Bab 1 Dikhianati Di Hari Pernikahan

by Jenny 09:21,Oct 14,2019
Bayangan di dalam cermin terlihat seorang wanita mengenakan gaun pengantin yang panjang, bagian lehernya yang putih juga tulang lehernya yang indah dan seksi terekspos, rambutnya di ikat gulung tinggi tertutupi penutup kepala putih khas pengantin wanita, penampilannya hari ini terlihat sangat elegan.
Joyce An menarik merenggangkan mulutnya, wajah wanita di dalam cermin itu akhirnya terlihat senyum yang sedikit indah dibanding sebelumnya.
Hari ini dia akan menikah, tapi dia sedikitpun tidak bahagia, alasannya bukan hanya karena dia tidak menyukai laki-laki ini tapi laki-laki ini juga sangat terkenal playboy diseluruh kalangan.
Wilson Zhou, Putra kedua dari perusahaan Zhou, walaupun latar belakang keluarganya sangat besar dan terkenal, tapi orang ini seperti tak pernah belajar untuk melindungi nama keluarganya, selain terkenal sebagai putra tak berguna di keluarganya, dia juga terkenal suka bergonta-ganti wanita di luar, contohnya di hari kedua sebelum pernikahannya dengan Joyce An dilaksanakan, muncul foto dia dengan model wanita yang baru debut-Mulan Chu yang baru berumur 18 tahun masuk ke dalam hotel.
Joyce An tidak mudah dan baru berhasil menarik mulutnya hingga tersenyum tak lama kemudian melepas kembali senyumnya, kalau bukan masalah yang telah terjadi satu bulan yang lalu, bunuh dia sekalipun dia tidak akan mau menikah dengan Wilson Zhou.
Satu bulan yang lalu.
“Joyce, maafkan aku, aku tidak bisa menikah denganmu.” Di gedung pernikahan, di depan pengantin wanita- Joyce An yang tengah tersenyum menghampirinya-Dicky Jiang, Joyce mendengar jelas kalimat yang di ucapkan Dicky dengan tanpa perasaan di depannya.
Seketika, Joyce An merasa air dingin yang di guyur dari atas kepalanya hingga merembes keseluruh tubuhnya.
Dia dengan tatapan tak habis pikir melihat laki-laki yang ada di depannya, selang beberapa detik dengan senyum yang terpaksa berkata: “Dicky, kamu pasti lagi bercanda denganku kan, sudah ah, pernikahan sudah mau dimulai nih.”
“Aku tidak sedang bercanda, aku serius.” Dicky Jiang menatap Joyce An menekan setiap kata yang diucapkan, pandangannya begitu tajam dan kelam, terlihat seperti tidak sedang ingin bercanda.
Joyce An dan Dicky Jiang sudah berpacaran selama 5 tahun, untuk mengetahui kalau Dicky berbohong atau tidak Joyce hanya perlu melihat matanya dan akan sudah ketahuan.
Tangan Joyce lunglai jatuh di sisi badannya, dia seperti telah menggunakan seluruh tenaga yang ada di tubuhnya hingga bisa menahan air mata tidak luruh.
“Dicky, bisakah kamu memberi tahuku apa alasannya? Mengapa?” Joyce An menggigit bibirnya.
Pertanyaan Joyce An tidak di jawab oleh Dicky Jiang, pertanyaannya di jawab oleh Alicia Bai, yang baru 10 menit yang lalu memberikannya ucapan selamat atas pernikahannya dan juga merupakan sahabat baik Joyce An.
Alicia Bai dengan mengenakan heels merahnya setinggi 10cm berjalan anggun menghampirinya, wajahnya yang di poles make up terlihat mencemooh Joyce An: “Mengapa? Joyce An, kamu jangan-jangan tak bisa melihat, Dicky Jiang dari awal sudah tidak cinta padamu, kamu juga tidak lihat penampilanmu yang kampungan itu, laki-laki seperti Dicky Jiang bagaimana bisa cinta padamu? Orang yang dicintai Dicky Jiang itu aku.”
Terdengar bunyi suara “Boam”, otak Joyce An seperti meledak.
Sebenarnya apa yang sedang dibicarakan Dicky Jiang dan Alicia Bai, Joyce An mengapa tak mengerti sedikitpun perkataan mereka.
Joyce An dan Dicky Jiang dari masa SMA sudah bersama, Joyce demi Dicky memilih menyerah atas pekerjaan yang sudah diatur oleh keluarganya, dia memilih berjuang bersama Dicky lalu memberikan seluruh tabungannya pada Dicky, bahkan demi Dicky, Joyce juga rela memenuhi kebutuhan dan keperluannya dengan kualitas rendah, dia bahkan menyerah untuk melakukan perawatan kecantikan wajah, dengan sangat tidak mudah, keduanya akhirnya menemukan jalan, dan Dicky Jiang akhirnya berhasil menggapai keinginannya menjadi manajer utama di perusahaan Damai, tapi mengapa sampai sekarang dia bilang dia sudah tidak mau bersama Joyce? Dan teman baiknya Alicia Bai malah menjadi pacar dari pacarnya?
Joyce An dengan sekuat tenaga menggelengkan kepalanya, dia sungguh tidak bisa menerima kenyataan ini.
“Tidak, tidak mungkin, kalian berdua pasti sedang membohongiku, ya kan...” Joyce An berkata sambil berjalan mendekati Dicky Jiang, tangannya berusaha meraih tangan Dicky.
Tapi tangannya belum sampai menyentuh kemeja Dicky, segelas wine merah di sembur ke kepalanya dan luruh ke seluruh tubuhnya.
Alicia Bai memegang gelas wine merah yang sudah kosong, ekspresi wajahnya terlihat jahat: “Joyce, kalau kamu masih punya urat malu, cepat pergi dari sini, dan dari detik ini hingga selamanya jangan pernah lagi mendekati Dicky”
Joyce An terkejut melihat gaun pengantinnya yang basah dan tercemari warna merah wine, matanya dan hatinya begitu sakit melihat noda merah di gaunnya, gaun ini, dia harus mengumpulkan uang satu tahun lebih baru bisa membelinya, tapi saat ini gaun ini persis seperti sampah yang tak di hargai sedikitpun oleh mereka.
Dan mereka yang tak menghargai gaunnya ini tidak lain adalah laki-laki yang paling dia cintai dan sahabatnya sendiri.
Joyce menundukkan kepala memejamkan mata, dan dengan suara bergetar berkata: “Baik, baik, baik! Aku Joyce An sungguh telah buta, hingga bisa mengenal para binatang seperti kalian, kalian dengar baik-baik, aku disini mengutuk kalian untuk selamanya tidak akan bahagia!”
Selesai bicara, Joyce An seperti orang gila berlari keluar gedung meninggalkan Dicky dan Alicia
Di jalan besar, tak terhitung berapa banyak orang lalu-lalang begitupun dengan mobil.
Joyce dengan pikiran kacau sembarangan naik ke dalam satu mobil, dan dengan suara rendah berkata pada supir: “Bawa aku pergi kemana saja, dan tinggalkan tempat ini segera!”
Dia sudah menunggu jawaban supir beberapa menit tapi tidak mendapat jawaban iya ataupun tidak dari supir.
Joyce An mau marah besar, dia baru saja hendak berteriak kencang, dan tiba-tiba sadar suasana disekelilingnya sangat berbeda.
Mobil ini tidak sama dengan taksi biasanya, bagian dalamnya terlihat mewah dan luas, tempat duduknya begitu empuk dan nyaman, sekali lihat sudah ketahuan kalau mobil ini bukan sembarang mobil!
Dan di sebelahnya duduk seorang laki-laki.
Joyce An seketika membisu, dirinya pasti karena pikiran kacaunya tadi sembarangan naik mobil.
Dia dengan kaku melirik laki-laki yang duduk di sampingnya, yang pertama terlihat adalah jas abu-abu gelap yang di pakai laki-laki itu dan kakinya yang panjang, dari kakinya hingga ke bagian atas, Joyce melihat wajah dan tubuh yang hampir sempurna dari laki-laki itu.
Wajah laki-laki itu begitu sempurna, bentuk wajahnya terpahat rapi dan indah, kulitnya putih dan mulus, dari seluruh tubuhnya terlihat kalau dia bukan orang biasa.
Dan di saat ini, kedua mata hitam pekat milik laki-laki itu sedang melihat tajam Joyce An.
Jantung Joyce seperti mau lepas, melihat wajah laki-laki itu seperti terhipnotis tak mampu berpaling.
Hingga ketika suara dingin laki-laki itu terdengar di telinganya: “Wanita yang sampai di hadapanku dan menyerahkan dirinya ke dalam pelukanku sungguh tak sedikit, tapi yang sepertimu hingga berani masuk ke dalam mobilku, ya wanita sepertimu tidak banyak.”
Pandangan laki-laki itu terhenti di gaun pengantin yang dikenakan Joyce saat ini: “Wah, lihat langsung mengenakan gaun pengantin menghampiriku.”
Mendengar perkataan laki-laki itu, Akal sehat Joyce An seketika kembali normal, dia tidak terima dan mengkerutkan bibirnya: “Jangan sembarangan bicara ya kamu, aku, aku cuma salah masuk mobil.”
Laki-laki itu tidak percaya pembenaran Joyce, dia melipat kedua tangannya melihat Joyce.
Bicara jujur, make up tebal yang dipakai Joyce tidak menunjukkan keindahan wajahnya sedikitpun, make up tebalnya malah menunjukkan kejelekan dari wajahnya, wajahnya saat ini sungguh terlihat jelek, tapi postur tubuhnya tidak, garis-garis tubuhnya terlihat jelas, bagian dadanya yang terkespos terlihat jelas.
Dan laki-laki itu tidak terkontrol melihat beberapa kali ke bagian itu.
Joyce melihat pandangan laki-laki yang terhenti di bagian yang tak seharusnya dilihatnya, wajahnya seketika memanas, dia dengan wajah yang penuh amarah melihat laki-laki itu, dan dengan suara berat berkata: “Dasar mesum!” Selesai bicara membuka pintu mobil berencana turun dari mobil.
Tapi pintu belum terbuka malah otomatis terkunci dari dalam.
Joyce panik menutupi bagian dadanya: “Kamu mau berbuat apa!”
“Kenapa? Kamu mau bermain-main denganku? Sudah masuk seenaknya lalu keluar seenaknya?” Laki-laki itu tersenyum, tapi dari suaranya terdengar begitu dingin.
“Sudah ku bilang bukan seperti itu, aku itu sungguh salah masuk mobil!” Joyce memutar kedua bola matanya tak habis pikir, mungkinkah semua laki-laki yang ganteng berprilaku tak tahu diri dan percaya diri hingga seperti ini?
Dia baru selesai bicara, dan dagunya seperti ditahan, sebuah tangan yang putih terlihat sedang menggenggam erat dagunya, laki-laki itu dengan serius melihat wajah Joyce dengan menyeluruh, tak lama berkata: “Begini saja, wajah kamu memenuhi permintaan tetua di rumahku, dan kamu sudah sangat tepat datang dengan gaun pengantin, dan aku dengan kemurahan hatiku bersedia untuk melamarmu.”

Download APP, continue reading

Chapters

341