Bab 15 Aku Akan Menikahinya

by Tiffany Wibisono 11:26,Aug 16,2022
"berhenti!"

Sebuah teriakan keras bergema di udara.

Naura sedang terburu-buru dan dengan marah pergi untuk menarik tangan Hans, "Hans, hari ini kamu dan kakek adalah orang penting, ayo kembali ke ruang perjamuan."

Hans menarik tangannya dengan dingin dan menatap dingin pada seseorang yang berjalan pergi, "Nona, kamu berani jalan lagi, aku akan buat kamu tidak bisa berjalan seumur hidupmu!"

Sharon berhenti berjalan, tidak meragukan perkataannya karena pria itu juga bisa mengirimnya ke Charming dan pastinya bisa melakukan apa pun.

"Kau ingin lari setelah menamparku?"

Hans melangkah maju dan membalikkan tubuh Sharon. Dia tidak berharap untuk melihatnya lagi, tapi kenapa wanita ini kabur begitu melihatnya?

Sharon menggigit bibirnya dan berkata terlebih dahulu, "Tuan, aku di sini hanya untuk bekerja, aku tidak ingin merayu kamu."

Hans mengerutkan kening, tepat ketika dia akan berbicara, di belakang, pintu ruang perjamuan dibuka lagi dan Kakek Ferdi berjalan keluar dengan ekspresi tidak senang, "Ada apa? Semua tamu menunggu di dalam dan kenapa kalian berkumpul di sini?”

Mata Naura berbinar dan dia segera berlari untuk meraih lengan Kakek Ferdi, mengeluh dengan marah, "Kakek, wanita jalang itu ada di sini untuk mengganggu Hans lagi, kamu harus mengusirnya."

Ketika Kakek Ferdi mendengar kata-kata itu, dia menatap Sharon. Dia mengenakan gaun putih sederhana dan sepatu kanvas. Meskipun wanita ini terlihat sederhana, wajahnya terlihat polos dan cantik. Selain itu, bibirnya merah dan giginya putih, membuatnya terlihat menawan.

Tapi wanita rubah yang bersembunyi dalam penampilan yang polos lebih menyeramkan, bahkan bisa diam-diam menyelinap ke pesta ulang tahun untuk menggoda, tentu saja bukan wanita baik.

Dengan wajah cemberut, Kakek Ferdi berkata, "Nona, sebelum aku marah, kamu bisa pergi, tapi di masa depan, kamu tidak boleh mengganggu cucu aku lagi."

Wajah Sharon tanpa ekspresi dan dia terlalu malas untuk berdebat, dia menoleh dan ingin pergi, tapi ketika pergelangan tangannya digenggam, Hans benar-benar menariknya dan berjalan maju dengan cepat.

Sharon tertegun sejenak, dia tidak mengerti apa maksud pria ini dan kenapa Sharon harus mengikutinya? Dia ingin melepaskan tangannya, tapi tangannya digenggam begitu erat.

Di samping, Naura yang bereaksi, segera menyusul, membuka tangannya dan menghentikannya, “Hans kemana kamu akan pergi? Kakek akan mengumumkan pernikahan kita nanti."

“Emangnya aku mau menikahimu?” Hans berkata dengan muram, dia memang tahu kalau nanti kakeknya akan mengumumkan pernikahan dan tentu saja dia harus pergi, “Naura aku bilang sekali lagi, kamu mau aku nikahi kamu? Tidak mungkin!”
“Hans!” Kakek Ferdi mengetuk tongkatnya dan melangkah maju, “Jika kamu tidak menikahi Naura, terus kamu mau menikahi jalang ini? Segera kembali ke aula, kamu dengarkan aku!”

"Kakek, aku sudah bilang, kalau kamu mau kamu saja yang nikahi dia.”

"Hans, kenapa kamu sangat membenciku?" Naura berkata dengan mata mmeerah, "Aku mencintaimu, lebih dari wanita jalang ini dan aku hamil, ini buah hati kita!"

Mendengar ini, Hans mengerutkan kening dengan marah.

Kakek Ferdi sangat terkejut, menatap perut Naura dan bertanya dengan riang, "Naura, apakah kamu hamil? Benarkah?"

"Iya kakek, itu benar."

Naura menjawab dengan malu-malu, dia sudah merencanakan untuk mengumumkan kabar baiknya pada saat yang sama dengan pengumuman pernikahan. Semua orang kaya dan terkenal yang terkait dengan Keluarga Wijaya hadir, dan kalau dia mengatakannya, Hans pasti akan menikahinya, kan?”

Hans menatap kosong pada tatapan puas di mata Naura dan tersenyum mencibir, “Kamu gunakan alasan anak untuk paksa aku?”

Naura terkejut dengan responnya dan berkata lagi, “Tapi aku hamil anak kamu dan aku juga kasih keperawananku ke kamu. Kalau kamu tidak nikahin aku, kamu pria tidak bertanggung jawab dan pokoknya kamu harus menikah denganku!”

"Heh." Hans mendengus, langsung menarik Sharon ke depan dan berkata dengan dingin, "Karena dia hamil anakku, maka aku akan menikahinya."

Sharon terkejut.

Naura tercengang.

Adapun Kakek Ferdi, dia sangat marah, "Apa, apa yang kamu katakan?"

Hans tersenyum dingin, merangkul Sharon, menepuk perutnya dua kali dan berkata, "Kakek tidak paham? Dia jua sedang hamil anak aku dan kalau aku harus pilih satu, aku akan menikahinya”

Download APP, continue reading

Chapters

297