Bab 6 Hanya Dia Yang Akan Aku Nikahi Dan Hanya Akan Menikah Dengannya

by Glen Valora 18:01,Nov 26,2021
Ganni dan Violet saling memandang selama tiga detik, melihat diri sendiri yang ada di depan dalam hati ada berbagai macam rasa, sulit diungkapkan dengan kata apapun.

“ Ganni, apa yang telah terjadi.”

Tepat pada saat ini, Ibu Ganni yang mengenakan celemek longgar dan membawa sebuah kaki babi besar keluar, tangannya masih memegang pisau untuk membuang kulit, pisau perak tajam itu penuh dengan darah.

Ganni melihat ibu kandungnya keluar, dalam sekejap langsung senang sekali.

Ini baru mamanya, dengan segala ciri-ciri cantik wanita pedesaan legendaris, pekerja keras, kompeten, pelit, rajin dan hemat dalam mengurus rumah tangga.

Violet menggaruk kepala, hampir tak bisa berkata-kata.

“ Vio, kaki mama sudah lemas, perlu panadol, kalau tidak kita pulang dulu, wanita itu, aduh, sungguh terlalu menakutkan.”

Ekspresi wajah Ibu Violet sudah hampir menangis, meraih lengan Ganni.

Violet memegang kening, kelemahan mamanya sungguh membuat dia sakit kepala, tapi Ibu Ganni malah membuat dia tidak tahan!

Kemarin dia bukan hanya pertama kalinya duduk di sepeda motor roda tiga untuk mengangkut babi, masih tidur satu rumah dengan daging babi yang penuh darah itu, malam hari begitu lampu dimatikan, tikus-tikus berlarian dalam rumah, dia masih melihat seekor tikus besar kebingungan yang saling menatap dengannya, dia sendiri tidak tahu sebenarnya malam itu bagaimana dia bisa tertidur.

“Ma, aku Violet.”

“Ma, aku Ganni.”

Ganni berjalan ke hadapan mamanya, tangan masih membawa barang yang diberikan Paman Ketiga, penuh perasaan mendalam.

Hanya saja, sekarang penampilannya adalah Violet.

Violet juga berada di hadapan mamanya, meraih tangan mamanya, dalam mata penuh air mata, tetapi, dia yang berpenampilan Ganni, Ibu Violet dengan lincah menyingkirkan tangannya.

“Aku bukan mamamu, kamu salah mengenali orang, Vio kita pergi saja.”

“Aku juga bukan mamamu, putraku kita pulang.”

Setelah Ibu Ganni dan Ibu Violet saling memandang, masing-masing menarik anak sendiri berjalan ke arah berlawanan.
Ibu Ganni membawa Violet pulang ke rumah, Ibu Violet menyeret Ganni berjalan ke arah mobil.

“Berhenti. Apa yang ingin kalian lakukan, apakah tidak bisa bicara baik-baik? Aku adalah Violet, dia baru Ganni, kami berdua mengalami kecelakaan dan saling bertukar tubuh!”

Violet pusing sekali, sekarang dia dan Ganni sedang bicara sedangkan kedua orang tua itu sama sekali tidak mendengar apa yang mereka katakan.

Begitu Violet yang berpenampilan Ganni selesai berteriak, kedua orang tua berhenti.

“Mau bohongi siapa?”

Ibu Violet dan Ibu Ganni jarang bisa kompak sekali, selanjutnya, paksa menyeret untuk memisahkan mereka.

Ganni ditarik Ibu Violet naik ke mobil R8, kerumunan orang yang ada di pintu masuk sedang membicarakan mobil mewah dan Ibu Violet, di desa Ngaglik tidak pernah melihat mobil semewah ini.

Ganni takut menyakiti Ibu Violet, juga tidak berani sekuat tenaga membebaskan diri, hanya bisa membiarkan dia bawa ke dalam mobil.

“Kamu lihat, kamu lihat, orang apaan, wanita penjagal babi, sungguh menyeramkan, kita pulang saja, kelak kamu dan Ganni itu, lebih baik lebih cepat putus hubungan, baru berapa hari sudah membuatmu tergila-gila, keluarga besar Regina kita besanan dengan keluarga seperti itu, benar-benar mempermalukan keluarga besar Regina kita, jika papamu sampai tahu, tidak tahu akan marah seperti apa.”

Ibu Violet bicara sambil menyalakan mobil, mulutnya seperti senapan mesin yang terus berbicara tanpa henti.

Tidak bisa, aku tidak boleh pergi, aku masih belum bicara berduaan dengan Violet, membicarakan tentang tujuan.

Jika meninggalkan wanita ini sendirian di rumahnya, walau tidak gila juga tidak akan ada akhir yang baik, jika Violet sungguh tidak bisa berpikiran terbuka dan melakukan hal bodoh dengan tubuhnya.

Pada akhirnya tetap dialah yang akan menderita.

“Mama, berhenti, ada hal yang harus aku katakan pada Ganni.”

“Kamu ada urusan apa, kamu cukup belajar dengan baik saja, sisanya biar mama yang urus saja.”

Ibu Violet yang lemah lembut ketika marah juga keras dan kuat.

“Aku dan dia sudah berhubungan badan, aku sedang mengandung anaknya, aku hanya akan menikah dengannya!”

“ciitttt--” Ibu Violet segera mengerem mendadak, menghindari mobil melaju keselokan di sisi jalan.

Di dalam rumah Ganni

“Aku dan dia sudah berhubungan badan, dia sedang mengandung anakku, hanya dia yang akan aku nikahi!”

Ibu Ganni sedang mencabuti bulu di kaki babi, mendengar apa yang dikatakan oleh Violet, seketika pisau tidak bisa masuk ke kaki babi itu, memotong tulangnya hingga patah.

“Telah berhubungan dan sudah hamil, hahaha, bagus sekali bocah tengik, biasanya tidak menunjukkan sikap apapun, ternyata memiliki kemampuan sebesar ini, hahaha, aku segera telepon ayahmu agar dia cepat pulang, ini adalah hal baik, malam ini ibu akan masakkan kaki babi untukmu, apakah kamu ada nomor telepon gadis itu, suruh dia ke sini, tadi aku masih belum serius melihatnya.”

Melihat sikap Ibu Ganni yang berubah 180 derajat, Violet tercengang, kenapa, kenapa bisa berubah drastis.

Jelas-jelas sebelumnya, Ibu Ganni terlihat memiliki dendam mendalam terhadap tubuhnya dan mamanya.

“Namun, kamu juga harus pertimbangkan dengan jelas, ibu mertuamu itu, sekali lihat sudah tahu bukan orang yang mudah diajak komunikasi, meskipun kamu yang sedang berada di atas angin, tapi hal ini bisa dipastikan atau tidak tergantung pada usahamu.”

Mengapa mamaku bisa langsung naik level menjadi ibu mertua?

Di dalam hati Violet muncul sederet tanda tanya, sikap Ibu Ganni sungguh bisa berubah dalam sekejap mata.

Dia sungguh tak berdaya sampai bisa muncul ide ini, harus bicarakan baik-baik dengan Ganni, dia si gendut itu, seandainya melakukan hal buruk menggunakan tubuhnya, maka dia tidak akan tahan.

Apalagi sekarang identitasnya adalah pria, tubuhnya juga pria, dia harus tidur dengan mengenakan pakaian, selain itu, sudah sepanjang hari tidak pergi ke toilet.

Setiap kali bercermin harus memiliki tekad yang kuat sekali.

Violet tidak tahu, apakah Ganni akan menjaga dirinya atau tidak, begitu terpikir Ganni ke toilet, mandi, memakai pakaiannya dan tidur di ranjangnya, seluruh tubuhnya langsung merinding.

Harus terikat bersama Ganni dulu, baru bisa mencegat hal yang lebih mengerikan terjadi.

Memikirkan ini, Violet memegang ponsel Ganni, menelepon ke ponselnya sendiri.

Ponsel Lenovo model lama, ada noda minyak padat yang sudah membekas di layar, begitu klik untuk menghidupkan layar, yang masuk dalam pandangan adalah bintang film JAV yang mengenakan pakaian seksi.

Dengan cepat telepon tersambung.

“Kamu datang ke rumahmu sebentar.”

“Ehm, kondisi mama tidak terlalu baik, aku harus pergi sekarang juga.”

Telepon dimatikan, mereka berdua menghela nafas lega.

“Suruh gadis itu yang bertanggung jawab atas keluarga kita, meskipun kita tidak kaya, tapi jika dia menikah ke dalam keluarga kita pasti akan makan dan hidup dengan nyaman, akan menghidupinya dengan baik.”

Mendengar kata-kata yang ada di seberang telepon, Ibu Ganni tersenyum puas.

Paras gemuk dan jelek putranya yang tidak mudah untuk mencari istri adalah ganjalan yang selalu ada dalam hatinya, meskipun dalam pandangannya meremehkan ‘bangsawan’ lemah seperti Ibu Violet itu, tapi demi kebahagiaan putranya, dia bisa mentoleransi pilihan.

Download APP, continue reading

Chapters

62