Bab 17 : Cukup Bakar Uang

by 疯狂小马甲 14:36,Dec 01,2023
  "Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi,” kata Donny Wang. Setelah berkata, dia meletakkan cermin di atas tempat tidur, lalu menegakkan telur.
  
  Donny Wang berkata dengan pelan, "Bibi Ruby Xu, jika memang kamu berada di tubuh anak bayi itu, Jadi telur ini berdiri diri!!Kami akan membakar uang kertas untukmu."
  
  "Kepercayaan semacam ini bukankah seperti yang ada di cerita dongeng?" kata Wanita muda itu. Lalu dia melihat ke samping.
  
  "Apakah cara ini bisa berhasil?" kata Anthony Xu. Dia juga setengah percaya setengah ragu, tetapi saat ini dia tidak dapat menemukan cara yang lebih baik lagi dari cara yang disarankan oleh Donny Wang, jadi dia hanya bisa menaruh harapannya pada Donny Wang.
  
  Setelah itu hal ajaib terjadi, telur yang berdiri di atas cermin itu pun ternyata bisa berdiri tegak.
  
   "Lihatlah telur ini benar-benar bisa berdiri dengan sendirinya," kata Donny Wang. Dia berkata dengan penuh yakin.
  
  "Apa sebelumnya kamu pernah melakukan percobaan seperti ini? Mana mungkin telur bisa berdiri dengan sendirinya, ini adalah hal yang sulit untuk dipercaya dan kemungkinan mustahil,” kata Wanita muda itu. Dia tetap sama sekali tidak percaya pada Donny Wang.
  
  “Sebenarnya hal ini sangat mudah, kita cukup pukul telurnya saja dengan keras, lalu kertasnya juga dibakar,” kata Donny Wang. Dia mengangkat bahunya dan berkata dengan santai, "Percaya atau tidaknya padaku itu terserah kalian berdua."
  
   "Bagaimana cara melakukannya seperti apa yang kamu bicarakan tadi? Tolong ajarkan padaku ,” kata Anthony Xu. Dia berkata dengan cepat.
  
   “Kamu harus membakar uang kertas itu saja. Caranya kamu harus membeli kertas dan mencetaknya menjadi seperti gambar uang dan membakarnya sampai menjadi abu,” kata Donny Wang.
  
  "Baiklah aku akan mengikuti saranmu untuk membakar kertas ini. Sekarang aku akan ke makam ibu setelah itu akan kubakar kertas ini,” kata Anthony Xu. Dia bergegas pergi dari rumah.
  
  “Mari kita keluar untuk ngobrol dan minum kopi juga cemilan sebentar di bawah. Kalau saja cucuku bisa cepat sembuh kita bisa makan dengan tenang, dan kalaupun cucuku masih demam tinggi, kita tidak akan bisa makan dengan enak. Aku yakin cucu akan bisa sembuh kalau cara yang kamu sarankan tidak berhasil kita bisa memikirkan cara lain agar anak bayi itu bisa cepat sembuh,” kata Leon Gu.
  
  Kakek dan Donny Wang keluar dari kamar tidur dan mereka berdua pun menuju ruang tamu.
  
  "Kakek, saya cukup mengenal kepribadian kakakku Anthony Xu, dia hanya ingin berteman dengan orang-orang yang jujur, bukan begitu? Saya merasa bahwa ini bukanlah hal yang sederhana. Tapi ini sama halnya seperti mengalahkan musuh mungkin ada seseorang yang berniat jahat pada keluarga ini,” kata Donny Wang. Dia berusaha menjelaskan pada Kakek keadaan anak bayi itu..
  
  “Dan caranya adalah dengan membuat cucu Anda sakit,” kata Donny Wang. Dia berkata dengan ragu-ragu.
  
  “Nada bicaramu benar- benar lembut, hanya saja hatimu terlihat lemah. Aku juga sudah melihat kakak Xu dan kakak ipar, mereka berdua juga sangat baik dan ramah kepada setiap orang, apalagi kakek,. Kakek juga sangat baik padaku,” kata Donny Wang. Dia berkata dengan kebingungan.
  
  "Sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan padaku. Tidak ada orang di rumah ini hanya ada kita berdua saja. coba kamu ceritakan padaku sebenarnya ada apa,” kata Kakek tua itu. Dia sudah tidak bisa berjalan dengan tegak, dia juga ingin mendengarkan langsung dari Donny Wang keadaan cucunya itu yang sebenarnya terjadi..
  
  "Saya merasa bahwa kondisi anak bayi saat ini mungkin disebabkan oleh tindakan manusia, maksudnya ada yang sengaja membuat dia demam tinggi. Ada seseorang yang sengaja berbuat jahat menggunakan sihir lewat boneka. tetapi saya belum memiliki banyak bukti, hanya sekadar dugaan saya saja,” kata Donny Wang. Dia berkata ragu-ragu.
  
  “Apakah setelah Anthony Xu membakar kertas yang aku suruh tadi, dia akan mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada anak bayinya itu,” pikir Donny Wang.
  
  Sesuai permintaan Donny Wang, Anthony Xu membeli kertas kuning dan mencetak uang kertas di atasnya dan ingin membakar kertas itu di makan ibunya. Dia mengendarai mobil Land Rover dengan cepat menuju ke pemakaman.
  
  Anthony Xu menemukan makam ibunya dan berkata, "Ibu, aku datang membawakanmu ini. Jika ibu memiliki sesuatu yang ingin disampaikan, beritahu aku dalam mimpi saja, ibu juga tidak boleh membawa cucu perempuanmu yang masih kecil itu meninggal seperti dirimu.”
  
  Lima menit kemudian.
  
  Kertasnya yang sedang dibakar oleh Anthony Xu itu belum habis terbakar, teleponnya berdering. Dia mengernyitkan keningnya, dan melihat bahwa itu adalah telepon dari istrinya. Keningnya sedikit mengendur, dia menekan tombol menerima panggilan untuk mengangkat telepon.
  
  Dia berkata dengan berat hati, "Bagaimana keadaan anak balita kita saat ini?"
  
  "Apakah kamu sudah membakar kertas yang diminta oleh Donny Wang?" kata Wanita muda. Suara itu terdengar sangat tertekan.
  
  Mendengar kabar bahwa Anthony Xu memang sedang membakar kertas itu, suasana hati Wanita muda itu langsung membaik. Tangannya yang memegang ponsel merasa bahagia dan berkata dengan sedikit berani, "Anak... anak... dia..."
  
  Saat mendengar istrinya menangis, dia sangat terkejut, Anthony Xu merasa semua tenaganya lemas tak berdaya, dia juga berdiri melamun di depan makam ibunya tanpa satu katapun yang keluar dari mulutnya..
  
  "Anak kita demamnya sudah turun, dia sudah sembuh,” kata Wanita muda itu. Dia berbicara sambil menangis.
  
  "Apa yang kamu katakan tadi?" kata Anthony Xu.
  
  “Aku berpikir apa aku tidak salah dengar, dan tatapan kebingungannya,” kata Anthony Xu dalam hati.
  
  "Demam tinggi anak kita sudah turun," kata Wanita muda itu. Dia berkata dengan serius,
  
  "Setelah membakar kertas itu , cepatlah pulang, kita harus berterima kasih kepada saudara Donny Wang yang sudah membantu kita,” kata Wanita muda itu.
  
  "Baiklah, aku akan segera pulang sekarang,” kata Anthony Xu. Dia menghela nafas panjang dengan lega.
  
  Setelah menutup telepon, dia berlutut di depan batu nisan, dan berkata, "Ibu, jika Anda membutuhkan sesuatu di masa depan, berbicaralah padaku dalam mimpi, aku pasti akan memberikannya kepada Anda."
  
  Setelah selesai membakar kertas di makam ibunya. Anthony Xu mengendarai Land Rover Range Rover dan kembali dengan cepat ke vila.
  
  Sesampainya di vila, orang pertama yang dilihatnya di ruang tamu adalah Donny Wang. Dia menghampirinya, dan berkata, Aku benar- benar ingin mengucapkan terimakasih atas bantuannya saudaraku, akhirnya sekarang anak bayiku sudah sembuh dan demamnya juga sudah turun. Saudaraku ini memang benar- benar luar biasa. Aku tidak pernah mengira kalau kamu benar-benar memiliki keahlian seperti itu.”
  
  "Ya, itu benar. Bayiku sekarang sudah sembuh. Aku juga ingin berterima kasih juga kepada saudara Donny Wang yang sudah membantu," kata Wanita muda itu. Dia berkata dengan gembira.
  
  Semua orang di rumah itu sangat bersemangat karena mendengar kabar gembira itu, Tetapi Donny Wang memasang ekspresi serius di wajahnya.
  
  Lalu Donny Wang berkata, "Demam anak itu memang sudah turun yang anehnya kenapa dia masih belum bangun. Saya khawatir ini bukan hanya kebetulan tapi ada yang sengaja melakukan. Apa Kakak Xu, kakak Ipar, dan Kakek tidak memiliki musuh?”
  
  “Kami semua sedang berbahagia karena anak bayi itu sudah sembuh, jadi jangan berbicara teka teki yang membuat kami semua bingung,” kata Leon Gu. Dia tampak kebingungan dan tidak mengerti apa yang di maksud perkataan Donny Wang.
  
  “Saya hanya khawatir ada yang sengaja membuat anak bayi itu tidak bangun. Mungkin kakak Xu atau Kakek Leon Gu punya musuh. Ini hanya pemikiranku aku saja, anak bayi ini terkena sihir yang membuat dia belum bangun sampai saat ini dan sihir itu buat manusia yang kemungkinan musuh dari keluarga ini,” kata Donny Wang. Dia berusaha menjelaskan hal yang terjadi.
  
  “Menurut pemikiran saya ada semacam energi negatif dari anak bayi ini dan kemungkinan adanya kiriman sihir buatan manusia,” kata Donny Wang.
  
  "Apakah kamu sedang memberitahu kita semua dengan apa yang kamu ketahui tentang ilmu sihir? Atau ada hal lain yang kami semua tidak tahu,” kata Leon Gu. Mendengar kata-kata Donny Wang, dia terdiam sejenak dengan ekspresi serius.

Download APP, continue reading

Chapters

47