Bab 5 Anak-Anaknya Adalah Sumber Kebanggaannya

by Nadyn 09:16,Jul 09,2022
"Anaknya lucu sekali, aku rasanya mau ke sana memeluk mereka."

"Anak siapa itu? Beruntung sekali punya anak selucu itu!"

Kemudian seorang wanita muda yang berpakaian indah melangkah maju, sambil tersenyum bertanya pada mereka, "Anak-anak, bibi boleh tidak foto dengan kalian?"

Gadis kecil itu terkikik, dan suaranya yang seperti lonceng perak terdengar, "Bibi, aku harus bertanya pada ibuku dulu." Setelah mengatakan itu dia menoleh dan melihat ke depan, mengangkat tangan kecilnya tinggi-tinggi, "Mami, aku dan kakak di sini!"

Semua orang mengikuti garis pandang gadis kecil itu, dan melihat seorang wanita dengan atasan putih dan celana pendek biru berjalan menuju mereka.

Wanita itu memakai sanggul model lama dan mengenakan kacamata kuno berbingkai emas, wajahnya kuning kusam.

Banyak orang seketika langsung kecewa, bahkan ada yang menghinanya, "Tidak mungkin lah, itu ibu dari pasangan anak ini? Masa jelek begitu, dia bagaimana mungkin melahirkan anak yang begitu cantik dan ganteng seperti ini?"

"Mungkin gen ayahnya kuat, haha, wanita jelek jodohnya sama pria tampan."

Ketika gadis kecil itu mendengar semua orang mengatai maminya seperti ini, emosi si kecil itu langsung meledak dan dia berteriak dengan marah, "Mami adalah orang yang paling cantik di dunia ini, kalian semua orang jahat, aku tidak mau foto dengan kalian!"

Dahlia An yang sedang berjalan mendekat mendengar kata-kata putrinya, sudut bibirnya tidak bisa tertahan untuk terangkat, "Dave, Ella."

Ella An segera mengangkat wajahnya dan tersenyum berlari ke pelukan maminya, sementara Dave An berdiri di sana, matanya yang tersembunyi di bawah kacamata hitam bergerak sedikit, memancarkan kedinginan.

Dahlia An mengelus wajah kecil Ella An, "Di luar tidak boleh bicara dengan orang asing, mengerti tidak?"

"Iya Ella mengerti, mami, cium." Setelah mengatakan itu, Ella An berdiri berjinjit dan memeluknya erat-erat dengan kedua tangan, mendongak ingin meminta ciuman, membuat semua orang di sekitarnya yang melihatnya merasa gemas.

Pada saat ini, suara wanita yang tajam tiba-tiba datang, "Dahlia, kamu yang tidak punya hati ini akhirnya tahu pulang juga ya!"

Dave An pun menatap wanita itu, wanita itu mengenakan dress merah menyala dengan rambut keriting bergelombang berwarna merah marun dan menyebar di pinggangnya.

Dan wanita itu berlari ke arah maminya dengan tergesa-gesa, melihat itu Dave An segera merentangkan kakinya, menghentikan wanita yang akan mendekati maminya itu, dia mengerutkan kening, dengan suara dingin berkata, "Siapa yang kamu bilang tidak punya hati?"

Kayla Lin menghentikan langkahnya, dia menatap anak tampan yang rambutnya masih sedikit di depannya, dan kemudian menatap Dahlia An dan gadis pirang kecil yang saling berpelukan di depannya.

Kalau tidak lihat sih tidak masalah, tapi sekarang setelah melihatnya dia langsung heboh.

Kedua balita lucu ini anak-anak Dahlia? Campuran, Dahlia menikah dengan orang asing?

“Dave, harus tahu sopan santun ya, ini bibi Kayla.” Satu tangan Dahlia An memegang Ella An dan satu tangan lainnya menepuk bahu Dave An sambil tersenyum.

Mata Kayla Lin sontak melebar. Dia kaget! Ini benar-benar anak Dahlia, padahal dirinya sendiri sampai sekarang masih menjomblo, tapi anak Dahlia malah sudah sebesar ini!

Melihat penampilan Dahlia saat ini, seperti penampilan seorang wanita berusia tiga puluhan, tidak ada yang menyangka kalau dia dulu merupakan gadis idola nomor satu di sekolah!!

Ketika Ella An mendengar kalau itu Bibi Kayla, dia segera memeluknya sambil tersenyum, "Bibi Kayla, aku pernah mendengar menceritakan tentangmu, namaku Ella."

Setelah mengatakan itu, dia tersenyum manis, dan Kayla Lin langsung dibutakan oleh kelucuan kegemasannya, dia tak lagi mempedulikan dari mana datangnya anak Dahlia ini dan langsung menggendong Ella An.

Dave An melirik maminya, lalu melepas kacamata hitamnya, memberi hormat layaknya seorang gentleman, "Halo Bibi Kayla."

Kondisi mental Kayla Lin pada saat ini telah berubah dari keterkejutan menjadi kecemburuan yang mendalam, "Dahlia, kamu luar biasa ya! Kedua anakmu tidak hanya lucu tapi juga pandai bicara, hatiku sudah meleleh karena mereka!"

“Tentu saja, kamu memang tidak lihat mereka anak siapa.” Dahlia An mengangkat sudut mulutnya tinggi-tinggi, ya anak-anaknya adalah sumber kebanggaannya.

Download APP, continue reading

Chapters

60