Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?

Kepalaku membentur meja dan aku hampir pingsan.

Tetapi aku masih menggunakan mata kucing yang menggoda untuk memanggilnya, "Tetapi suami... aku merindukanmu... setiap kali aku melakukannya dengan laki-laki lain, aku selalu membayangkan wajahmu, suami, begitu banyak lelaki pernah berhubungan denganku, hanya kamu yang paling sulit terlupakan... "

"Shella! Kenapa kamu murahan sekali! Kenapa kamu membuatku merasa jijik! Kamu gila, cemburuan, pembunuh, orang seperti kamu kenapa tidak mati saja di penjara!"

Nicho menamparku dan membantingku.

Sepasang matanya yang paling kusukai dipenuhi dengan api amarah, api yang membakar, dan aku melihat kebencian yang tak terlupakan!

Iya, dia membenciku!

Dia benci aku mempermainkan perasaannya!

Dia membenciku karena aku wanita liar yang miskin dan kotor yang mencemari nama besar keluarga besarnya!

Dia membenciku karena telah membunuh anak kami dengan kejam.

"Meskipun kamu merasa aku kotor, kenapa tuan masih mau memesan ruanganku? Bukankah karena masih ingin berhubungan denganku lagi?"

Aku menahan sakit sambil tersenyum dan bangkit dari atas lantai, dalam pandangannya yang dingin dan jijik, perlahan aku membuka ritsleting rok.

Aku mendorongnya ke sofa, dan naik ke atas tubuhnya, memegang wajahnya yang tampan dan langsung menciumnya dengan penuh gairah.

Dia membencinya dan tidak membuka wajahnya, kemudian dia menahan rahang bawahku dan menarikku ke bawah.

"Wanita murahan! Ingin ke atas ranjangku! Apakah kamu pantas? Kamu tidak lihat betapa kotornya kamu si pelacur!!"

Dia menyingkirkanku dengan kebenciannya.

Aku merasa malu, tetapi aku tertawa dengan rasa penyesalan, "Tampaknya keterampilan ranjang Nicho luar biasa, karena tuan Nicho sangat menjaganya seperti menjaga sebuah giok."

Nicho menarik rambutku yang panjang dan memaksaku mendekat, dia menarik dadaku, dan mengeluarkan darah dengan paksa, "Jangan biarkan aku mendengar namanya dari mulutmu yang kotor."

Aku tidak marah, malah tertawa, dengan sengaja berteriak pada tubuhnya yang berdarah, "Oh, dia sangat hebat, kenapa tidak menyuruhnya menjadi pelacur selama beberapa hari?"

"Shella! Kamu cari mati ya!"

Nicho benar-benar marah karenaku, dia langsung mengangkat kaki dan menendangku keluar!

"Wanita murahan!"

Sakitnya sampai aku tidak bisa mengangkat kepalaku.

Dia langsung memegang wajahku dan menekanku di bawahnya. "Kamu sangat lapar akan cinta ya? Ayo, aku puaskan kamu."

Wajahku sampai pucat sangking sakitnya, tetapi hatiku lebih sakit lagi karena penghinaannya yang kasar, tetapi aku tertawa dengan puasnya.

"Bukankah kamu merasa aku ini kotor?"

Aku belum selesai berbicara, aku dengan malunya menanggung kekuatan dari berbagai triknya, bahkan aku tidak mendapatkan sedikit cinta, aku masih mencoba yang terbaik untuk menunjukkan kemampuanku yang luar biasa.

Dia menghirup udara, gerakannya dalam, "Seperti ini kamu melayani tamumu? Beritahu aku, kamu pernah melayani siapa?"

"Suami... hanya kamu..."

Aku menahan penghinaan dan cemoohan.

Meskipun sangat tak tertahankan, aku harus membuatnya mengingatku, aku ingin dia menjadi alat balas dendamku.

Aku ingin membuat Nia, tidak memiliki apapun.