Bab 4 Fashion Stylist Aaron

by Jenny 09:21,Oct 14,2019
Joyce mengigit bibirnya, sebagai perempuan dibilang jelek dengan tanpa sungkan oleh seorang laki-laki, harga dirinya sungguh sudah jatuh dan dia tak bisa menerima semua ini.
Kedua bola matanya yang terang terlihat mulai berair.
Wilson melihat reaksi Joyce, dirinya merasa tak enakan dan bingung, dia tidak suka melihat wanita menangis, dulu kalau ada wanita yang menangis di depannya, dia pasti akan membuang muka lalu pergi meninggalkan wanita itu, tapi hari ini melihat Joyce yang sebentar lagi berurai air mata, tanpa di duga reaksinya mulai berusaha menghibur Joyce: “Itu, maksudku bukan seperti itu, mungkin make-upmu tidak cocok dengan wajahmu.”
Joyce menganggukkan kepalanya, dengan berat hati memaksan senyum: “Iya, aku tahu, sudah, tidak mengganggu waktumu lagi, aku pergi tidur dulu.” Selesai bicara dengan hati yang sedih berjalan pergi menuju toilet, wajahnya yang frustasi terpampang jelas di depan mata Wilson.
Dalam toilet begitu luas dan lampunya berkilau, dari toilet yang pernah dimasuki Joyce, toilet ini lebih bagus dan mewah, tapi dia tidak ada mood untuk memuji kemewahan dalam toilet ini, dia hanya mengedipkan mata bekali-kali melihat jelas wajahnya yang ada di depan cermin.
Wanita yang di depan cermin, dari rambutnya yang dikuncir tinggi terlihat lebih tua dari umurnya, make-up yang tebal, dia mulai menghapus foundation yang tebal dari wajahnya, eyeshadow berwarna abu tua, ditambah eyeliner yang begitu lebay dan tebal, penampilannya terlihat seperti seorang resepsionis hotel.
Semakin melihat wajahnya Joyce semakin emosi, dia dulu bagaimana bisa mempertahankan penampilannya seperti setan ini selama bertahun-tahun, dan masih mengira kalau penampilannya ini membuat dirinya terlihat cantik?!
Memikirkan ini, Joyce merasa amarahnya akan meledak, dia mengangkat satu barang yang ada di tangannya dan memukulnya ke arah cermin.
Lalu bunyi suara barang yang bertabrakan dengan cermin terdengar nyaring, otak Joyce seketika juga mulai sadar akan semuanya.
Dia akhirnya mengerti, semuanya ini adalah taktik jahat Alicia, dia sengaja membuat Joyce seperti ini, dan tujuannya adalah membuat Dicky pergi meninggalkan Joyce!
Tak heran setiap Joyce dan Dicky pergi kencan, Alicia selalu datang ikut mereka pergi dan bersedia jadi obat nyamuk, ternyata dia dari awal sudah jatuh hati pada Dicky, dan Joyce bodohnya mengira kalau Alicia hanya ingin jalan lebih lama bersamanya.
Dalam hati Joyce memaki dirinya yang bodoh ini, dan mulai dengan kasar membersihkan wajahnya dari make-up, 10 menit kemudian, sebuah wajah polos tanpa make up terlihat dari balik cermin.
Joyce sudah lama tidak melihat wajah polosnya yang tanpa make up, sejak Dicky diangkat menjadi manajer utama di perusahaan Damai, Joyce tidak percaya diri, dan dia tidak berani sembarangan menghapus make-upnya, dia takut kalau wajah polosnya tidak sepadan dengan Dicky.
Dan hari ini ketika dia melihat wajah polosnya, tanpa disangka dia seperti melihat dirinya yang baru dan tidak menyeramkan seperti sebelumnya.
Kulit wajah wanita yang ada di balik cermin karena sudah lama bergantung pada foundation berubah menjadi kasar, jerawat memenuhi wajah dan mulai memerah, tapi postur dan pahatan wajahnya begitu sempurna dan pas, terutama matanya, bersih dan terang, tatapannya seperti berisi.
Wajahnya saat ini dibanding wajahnya yang full make-up barusan jauh terlihat bagus.
Joyce memejamkan mata menghembus nafas dalam-dalam, dia sudah memutuskan, mulai hari esok dia akan merubah dan memperbaiki penampilannya, dia akan membuat Dicky mantan pacar yang sudah membuang dan mengkhianatinya menyesal di kemudian hari!
Dari toilet ke kamarnya harus berjalan melewati kamar Wilson, pintu kamar Wilson tidak tertutup rapat, dari luar bisa terlihat dalam kamarnys yang berlampu kuning soft.
Joyce awalnya ingin mempercepat langkah pergi ke kamarnya, tapi tanpa sengaja mendengar suara Wilson yang begitu lembut dari biasanya: “Iya Mulan, aku sudah tahu, kamu cepat istirahat ya.”
Mulan? wanita itu harusnya wanita yang 2 hari lalu masuk berita bareng Wilson pergi ke hotel.
Joyce tiba-tiba merasa kecewa, tapi dia berusaha tidak peduli, dia hanya berhenti beberapa detik lalu melangkah cepat pergi menuju kamarnya, berita gosip bilang kalau wanita yang terkena skandal dan dekat dengan Wilson semuanya, hubungannya hanya bertahan satu minggu, tapi tidak tahu hubungannya dengan Mulan Chu bisa bertahan berapa lama.
Sampai di dalam kamar, Joyce berbaring di atas kasur yang empuk dan lembut, hari ini dia sudah sibuk seharian, dan saat dia mulai kehilangan kesadaran dan masuk dalam dunia mimpi, tiba-tiba dari luar terdengar suara pintu yang diketuk.
Joyce dengan sekuat tenaga berusaha memfokuskan kembali dirinya, dengan setengah hati berdiri membuka pintu kamar.
Wilson berdiri di luar pintu kamar, mengulurkan tangan memberikan sebuah kertas pada Joyce: “Ini nomor telepon fashion stylist pribadi milik Mulan, namanya Aaron, Aaron di bidang ini sangat terkenal, kalau kamu membutuhkannya kamu bisa menghubunginya, Mulan sudah memberi tahunya.”
Selang berapa detik Joyce baru bisa mencerna maksud kata-kata Wilson, wajahnya sedikit bingung melihat kertas yang ada di tangan Wilson.
Fashion stylist Mulan? Jadi dia tadi menelepon Mulan hanya untuk meminta nomor fashion stylistnya dan memberikannya pada Joyce?
Wilson melihat Joyce yang membisu, langsung menarik salah satu tangan Joyce, dan memberikan kertas nomor telepon ke tangan Joyce, selesai melakukan itu, dia memutar balik badannya kembali ke kamarnya.
Dan saat ini Joyce baru kembali tersadar, dia memanggil Wilson menghentikan langkahnya: “Wilson.”
“Ada apa?”
“Terima-kasih.”
Wilson hanya berdecak, tidak menjawab, hingga bayangannya sudah tak terlihat di pelupuk mata Joyce, Joyce akhirnya mendengar teriakan Wilson: “Wajah polosmu tanpa make-up terlihat cantik.”
Hari kedua, Joyce mulai menghubungi kontak Aaron.
Wajah Aaron tak kalah ganteng, tapi kegantengannya dengan Wilson berbeda, dia terlihat lembut dan kewanita-wanitaan.
Aaron ketika melihat Joyce, dia dengan tidak puas mengkerutkan alisnya.
Dia seperti polisi keamanan yang sedang mengecek semua baju dan alat make-up Joyce, dan selesai mengecek dia menyuruh Joyce untuk membuang semua barangnya.
Joyce memelas dan menangis memohon pada Aaron: “Dewa Aaron, bolehkah aku menyimpan beberapa helai baju, beberapa helai ini sudah menghabiskan uangku tak sedikit.”
“Kamu mau berubah jadi cantik tidak?”
“Mau.”
“Mau penampilan dan gayanya jadi high class?”
“Mau.”
“Mau tidak kalau pergi keluar rumah jadi pusat perhatian dan dipuji banyak orang?”
“Mau.”
“Kalau begitu buang semua barang ini, kalau tidak mau, maafkan aku, aku sepertinya tidak bisa membantumu.”
Joyce beberapa saat terlihat ragu, dan akhirnya memutuskan mengikuti perkataan Aaron dan membuang semua barangnya,
Baiklah, demi membalaskan dendamnya pada laki-laki brengsek dan pelakor, dia sudah mengorbankan semuanya!
Selesai membuang barangnya, Aaron melihat wajah Joyce, kalau wajah juga bisa dibuang, Joyce yakin Aaron akan tanpa belas kasihan juga menyuruhnya membuang wajahnya dan menukarnya dengan yang baru.
“Dewa Aaron, wajahku masih bisa tertolong tidak?” Melihat Aaron yang hanya diam, Joyce memberanikan diri bertanya.
Aaron membisu beberapa detik, detik berikutnya dengan perasaan sulit menjawab: “Sangat susah.”
Mendengar kata-kata Aaron, Joyce merasa dirinya jatuh tak tertolong, dan disaat dirinya mulai putus asa, Aaron kembali melanjutkan perkataannya: “Tapi karena kamu datang mencari aku, aku tentu saja memiliki cara untuk memperbaikinya.”
Hati Joyce seketika lega, mungkinkah setiap orang yang hebat dalam masing-masing bidang suka berbuat dan mengejutkan orang seperti ini, sungguh, Aaron hampir saja mengejutkannya dan membuatnya patah semangat dan hilang semangat hidup.
“Kalau begitu, aku harus bagaimana, Dewa?”
“Pertama-tama kamu harus berjanji untuk tidak keluar dari rumah selama 3 bulan, dalam 3 bulan ini, aku akan memperbaiki wajahmu yang sudah rusak parah ini.”

Download APP, continue reading

Chapters

341