Bab 4 Menyerangnya

by Fang Fang 16:06,Aug 11,2019
Tiba-tiba Agnes berdiri, menatap lurus ke Joey, "Di dunia ini tidak ada rahasia yang tersimpan selamanya, tidak ada rahasia yang terjaga selamanya. Joey, masalahmu dengan kepala sekolah saat itu aku selalu mengingatnya!"

"Ah aku lupa memberitahumu, aku masih menyimpan beberapa foto, jika kamu masih tidak puas, aku akan langsung memberikan foto itu ke Mike. Sampai saat itu kalian bisa menikah atau tidak, itu tidak dapat dipastikan!"

Sebenarnya Agnes tidak memiliki foto itu, tetapi karena sudah terbiasa mendapatkan tekanan dari Joey, Agnes tidak bisa menerimanya, maka dari itu Agnes menghasut Joey dan membuatnya menahan amarah.

Joey dibuat marah besar oleh kalimat tersebut!

Joey mengangkat tangannya, dengan kasar mendorong Agnes!

"Tutup mulutmu! Jika kamu berani mengeluarkan satu kata saja di depan Mike, aku pastikan seluruh anggota keluargamu mati!"

"Hei wanita jalang, kedua orangtuaku memperlakukanmu seperti anak kandungnya sendiri, kamu sungguh kejam!" Agnes terengah-engah, tak tahan untuk mencekik mati wanita didepannya.

Tiba-tiba Joey mengambil pisau yang terletak di sisi meja tempat tidur ketika Agnes belum tersadar, lalu menusukkannya ke perutnya sendiri.

Dia berteriak kesakitan, tidak ada lagi ekspresi licik di wajahnya.

Dalam sekejap air mata membasahi pipinya, di dalam matanya terdapat ketakutan.

"Agnes... aku dengan maksud baik datang mengunjungimu.... kenapa kamu malah menusukku... Maaf... Aku tidak akan membicarakan pria itu lagi di depanmu...."

Belum sempat menanggapi Joey yang menyakiti dirinya sendiri, dari pintu kamar pasien tiba-tiba terdengar suara marah, "Agnes! Apa yang kau lakukan?"

Dengan wajah yang menakutkan Mike masuk ke dalam ruangan.

Detik berikutnya, Mike memeluk tubuh Joey yang terluka lalu menendang dirinya.

Agnes jatuh duduk ke lantai. Kepala belakangnya merasakan sakit yang luar biasa, ia mengira lukanya kembali terbuka lagi.

Tanpa mempedulikan banyak hal, Agnes mendongakkan kepalanya melihat Mike.

Mike melihatnya dengan tatapan penuh kebencian, tetapi begitu ia melihat Joey, tatapan matanya berubah dengan cepat. Mungkin dihidupnya, Joey adalah orang yang paling dicintainya.

Mike mengangkat tubuh Joey, sedetik saja tak bisa menunda, lalu membalik tubuhnya meninggalkan kamar pasien.

Melihat bayangan tegas Mike, Agnes merasa seperti mata pisau yang tajam menusuk hatinya.

Untuk beberapa saat, rasa sakit tersebar ke seluruh sudut tubuhnya.

Sambil menahan rasa sakit, Agnes perlahan-lahan bangkit.

Ketika dia sedang menekan tombol untuk memanggil suster membantu mengganti perban lukanya, Mike datang lagi ke kamarnya.

Mike menarik Agnes lalu tiba-tiba memegang dagunya, membuat Agnes sangat terkejut.

Agnes berjuang melepaskan tangan Mike dari dagunya.

Wajahnya berubah menjadi pucat, dahinya yang awalnya mulus menjadi penuh dengan bulir-bulir keringat

"Tak diduga kamu berani menusuk Joey, kamu benar-benar sudah lelah hidup ya!"

"Aku....." Agnes kesulitan bernapas.

Bahkan jika ada banyak hal yang harus dijelaskan, karena perilaku kasar Mike kepadanya, Agnes langsung merasa sangat kecewa.

Di depan Mike membicarakan masalah Joey, pastinya itu hanya membuang-buang tenaga memberitahunya, dari awal Mike tidak akan pernah percaya padanya 

Melihat Agnes tergagap, saat itu juga Mike marah dibuatnya.

Plak!

Sebuah tamparan melayang ke wajahnya.

Mike menamparnya dengan keras, wajah Agnes langsung terasa panas, di dalam telinganya terdengar suara dengungan.

Sikap Mike yang dingin dan kejam membuat Agnes menyerah, dan secercah cahaya terakhir di matanya benar-benar musnah.

Download APP, continue reading

Chapters

48