jangan-jangan dia salah mengirimkannya!” Sally Su pun melihat kue tar empat tingkat itu, dalam pikirannya dia mencari siapa sebenarnya orang yang bermarga Gu dan kaya itu. Dia takut kalau Nicholas Ren marah karena kue tar yang tidak jelas ini.

“Tuan muda Gu, apakah itu Erwin Gu? Tidak mungkin, tidak mungkin.”setelah Doni Li berkata seperti itu, dia pun memukul wajahnya berkali-kali. “Bagaimana mungkin? Dia hanyalah seorang yang miskin.”

“Itu tidak mungkin, aku sudah mengenal Erwin Gu selama tiga tahun, dan selama mengenalnya, dia hanyalah orang miskin, bagaimana mungkin dia bisa memberikan kue tar yang sebesar ini dan membayar tagihan kita.” Kata Sally Su dengan yakin.

Nicholas Ren saat ini seperti sudah kehilangan mukanya, pacar sendiri yang berulang tahun, tetapi malah dibayar oleh orang lain, dan orang ini juga tidak jelas siapa. Awalnya Nicholas Ren merasa takut apakah benar si brengsek Erwin Gu itu, tetapi mendengar kata-kata yang begitu yakin dari Sally Su, dia pun menjadi tenang.

Demi menjaga kesenangan semua orang, Nicholas Ren pun berpura-pura datar dan berkata: “Semuanya silakan makan dengan santai, tidak tahu siapa orang sial itu yang sudah membayar tagihan kita, lain kali aku yang akan mentraktir kalian makan.”

Semuanya juga tidak percaya jika ini dilakukan oleh Erwin Gu, bagaimana pun juga, dalam pikiran mereka Erwin Gu adalah seseorang yang tidak punya uang alias miskin.

Setelah pesta selesai, Sally Su masih bertanya kepada pelayan di restoran itu siapa sebenarnya tuan muda Gu, pelayan pun hanya berkata dia adalah anak dari tuan besar Gu, keluarga sultan di kota A.

Setelah itu Nicholas pun mengantar Sally pulang ke rumah, dengan masih tidak tenang bertanya: “Benar-benar bukan Erwin Gu kan? Kamu pernah cerita padaku tentang keadaannya.”

“Tidak mungkin, bagaimana mungkin, kalau pun memang dia, pasti seluruh hasil jerih payahnya sudah terkuras habis.” Kata Sally Su dengan nada mengejek.

Download APP, continue reading

Chapters

121