Bab 1 Pertemuan Pertama

by King Roner 10:27,Oct 10,2021
Session satu.

Munculnya Naga Dewa.

Charlotte Zhao menyusut di sisi sudut saat ini, penuh dengan ketakutan melihat kejadian yang terjadi di depan mata. Semua ini terjadi sangat mendadak, awalnya hari ini istirahat kerja, mengajak teman-teman berjalan-jalan, tidak menyangka malah berjumpa dengan hal seperti ini!

”Aku memperingati kalian, jika tidak ingin sama seperti dia, diam jangan bersuara!” Saat ini, seorang pria paruh baya bertopeng hitam yang hanya terlihat sepasang mata, memegang pistol ke arah pelanggan pusat pembelanjaan yang meringkuk dan menggigil di lantai, paha sudah ditembak, darah mulai membasahi celananya.

Ini adalah salah satu pusat pembelanjaan yang besar, tapi sekarang ini sedang dibobol oleh lima orang pria yang memakai topeng, orang di sekitar tidak berani bergerak. Semua pintu besi pun ditutup, di luar juga dikepung oleh polisi, sayangnya terlalu banyak sandera di dalam sana.

”Jangan, jangan bunuh aku, aku akan mengikuti semua permintaanmu!” Seorang pria berpakaian kaos di saat ini merangkak mendekati.

Charlotte pun merasa jijik. Pria ini benar-benar menjijikkan, takut mati hingga tahap seperti ini, untuk apa hidup di dunia ini lagi! Dirinya seorang wanita saja tidak menyerah terus mencari kesempatan untuk menaklukkan penjahat ini!!

Di luar, pusat pembelanjaan sudah dikepung. Di mana-mana semuanya polisi, lalu di antaranya ada seorang wanita seksi berdiri di depan. Polisi wanita dengan lencana khusus di pundaknya mengerutkan kening, “Segera cari ahli negosiasi, hanya ada waktu satu jam. Lalu, atur penembak jitu dan pasukan berani mati, jika negosiasi gagal langsung menyerbu masuk.”

Sebagai kapten Biro Keamanan Publik Wilayah Administratif Khusus Phoenix, wajah Emma Ning dingin saat ini. Tapi hatinya benar-benar cemas, bukan hanya karena sahabat terbaiknya termasuk di antara para sandera itu, tetapi juga karena kasus ini masih terjadi di wilayah kekuasaan dirinya.

”Baik!” Orang yang ada di samping segera mengangguk kepala, mereka tidak berani gegabah, karena putri kesayangan dari bapak gubernur Zhao juga termasuk salah satu sandera.

Tiba-tiba, listrik pusat pembelanjaan ini pun berhenti! Awalnya sangat terang pun menjadi gelap gurita. Keadaan darurat ini, membuat Emma tercengang selama dua detik, lalu memerintah, “Segera penembak jitu bertindak!”

Awalnya mereka juga berencana melakukan negosiasi terlebih dahulu, tapi tidak menyangka sekarang malah putus listrik. Jika sudah seperti ini, maka Emma juga tidak bisa menunggu, dalam dua detik dia sudah bisa membuat keputusan.

Pasukan tentara khusus memang memiliki pelatihan yang teratur, lima detik setelah Emma memerintah, pasukan penembak jitu langsung menerobos masuk, hawa membunuh yang kuat dari berbagai sisi menerobos masuk ke dalam pusat pembelanjaan.

Setelah pasukan tentara khusus menerobos masuk ke dalam pusat pembelanjaan, semuanya pun tercengang.

”Ini...”

Tidak terjadi adu tembak yang dibayangkan, bahkan suara tembakan pistol pun tidak terdengar. Karena di dalam pusat pembelanjaan ini, lima penjahat sudah terbaring di lantai, tidak tahu hidup atau mati!

Saat ini tidak jauh dari pusat pembelanjaan yang dikepung ini, ada sebuah sosok bayangan berusaha keluar dari kerumunan orang.

”Sial sekali, hari pertama pulang sudah berjumpa dengan hal seperti ini.”

Maxwell Luo menggaruk-garuk kepala, membersihkan debu yang ada di badannya, sama sekali tidak memedulikan keramaian yang ada di belakangnya.

Di saat Maxwell masuk ke sebuah gang kecil, dia pun berhenti.

”Kamu masih mau mengikuti aku sampai kapan?” Maxwell pelan-pelan memutar badan, sepertinya tidak kaget dengan orang yang mengikuti dirinya.

”Kalau berani kamu melangkah satu langkah lagi!” Saat ini Emma tidak maju, menjaga jarak sekitar sepuluh meter dengan Maxwell.

”Aku akan melangkah maju, kenapa?” Maxwell tidak memedulikan wanita ini, terus melangkah maju. Di saat dia baru maju dua langkah, wanita yang di belakangnya pun dengan cepat menyerbu maju.

Maxwell seolah-olah tidak menyadari, terus maju satu langkah, tapi di saat mau menangkap dirinya, memiringkan badan ke samping, gerakan sangat lincah, berhasil menghindari serangan lawan.

”Ckck, memakai seragam polisi, cantik sekali.” Tatapan mata Maxwell tertuju pada badan wanita ini, pun berbinar.

Wanita yang sangat tinggi, memakai seragam polisi pun sangat cocok. Rambut diikat ke belakang, wajah sangat cantik, ekspresi sangat serius, sepasang mata memelototi Maxwell, dada pun bergoyang.

Emma sangat kaget, penyergapan yang sempurna, kenapa dengan mudah dihindari oleh dia.

”Kakak polisi, aku sepertinya tidak melakukan perbuatan kriminal, kenapa kamu datang menangkapku?” kata Maxwell. Namun, dia tidak panik, melainkan dengan tatapan berbinar tertuju pada badan polisi wanita berbadan tinggi.,

Emma menahan amarah, tatapan pria ini membuat dia merasa tidak nyaman, “Aku kenapa menangkapmu, apakah kamu tidak jelas? Kasus perampokan pusat pembelanjaan, kenapa kamu bisa keluar dari dalam?”

”Aku benar-benar tidak mengerti dengan yang kamu katakan.” Maxwell menggeleng kepala, tapi di wajah tetap tersenyum, “Kakak polisi, jika tidak ada urusan lain, aku pamit dulu.”

”Ingin pergi? Tidak mungkin!” Emma melihat dia benar-benar memutar badan, mana mungkin akan melepaskannya.

”Tidak mungkin? Kalau begitu aku kabur dulu.”

Melihat kembali dikejar, Maxwell tidak terburu-buru pergi, melainkan mulai berkelahi dengannya. Gerakan polisi wanita ini sangat sempurna, kaki panjangnya langsung menendang ke arah Maxwell.

Tapi reaksi Maxwell sangat cepat, satu tangan menahan tendangan, lalu berputar ke belakang, tangan satunya malah meraba kaki polisi wanita ini.

”Ckck, sayangnya memakai celana, jadi tidak begitu mulus.” Mereka berdua pun mundur ke belakang, muka Maxwell masih terlelap.

Emma sejak kapan menerima penghinaan seperti ini, api amarah pun mulai membara dan kembali menyerang.

Tapi dia terus menyerang, sama sekali tidak bisa memukul lawannya, hanya ada dipermainkan oleh dia. Setiap tinjuan pasti berhasil dihindari, reaksi lawan sangat lincah, membuat Emma tidak ada kesempatan.

Penghinaan terbesar adalah di saat dia menghindar, malah menepuk pantat Emma!

”Plak!”

Emma tercengang, meskipun tidak sakit tapi tidak tidak pernah menerima penghinaan seperti ini, dia pun lupa harus bagaimana melawan.

”Pantat yang baik, sangat empuk.” Senyuman Maxwell saat ini semakin lebar.

Emma yang sudah emosi tingkat dewa langsung menarik pistol dari pinggangnya. Dari awal dia tidak menyangka melawan orang seperti ini harus sampai menggunakan pistol.

Maxwell mengangkat alis mata, sebelum Emma mengeluarkan pistol, dia sudah maju. Jarak mereka berdua hanya setengah meter, Emma pun mundur lalu menggunakan lututnya menendang dengan kuat ke arah selangkang pria tersebut.

”Hati wanita yang paling menakutkan!” Telapak tangan Maxwell langsung menahan lututnya, badan berputar ke belakang, berdiri di belakang Emma.

Gawat!

Emma dalam hati berteriak, lalu menendang ke arah belakang.

Tapi Maxwell dari awal sudah menebak, langsung jongkok. Emma yang belum berdiri tegak, tangan yang meraba paha, menepuk pantatnya, sekarang malah memeras dada dia yang menonjol!

Emma yang sudah emosi, langsung menembak tiga kali!

Wanita yang mengamuk benar-benar kehilangan akal sehat.

Tapi dia juga berhasil mengelak, tiga tembakan Emma tidak ada yang kena. Lalu dengan kecepatan cepat berlari ke gang lain. Di saat Emma mengejar, sudah tidak ada bayangan dia, hanya tertinggal kalimat yang mesum, “Dada saja tidak boleh disentuh, pantas saja masih jomblo!”

”Berengsek!”

Emma sangat emosi, merasa tidak senang.

Dari belakangnya terdengar suara langkah kaki, Emma memutar badan melihat adalah bawahan dia sendiri.

”Kapten Emma, kepala Zhang menyuruh kamu segera kembali ke kantor polisi, masalah di sini sudah diserahkan pada kapten Xia.”

Emma mengerutkan kening, ingin berbicara sesuatu, akhirnya menahan kembali. Beberapa penjahat sudah ditangkap, seharusnya tidak ada masalah besar lagi di sini.

Hanya saja pria yang tadi pergi itu, sebenarnya siapa?

Download APP, continue reading

Chapters

80