Bab 10 Anak Dengan IQ 200
by Tanto
11:59,Sep 02,2019
Yenny Tang membawa Lani dan Liando ke sekolah bahasa Inggris Rainbow. Ini adalah sekolah yang telah dia hubungi ketika berada di luar negeri!
Lani mengenakan gaun putri berwarna putih, rambutnya dikuncir ekor kuda. Indah dan manis. Dia sangat mirip seperti putri kecil yang masih hidup.
Sedangkan Liando mengenakan setelan jas. Wajah yang serius, tetapi tidak dapat menyembunyikan fitur wajahnya yang halus dan lucu. Berperilaku tenang dan sopan jika kita mengabaikan usianya. Dia seperti seorang gentleman Inggris.
Yenny Tang mengenakan pakaian yang lebih formal tetapi juga santai, rambutnya diikat. Fitur wajahnya sendiri indah dan halus. Wajahnya lebih terbuka. Itu bahkan lebih cantik, dan dia termasuk wanita cantik yang tidak bosan dilihat berulang kali. Muda dan cantik, semakin dilihat semakin cantik.
Dia menggandeng tangan Liando dan Lani berjalan di antara kerumunan. Penampilan yang luar biasa, tubuhnya seperti bercahaya. Tidak sedikit orang yang berspekulasi apakah mereka adalah artis dan artis anak-anak.
Ketika kepala sekolah melihat Yenny Tang menggandeng Liando dan Lani, kepala sekolah juga terkejut dan berpendapat bahwa gen keluarga ini sangat bagus.
"Halo, nyonya Yenny, kedua anak Anda terlihat sangat luar biasa,” kata kepala sekolah sambil tersenyum.
Tentu saja. Anakku Liando dan Lani bukan hanya terlihat sangat luar biasa, tetapi kenyataannya juga sangat luar biasa. Jika diucapkan keluar, takutnya akan membuatmu takut!
"Tidak, kepala sekolah terlalu memuji," Yenny Tang tersenyum manis.
"Bolehkah memberitahuku siapa nama kalian?"
“Liando Tang,” jawab Liando dengan wajah serius.
"Halo kepala sekolah. Namaku Lani Tang!" Lani yang manis dan indah.
"Bisakah memberitahu kepala sekolah, sudah berapa umur kalian?"
“Ada tertulis di file informasinya.” Kata Liando dengan wajah serius.
Si Lani berkata: "Kami berusia lima tahun."
“Oke!” Kepala sekolah mengeluarkan satu set pertanyaan ujian seleksi masuk sekolah untuk Liando dan Lani.
"Kepala sekolah Anda sudah salah ambil, ini bukan topik pertanyaan untuk taman kanak-kanak." Liando mengangkat wajah kecilnya. Tetap manis.
"Ini adalah ujian seleksi masuk. Setelah lulus, kamu sudah bisa masuk sekolah."
"Tetapi kami akan masuk ke taman kanak-kanak, kenapa ini bukan pertanyaan tentang taman kanak-kanak?" Liando bersikeras.
"Kepala sekolah ingin mengetes Liando dan Lani."
"Lalu jika semuanya dijawab dengan benar, penghargaan apa yang akan kudapatkan? Setiap kali aku mengerjakan ujian dengan baik, ibu akan menghadiahiku dan kakak sebuah hadiah."
"Kalau begitu, hadiah apa yang kamu inginkan?"
"Jika aku dan kakakku menang, bolehkah nantinya kami tidak perlu membayar uang sekolah?
Kepala sekolah ragu-ragu dan menjawab: "Boleh saja, jika kalian bisa mendapatkan nilai seratus, maka kepala sekolah persilahkan kalian masuk ke sekolah ini dengan gratis."
Pertanyaan ujiannya adalah pertanyaan untuk sekolah menengah pertama, walaupun kedua anak itu cerdas, tetapi mereka belum pernah mendapatkan pendidikan formal, kepala sekolah mengeluarkan serangkaian pertanyaan ini, hanya untuk mengetes dasar mereka.
Mengenai janji itu, dapatkah dia mengatakan bahwa dia hanya menggoda anak-anak?
Lani Tang mendekat ke hadapan Yenny Tang dan Liando Tang, mengekspos kedua lesung pipinya, tertawa dan berkata: "Ibu, kita sudah bisa menghemat sejumlah uang, hihi."
"Anak-anakku sangatlah pintar."
Melihat putrinya yang tidak hanya imut, tetapi juga sangat pintar sehingga tidak punya teman, benar-benar seperti terbuat dari mesin.
Setengah jam kemudian, kepala sekolah lebih sungkan lagi terhadap Yenny Tang. Nilai ujian masuk sekolah Liando dan Lani sangat mengesankan, mendapatkan nilai seratus.
Setelah masuk sekolah, Yenny Tang membawa kedua anaknya untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekolah.
Pada saat ini, telepon Yenny Tang berdering, dan itu adalah panggilan dari CK Group, seharusnya panggilan itu adalah urusan masuk kerja.
"Ibu angkat telepon dulu ya, sayang, kalian pergi melihat-lihat sekolah dulu."
Liando dan Lani mengangguk, keduanya berjalan sambil melihat-lihat, tiba-tiba --
“Paman yang tampan itu.” Lani melihat sebuah punggung yang familiar di sekolah dan segera berlari ke arahnya.
Jimson Ye adalah pemegang saham terbesar di Sekolah Inggris Rainbow, setiap tahunnya dia akan mengunjungi sekolah tersebut setahun sekali.
Tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arahnya, refleksnya bukan untuk melarikan diri, tetapi malah menangkapnya.
“Paman yang tampan, kebetulan sekali, kita bertemu lagi.” Dia memegang leher Jimson Ye dengan kedua tangan, menatapnya dan memperlihatkan dua lesung pipit, manis dan menyenangkan.
Jimson Ye mengenalinya, dia adalah gadis kecil cantik dan imut yang dia temui di bandara.
Seseorang yang selalu benci berdekatan dengan orang lain, dipeluk oleh seorang gadis kecil yang hanya pernah berjumpa dua kali, tetapi terkecuali ini, dan masih ada sedikit kegembiraan di hatinya.
“Ternyata adalah kamu, benar-benar suatu kebetulan.” Bibir tipis Jimson Ye yang acuh tak acuh, dengan lembut terangkat, menunjukkan beberapa kelengkungan yang lembut.
Lani mengenakan gaun putri berwarna putih, rambutnya dikuncir ekor kuda. Indah dan manis. Dia sangat mirip seperti putri kecil yang masih hidup.
Sedangkan Liando mengenakan setelan jas. Wajah yang serius, tetapi tidak dapat menyembunyikan fitur wajahnya yang halus dan lucu. Berperilaku tenang dan sopan jika kita mengabaikan usianya. Dia seperti seorang gentleman Inggris.
Yenny Tang mengenakan pakaian yang lebih formal tetapi juga santai, rambutnya diikat. Fitur wajahnya sendiri indah dan halus. Wajahnya lebih terbuka. Itu bahkan lebih cantik, dan dia termasuk wanita cantik yang tidak bosan dilihat berulang kali. Muda dan cantik, semakin dilihat semakin cantik.
Dia menggandeng tangan Liando dan Lani berjalan di antara kerumunan. Penampilan yang luar biasa, tubuhnya seperti bercahaya. Tidak sedikit orang yang berspekulasi apakah mereka adalah artis dan artis anak-anak.
Ketika kepala sekolah melihat Yenny Tang menggandeng Liando dan Lani, kepala sekolah juga terkejut dan berpendapat bahwa gen keluarga ini sangat bagus.
"Halo, nyonya Yenny, kedua anak Anda terlihat sangat luar biasa,” kata kepala sekolah sambil tersenyum.
Tentu saja. Anakku Liando dan Lani bukan hanya terlihat sangat luar biasa, tetapi kenyataannya juga sangat luar biasa. Jika diucapkan keluar, takutnya akan membuatmu takut!
"Tidak, kepala sekolah terlalu memuji," Yenny Tang tersenyum manis.
"Bolehkah memberitahuku siapa nama kalian?"
“Liando Tang,” jawab Liando dengan wajah serius.
"Halo kepala sekolah. Namaku Lani Tang!" Lani yang manis dan indah.
"Bisakah memberitahu kepala sekolah, sudah berapa umur kalian?"
“Ada tertulis di file informasinya.” Kata Liando dengan wajah serius.
Si Lani berkata: "Kami berusia lima tahun."
“Oke!” Kepala sekolah mengeluarkan satu set pertanyaan ujian seleksi masuk sekolah untuk Liando dan Lani.
"Kepala sekolah Anda sudah salah ambil, ini bukan topik pertanyaan untuk taman kanak-kanak." Liando mengangkat wajah kecilnya. Tetap manis.
"Ini adalah ujian seleksi masuk. Setelah lulus, kamu sudah bisa masuk sekolah."
"Tetapi kami akan masuk ke taman kanak-kanak, kenapa ini bukan pertanyaan tentang taman kanak-kanak?" Liando bersikeras.
"Kepala sekolah ingin mengetes Liando dan Lani."
"Lalu jika semuanya dijawab dengan benar, penghargaan apa yang akan kudapatkan? Setiap kali aku mengerjakan ujian dengan baik, ibu akan menghadiahiku dan kakak sebuah hadiah."
"Kalau begitu, hadiah apa yang kamu inginkan?"
"Jika aku dan kakakku menang, bolehkah nantinya kami tidak perlu membayar uang sekolah?
Kepala sekolah ragu-ragu dan menjawab: "Boleh saja, jika kalian bisa mendapatkan nilai seratus, maka kepala sekolah persilahkan kalian masuk ke sekolah ini dengan gratis."
Pertanyaan ujiannya adalah pertanyaan untuk sekolah menengah pertama, walaupun kedua anak itu cerdas, tetapi mereka belum pernah mendapatkan pendidikan formal, kepala sekolah mengeluarkan serangkaian pertanyaan ini, hanya untuk mengetes dasar mereka.
Mengenai janji itu, dapatkah dia mengatakan bahwa dia hanya menggoda anak-anak?
Lani Tang mendekat ke hadapan Yenny Tang dan Liando Tang, mengekspos kedua lesung pipinya, tertawa dan berkata: "Ibu, kita sudah bisa menghemat sejumlah uang, hihi."
"Anak-anakku sangatlah pintar."
Melihat putrinya yang tidak hanya imut, tetapi juga sangat pintar sehingga tidak punya teman, benar-benar seperti terbuat dari mesin.
Setengah jam kemudian, kepala sekolah lebih sungkan lagi terhadap Yenny Tang. Nilai ujian masuk sekolah Liando dan Lani sangat mengesankan, mendapatkan nilai seratus.
Setelah masuk sekolah, Yenny Tang membawa kedua anaknya untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekolah.
Pada saat ini, telepon Yenny Tang berdering, dan itu adalah panggilan dari CK Group, seharusnya panggilan itu adalah urusan masuk kerja.
"Ibu angkat telepon dulu ya, sayang, kalian pergi melihat-lihat sekolah dulu."
Liando dan Lani mengangguk, keduanya berjalan sambil melihat-lihat, tiba-tiba --
“Paman yang tampan itu.” Lani melihat sebuah punggung yang familiar di sekolah dan segera berlari ke arahnya.
Jimson Ye adalah pemegang saham terbesar di Sekolah Inggris Rainbow, setiap tahunnya dia akan mengunjungi sekolah tersebut setahun sekali.
Tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arahnya, refleksnya bukan untuk melarikan diri, tetapi malah menangkapnya.
“Paman yang tampan, kebetulan sekali, kita bertemu lagi.” Dia memegang leher Jimson Ye dengan kedua tangan, menatapnya dan memperlihatkan dua lesung pipit, manis dan menyenangkan.
Jimson Ye mengenalinya, dia adalah gadis kecil cantik dan imut yang dia temui di bandara.
Seseorang yang selalu benci berdekatan dengan orang lain, dipeluk oleh seorang gadis kecil yang hanya pernah berjumpa dua kali, tetapi terkecuali ini, dan masih ada sedikit kegembiraan di hatinya.
“Ternyata adalah kamu, benar-benar suatu kebetulan.” Bibir tipis Jimson Ye yang acuh tak acuh, dengan lembut terangkat, menunjukkan beberapa kelengkungan yang lembut.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved