Bab 2 Bercerai Tanpa Membawa Pergi Apapun
by Allen
10:00,Dec 17,2019
"Ma, aku telah selesai memfotonya." Angie Lu dengan bangga berkata sambil menggenggam ponselnya.
"Candice Cheng, di ponselnya Angie telah memiliki bukti atas perselingkuhanmu, kalau kamu sadar diri, segeralah bercerai dengan Andreas Lu, kalau tidak, aku akan mengirimkan fotomu ini kepada pengacara, dan menyatakan perceraian."
Andreas Lu membukakan pintu mobil Porsche, di posisi kursi samping pengemudi, terdapat sesosok orang dengan tubuh yang ramping duduk disana, melihatnya telah masuk ke dalam, bibir merahnya membentuk sebuah lekukan senyuman, "Kak Andreas? Apakah rencananya berhasil?"
Andreas Lu mengulurkan tangan, dan memeluknya, menekan kepala sang gadis, dan menciumnya dengan ganas, sepasang tangan sang gadis mengelilingi leher dia, langsung menciumnya dengan tidak rela untuk berpisah.
Setelah sebuah ciuman panas telah berlalu, Andreas Lu dengan lembut menempelkan keningnya dengan kening sang gadis sambil tersenyum.
"Debby, dalam waktu dekat, aku sudah akan bisa meminangmu."
"Hmm, aku telah menantikan ucapan seperti ini darimu begitu lama."
Setelah mengatakannya, Debby Shen memegang wajahnya yang tampan, dan mengambil inisiatif untuk mendekatkan diri kearahnya menciumnya.
Di atas ranjang, Candice Cheng dengan wajah yang pucat, dan air mata yang membuat pandangannya kabur, bekas ciuman di tubuhnya, ditambah dengan rasa sakit bagaikan terobek yang timbul akibat bergerak, membuatnya merasa takut dan tidak tenang, apa yang telah terjadi semalam sebenarnya, dia sama sekali tidak mengingat apapun.
Memungut baju yang berada di lantai, dan berjalan menuju kamar mandi, sambil menangis penuh kesakitan, sambil dengan sekuat tenaga membersihkan aroma yang merupakan milik pria lain di tubuhnya.
Sore hari, Candice Cheng dengan jiwa yang melayang-layang kembali ke villa, di ruang tamu yang begitu terang, Andreas Lu duduk disana bagaikan sesosok iblis, di balik bola mata yang hitam, terdapat gambaran badai dashyat, sedang memandangnya, seakan-akan sedetik kemudian akan segera menyerbu dan membuatnya mati.
Seluruh kejadian yang dialaminya hari ini, merupakan sebuah pukulan mematikan bagi Candice Cheng, dia tahu, pernjelasan apapun tidak akan berguna lagi.
Candice Cheng melihat suaminya yang duduk di sofa, menarik sebuah nafas yang panjang, "Andreas, aku setuju untuk bercerai, tapi, aku ingin meminta kembali saham perusahaan 10% dari papaku, sisa 5% sahamnya, anggap saja merupakan tebusan dariku."
Setelah Andreas Lu mendengarnya, raut wajahnya yang tampan seketika berubah, dirinya baru saja menempati posisi sebagai CEO di Lu's Corp. dengan stabil, tapi kalau dia menarik kembali saham perusahaan sebanyak 10%, maka, kedudukannya akan menjadi kritis, bahkan akan berakibat turun dari posisi sebagai seorang CEO.
Andreas Lu dengan wajah yang dingin berjalan mendekat, dan tertawa sinis, "Candice, ada hak apa kamu meminta kembali sahamnya dariku? Kamu telah mengkhianatiku, dan telah memakaikan sebuah topi hijau yang begitu tinggi terhadapku (Sebuah istilah yang berarti telah menyelingkuhinya), dan ingin membereskanku dengan hanya mengandalkan saham perusahaan sebesar 5%?"
"Saham sebesar 5%, jika di setarakan dengan nilai uang, setidaknya telah bernilai sebesar 1 Triliun, apakah kamu masih belum merasa cukup dengan tebusan sebesar 1 Triliun?" Candice Cheng membantahnya dengan tegas, itu merupakan saham yang dimiliki oleh papanya saat sebelum meninggal, Candice Cheng tidak mungkin menyerahkannya dengan begitu saja kepada keluarga Lu.
Wajah Andreas Lu terlihat begitu sinis, dia berjalan mendekat, dan mencekik lehernya Candice Cheng, "Candice, dengarkanlah aku baik-baik, jangan harap kamu bisa mengambil sepersen pun saham perusahaan, dan kamu juga harus menceraikan pernikahan ini mau tidak mau, kalau kamu ingin membuat permasalahannya berujung ke pengadilan, kuperingatkan kamu, kamu hanya akan mati dengan mengenaskan.
Candice Cheng melototkan matanya lebar-lebar, nafasnya menjadi sesak, tapi hatinya merasa lebih sakit akan wajah yang berada di hadapannya ini, kelembutan yang dulu ada telah menghilang, yang tersisa hanyalah sebuah ambisi mengejar keuntungan, tapi saham papanya......
"Andreas...... itu adalah milik papaku...... kembalikan padaku." Candice Cheng mengatakannya dengan suara yang serak.
"Sekarang adalah milikku, jangan mimpi untuk merebutnya dari tanganku, Candice, pilihlah salah satu, apakah menandatanganinya dan segera pergi, ataupun...... aku akan membuatmu lenyap dari dunia ini." Andreas Lu dengan kasar membantingnya ke lantai, dengan wajah yang garang, melemparkan sebuah dokumen surat perceraian yang telah selesai dibuat, "Tandatanganilah!"
"Aku tidak mau......" Candice Cheng mengatakannya sambil menggigit bibirnya, tidak ingin bercerai tanpa membawa pergi apapun.
"Kalau kamu tidak menandatanganinya, kerugian yang akan kamu alami bukan hanya saham perusahaan sebesar 15% ini saja, juga nama baikmu, dan bahkan nyawamu."
Candice Cheng merasa ketakutan dan tubuhnya merinding, mengangkat kepalanya, melihat pria ini yang dulu pernah bersumpah untuk mencintainya, pada saat ini, hanya bersikap tak berperasaan, licik, dan mengerikan.
Candice Cheng hampir saja kehabisan nafas.
Akhirnya perasaan Candice Cheng telah sangat putus asa, melihat pria ini yang telah dikendalikan oleh iblis untuk mengejar keuntungan, Candice Cheng tahu, jika ingin mengambil kembali hak saham milik ayahnya, mungkin harga yang harus dibayar benar-benar adalah nyawanya.
"Baik, aku akan menandatanganinya." Candice Cheng dengan sekuat tenaga menggigit bibirnya, dan menorehkan tandatangannya.
"Candice Cheng, di ponselnya Angie telah memiliki bukti atas perselingkuhanmu, kalau kamu sadar diri, segeralah bercerai dengan Andreas Lu, kalau tidak, aku akan mengirimkan fotomu ini kepada pengacara, dan menyatakan perceraian."
Andreas Lu membukakan pintu mobil Porsche, di posisi kursi samping pengemudi, terdapat sesosok orang dengan tubuh yang ramping duduk disana, melihatnya telah masuk ke dalam, bibir merahnya membentuk sebuah lekukan senyuman, "Kak Andreas? Apakah rencananya berhasil?"
Andreas Lu mengulurkan tangan, dan memeluknya, menekan kepala sang gadis, dan menciumnya dengan ganas, sepasang tangan sang gadis mengelilingi leher dia, langsung menciumnya dengan tidak rela untuk berpisah.
Setelah sebuah ciuman panas telah berlalu, Andreas Lu dengan lembut menempelkan keningnya dengan kening sang gadis sambil tersenyum.
"Debby, dalam waktu dekat, aku sudah akan bisa meminangmu."
"Hmm, aku telah menantikan ucapan seperti ini darimu begitu lama."
Setelah mengatakannya, Debby Shen memegang wajahnya yang tampan, dan mengambil inisiatif untuk mendekatkan diri kearahnya menciumnya.
Di atas ranjang, Candice Cheng dengan wajah yang pucat, dan air mata yang membuat pandangannya kabur, bekas ciuman di tubuhnya, ditambah dengan rasa sakit bagaikan terobek yang timbul akibat bergerak, membuatnya merasa takut dan tidak tenang, apa yang telah terjadi semalam sebenarnya, dia sama sekali tidak mengingat apapun.
Memungut baju yang berada di lantai, dan berjalan menuju kamar mandi, sambil menangis penuh kesakitan, sambil dengan sekuat tenaga membersihkan aroma yang merupakan milik pria lain di tubuhnya.
Sore hari, Candice Cheng dengan jiwa yang melayang-layang kembali ke villa, di ruang tamu yang begitu terang, Andreas Lu duduk disana bagaikan sesosok iblis, di balik bola mata yang hitam, terdapat gambaran badai dashyat, sedang memandangnya, seakan-akan sedetik kemudian akan segera menyerbu dan membuatnya mati.
Seluruh kejadian yang dialaminya hari ini, merupakan sebuah pukulan mematikan bagi Candice Cheng, dia tahu, pernjelasan apapun tidak akan berguna lagi.
Candice Cheng melihat suaminya yang duduk di sofa, menarik sebuah nafas yang panjang, "Andreas, aku setuju untuk bercerai, tapi, aku ingin meminta kembali saham perusahaan 10% dari papaku, sisa 5% sahamnya, anggap saja merupakan tebusan dariku."
Setelah Andreas Lu mendengarnya, raut wajahnya yang tampan seketika berubah, dirinya baru saja menempati posisi sebagai CEO di Lu's Corp. dengan stabil, tapi kalau dia menarik kembali saham perusahaan sebanyak 10%, maka, kedudukannya akan menjadi kritis, bahkan akan berakibat turun dari posisi sebagai seorang CEO.
Andreas Lu dengan wajah yang dingin berjalan mendekat, dan tertawa sinis, "Candice, ada hak apa kamu meminta kembali sahamnya dariku? Kamu telah mengkhianatiku, dan telah memakaikan sebuah topi hijau yang begitu tinggi terhadapku (Sebuah istilah yang berarti telah menyelingkuhinya), dan ingin membereskanku dengan hanya mengandalkan saham perusahaan sebesar 5%?"
"Saham sebesar 5%, jika di setarakan dengan nilai uang, setidaknya telah bernilai sebesar 1 Triliun, apakah kamu masih belum merasa cukup dengan tebusan sebesar 1 Triliun?" Candice Cheng membantahnya dengan tegas, itu merupakan saham yang dimiliki oleh papanya saat sebelum meninggal, Candice Cheng tidak mungkin menyerahkannya dengan begitu saja kepada keluarga Lu.
Wajah Andreas Lu terlihat begitu sinis, dia berjalan mendekat, dan mencekik lehernya Candice Cheng, "Candice, dengarkanlah aku baik-baik, jangan harap kamu bisa mengambil sepersen pun saham perusahaan, dan kamu juga harus menceraikan pernikahan ini mau tidak mau, kalau kamu ingin membuat permasalahannya berujung ke pengadilan, kuperingatkan kamu, kamu hanya akan mati dengan mengenaskan.
Candice Cheng melototkan matanya lebar-lebar, nafasnya menjadi sesak, tapi hatinya merasa lebih sakit akan wajah yang berada di hadapannya ini, kelembutan yang dulu ada telah menghilang, yang tersisa hanyalah sebuah ambisi mengejar keuntungan, tapi saham papanya......
"Andreas...... itu adalah milik papaku...... kembalikan padaku." Candice Cheng mengatakannya dengan suara yang serak.
"Sekarang adalah milikku, jangan mimpi untuk merebutnya dari tanganku, Candice, pilihlah salah satu, apakah menandatanganinya dan segera pergi, ataupun...... aku akan membuatmu lenyap dari dunia ini." Andreas Lu dengan kasar membantingnya ke lantai, dengan wajah yang garang, melemparkan sebuah dokumen surat perceraian yang telah selesai dibuat, "Tandatanganilah!"
"Aku tidak mau......" Candice Cheng mengatakannya sambil menggigit bibirnya, tidak ingin bercerai tanpa membawa pergi apapun.
"Kalau kamu tidak menandatanganinya, kerugian yang akan kamu alami bukan hanya saham perusahaan sebesar 15% ini saja, juga nama baikmu, dan bahkan nyawamu."
Candice Cheng merasa ketakutan dan tubuhnya merinding, mengangkat kepalanya, melihat pria ini yang dulu pernah bersumpah untuk mencintainya, pada saat ini, hanya bersikap tak berperasaan, licik, dan mengerikan.
Candice Cheng hampir saja kehabisan nafas.
Akhirnya perasaan Candice Cheng telah sangat putus asa, melihat pria ini yang telah dikendalikan oleh iblis untuk mengejar keuntungan, Candice Cheng tahu, jika ingin mengambil kembali hak saham milik ayahnya, mungkin harga yang harus dibayar benar-benar adalah nyawanya.
"Baik, aku akan menandatanganinya." Candice Cheng dengan sekuat tenaga menggigit bibirnya, dan menorehkan tandatangannya.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved