Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
by Clarissa
08:00,Jan 01,1970
Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
Pandangan Raymon, perlahan-lahan menjadi dingin mengikuti suaranya, setiap kata yang keluar dari mulutnya, seperti pisau tajam, tusukan demi tusukan masuk ke dalam tubuh Ayunia, masuk ke dalam jantung hatinya, memotongnya bahkan hingga ke sumsum tulang yang tersembunyi di balik tulang juga ikut merasakan sakit!!
Melihat Ayunia yang ingin bersuara tetapi susah untuk mengutarakannya, Raymon sangat marah kemudian tertawa.
Bagus, bagus sekali.
Akhirnya dia mengakuinya?!
Saat menarik tubuh Steffy untuk bangun, tiba-tiba dia mengangkat sudut bibirnya: "Ayunia, bukankah kamu ingin agar aku selalu pulang? Sekarang aku pulang dengan membawa Steffy."
Teddy dari tadi terus diam, tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya, uratnya menonjol dikarenakan mengepal terlalu kencang, setelah menunggu Raymon membawa Steffy ke ruang tamu untuk membalut lukanya, dia baru beranjak ke sisi Ayunia.
Menjulurkan tangan, ingin membantunya bangun: "Apa kamu perlu kuantar ke rumah sakit?"
Ayunia berdiri, dengan lembut mendorong tangan Teddy: "Tidak, terima kasih."
Melangkah ke depan, berjalan menuju tangga ke lantai dua, meninggalkan Teddy sendirian, berdiri di pintu, jantungnya menegang sampai sulit untuk bernafas.
Melihat Ayunia selangkah demi selangkah bersusah payah berjuang untuk naik ke atas, jantung Teddy terguncang sekali lagi, dia terus bertanya pada dirinya sendiri berulang kali.
Jika Ayunia benar-benar mati, apa Raymon tidak akan sedih?
Tidak sedikit pun kah?
Malam hari.
Ayunia berbaring di ranjang sendirian, mendengarkan tawa yang terdengar dari lantai bawah terus menerus, air matanya telah membasahi bantal, dengan linglung dia tertidur, kemudian terbangun dalam kebingungan, mendengar ada orang yang mengetuk pintu.
Tidak menunggu dia membuka mulutnya, pintu kamarnya didorong terbuka, dia duduk, melihat Ibu Steffy menarik Steffy masuk.
"Tolong keluar."
Dalam menghadapi Steffy dan Ibunya, Ayunia benar-benar malas untuk melihatnya.
Steffy mendengar perkataan ini, awalnya ingin pergi keluar, tetapi ditarik kembali oleh Ibu Steffy, mendongak, melihat ranjang utama di mana Ayunia berada.
"Nona Ayunia."
Ibu Steffy mengamati sekeliling, mengembalikan pandangannya, dia tersenyum pada Ayunia, mengatakan bahwa ingin bernegosisasi, tetapi nadanya sangat terlihat wajar: "Kamu juga tahu, kondisi tubuh Steffy tidak begitu baik, aku telah melihat kamar lain di sini, terlalu ujung, matahari tidak cukup pada siang hari, kata Dokter, Steffy harus tinggal di ruangan yang cukup cahaya matahari, jadi ... bisakah meminta Nona Ayunia untuk memberikan ruangan ini?
"Apa yang kamu katakan?" Ayunia bukannya tidak mengerti, tetapi tidak percaya.
Dua orang wanita tua dan muda ini, yang muda merebut lelakinya, yang tua sekarang berada di sini dan ingin merebut kamarnya?!
Ibu Steffy masih tertawa, dengan nada nyonya rumah berkata: "Kamar di seberang kamar tidur utama kupikir lebih cocok untuk Nona Ayunia, aku sudah membersihkannya, silahkan Nona Ayunia lihat barang apa yang ingin diambil untuk dibawa ke sana? Tubuh Steffy terlalu lemah, mentalnya juga tidak baik, harus istirahat lebih awal."
Ketika berbicara, Ibu Steffy telah mengambil inisiatif untuk membongkar kamar tidur, memegang sandal dan pakaian Ayunia di pelukannya.
Ketika dia membuka lemari, Ibu Steffy terdiam, mata tamaknya berlama-lama di dalam lemari yang penuh dengan pakaian.
"Pergi--!"
Ayunia benar-benar sudah muak, ini rumahnya, setiap barang yang ada di dalam rumah ini, dibeli dengan menggunakan uang keluarganya, atas dasar apa sekarang dia diusir oleh dua orang wanita yang tak tahu malu ini? !
"Kalian pergi! Pergi--!!" terus berteriak, Ayunia melempar bantal di ranjang ke arah Ibu Steffy.
Pandangan Raymon, perlahan-lahan menjadi dingin mengikuti suaranya, setiap kata yang keluar dari mulutnya, seperti pisau tajam, tusukan demi tusukan masuk ke dalam tubuh Ayunia, masuk ke dalam jantung hatinya, memotongnya bahkan hingga ke sumsum tulang yang tersembunyi di balik tulang juga ikut merasakan sakit!!
Melihat Ayunia yang ingin bersuara tetapi susah untuk mengutarakannya, Raymon sangat marah kemudian tertawa.
Bagus, bagus sekali.
Akhirnya dia mengakuinya?!
Saat menarik tubuh Steffy untuk bangun, tiba-tiba dia mengangkat sudut bibirnya: "Ayunia, bukankah kamu ingin agar aku selalu pulang? Sekarang aku pulang dengan membawa Steffy."
Teddy dari tadi terus diam, tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya, uratnya menonjol dikarenakan mengepal terlalu kencang, setelah menunggu Raymon membawa Steffy ke ruang tamu untuk membalut lukanya, dia baru beranjak ke sisi Ayunia.
Menjulurkan tangan, ingin membantunya bangun: "Apa kamu perlu kuantar ke rumah sakit?"
Ayunia berdiri, dengan lembut mendorong tangan Teddy: "Tidak, terima kasih."
Melangkah ke depan, berjalan menuju tangga ke lantai dua, meninggalkan Teddy sendirian, berdiri di pintu, jantungnya menegang sampai sulit untuk bernafas.
Melihat Ayunia selangkah demi selangkah bersusah payah berjuang untuk naik ke atas, jantung Teddy terguncang sekali lagi, dia terus bertanya pada dirinya sendiri berulang kali.
Jika Ayunia benar-benar mati, apa Raymon tidak akan sedih?
Tidak sedikit pun kah?
Malam hari.
Ayunia berbaring di ranjang sendirian, mendengarkan tawa yang terdengar dari lantai bawah terus menerus, air matanya telah membasahi bantal, dengan linglung dia tertidur, kemudian terbangun dalam kebingungan, mendengar ada orang yang mengetuk pintu.
Tidak menunggu dia membuka mulutnya, pintu kamarnya didorong terbuka, dia duduk, melihat Ibu Steffy menarik Steffy masuk.
"Tolong keluar."
Dalam menghadapi Steffy dan Ibunya, Ayunia benar-benar malas untuk melihatnya.
Steffy mendengar perkataan ini, awalnya ingin pergi keluar, tetapi ditarik kembali oleh Ibu Steffy, mendongak, melihat ranjang utama di mana Ayunia berada.
"Nona Ayunia."
Ibu Steffy mengamati sekeliling, mengembalikan pandangannya, dia tersenyum pada Ayunia, mengatakan bahwa ingin bernegosisasi, tetapi nadanya sangat terlihat wajar: "Kamu juga tahu, kondisi tubuh Steffy tidak begitu baik, aku telah melihat kamar lain di sini, terlalu ujung, matahari tidak cukup pada siang hari, kata Dokter, Steffy harus tinggal di ruangan yang cukup cahaya matahari, jadi ... bisakah meminta Nona Ayunia untuk memberikan ruangan ini?
"Apa yang kamu katakan?" Ayunia bukannya tidak mengerti, tetapi tidak percaya.
Dua orang wanita tua dan muda ini, yang muda merebut lelakinya, yang tua sekarang berada di sini dan ingin merebut kamarnya?!
Ibu Steffy masih tertawa, dengan nada nyonya rumah berkata: "Kamar di seberang kamar tidur utama kupikir lebih cocok untuk Nona Ayunia, aku sudah membersihkannya, silahkan Nona Ayunia lihat barang apa yang ingin diambil untuk dibawa ke sana? Tubuh Steffy terlalu lemah, mentalnya juga tidak baik, harus istirahat lebih awal."
Ketika berbicara, Ibu Steffy telah mengambil inisiatif untuk membongkar kamar tidur, memegang sandal dan pakaian Ayunia di pelukannya.
Ketika dia membuka lemari, Ibu Steffy terdiam, mata tamaknya berlama-lama di dalam lemari yang penuh dengan pakaian.
"Pergi--!"
Ayunia benar-benar sudah muak, ini rumahnya, setiap barang yang ada di dalam rumah ini, dibeli dengan menggunakan uang keluarganya, atas dasar apa sekarang dia diusir oleh dua orang wanita yang tak tahu malu ini? !
"Kalian pergi! Pergi--!!" terus berteriak, Ayunia melempar bantal di ranjang ke arah Ibu Steffy.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved