Bab 3 Menerima Hinaan
by Jenny
09:21,Oct 14,2019
Yohanna memicingkan matanya, dia tentu paham maksud dan sindiran yang di ucapkan Wilson, tapi dia berusaha senatural mungkin, dan tatapannya beralih ke Joyce yang berdiri di sebelah Wilson, sudut bibirnya terangkat tersenyum sinis.
Putra kedua perusahaan Zhou terkenal suka bermain dengan banyak wanita, dan semuanya merupakan para wanita cantik yang terkenal, tapi di akhir dia malah menikahi seorang wanita yang terlihat begitu kampungan dan memiliki rupa yang jelek.
“Aku sekarang mengerti mengapa adik tidak pergi menikmati malam pertama, oh jadi semua karena...” Yohanna meletakkan kedua tangannya di pinggangnya yang ramping, melangkah menghampiri Joyce, dengan suara yang di buat-buat membisikkan sebuah kalimat tepat di telinga Joyce, dan suaranya kebetulan juga bisa terdengar oleh Wilson, “Menikahi seorang wanita yang jelek rupa.”
Selesai berkata, Yohanna tertawa puas.
Johny yang berdiri di belakang Yohanna hanya diam membiarkan istrinya berlaku sesuka hatinya.
Walaupun Joyce bodoh tapi dia bisa melihat jelas kalau hubungan keluarga Wilson tidak baik, tapi kenapa mereka ikut menyeret Joyce masuk ke dalam perang dingin mereka.
Dan wanita di depannya masih dengan sengaja menghina fisiknya secara langsung!
Hinaan fisik dari teman baiknya-Alicia tempo lalu kembali terngiang di otaknya, Joyce merasa sedih hingga ingin menangis karena bullyan mereka terhadapnya, tubuhnya tanpa terkontrol mulai gemetaran, dan isak tangisnya baru akan keluar sedetik kemudian terhenti ketika dia merasakan sebuah tangan yang lembut dan hangat merangkul bahunya dengan erat.
Detik ini, ekspresi Wilson sudah tidak seperti tadi yang tak peduli, dia terlihat tidak senang, tidak tahu mengapa, mendengar Yohanna menghina Joyce membuatnya tidak senang.
“Kakak, setiap orang punya selera yang berbeda, dan wanita sepertimu yang punya pengalaman banyak aku sedikitpun tak tertarik.”
Setelah kata-kata itu keluar dari mulut Wilson, ekspresi Yohanna seketika berubah, ekspresi Johny yang berdiri di belakangnya pun juga semakin terlihat kelam.
Yohanna baru akan membela diri, Johny dari belakang maju menghentikannya: “Sudah, sudah, ayo masuk ke dalam lihat keadaan kakek.”
Selesai bicara Johny menarik tangan Yohanna masuk ke dalam ruangan kakek, sebelum meninggalkan tempat Yohanna masih melirik sinis Joyce.
Setelah kedua orang itu pergi, Joyce baru bisa menghembuskan nafas lega, dan dia baru sadar kalau setengah tubuhnya bersandar pada tubuh Wilson, dia dengan wajah yang merah cepat-cepat mendorong tubuh Wilson melepas rangkulannya.
Wilson yang tanpa persiapan, tubuhnya yang di dorong Joyce merasa lucu dan berkata: “Melakukan hal baik tidak mendapat balasan, aku baru saja menolongmu, tapi kamu malah mendorongku.”
“Huh, kalau bukan kamu, aku bagaimana mungkin dihina seperti ini, dan sudah seharusnya kamu membantu aku.” Walaupun nada suara Joyce terdengar tidak menghargai pertolongan Wilson, tapi dari dalam hatinya dia sangat berterima-kasih, sebenarnya kejadian tadi Wilson tidak perlu membelanya dan normal saja untuk membiarkannya dihina, karena mereka keduanya sebenarnya tidak ada perasaan satu sama lain.
Joyce membisu, tak lama terdengar suara kecil Joyce berkata, “Terima-kasih.”
Saat itu, Wilson dengan langkah besar sudah pergi dan sampai di pintu keluar rumah sakit Honder, punggung belakangnya yang bidang terkenal sinar bulan malam hari terlihat begitu kokoh dan lembut.
Dia tersenyum puas, walaupun dia sudah mendengar perkataan Joyce, tapi dia masih bertanya, “Hah?”, pura-pura tidak mendengar perkataan Joyce.
Walaupun Joyce malas untuk mengulangi perkataannya tapi akhirnya dia sekali lagi dengan volume suara yang agak besar kembali mengucapkan: “Terima-kasih.”
Tapi karena Joyce tidak mengontrol volume suaranya dengan baik, dan membuat suaranya terdengar begitu nyaring, juga membuat alarm anti pencurian mobil Wilson yang seharga 10M ikut berbunyi nyaring.
Wilson menutup rapat mulutnya, perlawanan Joyce tak disangka begitu mencengangkan.
Hingga sampai di pukul 12 malam, kedua orang ini akhirnya sampai ke rumah, ya rumah mewah yang baru dibeli Wilson di daerah keluarga elit.
Baru masuk kamar, Joyce langsung sadar diri, dia memilih dan masuk ke dalam kamar yang kecil, di depan Wilson berkata: “Itu, Wilson, mulai hari ini aku tidur di kamar ini, kamar utama yang besar untuk kamu.”
Wilson mengerutkan alisnya, dia tidak menjawab, dia hanya mengambil laptopnya dan membuangnya ke atas ranjang ini, “Aku tidur disini.”
Joyce mengira kalau Wilson ingin tidur bersamanya, wajahnya seketika memerah: “Bukannya sudah bilang, aku tidak wajib melaksanakan tugas sebagai istri selayaknya kan? Pernikahan kita kan hanya formalitas!”
“Kamu mikir apa, maksud aku, aku yang tidur disini, kalau kamu terserah mau tidur dimana.” Wilson membuka 2 kancing atas kemejanya, terlihat biasa saja tapi begitu menggoda.
Joyce menundukkan kepalanya dengan canggung berkata: “Tidak perlu, kamu ada pemilik dari rumah ini, sudah seharusnya aku yang tidur di kamar yang paling kecil.”
“Aku laki-laki dan kamu wanita.” Suara Wilson terdengar dominan tidak mau dibantah sedikitpun, “Aku tidak ingin hanya karena masalah kecil ini kita berdua ribut.”
Joyce melihat Wilson yang mulai tidak sabar, dia akhirnya tak membantah mulai melangkah keluar kamar, dan sampai di pintu kamar, dia sedikit ragu dan menolek ke belakang: “Wilson, boleh tidak aku bertanya sesuatu padamu?”
Wilson ragu dan dahinya mengkerut, “Apa.”
“Itu...apakah rupaku sungguh jelek?” Joyce dengan keberanian penuh bertanya.
Sejujurnya, dia dulu tak merasa dirinya jelek, waktu SMA dulu banyak laki-laki yang mengirimnya surat cinta, hanya setelah berpacaran dengan Dicky dia mulai tidak memperhatikan keadaan kulitnya, dan kulitnya makin lama makin rusak, untuk menutupi kerusakan kulit dia belajar make-up dengan Alicia, Alicia bahkan mengajarinya make-up yang cocok untuk wajahnya, jadi hingga hari ini, dia masih mengikuti cara Alicia yang diajarkan padanya, bahkan memilih baju sehari-hari juga Alicia yang membantunya, dia setiap kali akan mengikuti saran Alicia bermake-up juga berpakaian dan itu akan selalu mendapat pujian dari Dicky, maka dari itu dia selalu percaya dengan ajaran dan pilihan Alicia untuknya.
Dan setelah acara pernikahan yang batal dan Alicia yang sudah menghinanya di depan umum, Joyce mulai kehilangan kepercayaan dirinya, dan hari ini dia kembali dihina oleh kakak ipar Wilson, membuatnya semakin sadar kalau keadaannya sudah sangat parah.
Wilson berjalan mendekati Joyce dan melihat jelas wajah Joyce, dari bola matanya terlihat begitu serius tapi juga terlihat main-main.
Joyce menelan ludahnya, pandangan masalah kecantikan dari pihak perempuan dan laki-laki itu berbeda, dan dia tidak sabar mendengar jawaban Wilson, dan selanjutnya jawaban Wilson seketika menariknya masuk tenggelam dalam neraka.
“Joyce, sejujurnya, penampilan wajahmu sungguh jelek, terlebih make-upmu, membuat semakin terlihat seperti setan.”
Putra kedua perusahaan Zhou terkenal suka bermain dengan banyak wanita, dan semuanya merupakan para wanita cantik yang terkenal, tapi di akhir dia malah menikahi seorang wanita yang terlihat begitu kampungan dan memiliki rupa yang jelek.
“Aku sekarang mengerti mengapa adik tidak pergi menikmati malam pertama, oh jadi semua karena...” Yohanna meletakkan kedua tangannya di pinggangnya yang ramping, melangkah menghampiri Joyce, dengan suara yang di buat-buat membisikkan sebuah kalimat tepat di telinga Joyce, dan suaranya kebetulan juga bisa terdengar oleh Wilson, “Menikahi seorang wanita yang jelek rupa.”
Selesai berkata, Yohanna tertawa puas.
Johny yang berdiri di belakang Yohanna hanya diam membiarkan istrinya berlaku sesuka hatinya.
Walaupun Joyce bodoh tapi dia bisa melihat jelas kalau hubungan keluarga Wilson tidak baik, tapi kenapa mereka ikut menyeret Joyce masuk ke dalam perang dingin mereka.
Dan wanita di depannya masih dengan sengaja menghina fisiknya secara langsung!
Hinaan fisik dari teman baiknya-Alicia tempo lalu kembali terngiang di otaknya, Joyce merasa sedih hingga ingin menangis karena bullyan mereka terhadapnya, tubuhnya tanpa terkontrol mulai gemetaran, dan isak tangisnya baru akan keluar sedetik kemudian terhenti ketika dia merasakan sebuah tangan yang lembut dan hangat merangkul bahunya dengan erat.
Detik ini, ekspresi Wilson sudah tidak seperti tadi yang tak peduli, dia terlihat tidak senang, tidak tahu mengapa, mendengar Yohanna menghina Joyce membuatnya tidak senang.
“Kakak, setiap orang punya selera yang berbeda, dan wanita sepertimu yang punya pengalaman banyak aku sedikitpun tak tertarik.”
Setelah kata-kata itu keluar dari mulut Wilson, ekspresi Yohanna seketika berubah, ekspresi Johny yang berdiri di belakangnya pun juga semakin terlihat kelam.
Yohanna baru akan membela diri, Johny dari belakang maju menghentikannya: “Sudah, sudah, ayo masuk ke dalam lihat keadaan kakek.”
Selesai bicara Johny menarik tangan Yohanna masuk ke dalam ruangan kakek, sebelum meninggalkan tempat Yohanna masih melirik sinis Joyce.
Setelah kedua orang itu pergi, Joyce baru bisa menghembuskan nafas lega, dan dia baru sadar kalau setengah tubuhnya bersandar pada tubuh Wilson, dia dengan wajah yang merah cepat-cepat mendorong tubuh Wilson melepas rangkulannya.
Wilson yang tanpa persiapan, tubuhnya yang di dorong Joyce merasa lucu dan berkata: “Melakukan hal baik tidak mendapat balasan, aku baru saja menolongmu, tapi kamu malah mendorongku.”
“Huh, kalau bukan kamu, aku bagaimana mungkin dihina seperti ini, dan sudah seharusnya kamu membantu aku.” Walaupun nada suara Joyce terdengar tidak menghargai pertolongan Wilson, tapi dari dalam hatinya dia sangat berterima-kasih, sebenarnya kejadian tadi Wilson tidak perlu membelanya dan normal saja untuk membiarkannya dihina, karena mereka keduanya sebenarnya tidak ada perasaan satu sama lain.
Joyce membisu, tak lama terdengar suara kecil Joyce berkata, “Terima-kasih.”
Saat itu, Wilson dengan langkah besar sudah pergi dan sampai di pintu keluar rumah sakit Honder, punggung belakangnya yang bidang terkenal sinar bulan malam hari terlihat begitu kokoh dan lembut.
Dia tersenyum puas, walaupun dia sudah mendengar perkataan Joyce, tapi dia masih bertanya, “Hah?”, pura-pura tidak mendengar perkataan Joyce.
Walaupun Joyce malas untuk mengulangi perkataannya tapi akhirnya dia sekali lagi dengan volume suara yang agak besar kembali mengucapkan: “Terima-kasih.”
Tapi karena Joyce tidak mengontrol volume suaranya dengan baik, dan membuat suaranya terdengar begitu nyaring, juga membuat alarm anti pencurian mobil Wilson yang seharga 10M ikut berbunyi nyaring.
Wilson menutup rapat mulutnya, perlawanan Joyce tak disangka begitu mencengangkan.
Hingga sampai di pukul 12 malam, kedua orang ini akhirnya sampai ke rumah, ya rumah mewah yang baru dibeli Wilson di daerah keluarga elit.
Baru masuk kamar, Joyce langsung sadar diri, dia memilih dan masuk ke dalam kamar yang kecil, di depan Wilson berkata: “Itu, Wilson, mulai hari ini aku tidur di kamar ini, kamar utama yang besar untuk kamu.”
Wilson mengerutkan alisnya, dia tidak menjawab, dia hanya mengambil laptopnya dan membuangnya ke atas ranjang ini, “Aku tidur disini.”
Joyce mengira kalau Wilson ingin tidur bersamanya, wajahnya seketika memerah: “Bukannya sudah bilang, aku tidak wajib melaksanakan tugas sebagai istri selayaknya kan? Pernikahan kita kan hanya formalitas!”
“Kamu mikir apa, maksud aku, aku yang tidur disini, kalau kamu terserah mau tidur dimana.” Wilson membuka 2 kancing atas kemejanya, terlihat biasa saja tapi begitu menggoda.
Joyce menundukkan kepalanya dengan canggung berkata: “Tidak perlu, kamu ada pemilik dari rumah ini, sudah seharusnya aku yang tidur di kamar yang paling kecil.”
“Aku laki-laki dan kamu wanita.” Suara Wilson terdengar dominan tidak mau dibantah sedikitpun, “Aku tidak ingin hanya karena masalah kecil ini kita berdua ribut.”
Joyce melihat Wilson yang mulai tidak sabar, dia akhirnya tak membantah mulai melangkah keluar kamar, dan sampai di pintu kamar, dia sedikit ragu dan menolek ke belakang: “Wilson, boleh tidak aku bertanya sesuatu padamu?”
Wilson ragu dan dahinya mengkerut, “Apa.”
“Itu...apakah rupaku sungguh jelek?” Joyce dengan keberanian penuh bertanya.
Sejujurnya, dia dulu tak merasa dirinya jelek, waktu SMA dulu banyak laki-laki yang mengirimnya surat cinta, hanya setelah berpacaran dengan Dicky dia mulai tidak memperhatikan keadaan kulitnya, dan kulitnya makin lama makin rusak, untuk menutupi kerusakan kulit dia belajar make-up dengan Alicia, Alicia bahkan mengajarinya make-up yang cocok untuk wajahnya, jadi hingga hari ini, dia masih mengikuti cara Alicia yang diajarkan padanya, bahkan memilih baju sehari-hari juga Alicia yang membantunya, dia setiap kali akan mengikuti saran Alicia bermake-up juga berpakaian dan itu akan selalu mendapat pujian dari Dicky, maka dari itu dia selalu percaya dengan ajaran dan pilihan Alicia untuknya.
Dan setelah acara pernikahan yang batal dan Alicia yang sudah menghinanya di depan umum, Joyce mulai kehilangan kepercayaan dirinya, dan hari ini dia kembali dihina oleh kakak ipar Wilson, membuatnya semakin sadar kalau keadaannya sudah sangat parah.
Wilson berjalan mendekati Joyce dan melihat jelas wajah Joyce, dari bola matanya terlihat begitu serius tapi juga terlihat main-main.
Joyce menelan ludahnya, pandangan masalah kecantikan dari pihak perempuan dan laki-laki itu berbeda, dan dia tidak sabar mendengar jawaban Wilson, dan selanjutnya jawaban Wilson seketika menariknya masuk tenggelam dalam neraka.
“Joyce, sejujurnya, penampilan wajahmu sungguh jelek, terlebih make-upmu, membuat semakin terlihat seperti setan.”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved