Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
by Febi
11:35,Nov 12,2020
Tak di sangka, orang itu orang yang di kenalnya.
Wajah Jenifer Wen memuram, tidak ingin meladeninya. Orang yang datang bukan lah orang lain, melainkan Bella Zhao dan keponakannya Kherin Liu.
Saat Bella Zhao berhasil menduduki kursi pelakor, dan membawa sekelompok keluarga Zhao naik ke surga duniawi. Kherin Liu di masa kesulitannya berlomba-lomba mencari muka dengan Bella Zhao.
Sungguh kebetulan, bisa bertemu mereka di sini.
“Jenifer?” Bella Zhao terkejut saat melihatnya.
Bukankah Jenifer Wen seharusnya menderita berada dalam keluarga Lu? Kenapa lengan dan kakinya masih utuh, wajahnya cerah dan berkilau, dan keadaannya jauh lebih baik daripada saat dia pergi hari itu. Dan dirinya tidak sedikitpun terlihat tersiksa?
Setelah Jenifer Wen kembali ke keluarga Lu, Bella Zhao mengutuknya setiap hari untuk mati di sana dengan cepat, karena dengan begitu, putrinya baru bisa terbebas dari rasa khawatir di sisa hidupnya.
Sekarang, melihat Jenifer Wen hidup dengan baik, dia dalam hatinya menahan nafas merasa tidak nyaman.
“Kamu kenapa ada disini?” Kherin Liu mengira Jenifer Wen masih di penjara, nadanya terdengar angkuh.
“Kamu saja bisa ada disini, kenapa aku tidak?” Jenifer Wen tanpa sungkan, membalas kembali nada angkuhnya.
Orang seperti Kherin Liu saja bisa datang, lalu kenapa dia tidak bisa?
“Apakah kamu masih mengira kalau kamu nona besar keluarga Wen?” Kherin Liu sangat marah. Yang paling tidak dia sukai adalah tampang Jenifer Wen yang arogan dan tenang, padahal dia hanyalah bekas seorang tahanan. Tapi kepercayaan dirinya masih sangat tinggi.
"Iya atau tidaknya itu tidak ada hubungannya ya. Aku di sini untuk membeli barang. Kalau aku mampu membelinya, kenapa harus membicarakan latar belakang seseorang?"
Jenifer Wen memalingkan wajahnya, memandang pelayan etalase yang sedang menonton pertunjukan, "Maaf, aku yang duluan melihat dress ini, tolong suruh mereka untuk mengembalikannya kepadaku."
Jenifer Wen awalnya tidak berniat berebut dengan orang lain, hanya untuk sebuah dress. Tapi melihat sikap angkuh Kherin Liu, dia memutuskan untuk tidak menahannya lagi.
“Mampu membelinya?” Kherin Liu mendengus dingin, dan Bella Zhao tidak bisa menahan senyum, tapi berpura-pura lembut dan ramah, “Omong kosong apa, Jen, kamu kan baru saja keluar dari penjara, uang dari mana bisa membeli pakaian mahal seperti itu?"
Cek yang diberikan Richard Wen kepada Jenifer Wen terakhir kali sudah di robek langsung di tempat. Kalau Jenifer Wen ingin beradu di sini, dia tidak akan keberatan membuatnya terlihat jelek dan mengakui statusnya saat ini.
Pelayan etalase terlihat masih ragu-ragu, karena penampilan Jenifer Wen yang terlalu kalem, tidak berani secara gegabah menyinggung perasaannya, namun saat mendengar Bella Zhao mengatakan kalau dirinya baru keluar dari penjara, dia langsung mengubah wajahnya.
"Maaf, nona, aku melihat kedua wanita ini dulu yang mengambilnya dulu, atau kamu bisa pergi ke toko lain untuk melihatnya?"
Wanita yang pernah dipenjara cukup berbahaya dan tentu tidak punya banyak uang, jadi pelayan etalase berencana untuk mengusir Jenifer Wen.
“Ternyata tokomu memiliki aturan untuk mengusir pelanggan.” Jenifer Wen menatapnya dengan dingin. Dia telah melihat sikap pilih kasih dan judge antara sesama manusia.
“Huh, pelanggan yang tidak mampu membeli barang di sebut pelanggan apa, pelanggan sepertimu hanya bisa merusak mood pelanggan lainnya,” ujar Kherin Liu dengna sarkastik.
Bella Zhao melihat ini dan menahan senyuman, "Jen, dress ini memang yang kita incar, begini saja untuk menggantinya, aku akan membelikanmu sesuatu yang lain, ya anggap saja ini sebagai bentuk niat baikku.”
"Bibi, kamu terlalu baik!"
Jenifer Wen dengan dingin menyaksikan 2 orang di depannya menyanyikan pertunjukan besar, dan dalam hatinya mencibir. Yang ini menyanyikan wajah merah dan yang lainnya menyanyikan wajah putih, terlihat begitu kompak.
Tak ingin omong kosong lagi, Jenifer Wen mengeluarkan kartu hitam yang diberikan lelaki itu dari sakunya, "Nah, dengan kartu ini masih tidak bisa membeli barang-barang di tokomu?"
Ekspresi penghinaan di wajah pelayan etalase membeku, menatap kartu itu dan mengambilnya untuk melihat apakah kartu itu asli atau tidak, dan ternyata itu asli.
Terlebih lagi, ini adalah kartu hitam limited global dari Citibank, dan harganya ratusan ribu Yuan untuk satu tahun, dan rata-rata orang mungkin tidak bisa mendapatkannya meskipun mereka mempunyai uang. Dia selama beberapa tahun bergelut dan bekerja dalam pekerjaan inipun ini adalah pertama kalinya dia melihatnya!
Mungkinkah dia yang telah salah lihat, wanita ini sebenarnya memiliki kekuatan yang tersembunyi?
Dia tak berani mengabaikannya, sikap pelayan ini langsung berubah 180 derajat, dia mengambil baju tersebut, dan dengan hormat menawarkan kedua tangannya, "Nona, apakah kamu mau mencoba dress ini?"
Jenifer Wen tidak berbicara, matanya menatap ekspresi malu kedua wanita itu. Setelah sekian lama, dia baru berkata, "Boleh juga."
"Kalau begitu aku akan membawamu ke kamar ganti."
Pelayan itu dengan sopan menuntun Jenifer Wen untuk berjalan. Kedua orang itu baru berjalan beberapa langkah. Kherin Liu kemudian dengan kesal memanggilnya, "Kamu bagaimana bisa memiliki kartu itu, katakan dengan jelas, dapat dari hasil menipu lelaki tua mana?”
Wajah Jenifer Wen memuram, tidak ingin meladeninya. Orang yang datang bukan lah orang lain, melainkan Bella Zhao dan keponakannya Kherin Liu.
Saat Bella Zhao berhasil menduduki kursi pelakor, dan membawa sekelompok keluarga Zhao naik ke surga duniawi. Kherin Liu di masa kesulitannya berlomba-lomba mencari muka dengan Bella Zhao.
Sungguh kebetulan, bisa bertemu mereka di sini.
“Jenifer?” Bella Zhao terkejut saat melihatnya.
Bukankah Jenifer Wen seharusnya menderita berada dalam keluarga Lu? Kenapa lengan dan kakinya masih utuh, wajahnya cerah dan berkilau, dan keadaannya jauh lebih baik daripada saat dia pergi hari itu. Dan dirinya tidak sedikitpun terlihat tersiksa?
Setelah Jenifer Wen kembali ke keluarga Lu, Bella Zhao mengutuknya setiap hari untuk mati di sana dengan cepat, karena dengan begitu, putrinya baru bisa terbebas dari rasa khawatir di sisa hidupnya.
Sekarang, melihat Jenifer Wen hidup dengan baik, dia dalam hatinya menahan nafas merasa tidak nyaman.
“Kamu kenapa ada disini?” Kherin Liu mengira Jenifer Wen masih di penjara, nadanya terdengar angkuh.
“Kamu saja bisa ada disini, kenapa aku tidak?” Jenifer Wen tanpa sungkan, membalas kembali nada angkuhnya.
Orang seperti Kherin Liu saja bisa datang, lalu kenapa dia tidak bisa?
“Apakah kamu masih mengira kalau kamu nona besar keluarga Wen?” Kherin Liu sangat marah. Yang paling tidak dia sukai adalah tampang Jenifer Wen yang arogan dan tenang, padahal dia hanyalah bekas seorang tahanan. Tapi kepercayaan dirinya masih sangat tinggi.
"Iya atau tidaknya itu tidak ada hubungannya ya. Aku di sini untuk membeli barang. Kalau aku mampu membelinya, kenapa harus membicarakan latar belakang seseorang?"
Jenifer Wen memalingkan wajahnya, memandang pelayan etalase yang sedang menonton pertunjukan, "Maaf, aku yang duluan melihat dress ini, tolong suruh mereka untuk mengembalikannya kepadaku."
Jenifer Wen awalnya tidak berniat berebut dengan orang lain, hanya untuk sebuah dress. Tapi melihat sikap angkuh Kherin Liu, dia memutuskan untuk tidak menahannya lagi.
“Mampu membelinya?” Kherin Liu mendengus dingin, dan Bella Zhao tidak bisa menahan senyum, tapi berpura-pura lembut dan ramah, “Omong kosong apa, Jen, kamu kan baru saja keluar dari penjara, uang dari mana bisa membeli pakaian mahal seperti itu?"
Cek yang diberikan Richard Wen kepada Jenifer Wen terakhir kali sudah di robek langsung di tempat. Kalau Jenifer Wen ingin beradu di sini, dia tidak akan keberatan membuatnya terlihat jelek dan mengakui statusnya saat ini.
Pelayan etalase terlihat masih ragu-ragu, karena penampilan Jenifer Wen yang terlalu kalem, tidak berani secara gegabah menyinggung perasaannya, namun saat mendengar Bella Zhao mengatakan kalau dirinya baru keluar dari penjara, dia langsung mengubah wajahnya.
"Maaf, nona, aku melihat kedua wanita ini dulu yang mengambilnya dulu, atau kamu bisa pergi ke toko lain untuk melihatnya?"
Wanita yang pernah dipenjara cukup berbahaya dan tentu tidak punya banyak uang, jadi pelayan etalase berencana untuk mengusir Jenifer Wen.
“Ternyata tokomu memiliki aturan untuk mengusir pelanggan.” Jenifer Wen menatapnya dengan dingin. Dia telah melihat sikap pilih kasih dan judge antara sesama manusia.
“Huh, pelanggan yang tidak mampu membeli barang di sebut pelanggan apa, pelanggan sepertimu hanya bisa merusak mood pelanggan lainnya,” ujar Kherin Liu dengna sarkastik.
Bella Zhao melihat ini dan menahan senyuman, "Jen, dress ini memang yang kita incar, begini saja untuk menggantinya, aku akan membelikanmu sesuatu yang lain, ya anggap saja ini sebagai bentuk niat baikku.”
"Bibi, kamu terlalu baik!"
Jenifer Wen dengan dingin menyaksikan 2 orang di depannya menyanyikan pertunjukan besar, dan dalam hatinya mencibir. Yang ini menyanyikan wajah merah dan yang lainnya menyanyikan wajah putih, terlihat begitu kompak.
Tak ingin omong kosong lagi, Jenifer Wen mengeluarkan kartu hitam yang diberikan lelaki itu dari sakunya, "Nah, dengan kartu ini masih tidak bisa membeli barang-barang di tokomu?"
Ekspresi penghinaan di wajah pelayan etalase membeku, menatap kartu itu dan mengambilnya untuk melihat apakah kartu itu asli atau tidak, dan ternyata itu asli.
Terlebih lagi, ini adalah kartu hitam limited global dari Citibank, dan harganya ratusan ribu Yuan untuk satu tahun, dan rata-rata orang mungkin tidak bisa mendapatkannya meskipun mereka mempunyai uang. Dia selama beberapa tahun bergelut dan bekerja dalam pekerjaan inipun ini adalah pertama kalinya dia melihatnya!
Mungkinkah dia yang telah salah lihat, wanita ini sebenarnya memiliki kekuatan yang tersembunyi?
Dia tak berani mengabaikannya, sikap pelayan ini langsung berubah 180 derajat, dia mengambil baju tersebut, dan dengan hormat menawarkan kedua tangannya, "Nona, apakah kamu mau mencoba dress ini?"
Jenifer Wen tidak berbicara, matanya menatap ekspresi malu kedua wanita itu. Setelah sekian lama, dia baru berkata, "Boleh juga."
"Kalau begitu aku akan membawamu ke kamar ganti."
Pelayan itu dengan sopan menuntun Jenifer Wen untuk berjalan. Kedua orang itu baru berjalan beberapa langkah. Kherin Liu kemudian dengan kesal memanggilnya, "Kamu bagaimana bisa memiliki kartu itu, katakan dengan jelas, dapat dari hasil menipu lelaki tua mana?”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved