Bab 2 Jilson Lee (1)
by Riski saputro
15:37,Dec 04,2019
awalnya dia mengira tiba-tiba punya istri dan anak itu adalah sebuah masalah besar. namun sekarang dia merasa ini adalah sebuah keuntungan.
sekarang Monika berjarak kurang dari satu meter dengannya. setiap Jilson menarik nafas dia pasti mencium aroma dari tubuh Monika. aroma itu seperti sabun mandi yang beraroma susu, dan didalam aroma itu terdapat sebuah aroma khas dari seorang gadis. seragam kepolisian yang dikenakan Monika membuat Jilson semakin selera terhadapnya. lagipula Monika sudah memejamkan matanya, Jilson tidak akan merasa malu jika terus menatapnya.
dari sela kancing baju seragam polisi itu, Jilson dapat melihat dia memakai sebuah kaus putih didalamnya. dia juga melirik kebawah, telihat Monika yang memakai sepasang stoking hitam.
tinggi badannya sekitar 172cm dan memiliki postur tubuh yang indah, ini terlihat jelas bahwa dia merupakan seorang yang berkelas. meskipun Jilson sudah berumur 25 tahun, namun dia belum pernah menyentuh wanita. diwaktu ini, suasana didalam ruangan itu semakin memanas, wajahnya perlahan memerah. dia juga merasa semakin tidak tenang. dia juga merasakan kehausan.
glukk...
dia menelan liurnya karena merasakan kekeringan dalam mulutnya. dia diam diam melirik Monika juga menelan liurnya. itu membuat dirinya semakin tidak tahan lagi.
Monika telah salah mengenali orang. suaminya yang dulu telah pergi dan tidak akan kembali lagi. sekarang dialah yang merupakan suami Monika dan Monika juga merupakan istrinya.
jika dia menyentuh wanita, dia harus bertanggung jawab pada wanita itu.
setelah berpikir sejenak, dia perlahan menyentuh pingangg Monika.
"kamu benar benar menyentuhku?" Monika langsung membuka matanya dan terkejut melihat tingkah Jilson.
"bukankah kamu yang menyetujuinya?" Jilson tediam.
"baiklah..." Monika sepertinya memikirkan sesuatu dan menatap Jilson dengan tatapan yang seram lalu menutup kembali matanya. dia mulai menggit bibirnya ketika merasakan tangan Jilson mulai menyentuh tubuhnya. " ingatlah, perkataan pria haruslah dapat dipercayai. aku tidak akan melepaskanmu kalau kamu masih ingin pergi setelah menyentuh tubuhku."
" iya, aku tidak akan pergi." ketika merasakan kelembutan pinggang Monika, perasaan Jilson semakin bercampur aduk dan dia tidak dapat lagi mengontrol dirinya.
semua pria tidak bisa menahan nafsunya ketika memeluk seorang wanita. apalagi Monika adalah seorang wanita cantik. lagi pula Jilson juga merupakan seorang lelaki muda yang memiliki temperamen yang bagus.
dia berpikir didalam hatinya bahwa dia akan bertanggung jawab kepada Monika. dia tidak memiliki pasangan, jikalau dia bertanggung jawab kepada Monika, dia pasti tidak akan memiliki rasa bersalah pada dirinya sendiri.
dia mulai menganggap dirinya sebagai suami Monika. dia perlahan memeluk tubuh Monika dan menikmati kelembutan tubuhnya.
dia juga mulai memindahkan tangannya ke arah bawah rok. ketika dia menyentuh paha yang dibaluti stoking itu, Monika langsung membuka matanya.
"kenapa?" pandangan Jilson sangatlah panik dan wajahnya juga memerah.
Monika tidak berbicara, dia hanya menatap Jilson dengan pandangan yang seram.
tiba tiba, Jilson sedikit mengeluarkan tenaga. pipi Monika memerah dalam sekejap. monika mulai mengerakan kakinya. ini sepertinya lagi mengasih kode ke jilson,dan membuat Jilson semakin tidak bisa mengontrol dirinya, dia seperti sudah gila dan dia langsung memeluk erat Monika. salah satu tangannya mulai meraih ke dalam baju Monika.
"Jilson Lee, kamu benar benar menyentuh, kamu tidak tahu malu...." Monika menutup erat kedua matanya dan telihat bulu matanya sedang bergetar kencang.
dia membenci suaminya dan dia merasa sangat jijik ketika disentuh olehnya. dia sangat ingin mendorong Jilson namun sekarang dia sudah tidak berdaya lagi.
"ini bukanlah apa apa." perasaan Jilson semakin bercampur aduk dan tangannya mulai membuka kancing bajunya.
"mama, ada telepon dari nenek." tiba tiba terdengar suara gadis kecil dari luar pintu.
"lepaskan aku!" Monika langsung membuka matanya dan dia langsung tersadar lalu menggunakan semua tenaganya untuk mendorong Jilson.
Angel, gadis kecil yang dipungut oleh Monika dua tahun yang lalu. kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Monika merasa kasihan kepadanya dan memungutnya menjadi anaknya sendiri. Monika memiliki sifat yang cuek, dia tidak begitu suka bersosialisasi dengan orang lain. banyak pria yang mengejarnya, namun dia tidak memperdulikan para pria itu. dia merasa tidak ada satu pun pria yang bisa membuatnya jatuh hati. dia sudah berencana untuk melewati masa hidupnya sendiri. Angel adalah anak perempuannya, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan dipaksa oleh ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang tidak dia sukai.
dua tahun telah terlewati. hubungan Monika dan Angel sudah terlihat layaknya seperti hubungan ibu kandung dan anaknya sendiri. setelah pria bernama Fendi itu menikahi Monika, Angel juga mengikuti jejak ibunya untuk membuat pria itu menderita.
hal seperti ini tidak boleh dilihat oleh anak anak. Monika langsung merapikan seragamnya dan juga rambutnya. dia menatap Jilson dengan tatapan yang seram dengan maksud tidak menunjukkan sikap nafsuannya didepan anaknya. setelah itu Monika membuka pintu itu.
nafsu Jilson telah hilang setengah karena tiba tiba diganggu oleh Angel. dia dengan cepat membuka keran air dan berpura pura sedang cuci muka.
"mama, ini ada telepon dari nenek." Angel menatap Monika dengan sepasang matanya yang besar dan polos itu.
"iya." Monika menatapnya menggunakan tatapan yang lembut dan langsung keluar ketika mengambil telepon dari putrinya.
sekarang Monika berjarak kurang dari satu meter dengannya. setiap Jilson menarik nafas dia pasti mencium aroma dari tubuh Monika. aroma itu seperti sabun mandi yang beraroma susu, dan didalam aroma itu terdapat sebuah aroma khas dari seorang gadis. seragam kepolisian yang dikenakan Monika membuat Jilson semakin selera terhadapnya. lagipula Monika sudah memejamkan matanya, Jilson tidak akan merasa malu jika terus menatapnya.
dari sela kancing baju seragam polisi itu, Jilson dapat melihat dia memakai sebuah kaus putih didalamnya. dia juga melirik kebawah, telihat Monika yang memakai sepasang stoking hitam.
tinggi badannya sekitar 172cm dan memiliki postur tubuh yang indah, ini terlihat jelas bahwa dia merupakan seorang yang berkelas. meskipun Jilson sudah berumur 25 tahun, namun dia belum pernah menyentuh wanita. diwaktu ini, suasana didalam ruangan itu semakin memanas, wajahnya perlahan memerah. dia juga merasa semakin tidak tenang. dia juga merasakan kehausan.
glukk...
dia menelan liurnya karena merasakan kekeringan dalam mulutnya. dia diam diam melirik Monika juga menelan liurnya. itu membuat dirinya semakin tidak tahan lagi.
Monika telah salah mengenali orang. suaminya yang dulu telah pergi dan tidak akan kembali lagi. sekarang dialah yang merupakan suami Monika dan Monika juga merupakan istrinya.
jika dia menyentuh wanita, dia harus bertanggung jawab pada wanita itu.
setelah berpikir sejenak, dia perlahan menyentuh pingangg Monika.
"kamu benar benar menyentuhku?" Monika langsung membuka matanya dan terkejut melihat tingkah Jilson.
"bukankah kamu yang menyetujuinya?" Jilson tediam.
"baiklah..." Monika sepertinya memikirkan sesuatu dan menatap Jilson dengan tatapan yang seram lalu menutup kembali matanya. dia mulai menggit bibirnya ketika merasakan tangan Jilson mulai menyentuh tubuhnya. " ingatlah, perkataan pria haruslah dapat dipercayai. aku tidak akan melepaskanmu kalau kamu masih ingin pergi setelah menyentuh tubuhku."
" iya, aku tidak akan pergi." ketika merasakan kelembutan pinggang Monika, perasaan Jilson semakin bercampur aduk dan dia tidak dapat lagi mengontrol dirinya.
semua pria tidak bisa menahan nafsunya ketika memeluk seorang wanita. apalagi Monika adalah seorang wanita cantik. lagi pula Jilson juga merupakan seorang lelaki muda yang memiliki temperamen yang bagus.
dia berpikir didalam hatinya bahwa dia akan bertanggung jawab kepada Monika. dia tidak memiliki pasangan, jikalau dia bertanggung jawab kepada Monika, dia pasti tidak akan memiliki rasa bersalah pada dirinya sendiri.
dia mulai menganggap dirinya sebagai suami Monika. dia perlahan memeluk tubuh Monika dan menikmati kelembutan tubuhnya.
dia juga mulai memindahkan tangannya ke arah bawah rok. ketika dia menyentuh paha yang dibaluti stoking itu, Monika langsung membuka matanya.
"kenapa?" pandangan Jilson sangatlah panik dan wajahnya juga memerah.
Monika tidak berbicara, dia hanya menatap Jilson dengan pandangan yang seram.
tiba tiba, Jilson sedikit mengeluarkan tenaga. pipi Monika memerah dalam sekejap. monika mulai mengerakan kakinya. ini sepertinya lagi mengasih kode ke jilson,dan membuat Jilson semakin tidak bisa mengontrol dirinya, dia seperti sudah gila dan dia langsung memeluk erat Monika. salah satu tangannya mulai meraih ke dalam baju Monika.
"Jilson Lee, kamu benar benar menyentuh, kamu tidak tahu malu...." Monika menutup erat kedua matanya dan telihat bulu matanya sedang bergetar kencang.
dia membenci suaminya dan dia merasa sangat jijik ketika disentuh olehnya. dia sangat ingin mendorong Jilson namun sekarang dia sudah tidak berdaya lagi.
"ini bukanlah apa apa." perasaan Jilson semakin bercampur aduk dan tangannya mulai membuka kancing bajunya.
"mama, ada telepon dari nenek." tiba tiba terdengar suara gadis kecil dari luar pintu.
"lepaskan aku!" Monika langsung membuka matanya dan dia langsung tersadar lalu menggunakan semua tenaganya untuk mendorong Jilson.
Angel, gadis kecil yang dipungut oleh Monika dua tahun yang lalu. kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Monika merasa kasihan kepadanya dan memungutnya menjadi anaknya sendiri. Monika memiliki sifat yang cuek, dia tidak begitu suka bersosialisasi dengan orang lain. banyak pria yang mengejarnya, namun dia tidak memperdulikan para pria itu. dia merasa tidak ada satu pun pria yang bisa membuatnya jatuh hati. dia sudah berencana untuk melewati masa hidupnya sendiri. Angel adalah anak perempuannya, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan dipaksa oleh ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang tidak dia sukai.
dua tahun telah terlewati. hubungan Monika dan Angel sudah terlihat layaknya seperti hubungan ibu kandung dan anaknya sendiri. setelah pria bernama Fendi itu menikahi Monika, Angel juga mengikuti jejak ibunya untuk membuat pria itu menderita.
hal seperti ini tidak boleh dilihat oleh anak anak. Monika langsung merapikan seragamnya dan juga rambutnya. dia menatap Jilson dengan tatapan yang seram dengan maksud tidak menunjukkan sikap nafsuannya didepan anaknya. setelah itu Monika membuka pintu itu.
nafsu Jilson telah hilang setengah karena tiba tiba diganggu oleh Angel. dia dengan cepat membuka keran air dan berpura pura sedang cuci muka.
"mama, ini ada telepon dari nenek." Angel menatap Monika dengan sepasang matanya yang besar dan polos itu.
"iya." Monika menatapnya menggunakan tatapan yang lembut dan langsung keluar ketika mengambil telepon dari putrinya.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved