Bab 3 Mengetahui Kebenaran
by Allen
10:01,Dec 17,2019
Andreas Lu memegang surat perceraian ini, bagaikan telah mendapatkan kekayaan seumur hidup baginya, dia dengan dingin menyatakan, "Di surat ini telah menyatakan, kamu telah bercerai tanpa membawa pergi apapun, besok kamu harus pindah, da barang selain dirimu, satupun tidak boleh dibawa pergi."
Tangisan Candice Cheng, jatuh setetes demi setetes, darah yang mengalir di tubuhnya pun telah membeku.
Malam hari itu juga, dia pergi membereskan barangnya dan pergi meninggalkan rumah, dan tinggal di hotel, dia pergi menghubungi tantenya yang berada di negara R, tantenya menyuruhnya untuk datang dan tinggal bersamanya.
Candice Cheng pun telah lelah dengan orang-orang dan masalah disini, tapi dia menyadari paspornya masih tertinggal di kediaman keluarga Lu.
Makanya terpaksa memberhentikan sebuah taxi untuk kembali ke kediaman itu, lalu terdengar ada orang yang sedang berbicang-bincang di balik semak, mendengar suaranya, ini merupakan suaranya ibu mertua dia Sherry Chen, dia tersenyum manis terhadap seseorang, "Kali ini, sudah puas bukan? Andreas sudah kembali lajang, dan kamu juga tidak perlu bersedih lagi."
Jantung Candice Cheng berdebar kencang, dia tak tertahankan untuk berjalan mendekat ke semak-semak, dan terlihat seorang gadis di hadapan ibu mertuanya, yaitu Debby Shen, dia menganggukkan kepala dengan wajah yang merona karena malu, "Hmm, tante, papaku telah setuju untuk menanamkan sahamnya ke Lu's Corp."
"Terima kasih atas bantuan tante."
"Kenapa masih memanggil tante?"
"Ma......" Debby Shen memanggilnya dengan manis.
"Ah! Sungguh menantuku yang baik, aku sangat menyukaimu."
Wajah Candice Cheng seketika menjadi pucat putih bagaikan kertas, hatinya bagaikan telah ditusuk dengan kuat oleh sebilah pisau yang tajam, sebuah rasa amarah seakan-akan hampir membuatnya meledak.
Begitu banyak masalah sedang dikaitkan bersama, dirinya diajak oleh Debby untuk pergi ke caffee! Baru saja meminum bir tidak sampai dua gelas, kesadarannya malah langsung hilang, setelah bangun, gambaran yang terjadi adalah kejadian tadi pagi di hotel.
Semua ini...... ternyata merupakan rencana dari Debby Shen dan ibu mertuanya, yang bertujuan untuk membuatnya bercerai dengan Andreas Lu.
Ternyata, ayahnya Debby Shen berencana untuk menanamkan sahamnya ke Lu's Corp., dan ibu mertuanya ingin segera mengusirnya, untuk mengosongkan posisinya dan memberikannya pada Debby Shen.
Wajah Candice Cheng yang penuh amarah tiba-tiba muncul di hadapan kedua orang itu.
Sherry Chen merasa sangat terkejut, Debby Shen juga kaget, tapi, melihat raut wajah Candice Cheng yang begitu pucat, mereka menduga bahwa semua perkataan mereka tadi telah didengar olehnya, maka kedua orang itu langsung menampakkan wajah asli mereka.
"Kamu masih memiliki muka untuk kembali?" Sherry Chen melihatnya dengan wajah yang merasa kesal terhadapnya.
"Kalian...... kalianlah yang telah mencelakaiku, kenapa kalian harus berbuat seperti ini?" Candice Cheng bertanya dengan suara serak dan mata yang memerah.
Sherry Chen melihatnya tanpa merasa bersalah sama sekali, "Candice, jangan bersikap gila disini lagi."
Debby Shen menyilangkan tangannya di depan dada dan tertawa dingin, "Candice, kamu sungguh bodoh dan menyedihkan, apakah kamu benar-benar mengira kak Andreas menyukaimu? Kamu masih tidak menyadari kenyataan, kamu itu hanya sekedar batu pijakan bagi kak Andreas untuk meraih posisi sebagai CEO Lu's Corp., orang yang dia cintai adalah aku."
"Candice, kamu telah menceraikan pernikahan, surat pun telah ditandatangani, keluarga kami tidak lagi akan menyambut kehadiranmu, keluar." Sherry Chen mengusir.
"Aku kembali untuk mengambil paspor, kembalikanlah pasporku kepadaku." Candice Cheng melototkan matanya lebar-lebar terhadap ibu mertua yang licik ini.
Sherry Chen juga teringat paspornya masih berada disini, dia tertawa sinis sejenak, "Tunggulah, aku akan segera mengambilkannya, lalu kamu pergilah sejauh mungkin!"
Tentu saja Sherry Chen tidak akan menghalangi kepergiannya menuju luar negeri, sekarang, Candice Cheng merupakan seseorang yang paling tidak ingin dijumpai oleh keluarga Lu, tentu saja sebih baik pergi sejauh mungkin.
Setelah Sherry Chen pegi, Debby Shen sambil menyipitkan matanya berjalan mendekat ke Candice Cheng, "Kak Andreas bersedia menikah denganmu, hanya sekedar karena ayahmu memegang sejumlah saham Lu's Corp., tapi sejujurnya, kamu sama sekali tidak pantas dengannya."
Candice Cheng melihat wajah ini yang dulu pernah menjadi teman baiknya, sekarang, hanya ada kebohongan, kebencian, kejijikan, dia mengacungkan telapak tangannya hendak menghempaskan sebuah tamparan, tapi reaksi dari Debby Shen pun sangat cepat, langsung menangkap tangannya, "Kamu tidak berhak memukulku, saat ini, aku hanya sedang merebut kembali kebahagiaan dan posisi yang seharusnya menjadi milikku, kedudukan sebagai nyonya Lu telah ditakdirkan untuk menjadi milikku."
"Makanya, semalam...... kejadian semalam merupakan rencana atas kerja sama kalian? Kalian semua...... bahkan termasuk Andreas Lu?" Air mata Candice Cheng telah meluap keluar dari bendungan kelopak mata, hatinya tertusuk sekali lagi dan mulai berlumuran darah.
Tangisan Candice Cheng, jatuh setetes demi setetes, darah yang mengalir di tubuhnya pun telah membeku.
Malam hari itu juga, dia pergi membereskan barangnya dan pergi meninggalkan rumah, dan tinggal di hotel, dia pergi menghubungi tantenya yang berada di negara R, tantenya menyuruhnya untuk datang dan tinggal bersamanya.
Candice Cheng pun telah lelah dengan orang-orang dan masalah disini, tapi dia menyadari paspornya masih tertinggal di kediaman keluarga Lu.
Makanya terpaksa memberhentikan sebuah taxi untuk kembali ke kediaman itu, lalu terdengar ada orang yang sedang berbicang-bincang di balik semak, mendengar suaranya, ini merupakan suaranya ibu mertua dia Sherry Chen, dia tersenyum manis terhadap seseorang, "Kali ini, sudah puas bukan? Andreas sudah kembali lajang, dan kamu juga tidak perlu bersedih lagi."
Jantung Candice Cheng berdebar kencang, dia tak tertahankan untuk berjalan mendekat ke semak-semak, dan terlihat seorang gadis di hadapan ibu mertuanya, yaitu Debby Shen, dia menganggukkan kepala dengan wajah yang merona karena malu, "Hmm, tante, papaku telah setuju untuk menanamkan sahamnya ke Lu's Corp."
"Terima kasih atas bantuan tante."
"Kenapa masih memanggil tante?"
"Ma......" Debby Shen memanggilnya dengan manis.
"Ah! Sungguh menantuku yang baik, aku sangat menyukaimu."
Wajah Candice Cheng seketika menjadi pucat putih bagaikan kertas, hatinya bagaikan telah ditusuk dengan kuat oleh sebilah pisau yang tajam, sebuah rasa amarah seakan-akan hampir membuatnya meledak.
Begitu banyak masalah sedang dikaitkan bersama, dirinya diajak oleh Debby untuk pergi ke caffee! Baru saja meminum bir tidak sampai dua gelas, kesadarannya malah langsung hilang, setelah bangun, gambaran yang terjadi adalah kejadian tadi pagi di hotel.
Semua ini...... ternyata merupakan rencana dari Debby Shen dan ibu mertuanya, yang bertujuan untuk membuatnya bercerai dengan Andreas Lu.
Ternyata, ayahnya Debby Shen berencana untuk menanamkan sahamnya ke Lu's Corp., dan ibu mertuanya ingin segera mengusirnya, untuk mengosongkan posisinya dan memberikannya pada Debby Shen.
Wajah Candice Cheng yang penuh amarah tiba-tiba muncul di hadapan kedua orang itu.
Sherry Chen merasa sangat terkejut, Debby Shen juga kaget, tapi, melihat raut wajah Candice Cheng yang begitu pucat, mereka menduga bahwa semua perkataan mereka tadi telah didengar olehnya, maka kedua orang itu langsung menampakkan wajah asli mereka.
"Kamu masih memiliki muka untuk kembali?" Sherry Chen melihatnya dengan wajah yang merasa kesal terhadapnya.
"Kalian...... kalianlah yang telah mencelakaiku, kenapa kalian harus berbuat seperti ini?" Candice Cheng bertanya dengan suara serak dan mata yang memerah.
Sherry Chen melihatnya tanpa merasa bersalah sama sekali, "Candice, jangan bersikap gila disini lagi."
Debby Shen menyilangkan tangannya di depan dada dan tertawa dingin, "Candice, kamu sungguh bodoh dan menyedihkan, apakah kamu benar-benar mengira kak Andreas menyukaimu? Kamu masih tidak menyadari kenyataan, kamu itu hanya sekedar batu pijakan bagi kak Andreas untuk meraih posisi sebagai CEO Lu's Corp., orang yang dia cintai adalah aku."
"Candice, kamu telah menceraikan pernikahan, surat pun telah ditandatangani, keluarga kami tidak lagi akan menyambut kehadiranmu, keluar." Sherry Chen mengusir.
"Aku kembali untuk mengambil paspor, kembalikanlah pasporku kepadaku." Candice Cheng melototkan matanya lebar-lebar terhadap ibu mertua yang licik ini.
Sherry Chen juga teringat paspornya masih berada disini, dia tertawa sinis sejenak, "Tunggulah, aku akan segera mengambilkannya, lalu kamu pergilah sejauh mungkin!"
Tentu saja Sherry Chen tidak akan menghalangi kepergiannya menuju luar negeri, sekarang, Candice Cheng merupakan seseorang yang paling tidak ingin dijumpai oleh keluarga Lu, tentu saja sebih baik pergi sejauh mungkin.
Setelah Sherry Chen pegi, Debby Shen sambil menyipitkan matanya berjalan mendekat ke Candice Cheng, "Kak Andreas bersedia menikah denganmu, hanya sekedar karena ayahmu memegang sejumlah saham Lu's Corp., tapi sejujurnya, kamu sama sekali tidak pantas dengannya."
Candice Cheng melihat wajah ini yang dulu pernah menjadi teman baiknya, sekarang, hanya ada kebohongan, kebencian, kejijikan, dia mengacungkan telapak tangannya hendak menghempaskan sebuah tamparan, tapi reaksi dari Debby Shen pun sangat cepat, langsung menangkap tangannya, "Kamu tidak berhak memukulku, saat ini, aku hanya sedang merebut kembali kebahagiaan dan posisi yang seharusnya menjadi milikku, kedudukan sebagai nyonya Lu telah ditakdirkan untuk menjadi milikku."
"Makanya, semalam...... kejadian semalam merupakan rencana atas kerja sama kalian? Kalian semua...... bahkan termasuk Andreas Lu?" Air mata Candice Cheng telah meluap keluar dari bendungan kelopak mata, hatinya tertusuk sekali lagi dan mulai berlumuran darah.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved