Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)

by JavAlius 21:43,Feb 29,2020
Olive tidak bersikap sopan padanya dan tetap dengan dingin berkata : "Aku katakan sekali lagi, pergi berbaris di belakang !"

Kekuasaan Olive seperti ini selalu menarik perhatian, gayanya yang elegan dan dingin membuatnya terlihat luar biasa, akan tetapi, dia begitu sombong dan dingin malah membuat pria berotot ini sangat marah, dia dengan tidak gampang menggunakanku untuk meningkatkan martabatnya, tapi malah dihancurkan oleh Olive, ini membuatnya sangat tidak senang, dia menggertakkan gigi, menunjuk Olive dan menjerit : "Sial, kamu pikir kamu siapa ? ada hak apa kamu mengaturku ? kalau aku tidak pergi, emang apa yang bisa kamu lakukan padaku ?"

Ekspresi Olive tetap dingin seperti gunug es, hanya saja intonasi bicaranya menjadi lebih kasar, wajahnya membeku dan berkata : "Aku adalah ketua dari organisasi pemeriksaan ketertiban murid sekolah, aku ada hak untuk mengaturmu, kalau kamu tidak berbaris, maka aku akan mengurangi kreditmu dan menyerahkanmu pada bagian keamanan sekolah !"

Setelah Olive selesai berkata perkataannya, langsung ada beberapa serikat mahasiswa dengan kain merah yang diikat di lengan baju datang berkumpul. Sebenarnya, tadi pria berotot ini memotong baris dan membuat masalah, beberapa murid ini juga sudah melihatnya dari awal, tapi mereka tidak perlu menyinggung pria berotot ini untuk membelaku, karena pria berotot ini tidak bisa diremehkan, akan tetapi sekarang Olive sudah keluar, maka masalah berbeda, semua anggota murid pada organisasi yang menjaga kantin keluar dan membela Olive.

Aku tidak sangka, Olive rupanya adalah ketua dari organisasi murid, beberapa tahun ini sebenarnya terjadi perubahan seperti apa hingga bisa membuatnya berubah menjadi sekarang seperti ini, benar - benar bisa melakukan segala hal, wajah yang cantik dan elegan, tempramen yang luar biasa, talenta yang bagus, pelajar yang baik, dan kemampuan untuk mengatasi yang baik, tidak ada yang tidak bisa dilakukan wanita ini.

Awalnya pria berotot yang sangat sombong ini saat melawan Olive sudah sangat tidak ada muka, akan tetapi masih tidak percaya, membuka mulut dan berpikir untuk berkata sesuatu. Disaat ini, pemain basket disampingnya berbisik di telinganya, pada akhirnya dia pria berotot ini menahan kemarahannya dan dengan kasar mengibaskan tangannya, membawa beberapa orang tersebut dan pergi dari kantin.

Setelah pria berotot dan kawannya pergi, kantin dalam sesaat penuh dengan sorakan dan seruan yang keras, perbuatan Olive memenangkan persetujuan semua orang. Andi yang di sebelahku lebih heboh dan dengan keras menjerit : "Wah, sangat berkarisma, dewi !"

Olive sama sekali tidak tenggelam pada keagungan ini, setelah dia mengusir pria berotot, dia sendiri juga langsung pergi, tidak ada sedikit keraguan pun !

Dari awal sampai akhir, Olive tidak melihatku sama sekali, seperti aku orang yang diganggu ini sama sekali tidak ada.

Disaat ini, aku tidak tahu dengan perasaanku sendiri, senang ? atau tidak bisa diungkapkan ? senang karena Olive sudah pergi, tidak mengenaliku. Akan tetapi, bagaimana dia bisa tidak mengenaliku ? jangan - jangan, dia sama sekali tidak melihatku ? atau dia sudah lupa denganku ?

Aku akui beberapa tahun ini aku ada perubahan yang cukup besar, tubuhku tinggi, kulit hitam, rambut pendek, bukan lagi anak kecil yang suka menangis seperti perempuan, tapi tidak peduli bagaimanapun, rupaku tetap sama, apa dia tidak mengenaliku sama sekali ?

Sudahlah, tidak pikir lagi, dia tidak mengenaliku lebih baik, aku juga tidak usah khawatir lagi, kalau dia sudah lupa denganku maka itu adalah hasil yang paling baik. Meskipun aku masih ada perasaan benci padanya, tapi masa lalu sudah berlalu, apa yang aku lakukan padanya sekarang juga tidak bisa mengubah segalanya, hanya akan membuatku dalam keadaan jatuh semakin dalam. Apa yang bisa aku lakukan adalah memenuhi permintaan ibuku, bekerja untuk masa depan yang lebih baik, menjadi orang yang tinggi, membuat ibuku tenang dan bangga kernaku !

Disaat aku bengong, Andi menepuk bahuku, dengan nada yang sangat senang berkata : "Orang sudah pergi, kamu ngapain masih berdiri seperti orang bodoh, jangan - jangan sudah dibutakan oleh karismanya Olive ? kamu sudah diberkati, membuat dewi Olive membelamu !"

Aku langsung sadar kembali dan melihat kearah Andi, langsung tersenyum pahit dan berkata : "Ayo, jalan !"

Selesai mengatakannya, aku membungkuk mengambil nampan dan berjalan kearah tempat duduk kantin.

Andi mengikutiku dan berkata padaku : "Chandra, kamu pergi ambil lagi saja !"

Aku meluruskan mulut dan berkata : "Tidak usah, juga tidak ada racun, masih bisa dimakan !"

Meskipun makanan sedikit ternodai tapi masih bersih, aku tidak ingin memboroskan makanan makanya tidak membuangnya. Tapi kelakuanku dilihat oleh orang lain, terlihat menyedihkan, mungkin mereka mengira aku orang yang sangat miskin. Aku juga tidak mempedulikan pandangan orang lain, mencari tempat, duduk dan makan.

Saat makan, aku tidak tahan dan bertanya pada Andi : "Andi, pria yang kasar tadi, latar belakangnya itu apa ?"

Andi meletakkan sumpit dalam tangannya dan dengan ekspresi yang serius berkata : "Namnaya Gunawan, akademi olahraga, orang dalam kota. Saat SMA satu sekolah denganku, setiap hari bertengkar, sangat gila, akan tetapi, nilai olahraganya memang sangat bagus, juga banyak nilai tambahan, makanya baru bisa masuk sekolah ini !"

Untuk gosip, Andi selalu sangat mengerti, kalau aku ada keraguan bisa langsung bertanya pada ponsel pintar ini. Mendengar perkataan Andi, raut mataku tanpa sadar berubah semakin dalam, dan dengan ringan membuka suara, seperti tenggelam pada pemikiran sendiri dan berkata : "Aku tahu !"

Andi yang melihatku seperti ini, dengan penasaran bertanya : "Chandra, kamu ingin ngapain, kamu jangan - jangan berpikir untuk balas dendam ? tolong jangan cari masalah untuk dirimu sendiri, kamu itu sendiri dan orang luar tidak akan bisa menghadapinya, dan juga, kamu juga tidak rugi, bukannya ada Olive bunga kampus yang membelamu, ini adalah berkat seumur hidupmu, bersyukurlah !"

Aku tersenyum kecil dan berkata : "Kamu berpikir terlalu banyak, makanlah !"

Setelah menghabiskan makanan dengan tidak selera dan tidak semangat, aku dan Andi pulang ke asrama.

Dalam perjalanan, Andi berbicara tanpa henti, topik permbicaraannya adalah sekitaran Olive, gayanya yang sangat senang dapat dilihat dari perkataan dan tingkah lakunya. Dia berterima kasih pada langit dan tanah, berterimakasih hari ini memberikan berkat yang baik padanya, membuatnya bertemu dengan Olive, dan juga berhubungan dengan Olive dari jarak yang dekat. Dia berkata, dia sengaja untuk menghirup nafas dengan dalam beberapa kali di samping Olive, mencium bau harum tubuhnya, dan masih sangat bersemangat sampai sekarang ! Setelah selesai mengatakan ini, dia masih tidak henti berkata padaku, Olive benar - benar keren, rupanya dia ada sikap yang keras, benar - benar karisma yang tidak terhingga, mulai dari sekarang dia akan menyembah Olive sebagai dewi, sebagai idola.

Telingaku hampir tumbuh ulat oleh percakapan Andi, tapi aku tidak merusak kesenangannya, terus dengan diam menjadi pendengar, kadang - kadang masih bisa menjawabnya. Dalam hatiku sebenarnya menghela nafas, kalau dia tahu Olive dulu adalah wanita yang aneh dan berandal, apa dia masih akan menganggap Olive sebagai dewi ?

Tentu saja, tidak peduli bagaimanapun, aku tidak akan membocorkan kejadian masa lalu antara aku dan Olive, biarkan semuanya berlalu seperti angin !

Akan tetapi, kenyataan selalu berbeda dengan pemikiran, seperti pisau yang berjalan pada arah yang salah. Saat aku dan Andi berjalan masuk ke sebuah jalan yang kecil, tiba -tiba, terdengar sebuah suara yang ringan dan jelas secara tiba - tiba : "Chandra, tunggu !"

Jantungku berdetak, berbalik kepala dan melihat, ada Olive yang sedang membawa sebuah payung anti sinar matahari, dengan diam dan hati - hati berdiri di samping jalan kecil.

Disaat ini, aku ada perasaan seperti berbalik melihat orang itu tapi dihancurkan oleh cahaya !

Download APP, continue reading

Chapters

537