Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma

by Febi 11:33,Nov 12,2020
Di malam yang gelap, penjara wanita kota J, terasa sepi juga dingin.


Jenifer Wen meringkuk di atas kasur, selimut di tubuhnya begitu tipis, bahkan tidak bisa menutupi angin malam yang dingin, dia mengulurkan tangan memegang lututnya yang sakit, rasa sakit di tulang lututnya itu membuatnya tidak bisa tidur semalaman.

Sudah 3 tahun, dia awalnya mengira kalau dia akan terbiasa dengan semua kepahitan ini, tapi sekarang dia baru menyadari kalau dirinya tidak sekuat itu.

Rasa sakit yang terkumpul dari 3 tahun ini membuat musim dingin kali ini semakin sulit terlewati, Jenifer Wen bahkan tidak tahu apakah dia bisa menunggu dan melewati semua ini sampai hari nanti dia akan keluar dari penjara.

3 tahun yang lalu setelah dirinya di jebak menjadi tersangka dan di vonis 10 tahun penjara, sekarang masih ada 7 tahun untuk bisa keluar dan menghirup udara bebas.

Karena sakit, Jenifer Wen memiringkan badan, dan pergerakan di kasurnya itu membangunkan orang sebelahnya, orang itu dengan kesal bangkit dan langsung menarik rambut Jenifer Wen.

Jenifer Wen melihat wajah ganas wanita itu, ekspresinya diam dan pasrah. Menerima segala pukulan baginya adalah hal yang biasa.

Hanya diamnya itu tidak turut membuat hati orang itu melembut, sebuah tamparan keras terlihat akan mendarat di wajahnya, Jenifer Wen tidak ada tenaga untuk menghindar jadi hanya membiarkan wanita itu memukulnya, karena Jenifer Wen berpikir, setelah dia puas memukul semua keadaannya akan kembali seperti semula.

Di saat Jenifer Wen menutup mata menunggu datangnya rasa sakit, tiba-tiba, dari luar terdengar langkah kaki. “Jenifer, keluar!”

Jenifer Wen membuka mata, dan wanita itu langsung menyingkirkannya, “Anggap saja kamu sedang beruntung.”

Jenifer Wen mulai bergerak dan memakai baju satu-satunya yang layak dipakai, kemudian mengikuti penjaga penjara berjalan keluar, “Apa yang terjadi?”

“Diam, yang tidak harus ditanya jangan ditanya!”

Penjaga penjara tidak banyak bicara, kemudian memasangkan borgol dan penutup kepala pada Jenifer Wen.

Kegelapan, membawa rasa takut yang tak tertebak, hati Jenifer Wen perlahan semakin kelam.

Setelah tak lama berjalan, dia di bawa masuk ke dalam mobil, “Kalian mau bawa aku pergi kemana!”

Jenifer Wen mendengar mesin mobil yang berbunyi, ketakutannya menjadi tak tertahankan.

Karena dalam keadaan dirinya yang tidak tahu apa-apa dan di bawa pergi, membuatnya merasa seperti dirinya akan di eksekusi.

“Nanti kalau sudah sampai kamu akan tahu sendiri.”

Sebuah suara tua yang berat dan bertenaga terdengar di telinganya, jantung Jenifer Wen berdetak semakin kencang...

Instingnya mengatakan, kepergiannya kali ini pasti akan bisa merubah lintasan hidupnya.

Setelah duduk dengan tidak tenang selama beberapa waktu, mobil akhirnya berhenti dan Jenifer Wen turun dari mobil, kemudian dirinya di tarik orang untuk mengikutinya pergi berjalan agak jauh hingga akhirnya berhenti.

Kemudian seseorang dengan kasar membuka penutup kepalanya, karena telah berada di kegelapan dalam waktu yang lama membuat matanya sedikit perih ketika melihat cahaya.

Jenifer Wen berusaha beradaptasi dengan keadaan sekitar, baru menyadari di kejauhan tengah berdiri seorang lelaki tua, di wajahnya tidak ada ekspresi apapun, tapi dia memiliki aura yang membuat orang sekitarnya tak bisa berkutik.

Orang ini adalah orang yang membawanya keluar, dan orang yang tidak bisa dia ganggu.

Jenifer Wen meliriknya kemudian menundukan kepala, dia sangat takut kalau orang ini tiba-tiba marah dan melakukan sesuatu padanya, karena dia tidak ada sedikitpun tenaga untuk melawan.

“Jadi begini, aku memiliki suatu hal yang ingin kamu untuk membantunya, kalau kamu bersedia, aku bisa menarik vonis penjaramu dan kamu bisa keluar dari sana lebih awal.

Sebelum kata-kata orang tua itu jatuh, Jenifer Wen karena tidak sabar langsung memotongnya, “Aku bersedia.”

“Kamu tidak takut kalau permintaanku itu akan berdampak buruk untukmu?” Orang itu sangat aneh dan bingung melihat responnya.

Jenifer Wen menggelengkan kepala, “Tidak peduli apapun itu, pastinya tidak akan seburuk dengan keadaan saat ini. Lagi pula, kalau kamu benar-benar ingin menyelesaikanku, aku percaya aku pasti tidak akan ada kesempatan untuk berdiri di sini seperti saat ini.”

Orang ini, bisa membawanya keluar dari penjara, juga bisa membebaskannya, jadi dia tentu juga bisa kalau ingin membuatnya menghilang dari dunia ini, tapi masalahnya dia belum ingin mati.

Orang tua itu menganggukan kepala, “Walaupun perkataannya seperti itu, tapi kamu setidaknya harus mengerti apa itu dan baru memutuskan.”

Setelah mengatakan itu, orang tua itu membuka pintu kamar dan masuk ke dalam, Jenifer Wen mengikuti di belakangnya, dan disana dia melihat ada sebuah kasur rawat yang sedang berbaring seorang manusia.

Orang yang berbaring disana adalah seorang lelaki yang memiliki paras tampan. Walaupun tubuhnya terbalut pakaian rumah sakit, kedua matanya tertutup rapat, tapi itu tidak mengurangi auranya yang besar, fitur wajah pahatan sempurna di bawah cahaya redup menguraikan siluet yang tidak dapat ditolak oleh seorang wanita manapun.

Jenifer Wen tidak pernah mengetahui kehebatan lelaki ini, dan orang sepertinya tentu tidak ada hubungan dengannya, membuat Jenifer Wen tidak bisa menyembunyikan kebingungannya.

“Ini cucuku Nicholas Lu, dia sudah koma selama 3 tahun, dan dia adalah orang yang kamu tabrak waktu itu.”

Wajah Jenifer Wen seketika pucat, dia tidak bisa menahan diri untuk mengepalkan tangan, dan kuku yang belum sempat di potong menembus hingga ke daging tangannya, tapi dia sama sekali tidak merasa rasa sakitnya hanya memandang tajam lelaki di depannya.

Ternyata dia!

Jenifer Wen tahu kalau dia juga korban, tapi ketika teringat kalau dia karena lelaki ini masuk dalam penjara, dan habis-habisan di bully di siksa, membuatnya kesulitan untuk menetralkan diri.

Marah, merasa tidak adil semua rasa itu berkumpul menjadi satu, tapi dia akhirnya hanya menahannya, dan membentuk eskpresi wajah yang tenang.

Orang tua itu melihat tangannya gemetaran, mengira kalau dia merasa bersalah, “Nicholas sekarang masih koma tidak sadarkan diri, butuh seorang wanita untuk menikah dengannya dan mengurusnya, tapi karena beberapa alasan, jadi pilihan wanitanya jatuh padamu, bagaimana menurutmu?”

Jenifer Wen terdiam, menikah? Menikah dengan laki-laki seperti Nicholas Lu ini?

Walaupun tidak masuk ke dalam penjara, dan dengan status keluarganya saat ini untuk bisa menikah dengan keluarga Lu yang merupakan keluarga kaya raya semua itu pasti hanya imajinasi dan mimpi belaka.

Dia mengerti, keluarga Lu pasti sedang merencanakan sesuatu...

Tapi dia tidak punya hak untuk menolak.

Dia hanya memiliki 2 jalan.

Pertama, menikah dengan orang koma tak sadarkan diri ini, dan memulai jalan dengan masa depan yang tidak pasti.

Atau, kembali ke penjara menjalani hidup yang gelap dan tidak tahu hari hingga masa vonisnya habis.

Tidak peduli jalan mana yang mau di ambil, semuanya itu hanyalah sangkar. Dia menatap lurus Nicholas Lu yang tidak sadarkan diri dengan emosi rumit di matanya.

“Aku...”

Download APP, continue reading

Chapters

629