Bab 5 Dia Mati?

by Tiffany Wibisono 11:24,Aug 16,2022
Mobil pengawal segera tiba di Charming.

Sharon ditarik oleh dua pengawal memasuki sebuah ruangan dan dua lelaki tua dengan perut buncit dan wajah mesum sudah menunggu di sana.

Wajah Sharon menjadi pucat dalam sekejap.

Doni tidak peduli padanya lagi, dia bahkan menyiapkan perjanjian perceraian, lalu untuk apa selama tiga tahun ini Sharon selalu bertahan?

Lampu di dalam ruangan sangat terang, tapi sekarang tubuh Sharon sangat dingin dan gemetar, rasa putus asa memenuhi hatinya.


Dua tangan pria mesum itu mulai menyentuh kerah bajunya dan mulai merobek pakaiannya.

"Wanita, kenapa kamu menangis? Apakah kamu takut kami akan menyakitimu? Jangan khawatir, kami berjanji untuk sangat lembut."

"Ya kalau sudah nyaman, mungkin kamu akan minta kami untuk lebih agresif, hahaha."

Kedua orang tua ini sudah cukup menjadi ayah bagi Sharon.

Sharon menangis dan tersenyum sedih.

Dia kira bisa hidup sampai tua dengan Doni, bahkan membayangkan kalau mereka juga masih akan bersama di kehidupan selanjutnya, namun sepertinya dia tidak akan mampu melakukan ini.

Dia salah, dia tidak akan bisa menunggu sampai saat itu.

Doni, selamat tinggal, kita akhirnya bebas satu sama lain.

Mendorong kedua lelaki tua itu dengan kasar, Sharon berbalik dan menabrak dinding..

* *

Brag!

Karel jatuh telentang di atas ring tinju.

"Sial, jangan terlalu keras dong!”

Karel berdiri sambil memegangi perutnya yang sakit, rasanya dia akan memuntahkan anggur merah yang baru saja diminumnya.

Hans meliriknya dengan dingin, "Harunsnya kamu bilang kalau kamu lemah."

"Sialan, aku terlalu malas dan akan biarkan kamu pergi.” Karel menyeka wajahnya, melepas sarung tinjunya, melambaikan tangannya dan berkata, "Aku tidak bermain lagi, aku harus menjemput seorang gadis."

Hans tampak jijik, "Apa gunanya seorang wanita."

Karel terdiam sejenak dan berkata, "Aku sudah bilang tidak semua wanita seperti Naura. Kamu harus berhenti mikir gitu dan coba dekat dengan wanita lain. Jangan sampai kamu beneran jadi jomblo seumur hidup.”

Hans jelas tidak tertarik dengan topik ini, dia berbalik dan pergi ke kamar mandi.

Karel juga tidak peduli dan bersiul keluar dari vila, tepat ketika dia hendak masuk ke Lamborghini, mobil Hummer datang dan dua pengawal bergegas turun dari atas.

“Apa yang terjadi?” Karel bertanya.

Pengawal itu membungkuk sedikit dan berkata, "Tuan Handoko, Wanita itu menabrakkan diri ke dinding, apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Wanita apa?"

"Wanita pembersih yang diperintahkan Tuan Wijaya untuk dikirim ke Charming."

Karel tampak sedikit terkejut, wanita itu menabrak dinding?

“Dia mati?”

“Dia masih hidup, tapi dahinya bengkak dan pingsan. Apakah aku harus kirim dia ke rumah sakit atau membuangnya begitu saja?”

“Mana orangnya?” Tanya Karel.

"Di dalam mobil."

Karel berjalan mendekat dan melihat wajah pucat di dalam mobil. Fitur wajah yang indah, sangat cantik dan sangat menarik.

Memalingkan matanya, Karel tersenyum jahat, membawa Sharon keluar dari mobil dan berkata, "Oke, aku akan mengurus wanita ini, kalian bisa pergi."

...

Hans pergi ke kamar setelah mandi dan menyipitkan matanya saat merasa ada sesuatu yang salah.

Lampu di kamar lebih redup dari biasanya dan kenapa ada tonjolan di tempat tidur?

Hans mengangkat selimut.

Lalu dia melihat tubuh seorang wanita telanjang yang putih dan lembut, berkilau terkena cahaya redup, tubuhnya yang seksi. Wajah wanita itu juga bersih dan memejamkan mata, seolah mengungkapkan..

Kamu bisa memilikinya…

Download APP, continue reading

Chapters

297