Bab 13 Suka Makan Daging

by Olivia Summers 18:47,Jul 06,2023
Jasper Anderson juga tidak menyangka nyali Jessy Zibrano begitu besar, dan dia mencicipi makanannya yang sudah lama tidak rasakan.

Aroma daging dan bumbu bercampur menjadi satu, yang membuatnya sedikit tercengang sejenak.

Dia hampir tidak ingat kapan terakhir kali dia mencicipi rasa ini.

Jessy Zibrano bertanya-tanya, "Kamu tidak suka makan daging sapi? Aku lihat kamu waktu itu makan bukannya lumayan suka...... "

Jasper Anderson menelan daging di mulutnya dengan wajah dingin, Jessy Zibrano menatapnya dengan dagu ditangkupkan, "Enak gak?"

Jasper Anderson berkata, "Tidak enak."

Jessy Zibrano berpikir bahwa kamu tetap saja berkeras, dan mendorong Wajan ikan goreng itu ke depannya, "Kamu coba ini, ini sangat enak!"

Jasper Anderson mengerutkan kening dan melihat padanya, dia dengan ragu memasukkan sepotong ke dalam mulutnya dengan sumpit—— Seperti biasa, tidak ada rasa, hambar seperti mengunyah lilin.

Wajahnya menjadi dingin, memukul meja dan menaruhkan sumpitnya, berkata kepada Jessy Zibrano, "Keluar."

Jessy Zibrano mengigit Roti kukus kecil isi telur kepiting di mulutnya, dengan bingung, "...... Ah?"

Yugo Avaero berpikir bahwa leluhurku, menyuruhmu keluar itu adalah berkah yang terbaik! Jika itu orang lain, kepalanya mungkin sudah pindah tempat sekarang! Kamu masih tidak pergi sekarang?

Tetapi Jessy Zibrano tidak hanya tidak pergi, malah dia merasa dirugikan, "Makan enak-enak, kenapa kamu marah lagi?" Kamu mau makan Roti kukus kecil ini juga? Tapi aku sangat suka ini, hanya tersisa satu...... " Dia meronta sejenak dan berkata, “Hah, ya sudahlah, kasih kamu makan saja."

Dia mengulurkan tangannya dan memasukkan Roti kukus kecil ke dalam mulut Jasper Anderson.

Jasper Anderson, "......"

Yugo Avaero, “!!!”

Berakhirlah ini! Gawatlah kamu, Jessy Zibrano! Kamu kali ini benar-benar akan mati!!

Wajah Jasper Anderson menjadi gelap dengan cepat, jari-jarinya berderak, tetapi ada Roti kukus kecil yang dimasukkan ke dalam mulutnya, yang terlihat cukup manis, Jessy Zibrano menopang dagunya, "Cobalah, ini benar-benar sangat enak."

Jasper Anderson tidak enak memuntahkan Roti kukus kecil langsung, terpaksa harus menggigitnya sekali, hanya gigitan ini yang membuatnya sedikit terpana.

Dia merasakan kelembutan pasta fermentasi dan juga rasa telur kepiting yang wangi asin.

Tapi ikan barusan jelas tidak berasa........

Dia tanpa sadar melihat ke Jessy Zibrano dengan sedikit terkejut.

Mungkinkah wanita ini tidak hanya bisa menenangkan sakitnya, tapi juga bisa membuatnya makan sesuatu?

Dia perlahan menggigit roti kukus lagi, yang masih ada rasa, bukan ilusinya.

Jessy Zibrano berkata sambil tersenyum, "Ia kan, aku tidak bohongi kamu, benar-benar enak."

Jasper Anderson tidak berbicara sejenak.

Yugo Avaero agak bingung—— Dia sudah bersiap untuk menyeret Jessy Zibrano keluar, mengapa Tuan Ketiga masih tidak perintah?

Tidak lama kemudian, Jasper Anderson akhirnya berbicara, "Jessy Zibrano....."

Yugo Avaero sangat berdedikasi dan bersiap mengulungkan lengan bajunya untuk mulai bekerja, menyeret Jessy Zibrano si mata-mata berbahaya ini pergi.

Jasper Anderson berkata dengan dingin, Suapin aku makan."

Yugo Avaero tanpa sadar berkata, "Baik, Tuan Ketiga."

Setelah bicara baru menyadari ada bagian yang aneh, melihat ke Jasper Anderson seperti melihat hantu saja, "Tuan Ketiga...... apa yang baru saja anda katakan?!"

Semua orang yang hadir tercengang, Jessy Zibrano menunjuk pada dirinya sendiri, "Barusan kamu menyuruhku, menyuapin kamu makan?"

Wajah Jasper Anderson sangat jelek, "Apakah kamu tuli?"

Jessy Zibrano, "Aku tidak tuli, tapi aku merasa mungkin ada yang salah dengan otak kamu, kamu memiliki tangan dan kaki, sudah begitu besar apa tidak bisa makan sendiri?" Juga bukan anak berusia tiga tahun, Tuan Ketiga Jasper, bisakah anda lebih dewasa dikit?"

Yugo Avaero dengan cepat menutupi mulut Jessy Zibrano, "Jangan ngomong lagi!"

Jasper Anderson berkata, "Biarkan dia bicara."

Yugo Avaero dengan ekspresi, "Aku sudah mencoba yang terbaik, jadi kamu mati jangan datang mencariku ya", Jessy Zibrano menyadari bahwa dia telah bertindak kelewatan dan dengan cepat berkata, "Maksud aku tadi, aku sangat senang membantu anda, Tuan Ketiga!"

Dia memindahkan kursinya dan duduk di sebelah Jasper Anderson, dengan wajah sungguh-sungguh dan bersemangat, "Tuan Ketiga, coba anda lihat, anda ingin makan apa?"

Jasper Anderson malas perhitungan dengannya, berkata, "Terserah."

Dia hanya ingin test apakah wanita ini benar-benar dapat membuatnya bisa makan.

Jessy Zibrano lalu asal ambil sepotong ikan untuknya, seperti lagi menyuapin anak kecil, "Ah~ buka mulut, kamu akan tumbuh lebih tinggi jika kamu makan dengan baik."

"......" Jasper Anderson berkata dengan dingin, "Bisakah kamu lebih normal dikit?"

Jessy Zibrano mencibir di dalam hati.

Dasar cowok brengsek, kamu pun sudah meminta aku menyuapi kamu makan, sebenarnya siapa yang tidak normal?

Jasper Anderson perlahan memakan daging ikan itu.

Itu jelas hidangan yang sama, tapi kali ini, dia telah merasakan minyak, garam dan saus, yang bermekar di ujung lidahnya, seperti sekuntum bunga.

Itu benaran.

Wanita ini dapat membuatnya bisa makan.

Yugo Avaero juga segera mengerti, tetapi penuh dengan ketidakpercayaan.

Dia mengikuti Jasper Anderson selama bertahun-tahun, dia tau dengan jelas bagaimana Jasper Anderson menderita anoreksia dan betapa seriusnya penyakit itu. Selama bertahun-tahun, dokter psikolog tidak tau berapa banyak yang dia carikan, tetapi tidak ada gunanya sama seali, terkadang Jasper Anderson berada dalam kondisi yang buruk, hanya bisa menggunakan larutan nutrisi untuk menjaga kebutuhan dasar tubuh.

Tapi sekarang, Jasper Anderson benar-benar bisa makan sesuatu, dan dia tidak merasa jijik sama sekali!

Jessy Zibrano tidak tau suasana hati mereka, dia memberi makan Jasper Anderson dengan asal-asalan, terutama karena dia juga ingin makan, dia juga lapar sangat lama, dia menggunakan sumpit umum mengambil makanan untuk Jasper Anderson, ada sekali di salah pakai, dia menggunakan sumpitnya sendiri, dia dengan cepat diam-diam mengantikan kembali, berpikir harusnya tidak ada orang yang mengetahuinya.

Sebenarnya, semua orang sudah melihatnya.

Hanya sudah mengetahuinya juga tidak berani mengatakannya.

Hari ini, Jessy Zibrano melakukan begitu banyak hal yang mematikan, tapi dia masih duduk di sini hidup-hidup, hal kecil begini diperkirakan lebih tidak mungkin terjadi masalah.

Semua pelayannya merasa, Nona Jessy yang tidak mereka anggap ini, mungkin tidak sesederhana itu, hanya karena dia bisa membuat Jasper Anderson makan, itu sama sekali bukan orang biasa.

Jasper Anderson sudah lama tidak merasakan rasa kenyang, Jessy Zibrano juga sudah selesai makan, harus mengatakan bahwa rasa makanan ini benar-benar sangat enak.

Dia meminum air dan berkata, "Tuan Ketiga, jika tidak urusan lain, aku kembali dulu ya? Aku masih harus bersiap-siap untuk barang pergi ke sekolah besok."

"Hmm." Jasper Anderson mengangguk ringan.

Ketika Jessy Zibrano tiba di depan pintu, dia tiba-tiba mendengar Jasper Anderson berkata, "Besok jam tujuh pagi, temenin aku sarapan.”

Langkah kaki Jessy Zibrano berhenti.

"......" Kamu benar-benar memperlakukanku seperti gadis pelayan.

Ujung kakinya berputar ringan di lantai, lalu berbalik badan, menatap Jasper Anderson dengan penuh semangat, "Kalau begitu aku menemanimu sarapan besok, kamu malam ini mau menemaniku untuk punya bayi gak?"

Jasper Anderson, "........Pergi."

Jessy Zibrano pergi dengan cepat.
Yugo Avaero prihatin, "Tuan Ketiga, apa anda ada merasa tidak enak?"

"Tidak." Jasper Anderson berkata.

Yugo Avaero berkata, "Aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu."

"Tidak perlu." Jasper Anderson berkata dengan datar, "Jangan biarkan orang lain tau tentang ini."

Yugo Avaero langsung memahaminya begitu berpikir, karena penyakit anoreksia dan mania, dikabarkan bahwa nyawa Jasper Anderson tidak akan tahan lama, tapi sekarang karena munculnya Jessy Zibrano, Jasper Anderson bisa menjadi sama seperti orang biasa, jika hal ini tersebar keluar, Jessy Zibrano tidak tau akan menjadi sasaran berapa banyak orang, yang pertama tidak akan melepaskannya, yaitu Rose Lawrence.

Dia mengangguk, "Anda jangan khawatir, aku akan memblokir berita ini, dan tidak akan membiarkan orang lain tau."

Download APP, continue reading

Chapters

100