Bab 9 Masuk Secara Terang-Terangan

by Nadyn 09:17,Jul 09,2022
Semua orang menarik napas, bahkan mata Kayla Lin ikut melebar juga tercengang.

Ini pertama kalinya ada seseorang yang berani menantang Presdir Jing, dan dia sangat mengagumi keberanian Dahlia ini! Orang yang pernah tinggal di luar rata-rata memiliki keberanian yang hebat ya!

Mata Hengky Jing menyipit bersama suhu udara di sekitarnya yang menurun tajam. Dia maju selangkah, bediri kurang satu meter darinya, dan dari ketinggian memandangnya.

“Presdir Jing, dia ini mantan kepala departemen perencanaan di TE Inggris.” Kayla Lin akhirnya sadar dari rasa tercengangnya dan berbicara dengan suara yang lantang.

Dia tahu, selama aura mematikan Presdir Jingnya muncul, maka tidak akan ada orang yang bisa melarikan diri.

Dan ternyata wanita pemberani ini berasal dari Perusahaan TE Inggris.

TE bersaing ketat dengan pasar luar negeri Perusahaan Jing. Tahun lalu, Perusahaan Jing kehilangan pesanan besar. Hanya karena bagian perencanaan TE mengungguli Perusahaan Jing, mungkinkah perencanaan pesanan besar tahun lalu dari TE berasal dari wanita ini?

"Bawa dia masuk." Dia mengangguk, senyum ketertarikan muncul di matanya, tapi itu begitu cepat langsung hilang dan sulit bagi siapa pun untuk menangkapnya.

Kayla Lin menghela napas lega, dan sudut mulutnya terangkat karena kegirangan. Saat dia melihat sahabatnya lagi, dia menemukan kalau dia sedang menatap presdirnya dengan pandangan kosong!

Sih Dahlia An ini, barusan masih dengan penuh percaya diri, tapi sekarang kenapa seperti orang yang kehilangan jiwa. Dan ini membuat Presdir Jing keheranan hingga mengerutkan kening!

Mata Hengky Jing terus tertuju pada mata Dahlia An, dan perasaan ini terlalu familiar.

“Presdir Jing, bawahan yang berdiri di belakangmu sedikit buru-buru, apakah kamu sedang ada sesuatu yang penting untuk dikerjakan?” Dahlia An tersenyum, matanya ikut tersenyum.

Hengky Jing pun segera membuang pandangannya, berbalik badan dan pergi dari sana.

Itu hanya sepasang mata yang agak mirip. Selain itu, jika itu benar dia, dia pasti akan langsung memakinya dirinya.

Ketika sosok itu benar-benar hilang, lobi menjadi hidup dalam sekejap, dan percakapan orang-orang, semua mengenai Dahlia An.

"Wanita ini, pasti sengaja kan? Menggunakan trik ini untuk menarik perhatisn Presdir Jing."

"Tidak ada gunanya, orang yang bisa berhubungan dengan Presdir Jing, yang pasti wanita dengan kecantikan yang tiada tara."

"Ya benar, wanita ini sangat jelek, masih bermimpi ingin menempel pada Presdir Jing!"

Mendengar itu Kayla Lin mengangkat bahu memberi isyarat pada Dahlia An untuk tidak peduli pada semua itu, "Dahlia, tidak usah pedulikan mereka. Presdir Jing selalu menjadi pria lajang berbakat dan paling tampan di lingkaran ini, para wanita ini, sengaja.."

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Dahlia An sudah menginterupsinya, "Aku kenapa harus peduli dengan kata-kata mereka, aku sekarang saja sudah ibu dari dua anak. Untuk apa masih peduli dan memikirkan ini?" Dia harus melindungi Dave dan Ella baik-baik, jangan sampai Hengky Jing mengetahuinya.

"Ya benar juga. Ya sudah aku mau menyusun datanya dulu. Kamu pergi lah ke ruang tunggu wawancara, itu ada di sudut di lantai lima belas. Tapi ya, suaramu barusan, itu kenapa ya?"

“Nanti setelah pulang akan ku katakan.” Dahlia An tersenyum, untuk menghindari masalah, dia ke depannya di Perusahaan Jing hanya bisa menggunakan suara serak.

Kayla Lin sendiri hanya bisa mengerucutkan bibirnya, "Ya sudah."

Setelah itu, Dahlia An pergi menuju lift dan menunggu lift.

Total ada tiga lift. Saat dia sedang menunggu lift, di lift paling kiri turun seorang pria tinggi yang kalem dan mengenakan kacamata persegi tanpa bingkai. Pria itu memiliki kulit putih, alis tebal, dan tampilan yang menyegarkan.

Ketika Sean Qi melihat Dahlia An, dia segera menghentikan langkahnya dan menatapnya seolah-olah dia telah menemukan dunia baru, "Gadis jelek, kamu bagaimana bisa menyelinap masuk ke sini?"

Dahlia An hanya meliriknya dari sudut matanya, "Aku masuk terang-terangan tidak dari menyelinap." Selesai mengatakan itu, liftnya kebetulan datang.

Dia tidak punya waktu untuk meladeni orang lain, jadi dia hanya melangkah maju masuk ke dalam lift.

Sean Qi melihat pintu lift yang tertutup dan melihat angka lift yang terus naik. Ketika dia melihat nomor lima belas, matanya melebar. Lantai lima belas adalah ruang wawancara periklanan tahap akhir untuk kandidat baru. Gadis jelek seperti dia bagaimana mungkin bisa memasuki tahap akhir wawancara?

Download APP, continue reading

Chapters

60