Bab 1 Salah mengenali orang
by Riski saputro
15:37,Dec 04,2019
Jilson Lee tidak mati.
saat ini, dia hanya duduk diam diatas kasur pasien dan menatap seorang gadis cantik berseragam kepolisian selama setengah jam penuh.
“sekarang sudah bisa belajar pergi dari rumah”gadis cantik itu senyum sinis dan meyilangkan kakinya. kaki yang panjang itu ditutup erat oleh sepasang stocking hitam. terlihat sebuah pemandangan yang menarik perhatian orang. seragam polisi yang gagah itu tidak bisa menutupi postur tubuhnya yang indah itu. dia memandang Fendi sambil memasang senyuman yang tidak begitu sopan.
"kamu salah mengenali orang." Jilson Lee menahan nafasnya.
kamar pasien itu dipenuhi oleh aroma gadis cantik itu.
"oh ya? aku salah mengenali?" gadis cantik itu tertawa, dia menatap Fendi dengan tatapan yang semakin menghina dan sombong. "kalau begitu, aku ingin bertanya kepada suamiku yang tercinta, kamu bermarga Lee, dan bernama Fendi kan?"
"aku memang bermarga Lee, namun aku bukan bernama Fendi, aku bernama Jilson Lee." kata Jilson.
"oh, kalau begitu aku lah yang salah mengenali orang." gadis cantik itu tertawa dan melihat kearah seorang gadis disampingnya.
disebelah gadis cantik itu, duduklah seorang gadis kecil berumur lima tahun dan berpenampilan imut. namun dari pandangan matanya terlihat dia adalah seorang gadis cilik yang pintar. dia mengenakan gaun putih, stocking putih dan sepasang sepatu hitam kecil.
diwaktu yang bersamaan, gadis cilik dan polisi itu tertawa tawaakanya penuh ejekkan.
"pintar sekali sudah mengubah namanya." kata gadis cantik.
".........." mendengar perkataan gadis cantik itu, Jilson Lee....
"ini, kamu kan?" gadis cantik itu mengeluarkan sebuah paspor internasional sambil tersenyum.
"ini punyaku." Jilson Lee menangguk perlahan.
"mentalmu tidaklah lemah, kamu membuat paspor palsu dan terdapat lebih dari 20 stempel negara lain didalam paspor ini? kalaupun kamu ingin mengubah identitasmu, bolehkan kamu mencari titik yang lebih sama lagi?" gadis itu menghempaskan tangannya dan paspor itu jatuh kedalam tong sampah.
"beraninya kamu membuang ...." Jilson Lee menarik nafas yang dalam.
"ini juga milikmu kan?" gadis cantik itu menunjukkan sebuah kartu kredit berwarna hitam.
"tidak salah." Jilson Lee kembali mengangguk pelan.
"kamu mencuri kartu kredit orang lain dan menganggap dirimu sudah kaya? kenapa? kamu ingin membeli pesawat menggunakan kartu ini?" gadis cantik itu kembali tertawa.
"tidak boleh kah?" tanya Jilson.
"hehe." gadis cantik itu sengaja melepaskan tangannya dan kartu kredit itu juga ikut terjatuh kedalam tong sampah.
"hei gadis cantik, kamu keterlaluan." Jilson merasa sedikit sakit hati.
Jilson Lee, merupakan salah satu dari empat pemimpin tentara bayaran. dia termasuk salah satu orang hebat didunia dan dia memiliki sekitar 30ribu orang bawahan. kali ini dia diserang musuh dia mengalami luka parah dan saat itu dia juga melompat kedalam laut. dia mengira dirinya bakal mati namun dia ditolong oleh seorang nelayan dan si nelayan menyerahkan dia kepada gadis cantik . gadis cantik itu bernama Monika, dia kebetulan memiliki seorang suami yang mirip dengannya. Karena suaminya mereka tersiksa akhirnya meninggalkan keluarganya. Monika salah menganggap Jilson Lee sebagai suaminya sendiri. disaat ini, Jilson harus menahan semua ejekan dan sindiran ini.
diatas selimutnya terdapat sebuah buku harian, didalamnya tertulis jelas semua hal tentang Fendi. ketika membuka lembaran pertama, tertulis " aku sudah tidak sanggup, Monika tidak pernah menganggap aku sebagai suaminya. dia tidak pernah memberiku untuk menyentuhnya dan dia juga terus membuatku menderita setiap harinya. aku lebih memilih untuk balik ke kehidupan yang dulu. aku sudah pergi dan tidak akan kembali lagi. selamanya!"
Monika tidak mau mendengar semua penjelasan Jilson Lee. Monika menganggap suaminya sedang membohongi dirinya sendiri.
Jilson yang asli adalah seorang pemimpin tentara bayaran tingkat dunia, dia telah menerpa hujan dan badai. diatas puluhan ribu orang, kartu kredit berwarna hitam miliknya memiliki nominal yang sangat mengejutkan. tim prajurit yang di pimpinnya itu memiliki 3 pesawat tempur dan 10 helikopter bersenjata.
"masih berani memalsukan dirimu sebagai seorang jenderal besar dan memberi dirimu sendiri peringkat yang tinggi dan semua medali ini. apakah kamu juga berhak memakai seragam jendral ini?" Monika mengambil seragam itu dan membuangnya kedalam tong sampah.
dalam waktu yang cepat, seorang suster masuk dan mengangkut seluruh isi tong sampah itu
Jilson Lee hampir nangis, "gadis cantik, aku bukanlah suamimu. namaku adalah Jilson Lee."
"minggirlah, ayahku telah jatuh sakit karena kepergianmu dari rumah. kamu masih belum mau mengaku dirimu adalah Fendi? aku mengakui kalau aku tidak menyukaimu. kalau bukan ayahmu dan ayahku adalah teman baik dan kalau bukan karena ayahmu telah meninggal dan meninggalkan ibumu seorang, aku juga tidak bakal menikahimu. bagaimana dengan ayahku? apakah dia tidak baik kepadamu? dia adalah orang terbaik kepadamu didunia ini. hati nuranimu sudah hilang dimakan anjing. apa sebenarnya yang kamu inginkan? apakah kamu ingin ayahku mati karenamu!?"
Monika menarik kera baju Jilson dan kedua matanya memerah dalam sekejap.
"kamu...." Jilson hanya merasa aneh dalam hatinya.
dia melirik sebentar buku harian didepannya itu, dia sudah tidak ada alasan lagi untuk menjelaskan kebenaran dirinya. ketika bangun dari tidurnya, dia menjadi seorang lelaki yang telah menikah dan memiliki seorang istri cantik dan anak pungut yang imut. semua kesalahan yang dilakukan oleh Fendi harus ditanggung semua oleh Jilson sekarang.
tidak boleh, bagaimana mungkin aku menanggung semua ini.
"mama, jangan marah lagi padanya. kalau dia pergi lagi, kakek pasti akan sangat marah." gadis cilik itu menarik pelan ujung baju Monika.
mendengar perkataan gadis cilik itu, Monika sedikit mengerutkan keningnya.
Jilson terpaksa harus mengakui semua itu. Monika pastilah adalah seorang gadis cantik dan berkualitas. kulitnya sangatlah putih, wajahnya juga sangat cantik. dia memiliki bentuk tubuh dan sepasang mata yang indah. dari dalam tubuhnya terpancar sebuah aura yang tidak dapat dijelaskan lewat perkataan. dia menatapnya seolah olah sedang berpikir, namun tiba tiba dia menariknya dan memasukkannya kedalam toilet didalam ruangan itu.
ketika Monika mengunci pintu itu, ruangan itu dipenuhi oleh aroma tubuh Monika. Monika berdiri dengan jarak tidak lebih dari lima meter persegi dari Jilson. Jilson hanya merasa dirinya menjadi panik, " apa yang ingin kamu lakukan?"
"rabalah." Monika mengedipkan matanya dan melihat pandangan Jilson yang heran itu.
"apa?" Jilson terkejut.
"hehe, jangan mengira aku tidak mengetahui apa yang kamu inginkan. dibuku harianmu tertulis jelas. dan juga ketika kita sedang bersama, kamu juga sering meminta kepadaku permintaan seperti itu. kamu ingin melecehkan aku kan? baiklah, akan kuberikan. namun setelah kuberikan tubuhku, janganlah kamu pergi dari rumah lagi. peganglah, lakukan lah semua yang kamu inginkan. lagian kita sudah menikah juga, aku adalah istrimu."
suara Monika sangatlah lemas, dia perlahan memejamkan matanya. terlihat jelas bahwa dia merasa sangat dirugikan, namun dia tetap mengangkat tinggi lehernya yang putih mulus itu dan dia juga memasang mimik wajah yang telah menyerah pada nasib.
ini.....
melihat seragam polisi yang dipakai Monika, Jilson merasa sedikit aneh....
saat ini, dia hanya duduk diam diatas kasur pasien dan menatap seorang gadis cantik berseragam kepolisian selama setengah jam penuh.
“sekarang sudah bisa belajar pergi dari rumah”gadis cantik itu senyum sinis dan meyilangkan kakinya. kaki yang panjang itu ditutup erat oleh sepasang stocking hitam. terlihat sebuah pemandangan yang menarik perhatian orang. seragam polisi yang gagah itu tidak bisa menutupi postur tubuhnya yang indah itu. dia memandang Fendi sambil memasang senyuman yang tidak begitu sopan.
"kamu salah mengenali orang." Jilson Lee menahan nafasnya.
kamar pasien itu dipenuhi oleh aroma gadis cantik itu.
"oh ya? aku salah mengenali?" gadis cantik itu tertawa, dia menatap Fendi dengan tatapan yang semakin menghina dan sombong. "kalau begitu, aku ingin bertanya kepada suamiku yang tercinta, kamu bermarga Lee, dan bernama Fendi kan?"
"aku memang bermarga Lee, namun aku bukan bernama Fendi, aku bernama Jilson Lee." kata Jilson.
"oh, kalau begitu aku lah yang salah mengenali orang." gadis cantik itu tertawa dan melihat kearah seorang gadis disampingnya.
disebelah gadis cantik itu, duduklah seorang gadis kecil berumur lima tahun dan berpenampilan imut. namun dari pandangan matanya terlihat dia adalah seorang gadis cilik yang pintar. dia mengenakan gaun putih, stocking putih dan sepasang sepatu hitam kecil.
diwaktu yang bersamaan, gadis cilik dan polisi itu tertawa tawaakanya penuh ejekkan.
"pintar sekali sudah mengubah namanya." kata gadis cantik.
".........." mendengar perkataan gadis cantik itu, Jilson Lee....
"ini, kamu kan?" gadis cantik itu mengeluarkan sebuah paspor internasional sambil tersenyum.
"ini punyaku." Jilson Lee menangguk perlahan.
"mentalmu tidaklah lemah, kamu membuat paspor palsu dan terdapat lebih dari 20 stempel negara lain didalam paspor ini? kalaupun kamu ingin mengubah identitasmu, bolehkan kamu mencari titik yang lebih sama lagi?" gadis itu menghempaskan tangannya dan paspor itu jatuh kedalam tong sampah.
"beraninya kamu membuang ...." Jilson Lee menarik nafas yang dalam.
"ini juga milikmu kan?" gadis cantik itu menunjukkan sebuah kartu kredit berwarna hitam.
"tidak salah." Jilson Lee kembali mengangguk pelan.
"kamu mencuri kartu kredit orang lain dan menganggap dirimu sudah kaya? kenapa? kamu ingin membeli pesawat menggunakan kartu ini?" gadis cantik itu kembali tertawa.
"tidak boleh kah?" tanya Jilson.
"hehe." gadis cantik itu sengaja melepaskan tangannya dan kartu kredit itu juga ikut terjatuh kedalam tong sampah.
"hei gadis cantik, kamu keterlaluan." Jilson merasa sedikit sakit hati.
Jilson Lee, merupakan salah satu dari empat pemimpin tentara bayaran. dia termasuk salah satu orang hebat didunia dan dia memiliki sekitar 30ribu orang bawahan. kali ini dia diserang musuh dia mengalami luka parah dan saat itu dia juga melompat kedalam laut. dia mengira dirinya bakal mati namun dia ditolong oleh seorang nelayan dan si nelayan menyerahkan dia kepada gadis cantik . gadis cantik itu bernama Monika, dia kebetulan memiliki seorang suami yang mirip dengannya. Karena suaminya mereka tersiksa akhirnya meninggalkan keluarganya. Monika salah menganggap Jilson Lee sebagai suaminya sendiri. disaat ini, Jilson harus menahan semua ejekan dan sindiran ini.
diatas selimutnya terdapat sebuah buku harian, didalamnya tertulis jelas semua hal tentang Fendi. ketika membuka lembaran pertama, tertulis " aku sudah tidak sanggup, Monika tidak pernah menganggap aku sebagai suaminya. dia tidak pernah memberiku untuk menyentuhnya dan dia juga terus membuatku menderita setiap harinya. aku lebih memilih untuk balik ke kehidupan yang dulu. aku sudah pergi dan tidak akan kembali lagi. selamanya!"
Monika tidak mau mendengar semua penjelasan Jilson Lee. Monika menganggap suaminya sedang membohongi dirinya sendiri.
Jilson yang asli adalah seorang pemimpin tentara bayaran tingkat dunia, dia telah menerpa hujan dan badai. diatas puluhan ribu orang, kartu kredit berwarna hitam miliknya memiliki nominal yang sangat mengejutkan. tim prajurit yang di pimpinnya itu memiliki 3 pesawat tempur dan 10 helikopter bersenjata.
"masih berani memalsukan dirimu sebagai seorang jenderal besar dan memberi dirimu sendiri peringkat yang tinggi dan semua medali ini. apakah kamu juga berhak memakai seragam jendral ini?" Monika mengambil seragam itu dan membuangnya kedalam tong sampah.
dalam waktu yang cepat, seorang suster masuk dan mengangkut seluruh isi tong sampah itu
Jilson Lee hampir nangis, "gadis cantik, aku bukanlah suamimu. namaku adalah Jilson Lee."
"minggirlah, ayahku telah jatuh sakit karena kepergianmu dari rumah. kamu masih belum mau mengaku dirimu adalah Fendi? aku mengakui kalau aku tidak menyukaimu. kalau bukan ayahmu dan ayahku adalah teman baik dan kalau bukan karena ayahmu telah meninggal dan meninggalkan ibumu seorang, aku juga tidak bakal menikahimu. bagaimana dengan ayahku? apakah dia tidak baik kepadamu? dia adalah orang terbaik kepadamu didunia ini. hati nuranimu sudah hilang dimakan anjing. apa sebenarnya yang kamu inginkan? apakah kamu ingin ayahku mati karenamu!?"
Monika menarik kera baju Jilson dan kedua matanya memerah dalam sekejap.
"kamu...." Jilson hanya merasa aneh dalam hatinya.
dia melirik sebentar buku harian didepannya itu, dia sudah tidak ada alasan lagi untuk menjelaskan kebenaran dirinya. ketika bangun dari tidurnya, dia menjadi seorang lelaki yang telah menikah dan memiliki seorang istri cantik dan anak pungut yang imut. semua kesalahan yang dilakukan oleh Fendi harus ditanggung semua oleh Jilson sekarang.
tidak boleh, bagaimana mungkin aku menanggung semua ini.
"mama, jangan marah lagi padanya. kalau dia pergi lagi, kakek pasti akan sangat marah." gadis cilik itu menarik pelan ujung baju Monika.
mendengar perkataan gadis cilik itu, Monika sedikit mengerutkan keningnya.
Jilson terpaksa harus mengakui semua itu. Monika pastilah adalah seorang gadis cantik dan berkualitas. kulitnya sangatlah putih, wajahnya juga sangat cantik. dia memiliki bentuk tubuh dan sepasang mata yang indah. dari dalam tubuhnya terpancar sebuah aura yang tidak dapat dijelaskan lewat perkataan. dia menatapnya seolah olah sedang berpikir, namun tiba tiba dia menariknya dan memasukkannya kedalam toilet didalam ruangan itu.
ketika Monika mengunci pintu itu, ruangan itu dipenuhi oleh aroma tubuh Monika. Monika berdiri dengan jarak tidak lebih dari lima meter persegi dari Jilson. Jilson hanya merasa dirinya menjadi panik, " apa yang ingin kamu lakukan?"
"rabalah." Monika mengedipkan matanya dan melihat pandangan Jilson yang heran itu.
"apa?" Jilson terkejut.
"hehe, jangan mengira aku tidak mengetahui apa yang kamu inginkan. dibuku harianmu tertulis jelas. dan juga ketika kita sedang bersama, kamu juga sering meminta kepadaku permintaan seperti itu. kamu ingin melecehkan aku kan? baiklah, akan kuberikan. namun setelah kuberikan tubuhku, janganlah kamu pergi dari rumah lagi. peganglah, lakukan lah semua yang kamu inginkan. lagian kita sudah menikah juga, aku adalah istrimu."
suara Monika sangatlah lemas, dia perlahan memejamkan matanya. terlihat jelas bahwa dia merasa sangat dirugikan, namun dia tetap mengangkat tinggi lehernya yang putih mulus itu dan dia juga memasang mimik wajah yang telah menyerah pada nasib.
ini.....
melihat seragam polisi yang dipakai Monika, Jilson merasa sedikit aneh....
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved