Bab 5 Ada Orang?
by King Roner
10:27,Oct 10,2021
”Puas, sangat puas!” Di daerah seperti ini bisa menyewa kamar dengan harga seperti ini sudah cukup lumayan. Terutama bisa, hidup bersama dua gadis, meskipun masih belum berjumpa dengan penyewa wanita yang satunya, tapi pria mana yang akan menolak bisa hidup bersama dengan pemilik rumah gadis cantik, “Hanya saja aku merasa seharusnya masih ada persyaratan lain. Jika tidak siapa yang akan menolak hidup bersama dengan wanita secantik anda!”
”Oh? Kamu berkata sembrono seperti ini tidak takut aku marah?” Yenny mengangkat alisnya, tapi tidak marah, sepasangan tangan disilangkan ke depan dada, sepertinya mulai tertarik dengan Maxwell.
”Aku orangnya seperti ini, jujur saja mana ada pria yang tidak suka melihat wanita cantik, jika ada aku pun tidak percaya. Jika aku hanya melirik beberapa kali kamu merasa jengkel, kalau sampai aku menyewa, mungkin hanya beberapa hari kamu akan mengusirku, untuk apa!” Maxwell berkata dengan jujur.
Tapi Maxwell tidak menyadari, perkataan ini membuat Yenny meninggalkan kesan yang baik padanya. Karena dia sudah banyak berjumpa dengan orang yang menyanjung. Tapi meskipun pria ini ada melirik dia, tapi berbeda dengan yang lain, ini perlu dipuji.
”Sekarang sewa juga boleh, tapi aku ada satu permintaan. Jika kamu bisa memenuhinya, uang sewa diskon 20%!” Perkataan Yenny ini, membuat Maxwell dengan pandangan tidak percaya menatapnya.
”Aku katakan di depan, hal yang berhubungan dengan menjual diri, aku tidak akan melakukan,” jawab Maxwell dengan tegas.
”Ppff!” Yenny pun tidak tahan tertawa, langsung memarahi, “Siapa yang menyuruh kamu jual diri, jangan sembarangan bicara!”
Nada bicara wanita yang manja begitu menggoda. Terutama dia memakai gaun ini, membungkukkan pinggang, pas untuk Maxwell melihat pemandangan yang indah.
”Apa yang kamu lihat!” Yenny langsung memerhatian tatapan dia yang mulai berbinar.
Maxwell seperti orang yang tidak takut mati berkata, “Bisa melihat kenapa tidak melihat.”
”Ka... Kamu! Aku sedikit menyesal mengatakan akan menyewa padamu.” Yenny memelototinya, tapi dari sebagian besar orang yang ingin datang menyewa, hanya dia yang terlihat lebih baik dan tatapan dia suka lihat sembarangan, tapi tidak begitu mesum.
”Baiklah, nona Yenny. Jika kamu merasa aku boleh, coba katakan permintaan kamu, aku merasa ingin menyewa kamarmu ini sepertinya sangat susah?” kata Maxwell yang tidak berdaya.
”Kamu bisa kelahi?” Yenny mendadak bertanya.
Pertanyaan ini membuat Maxwell terdiam, hening sejenak dia baru bertanya, “Apa yang kamu tanya? Kelahi? Kenapa kelahi?”
”Iya, apakah kamu bisa berkelahi?” Yenny mengangguk kepala dengan yakit, tatapan melihat badan Maxwell, sepertinya sedang berpikir badan dia ini apakah bisa kelahi.
Ekspresi Maxwell menjadi kesal, “Bolehkah aku bertanya kenapa harus bisa berkelahi baru boleh menyewa?”
”Bagaimana lagi, preman sangat banyak. Aku juga ingin mencari seorang pria untuk menakuti mereka, ada orang yang marah tapi tidak berani melawan. Yang paling menakutkan malah masih bisa senyum, tapi dalam hati berpikir bagaimana mencelakaimu.” Saat berkata, muka Yenny pun memerah, merasa sedikit segan.
Maxwell pun memutar bola mata, “Jadi tinggal di sini, keselamatan tidak terjamin.”
”Kira-kira seperti ini, aku juga jujur denganmu, tapi kamu ini meskipun terlihat sedikit mesum, tapi masih bisa dipercayai.” Yenny pun mengangguk kepala pada Maxwell, kesan pertama tidak termasuk buruk.
”Oh? Kamu baru kenal denganku, sudah tahu aku ini bisa dipercayai?”
”Aku pernah mendalami ilmu psikologi, terutama ilmu psikologi kriminal. Mata adalah jendela hati, bisa membaca banyak informasi.” Yenny mengangguk kepala, “Kamu masih belum menjawab pertanyaanku, kamu bisa kelahi tidak?”
”Mungkin bisa.” Maxwell mengelus hidup, dirinya seharusnya termasuk bisa kelahi. Hanya saja sudah lama tidak kelahi, karena dirinya biasanya.... langsung membunuh. Tentu saja hal ini tidak boleh dikatakan, nanti Yenny akan segera menelepon polisi.
”Mungkin?” Yenny mengangkat alis.
”Baiklah, aku menyerah, aku pernah menjadi tentara, ini sudah boleh?” Maxwell dengan santai dari sakunya mengeluarkan buku kecil, ini adalah buku tanda pensiun.
Yenny melihat sekilas, lalu tersenyum, “ Tidak menyangka, baiklah kalau begitu. Tapi aku harus dari awal mengingatkan, kamu sendiri juga harus hati-hati, karena mereka... jumlahnya cukup banyak. Di daerah kita ini belakangan kurang damai, banyak preman yang keluar masuk.”
”Baik, berkelahi dengan beberapa orang, bukan masalah besar.”
”Baik, aku akan membuat kontrak perjanjian dan langsung ditandatangani.” Cara kerja Yenny begitu cepat.
Maxwell merasa kaget, tapi jika dia tidak keberatan, dirinya juga tidak rugi.
Kontrak perjanjian sangat sederhana, kedua belah pihak menandatangani, Maxwell langsung mengirim uang sewa tiga bulan, “Uang listrik dan air dihitung beda, sampai waktunya aku akan menagih.”
”Aku suka pria yang tidak bertele-tele.” Yenny dengan puas mengangguk kepala, mungkin dilihat orang lain ini terlalu sembarangan. Tapi semenjak Maxwell menelepon dia, hingga berjumpa dengannya, setiap perkataan yang dia katakan, Yenny terus mengamati. Sepertinya yang dia katakan, dia mahir dalam psikologi, sangat mudah untuk menebak isi hati orang yang terpendam.
Maxwell ini kelihatan mesum, tapi dari tatapan mata dia dia bukan semesum yang dia tunjukkan.
”Ini kunci pintu utama, ini kartu gerbang kompleks dan ini kunci kamarmu.”
”Baik, barangku hanya sedikit, satu koper saja. Kamar ini lumayan juga.” Melihat kamar sendiri, Maxwell merasa puas, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, dari jendela bisa melihat gedung tertinggi pusat kota. Sebuah ranjang, lemari, meja dan mesin pendingin.
”Oh iya, aku lupa sudah berjanji dengan orang.” Setelah menyelesaikan semua ini, Yenny baru teringat dia ada berjanji berjumpa dengan klien, “Ka... Kamu urus sendiri, ada masalah apa telepon saja padaku.”
”Weii, jadi kamu sudah mau pergi?”
Maxwell sedikit terkejut.
”Iya, masa aku harus membawa kamu juga!” Yenny sudah berjalan di depan pintu keluar, memakai sepatu, “Yang penting, kamu sudah menandatangani perjanjian denganku, jika kamu merusak barang-barang di rumah ini, aku akan memanggil polisi menangkapmu!” Setelah itu pun mengepal tangannya.
Hingga Yenny pergi, Maxwell masih terdiam. Dia ini sudah termasuk menyewa? Tuan pemilik rumah ini juga terlalu lapang dada kali.
Maxwell pun sedikit merasa lucu saat duduk di sofa, “Sebenarnya bisa satu rumah dengan wanita cantik lumayan juga, tetapi trik kecil ini sekali melihat pun ketahuan.”
Tatapan matanya secara tanpa sengaja melihat ke arah benda dekorasi di atas meja televisi. Kamera ini cukup tersembunyi, tapi ingin tidak ketahuan oleh Maxwell tidak mungkin.
Maxwell juga tidak membongkarnya, pergi dari sana langsung kembali ke hotel mengambil koper sendiri, akhirnya menemukan tempat berlabuh sementara di kota Fenghuang. Melihat gedung pencakar langit di pusat kota, ada 268 tingkat, juga merupakan markas utama Perusahaan Brightness.
Tuan sesungguhnya kota Fenghuang.
Maxwell menarik koper masuk ke kompleks ini, di saat masuk berpapasan dengan sepasang pria wanita. Dia pun berhenti, menoleh kepala melihat pasangan yang sudah berjalan jauh, mengerutkan kening, menggeleng kepala dan komat-kamit, “Orang yang tinggal di kompleks ini sepertinya bukan orang biasa.”
Pasangan pria wanita tadi, kelihatan seperti orang biasa, tapi dari pengalaman Maxwell, pasangan pria wanita ini bukan orang biasa, dari langkah kaki mereka bisa terlihat. Juga merupakan firasat dari master, iya, hanya firasat, tapi firasat ini juga tidak beralasan.
Tapi firasat ini, sudah beberapa kali menyelamatkan Maxwell.
Membuka pintu rumah, Maxwell menarik koper masuk ke dalam, sebenarnya hanya ada beberapa helai baju, setelah menggantungkan di lemari, Maxwell berjalan keluar dari kamar. Musim panas jika tidak membuka pendingin sepertinya ingin terbakar. Meskipun kota Fenghuang adalah kota besar yang dibangun di gurun, tapi tidak termasuk sangat panas.
Perusahaan Brightness menciptakan sebuah benda tipis yang bernama “Awan Dingin”, benda ini terus menyelimuti kota Fenghuang, bisa menahan sinar ultraungu yang kuat, menurunkan suhu di kota Fenghuang, juga bisa melalui sistem “Awan Dingin”, mengatur daya hujan kota.
Menanggalkan baju, Maxwell berencana mandi. Di rumah juga tidak ada yang lain, tapi kehidupan ini berbeda jauh dibandingkan dengan kehidupan Maxwell sebelumnya yang terus berperang. Kehidupan yang nyaman ini malah membuat Maxwell merasa tidak begitu terbiasa.
Di saat Maxwell membuka pintu kamar mandi, malah terdiam.
Di kamar mandi ada orang!
Dan seorang wanita!
”Oh? Kamu berkata sembrono seperti ini tidak takut aku marah?” Yenny mengangkat alisnya, tapi tidak marah, sepasangan tangan disilangkan ke depan dada, sepertinya mulai tertarik dengan Maxwell.
”Aku orangnya seperti ini, jujur saja mana ada pria yang tidak suka melihat wanita cantik, jika ada aku pun tidak percaya. Jika aku hanya melirik beberapa kali kamu merasa jengkel, kalau sampai aku menyewa, mungkin hanya beberapa hari kamu akan mengusirku, untuk apa!” Maxwell berkata dengan jujur.
Tapi Maxwell tidak menyadari, perkataan ini membuat Yenny meninggalkan kesan yang baik padanya. Karena dia sudah banyak berjumpa dengan orang yang menyanjung. Tapi meskipun pria ini ada melirik dia, tapi berbeda dengan yang lain, ini perlu dipuji.
”Sekarang sewa juga boleh, tapi aku ada satu permintaan. Jika kamu bisa memenuhinya, uang sewa diskon 20%!” Perkataan Yenny ini, membuat Maxwell dengan pandangan tidak percaya menatapnya.
”Aku katakan di depan, hal yang berhubungan dengan menjual diri, aku tidak akan melakukan,” jawab Maxwell dengan tegas.
”Ppff!” Yenny pun tidak tahan tertawa, langsung memarahi, “Siapa yang menyuruh kamu jual diri, jangan sembarangan bicara!”
Nada bicara wanita yang manja begitu menggoda. Terutama dia memakai gaun ini, membungkukkan pinggang, pas untuk Maxwell melihat pemandangan yang indah.
”Apa yang kamu lihat!” Yenny langsung memerhatian tatapan dia yang mulai berbinar.
Maxwell seperti orang yang tidak takut mati berkata, “Bisa melihat kenapa tidak melihat.”
”Ka... Kamu! Aku sedikit menyesal mengatakan akan menyewa padamu.” Yenny memelototinya, tapi dari sebagian besar orang yang ingin datang menyewa, hanya dia yang terlihat lebih baik dan tatapan dia suka lihat sembarangan, tapi tidak begitu mesum.
”Baiklah, nona Yenny. Jika kamu merasa aku boleh, coba katakan permintaan kamu, aku merasa ingin menyewa kamarmu ini sepertinya sangat susah?” kata Maxwell yang tidak berdaya.
”Kamu bisa kelahi?” Yenny mendadak bertanya.
Pertanyaan ini membuat Maxwell terdiam, hening sejenak dia baru bertanya, “Apa yang kamu tanya? Kelahi? Kenapa kelahi?”
”Iya, apakah kamu bisa berkelahi?” Yenny mengangguk kepala dengan yakit, tatapan melihat badan Maxwell, sepertinya sedang berpikir badan dia ini apakah bisa kelahi.
Ekspresi Maxwell menjadi kesal, “Bolehkah aku bertanya kenapa harus bisa berkelahi baru boleh menyewa?”
”Bagaimana lagi, preman sangat banyak. Aku juga ingin mencari seorang pria untuk menakuti mereka, ada orang yang marah tapi tidak berani melawan. Yang paling menakutkan malah masih bisa senyum, tapi dalam hati berpikir bagaimana mencelakaimu.” Saat berkata, muka Yenny pun memerah, merasa sedikit segan.
Maxwell pun memutar bola mata, “Jadi tinggal di sini, keselamatan tidak terjamin.”
”Kira-kira seperti ini, aku juga jujur denganmu, tapi kamu ini meskipun terlihat sedikit mesum, tapi masih bisa dipercayai.” Yenny pun mengangguk kepala pada Maxwell, kesan pertama tidak termasuk buruk.
”Oh? Kamu baru kenal denganku, sudah tahu aku ini bisa dipercayai?”
”Aku pernah mendalami ilmu psikologi, terutama ilmu psikologi kriminal. Mata adalah jendela hati, bisa membaca banyak informasi.” Yenny mengangguk kepala, “Kamu masih belum menjawab pertanyaanku, kamu bisa kelahi tidak?”
”Mungkin bisa.” Maxwell mengelus hidup, dirinya seharusnya termasuk bisa kelahi. Hanya saja sudah lama tidak kelahi, karena dirinya biasanya.... langsung membunuh. Tentu saja hal ini tidak boleh dikatakan, nanti Yenny akan segera menelepon polisi.
”Mungkin?” Yenny mengangkat alis.
”Baiklah, aku menyerah, aku pernah menjadi tentara, ini sudah boleh?” Maxwell dengan santai dari sakunya mengeluarkan buku kecil, ini adalah buku tanda pensiun.
Yenny melihat sekilas, lalu tersenyum, “ Tidak menyangka, baiklah kalau begitu. Tapi aku harus dari awal mengingatkan, kamu sendiri juga harus hati-hati, karena mereka... jumlahnya cukup banyak. Di daerah kita ini belakangan kurang damai, banyak preman yang keluar masuk.”
”Baik, berkelahi dengan beberapa orang, bukan masalah besar.”
”Baik, aku akan membuat kontrak perjanjian dan langsung ditandatangani.” Cara kerja Yenny begitu cepat.
Maxwell merasa kaget, tapi jika dia tidak keberatan, dirinya juga tidak rugi.
Kontrak perjanjian sangat sederhana, kedua belah pihak menandatangani, Maxwell langsung mengirim uang sewa tiga bulan, “Uang listrik dan air dihitung beda, sampai waktunya aku akan menagih.”
”Aku suka pria yang tidak bertele-tele.” Yenny dengan puas mengangguk kepala, mungkin dilihat orang lain ini terlalu sembarangan. Tapi semenjak Maxwell menelepon dia, hingga berjumpa dengannya, setiap perkataan yang dia katakan, Yenny terus mengamati. Sepertinya yang dia katakan, dia mahir dalam psikologi, sangat mudah untuk menebak isi hati orang yang terpendam.
Maxwell ini kelihatan mesum, tapi dari tatapan mata dia dia bukan semesum yang dia tunjukkan.
”Ini kunci pintu utama, ini kartu gerbang kompleks dan ini kunci kamarmu.”
”Baik, barangku hanya sedikit, satu koper saja. Kamar ini lumayan juga.” Melihat kamar sendiri, Maxwell merasa puas, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, dari jendela bisa melihat gedung tertinggi pusat kota. Sebuah ranjang, lemari, meja dan mesin pendingin.
”Oh iya, aku lupa sudah berjanji dengan orang.” Setelah menyelesaikan semua ini, Yenny baru teringat dia ada berjanji berjumpa dengan klien, “Ka... Kamu urus sendiri, ada masalah apa telepon saja padaku.”
”Weii, jadi kamu sudah mau pergi?”
Maxwell sedikit terkejut.
”Iya, masa aku harus membawa kamu juga!” Yenny sudah berjalan di depan pintu keluar, memakai sepatu, “Yang penting, kamu sudah menandatangani perjanjian denganku, jika kamu merusak barang-barang di rumah ini, aku akan memanggil polisi menangkapmu!” Setelah itu pun mengepal tangannya.
Hingga Yenny pergi, Maxwell masih terdiam. Dia ini sudah termasuk menyewa? Tuan pemilik rumah ini juga terlalu lapang dada kali.
Maxwell pun sedikit merasa lucu saat duduk di sofa, “Sebenarnya bisa satu rumah dengan wanita cantik lumayan juga, tetapi trik kecil ini sekali melihat pun ketahuan.”
Tatapan matanya secara tanpa sengaja melihat ke arah benda dekorasi di atas meja televisi. Kamera ini cukup tersembunyi, tapi ingin tidak ketahuan oleh Maxwell tidak mungkin.
Maxwell juga tidak membongkarnya, pergi dari sana langsung kembali ke hotel mengambil koper sendiri, akhirnya menemukan tempat berlabuh sementara di kota Fenghuang. Melihat gedung pencakar langit di pusat kota, ada 268 tingkat, juga merupakan markas utama Perusahaan Brightness.
Tuan sesungguhnya kota Fenghuang.
Maxwell menarik koper masuk ke kompleks ini, di saat masuk berpapasan dengan sepasang pria wanita. Dia pun berhenti, menoleh kepala melihat pasangan yang sudah berjalan jauh, mengerutkan kening, menggeleng kepala dan komat-kamit, “Orang yang tinggal di kompleks ini sepertinya bukan orang biasa.”
Pasangan pria wanita tadi, kelihatan seperti orang biasa, tapi dari pengalaman Maxwell, pasangan pria wanita ini bukan orang biasa, dari langkah kaki mereka bisa terlihat. Juga merupakan firasat dari master, iya, hanya firasat, tapi firasat ini juga tidak beralasan.
Tapi firasat ini, sudah beberapa kali menyelamatkan Maxwell.
Membuka pintu rumah, Maxwell menarik koper masuk ke dalam, sebenarnya hanya ada beberapa helai baju, setelah menggantungkan di lemari, Maxwell berjalan keluar dari kamar. Musim panas jika tidak membuka pendingin sepertinya ingin terbakar. Meskipun kota Fenghuang adalah kota besar yang dibangun di gurun, tapi tidak termasuk sangat panas.
Perusahaan Brightness menciptakan sebuah benda tipis yang bernama “Awan Dingin”, benda ini terus menyelimuti kota Fenghuang, bisa menahan sinar ultraungu yang kuat, menurunkan suhu di kota Fenghuang, juga bisa melalui sistem “Awan Dingin”, mengatur daya hujan kota.
Menanggalkan baju, Maxwell berencana mandi. Di rumah juga tidak ada yang lain, tapi kehidupan ini berbeda jauh dibandingkan dengan kehidupan Maxwell sebelumnya yang terus berperang. Kehidupan yang nyaman ini malah membuat Maxwell merasa tidak begitu terbiasa.
Di saat Maxwell membuka pintu kamar mandi, malah terdiam.
Di kamar mandi ada orang!
Dan seorang wanita!
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved