Bab 1 Menikah Dengan Orang Asing

by Olivia Summers 18:46,Jul 06,2023
"Nona Jessy Zibrano, buka bajumu."

Suasana dalam kamar sempit cukup gelap dengan hanya sedikit sinar bulan yang menyinari.

Rambut panjang menutupi separuh wajah gadis itu, Jessy Zibrano berdiri tepat di bawah sinar bulan sembari bertanya, "Kenapa harus buka baju?"

"Tentu saja untuk memastikan kamu bukan pengganti, tapi Nona Jessy Zibrano yang asli."

Seorang pelayan melirik kulit gadis itu yang berwarna krem, dan berkata dengan ambigu,

"Nona Jessy Zibrano, jangan merasa terhina, kamu bukan lagi Nona tertua dari Keluarga Zibrano, tapi sekarang hanyalah mainan untuk Tuan Muda kami, jadi sebaiknya kamu sadar akan identitasmu sendiri!"

Jessy Zibrano mengatupkan bibir tanpa bisa berkata apa-apa, dengan emosi yang rumit di mata.

Dua bulan lalu, dia adalah seorang Nona tertua dari Keluarga Zibrano yang kaya dan terkenal di Kota Merton.

Namun, Ibu tiri dan Adik tirinya menuduh dia melakukan pembunuhan dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Ketika dia masih kecil, Ibu kandungnya sudah meninggal, dan ayahnya langsung menikah lagi dengan Ibu tirinya, yang membawa seorang adik perempuan dengan usia dua bulan lebih muda darinya.

Ibu tiri dan Adik tirinya berhasil mendapatkan hati dan rasa sayang Ayah mereka, Raymond Zibrano.

Kali ini, kedua orang itu bahkan menginginkan kematiannya.

"Jessy Zibrano, bagaimanapun, kamu hanyalah orang yang tak berguna. Bukan hanya Ayah saja yang tidak menyukaimu, bahkan Kak Jeremy saja membencimu, jadi menetaplah dan nikmati kehidupanmu di sini! Sedangkan identitas Nona Keluarga Zibrano dan Kak Jeremy, semua itu akan jadi milikku!"

Adik tirinya, Jennifer Zibrano, memamerkan kuku panjang yang indah dan tersenyum bangga pada Jessy Zibrano.

Di bawah naungan mereka, Jessy Zibrano dipermalukan, dipukuli, dan dimarahi sepanjang waktu, dan bahkan tidak diberi makanan dan air minum.

Kehidupan seperti ini berlangsung selama dua bulan, sampai malam ini, dia tiba-tiba dibawa ke sini untuk dinikahkan kepada Jasper Anderson, Tuan Muda dari Keluarga Anderson.

Menurut rumor yang beredar, Tuan Muda dari keluarga terkaya di Kota Merton adalah orang gila yang menderita penyakit aneh, bahkan sampai tidak bisa mengenali kerabatnya sendiri ketika penyakitnya kambuh, dan sisa waktu hidupnya juga tidak lama lagi.

Jadi Nyonya Besar dari Keluarga Anderson mulai mencari wanita, dan menginginkan seorang cucu untuk meneruskan warisannya.

Tetapi para wanita yang dikirim kepada Jasper kalau tidak diusir pasti disiksa, tidak ada yang berhasil melahirkan keturunan dari Jasper.

Mungkin karena sudah semakin tua, jadi Nyonya Besar mulai percaya dengan beberapa takhayul atau semacamnya hingga mengundang seorang master. Master tersebut berkata bahwa harus menemukan seorang wanita dengan tahun kelahiran tertentu yang dapat menekan Jasper dan meneruskan keturunan Keluarga Anderson.

Menurut hasil perhitungan akhir, Jessy Zibrano adalah satu-satunya yang memenuhi syarat.

Jessy Zibrano lebih memilih menikah dengan orang gila daripada mati di penjara tanpa alasan yang jelas.

Melihat bahwa Jessy Zibrano masih tidak berbicara untuk waktu yang lama, pelayan itu mengutuk sesuatu dengan suara rendah, lalu mencibir lagi dan berkata, "Nona Jessy Zibrano, cepatlah mandi, agar nanti kamu bisa pergi menemui Tuan Muda."

Ada banyak bekas luka di tubuh Jessy Zibrano yang mulus, semuanya adalah bekas dari siksaan penjara, bekas luka ini selalu berperan sebagai pengingat bahwa siapa yang bertanggung jawab atas semua rasa sakit ini!

Tapi tidak masalah, asalkan dia masih hidup, maka bersiaplah bagi orang-orang yang membuatnya menderita untuk menunggu pembalasan darinya!

Tidak lama kemudian, dia dibawa ke halaman oleh beberapa pengawal bertubuh tinggi, dan seseorang membukakan pintu untuk mereka.

Orang-orang itu mendorongnya masuk, lalu dengan cepat mengunci pintu, seolah takut Jessy Zibrano akan kabur.

Jessy Zibrano berdiri di depan pintu dan mendengar orang-orang yang ada di luar sedang berkata,

"Ck ck ... sayang sekali gadis kecil itu masih sangat muda."

"Tidak ada yang perlu disayangkan, ayo pergi, besok kita masih harus mengurus mayatnya."

"..."

Jessy Zibrano berdiri sendirian di halaman dengan bertiupnya angin malam sedingin es yang menusuk kulit.

Tidak ada lampu di halaman ini, jadi hanya dapat melihat barang-barang besar dengan mengandalkan cahaya dari bulan, halaman ini tampak seperti halaman rumah pada umumnya.

Jessy Zibrano melihat sekeliling dengan waspada, tapi tidak menemukan siapa pun di sini.

Dia menghela nafas lega, berjalan perlahan ke dalam sembari melihat sekeliling.

Tiba-tiba!

Sebuah sosok tiba-tiba menerkam ke arahnya, Jessy Zibrano bahkan sampai terjatuh ke tanah karena terkejut.

Di bawah pancaran cahaya bulan, dia melebarkan mata dan melihat bahwa sosok yang menerkam ke arahnya adalah ...

Download APP, continue reading

Chapters

100