Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu

by Hideo Takashi 15:18,Sep 23,2020
Cloud memanfaatkan Aeris Lehard yang sedang bekerja, mengendarai mobil pergi ke gedung utama Santex Grup .
Cloud baru saja memasuki lobby lantai satu Santex Grup .
Seorang resepsionis sedang berbicara dengan seorang kurir makanan.
Ketika berbalik, resepsionis langsung melihat Cloud yang bertubuh tegap dan berwajah begitu tampan berjalan masuk.
Meskipun Cloud mengenakan baju yang sederhana, namun hanya dengan satu tatapan, dia sudah bisa merasakan ketampanannya.
Dan ditubuhnya ada aura yang membuat wanita tertarik untuk mendekatinya.
“Hallo, apakah ada yang bisa dibantu?”
“Saya ingin bertemu dengan Grandy .”
Begitu Cloud membuka mulut, ia langsung menyebut nama presdir mereka, membuat resepsionis terkejut.
Nona itu segera menelepon Grandy .
Dia menjelaskan gambaran singkat tentang penampilan Cloud, sebagai seorang presdir Grandy segera turun dengan menggunakan lift khusus presdir dan menyambutnya ke lantai satu.
Resepsionis ini sudah bekerja disini dua tahun lebih, dan dia belum pernah melihat presdirnya sepanik itu.
Dia melihat presdir yang biasanya begitu tegas dan tenang, dihadapan pria muda ini, terlihat seperti seorang anak bawahan baru.
Grandy segera membungkukkan badan dan mempersilahkan Cloud naik ke lantai atas.
Ketika Cloud melewati pemuda kurir makanan, pria itu sedang menerima telepon.
Mata kurir ini terlihat ada lingkaran hitam yang cukup lebar, terlihat seperti orang yang sudah lama kurang tidur.
Namun langkahnya begitu tegap, hanya dengan melihat saja sudah bisa terlihat jelas kalau dia pernah berlatih bela diri.
Awalnya ekspresinya masih termasuk normal, namun setelah menerima telepon ini, wajahnya langsung pucat.
“Bagaimana bisa seperti itu? Bukankah hasilnya sudah cocok?”
“Kenapa organ yang sudah ditentukan akan didonorkan malah berubah untuk orang lain?”
“400 juta? Astaga! Aku harus mencari uang begitu banyak kemana!”
Seorang pria dewasa menghadapi perubahan yang seperti itu, kelopak matanya seketika memerah.
Tangannya mengepal erat, kukunya sampai menusuk masuk ke dalam telapak tangannya dan darah segar yang mengalir keluar sama sekali tidak dia perdulikan!
Disaat seperti ini, sebuah telapak tangan yang lebar menepuk ringan bahunya.
Kurir pengantar makanan itu menoleh dan melihat Cloud yang berkata dengan datar padanya.
“Aku memiliki ide bagus untuk mendapatkan uang yang cepat, kamu berminat tidak?”
Begitu tiba di kantor presdir, Cloud langsung duduk begitu saja di sofa yang empuk.
“Duduk.”
Cloud berkata sambil menatap kurir pengantar makanan itu.
Pria itu segera menggeleng : “Tidak perlu, tidak perlu, aku berdiri saja.”
“Siapa namamu?”
“Bos, namaku Ernes Nispin.”
Cloud menatapnya dari atas sampai bawah : “Kamu adalah murid dari kuil shaolin bukan?”
Ernes tidak langsung menjawab, lalu Cloud berkata lagi.
“Kamu berlatih jurus tendangan, seharusnya kamu sudah belajar sejak usia 6 tahun.”
“Belum satu tahun sejak meninggalkan kuil shaolin.”
Ernes mengangguk dengan jujur.
Grandy yang terus berdiri disamping, melihat Cloud bisa mengidentifikasi seseorang hanya dengan mengamati beberapa saat saja, membuatnya merasa semakin kagum dan memujanya.
“Presdir Grandy, ada satu hal yang membutuhkan bantuan anda.”
Cloud terus berkata, Grandy sudah menjawab dengan tergesa-gesa.
“Katakanlah, jangan sungkan padaku.”
Tadi ketika Cloud membawa Ernes naik lift, Grandy sudah tahu kalau Cloud pasti akan meminta bantuannya untuk ini.
Bagi Grandy, 400 juta adalah uang receh baginya, sama sekali bukan masalah.
Namun Cloud malah mengajukan permintaan yang sama sekali tidak terpikirkan oleh Grandy .
“Bantu pemuda ini mengganti bajunya dengan sebuah setelan jas.”
“Carikan dia sebuah name tag perusahaan kalian.”
“Paling bagus asisten presdir atau sekretaris presdir.”
Grandy sepenuhnya bingung, dia sama sekali tidak mengerti apa tujuan Cloud melakukan hal itu.
Namun dia sama sekali tidak berani bertanya terlalu banyak, hanya bisa menjalankannya segera.
Disaat bersamaan ketika Grandy menelepon sekretaris untuk mengurus hal ini, Cloud berkata pada Ernes .
“Nanti akan ada seorang pria bermata runcing dan tajam, memiliki bibir yang runcing dan garis wajah yang tegas, mengendarai Ferrari merah datang kemari.”
“Dia akan mencari tahu tentang hal pribadi Presdir Grandy, kamu mintalah 1 miliar padanya.”
Ernes shock mendengarnya : “Sat, satu miliar?!”
Cloud melanjutkan perkataannya : “Lalu, kamu beritahu dia, aku dan Presdir Grandy sudah kenal sejak lama sekali.”
“Dulu aku dan Presdir Grandy berkelana dijalanan, aku yang menyelamatkan nyawa Presdir Grandy .”
Mendengar ucapan ini, Grandy terlihat begitu bersemangat!
Awalnya dia terus berpikir harus bagaimana membina hubungan dengan Cloud .
Namun dia tidak pernah menemukan kesempatan yang tepat.
Sekarang Cloud berkata demikian, membuat Grandy merasa semakin bersemangat.
Hebat!
Hebat!
Hebat!
Sangat hebat!
Agar urusan ini bisa berjalan dengan baik, Grandy akan mengurusnya langsung.
Dia membiarkan Cloud duduk diatas sofa untuk beristirahat, sementara dia yang membawa Ernes keluar.
Sepuluh menit kemudian.
Ernes tiba-tiba berjalan masuk ke dalam kantor presdir.
Saat ini kelopak matanya bergitu merah, dadanya tidak berhenti naik turun, nafasnya begitu kasar dan berat.
Dia langsung berlutut dihadapan Cloud !
“Bugh!”
“Bugh!”
“Bugh!”
“Bos!nyawaku ini, mulai saat ini sampai seterusnya adalah milikmu!”
……
Disisi lain, Reinhard segera mengendarai ferrarinya kembali ke gedung Tazma Grup .
Begitu masuk ruang presdir, Reinhard segera berkata pada Jared .
“Ayah, akhirnya aku mengetahui apa alasan Grandy bersedia membantu Aeris ?”
“Oh? Cepat katakan!”
Sebelum Reinhard mengatakannya, dia sengaja berpura-pura menjadi korban.
“Ayah, kamu tidak tahu saja, bawahan Grandy ini semuanya begitu mata duitan.”
“Hanya informasi kecil seperti ini, dia malah meminta uang satu miliar padaku!”
“Namun informasi ini memang layak dihargai dengan harga itu!”
Lalu Reinhard berkata.
“Ternyata Grandy membantu xuy bukan karena memiliki hubungan yang tidak wajar dengan Aeris .”
“Melainkan karena orang gila yang bernama Cloud itu!”
Alis Jared mengkerut dengan ketat : “Sebenarnya apa yang terjadi?”
“Sekretaris disamping Grandy yang memberitahuku, sebelum Grandy berjaya, pernah sekali hampir mati dibunuh oleh musuhnya.”
“Cloud yang ketika itu sedang mengemis kebetulan menyelamatkannyawanya!”
Jared memukul meja dengan keras.
Jared menghela nafas panjang : “Sudah merencanakannya sampai sedemikian rupa, namun tetap meleset, hanya seorang pria gila!”
“Lalu sekarang kita harus bagaimana? Tidak mungkin membiarkan Aeris menyelesaikan proyek ini bukan.”
Ekspresi Jared begitu serius, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Black Panther .
“Black Panther, uangku sudah masuk, namun kenapa proyeknya masih belum dihentikan?”
Dari balik telepon, suara Black Panther terdengar tidak senang.
Dia menekan amarah yang membara dan berkata pada Jared : “Presdir Lehard tenang saja, hanya muncul sebuah kecelakaan kecil.”
“Sekarang juga aku utus orang kesana, kali ini aku jamin proyek itu tidak akan bisa bergerak sama sekali!”
Black Panther baru mematikan telepon, tendangannya langsung melayang kearah pria berkepala botak sampai terkapar di lantai.
“Dasar sekumpulan sampah!”
“Kalian yang berjumlah belasan tidak sanggup mengalahkan satu orang!”
“Kalau gue jadi elu, pasti sudah terjun ke laut untuk bunuh diri saja!”
Pria berkepala botal itu tersedu, pukulan Cloud tadi masih belum reda efeknya sampai sekarang, membuat suaranya juga menjadi begitu kecil.
“Bos, sungguh bukan salah kami, orang itu yang terlalu hebat!”
“Pendekar shaolin yang ada di televisi saja tidak sehebat dia!”
“Kami belasan orang hanya dalam sekejap sudah terkapar olehnya hanya dengan satu pukulan, bahkan untuk bergerak saja susah.”
Black Panther mendengus dingin, menoleh kearah tangan kanan yang ada disampingnya.
“Suruh Bungsu mengutus ratusan orang, bongkar proyek itu!”

Download APP, continue reading

Chapters

1930