Bab 5 Pria Harus Berani Mengangkat Kepala!
by Tessa
09:41,Dec 09,2019
Melihat kejadian ini, semua orang terperangah kaget.
Seberkas rasa bersalah melintas dalam tatapan Hailee Xie. Lubuk hatinya kacau. Ia seolah mengaku dalam hati bahwa pertemuannya dengan Steve Chen yang dilangsungkan tanpa sepengetahuan Zayden Zhou ini memang salah.
Tetapi, ia kemudian teringat perusahaannnya yang terjebak krisis cukup serius dan keluarganya yang terus butuh sokongan darinya. Ia juga teringat kondisis Zayden Zhou tiga tahun belakangan yang tidak ada pencapaiannya sama sekali. Ini membuat kekacauan hatinya perlahan hilang.
Ia sendiri juga tidak punya solusi lain, jadi bagaimana lagi?
Tatapan Steve Chen menyiratkan kebingungan. Ia sama sekali tidak menyangka, orang yang ia pandang tidak berguna itu ternyata bisa benar-benar menerobos masuk Lakers Club.
Tetapi kebinungan itu hanya muncul sekilas, lalu tergantikan oleh perasaan terhina.
“Teman Zhou, aku dan Hailee Xie sedang membicarakan urusan bisnis, dan kamu tiba-tiba masuk sambil menendang pintu begini. Bukankah itu seperti orang tidak beretika?”
Steve Chen mengucapkan ini dengan wajah ramah dan senyum penuh kerendahan hati.
Investor-investor yang ada di sekitar situ ikut menaruh gelas bir mereka. Pandangan mereka semuanya tertuju pada Zayden Zhou, dan mereka perlahan-lahan berbisik satu sama lain.
“Pemuda ini suami Nona Xie?”
“Suami Nona Xie ini aku sering dengar, ternyata hari ini bisa bertemu orangnya langsung.”
“Dengan penampilannya yang lusuh ini, bagaimana bisa ia menikahi Nona Xie?”
“Dengar-dengar Nona Xie dulu diabaikan Tuan Chen jadi baru mencari dia!”
Hahahahaha!
Suara tawa yang cukup keras langsung tedengar dalam ruangan itu.
Bisikan-bisikan para investor terdengar jelas di telinga Zayden Zhou, namun ini bukan saatnya untuk memedulikan itu semua. Ia mengalihkan tatapannya ke Hailee.
Emosi Hailee Xie bercampur aduk.
“Zayden Zhou, ada urusan apa kamu datang ke sini? Aku sedang membicarakan urusan bisnis.”
Kelelahan dan ketidakberdayaan terdengar dalam nada bicaranya.
Hailee Xie sungguh-sungguh datang ke mari untuk membicarakan urusan bisnis. Meski sejak menikah ia tidak pernah mengizinkan Zayden Zhou menyentuhnya, namun ia juga paham batas-batasnya sebagai seorang istri. Ia tidak pernah melakukan yang aneh-aneh di belakang Zayden Zhou.
Jadi, ia sama sekali tidak punya maksud buruk dalam pertemuan ini.
Ia tidak tahu, Steve Chen sudah memasukkan obat tidur dalam minuman yang ia minum.
Kedatangan Zayden Zhou yang tiba-tiba dan tidak beretika ini membuat Hailee Xie sedikit marah.
Bisa jadi urusan bisnis ini akan jadi kacau karena kedatangannya. Kalau begitu ia harus bagaimana?
Zayden Zhou berjalan mendekatinya, lalu memegang tangannya erat-erat. Pria itu ingin membawanya pergi.
“Hailee Xie, pria ini bukan orang baik-baik. Dia punya niat buruk padamu, ayo pulang denganku!”
Hailee Xie langsung menyingkirkan tangan Zayden Zhou. Entah karena terlalu keras atau alasan lain, ia sendiri juga jadi agak merasa pening.
Seluruh beban perusahaan dan keluarganya ada di pundaknya, sementara Zayden Zhou dari dulu tidak pernah bisa membantu apa-apa.
Kemarahan Hailee Xie menjadi-jadi!
“Zayden Zhou, kamu sebenarnya mau apa? Kamu mau tunggu aku bangkrut dulu baru puas?”
Zayden Zhou menjawab serius: “Hailee Xie, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya tidak mau kamu diapa-apakan!”
Hailee Xie mengusap-usap kepalanya sendiri. Kepalanya berdenyut hebat. Ia sama sekali tidak tahu, bir yang barusan ia minum sudah bercampur obat. Ia menjawab lemas: “Aku mohon padamu, sana pulanglah. Jangan bikin masalah terus, aku malaman pulang kok.”
Zayden Zhou marah besar: “Bikin masalah terus? Jadi di matamu aku hanya seseorang yang pandai bikin masalah?”
Melihat Zayden Zhou langsung mau pergi karena tersinggung dan Hailee Xie semakin lama semakin lemas, sudut bibirnya semakin terangkat tinggi. Senyumannya semakin jelas.
“Zayden Zhou, kalau tidak ada urusan apa-apa ya jangan ikut campur. Memang Joyous Cosmetic Corp milik Hailee Xie butuh bantuanmu? Kamu sudah cukup menyusahkan Hailee Xie, jangan habiskan lagi uang keluarganya, mengerti? Jangan sakiti dia lagi, lepaskanlah dia!”
“Tutup mulutmu!”
Mendengar hinaan Steve Chen, Zayden Zhou langsung berteriak dan meninjunya.
Yang terdengar kemudian adalah suara “prang”! Kacamata Steve Chen dalam sekejap pecah karena tonjokan itu. Hidungnya juga berdarah-darah!
Investor-investor lain, yang daritadi mengamati keributan ini, langsung berdiri. Mereka sama sekali tidak menyangka orang dengan pakaian lusuh ini ternyata punya keberanian untuk meninju orang lain!
“Kamu berani memukul dia?”
Steve Chen sungguh tidak terima tindakan Zayden Zhou. Ia mengambil sebotol bir impor mahal dari atas meja dan bersiap melemparkannya kencang-kencang ke Zayden Zhou!
Hailee Xie ketakutan hingga berteriak histeris!
Di tengah ketegangan ini, sebuah tangan langsung menahan pergelangan tangan Steve Chen. Orang yang menahannya itu juga langsung menghempaskan tendangan kencang ke perut Steve Chen. Pria itu langsung terhempas satu meter lebih.
Yang menahannya itu ternyata pengawal pribadi sekaligus asisten Edgard Chen, CEO Lakers Club.
Pria itu kemudian menatap Steve Chen, yang terkapar di lantai, dan memerintah: “Tuan Steve Chen, kamu dipecat dari klub ini. Silahkan keluar dari sini sekarang juga.”
Semua yang ada di situ langsung terkejut!
Seberkas rasa bersalah melintas dalam tatapan Hailee Xie. Lubuk hatinya kacau. Ia seolah mengaku dalam hati bahwa pertemuannya dengan Steve Chen yang dilangsungkan tanpa sepengetahuan Zayden Zhou ini memang salah.
Tetapi, ia kemudian teringat perusahaannnya yang terjebak krisis cukup serius dan keluarganya yang terus butuh sokongan darinya. Ia juga teringat kondisis Zayden Zhou tiga tahun belakangan yang tidak ada pencapaiannya sama sekali. Ini membuat kekacauan hatinya perlahan hilang.
Ia sendiri juga tidak punya solusi lain, jadi bagaimana lagi?
Tatapan Steve Chen menyiratkan kebingungan. Ia sama sekali tidak menyangka, orang yang ia pandang tidak berguna itu ternyata bisa benar-benar menerobos masuk Lakers Club.
Tetapi kebinungan itu hanya muncul sekilas, lalu tergantikan oleh perasaan terhina.
“Teman Zhou, aku dan Hailee Xie sedang membicarakan urusan bisnis, dan kamu tiba-tiba masuk sambil menendang pintu begini. Bukankah itu seperti orang tidak beretika?”
Steve Chen mengucapkan ini dengan wajah ramah dan senyum penuh kerendahan hati.
Investor-investor yang ada di sekitar situ ikut menaruh gelas bir mereka. Pandangan mereka semuanya tertuju pada Zayden Zhou, dan mereka perlahan-lahan berbisik satu sama lain.
“Pemuda ini suami Nona Xie?”
“Suami Nona Xie ini aku sering dengar, ternyata hari ini bisa bertemu orangnya langsung.”
“Dengan penampilannya yang lusuh ini, bagaimana bisa ia menikahi Nona Xie?”
“Dengar-dengar Nona Xie dulu diabaikan Tuan Chen jadi baru mencari dia!”
Hahahahaha!
Suara tawa yang cukup keras langsung tedengar dalam ruangan itu.
Bisikan-bisikan para investor terdengar jelas di telinga Zayden Zhou, namun ini bukan saatnya untuk memedulikan itu semua. Ia mengalihkan tatapannya ke Hailee.
Emosi Hailee Xie bercampur aduk.
“Zayden Zhou, ada urusan apa kamu datang ke sini? Aku sedang membicarakan urusan bisnis.”
Kelelahan dan ketidakberdayaan terdengar dalam nada bicaranya.
Hailee Xie sungguh-sungguh datang ke mari untuk membicarakan urusan bisnis. Meski sejak menikah ia tidak pernah mengizinkan Zayden Zhou menyentuhnya, namun ia juga paham batas-batasnya sebagai seorang istri. Ia tidak pernah melakukan yang aneh-aneh di belakang Zayden Zhou.
Jadi, ia sama sekali tidak punya maksud buruk dalam pertemuan ini.
Ia tidak tahu, Steve Chen sudah memasukkan obat tidur dalam minuman yang ia minum.
Kedatangan Zayden Zhou yang tiba-tiba dan tidak beretika ini membuat Hailee Xie sedikit marah.
Bisa jadi urusan bisnis ini akan jadi kacau karena kedatangannya. Kalau begitu ia harus bagaimana?
Zayden Zhou berjalan mendekatinya, lalu memegang tangannya erat-erat. Pria itu ingin membawanya pergi.
“Hailee Xie, pria ini bukan orang baik-baik. Dia punya niat buruk padamu, ayo pulang denganku!”
Hailee Xie langsung menyingkirkan tangan Zayden Zhou. Entah karena terlalu keras atau alasan lain, ia sendiri juga jadi agak merasa pening.
Seluruh beban perusahaan dan keluarganya ada di pundaknya, sementara Zayden Zhou dari dulu tidak pernah bisa membantu apa-apa.
Kemarahan Hailee Xie menjadi-jadi!
“Zayden Zhou, kamu sebenarnya mau apa? Kamu mau tunggu aku bangkrut dulu baru puas?”
Zayden Zhou menjawab serius: “Hailee Xie, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya tidak mau kamu diapa-apakan!”
Hailee Xie mengusap-usap kepalanya sendiri. Kepalanya berdenyut hebat. Ia sama sekali tidak tahu, bir yang barusan ia minum sudah bercampur obat. Ia menjawab lemas: “Aku mohon padamu, sana pulanglah. Jangan bikin masalah terus, aku malaman pulang kok.”
Zayden Zhou marah besar: “Bikin masalah terus? Jadi di matamu aku hanya seseorang yang pandai bikin masalah?”
Melihat Zayden Zhou langsung mau pergi karena tersinggung dan Hailee Xie semakin lama semakin lemas, sudut bibirnya semakin terangkat tinggi. Senyumannya semakin jelas.
“Zayden Zhou, kalau tidak ada urusan apa-apa ya jangan ikut campur. Memang Joyous Cosmetic Corp milik Hailee Xie butuh bantuanmu? Kamu sudah cukup menyusahkan Hailee Xie, jangan habiskan lagi uang keluarganya, mengerti? Jangan sakiti dia lagi, lepaskanlah dia!”
“Tutup mulutmu!”
Mendengar hinaan Steve Chen, Zayden Zhou langsung berteriak dan meninjunya.
Yang terdengar kemudian adalah suara “prang”! Kacamata Steve Chen dalam sekejap pecah karena tonjokan itu. Hidungnya juga berdarah-darah!
Investor-investor lain, yang daritadi mengamati keributan ini, langsung berdiri. Mereka sama sekali tidak menyangka orang dengan pakaian lusuh ini ternyata punya keberanian untuk meninju orang lain!
“Kamu berani memukul dia?”
Steve Chen sungguh tidak terima tindakan Zayden Zhou. Ia mengambil sebotol bir impor mahal dari atas meja dan bersiap melemparkannya kencang-kencang ke Zayden Zhou!
Hailee Xie ketakutan hingga berteriak histeris!
Di tengah ketegangan ini, sebuah tangan langsung menahan pergelangan tangan Steve Chen. Orang yang menahannya itu juga langsung menghempaskan tendangan kencang ke perut Steve Chen. Pria itu langsung terhempas satu meter lebih.
Yang menahannya itu ternyata pengawal pribadi sekaligus asisten Edgard Chen, CEO Lakers Club.
Pria itu kemudian menatap Steve Chen, yang terkapar di lantai, dan memerintah: “Tuan Steve Chen, kamu dipecat dari klub ini. Silahkan keluar dari sini sekarang juga.”
Semua yang ada di situ langsung terkejut!
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved