Bab 4 Perubahan Rumah (3)
by Suxi
13:36,Aug 14,2019
Perusahaan keluarga Tania resmi hancur lebur!
Perusahaan Tan mulanya merupakan salah satu perusahaan finansial terbesar di kota ini, namun tiba-tiba bangkrut, membuat banyak orang tak menyangka.
Keluarga Tania seperti dihantam angin tornado, para pemegang saham melalui pengadilan, mengambil harta perusahaan, bahkan satu mejapun tak dikembalikan pada keluarga Tania.
Sepertinya, Vincent sudah dari awal merencanakan semua ini.
Sifat Tania yang dari kecil sudah blak-blakan, keras kepala dan angkuh, hidupnya dari dulu selalu di atas seperti ratu, kecantikan wajahnya yang sempurna, membuat banyak putra orang kaya menginginkannya, tapi karena sifatnya yang kelewat angkuh, membuat langkah para pria terhenti dan menjauhkan diri darinya.
Vincent baru 2 tahun yang lalu datang ke perusahaan, tubuhnya yang tinggi semampai dan wajahnya yang ganteng, perangainya yang baik berbeda dengan pria lainnya, membuat Tania menyukainya, Vincent tidak seperti pria lainnya, dia selalu berjalan di belakang mengikuti Tania, dan terkadang juga bisa tiba-tiba muncul di hadapan Tania, memberi Tania kejutan dan membuat hati Tania berdebar, Tania mengambil inisiatif menyatakan cinta duluan pada Vincent, mengumumkan pada banyak orang kalau Vincent adalah miliknya, tapi tak disangka, semuanya hanyalah rencana Vincent, dan Vincent tidak pernah tulus mencintai Tania.
Di rumah keluarga Tania.
Di dalam ruang tamu, ibu Tania-Siska dengan menantunya-Levita menangis sesenggukan, Yohana nona kecil yang masih berumur 5 tahun tidak mengerti dengan keadaan sekarang hanya melihat banyak orang asing yang keluar masuk rumahnya, rumah yang sangat indah dengan sekejap berubah menjadi kosong.
Tania dengan wajah tanpa ekspresi berdiri di dalam taman bunga, perban di kepalanya sudah dilepas, tapi luka di kepalanya meninggalkan bekas kecil.
“Nona Tania, tolong lepaskan cincin yang kamu pakai.” Seorang wanita gendut penagih hutang menatap tajam cincin biru safir di jari Tania, matanya bersinar-sinar.
Tania melepas cincin lalu memberikannya pada wanita itu, “Ini, ambil.”
Wanita gendut itu dengan tidak sabaran mencoba memasang cincin di jarinya, lalu menyadari cincinnya terlalu kecil bahkan di jempolnya saja tidak bisa masuk, dia melihat jari-jari Tania yang kecil dan panjang, merasa sangat iri, lalu pandangannya jatuh pada kalung yang ada di leher Tania, “Kalung kamu sepertinya juga sangat bagus, kasih aku saja, hitung-hitung bisa mengurangi sedikit hutangmu.”
Kalung?! Tania gagal fokus, tiba-tiba mengingat perayaan ulang tahunnya tahun ini, Vincent yang memakaikan kalung ini di lehernya, saat itu ekspresi wajahnya seolah tidak peduli, tapi hatinya begitu menyukai kalung ini, sejak memakainya dia tidak pernah sekalipun melepasnya dari lehernya.
Vincent berdiri disana, melihat Tania melepas kalungnya lalu membuangnya ke tanah.
“Kasih kamu gratis!” Ekspresi Tania begitu dingin dan angkuh, seperti sedang memberi sedekah.
Wanita gendut itu melompat kesenangan lalu memungut kalung dari tanah, dia memakaikan kalung itu di lehernya yang gendut, mengambil kaca dengan percaya diri berkaca, barang Tania, ternyata benar semuanya sangat berkualitas dan mewah.
Tania tersenyum sinis, matanya memutar dan melihat Vincent dengan wajah muram berjalan ke arahnya.
“Kamu kira kamu masih seorang ratu hah? Kamu dan keluargamu, sebentar lagi akan menjadi gelandangan, kamu seharusnya menyimpan beberapa barang berharga, setidaknya bisa membuat kalian tidak kelaparan di jalanan.” Vincent melihat kalung yang sudah berpindah di leher wanita gendut, pandangannya semakin gelap dan kelam.
“Barang dari anjing yang tidak bermoral, hanya babi yang pantas memakainya.” Perumpamaannya sarat akan makna, Tania dengan tersenyum berjalan melewati Vincent.
Wajah Vincent terlihat menahan amarah, dia menangkap lengan Tania, “Tania, aku akan membuatmu menyesal atas ucapanmu, cepat berlutut minta maaf padaku, aku akan membiarkanmu hidup.”
“Ya kamu tunggu saja, dasar banjingan tidak bermoral.” Tania menyingkirkan tangan Vincent, matanya penuh dengan pandangan muak akan Vincent.
Hanya dalam beberapa hari, kehidupan Tania berubah dengan drastis, untungnya, dia masih tetap bangkit, dan kalau seandainya dia masih mengharapkan Vincent, begitu murahan sekali dia, sekarang kalau di pikir-pikir, hari itu hanya karena Vincent selingkuh dengan Jane dan dia membiarkan tangannya yang bersih ternodai, dan saat ini dia baru menyadari semua yang dia lakukan sangat tidak layak.
Vincent mungkin saja ingin melihat wajahnya yang pucat hingga sengaja melakukan dramanya itu.
Sementara ayah dan kakaknya disana, masih tidak boleh dijenguk, Tania sudah mendaftar beberapa kali dan pihak polisi hanya menyuruh mereka untuk menunggu setengah bulan kedepan.
Tania membawa ibu, kakak ipar dan keponakannya menjual murah rok chanel di badannya dan sepatunya lalu menukar uangnya dengan menyewa sebuah loteng kecil yang sederhana untuk ditinggali.
Melihat Tania yang mengenakan beberapa belas ribu celana jeans, rambut yang dikuncir ekor kuda juga wajah polos tanpa make up, orang rumahnya hampir tidak mengenalinya.
Perusahaan Tan mulanya merupakan salah satu perusahaan finansial terbesar di kota ini, namun tiba-tiba bangkrut, membuat banyak orang tak menyangka.
Keluarga Tania seperti dihantam angin tornado, para pemegang saham melalui pengadilan, mengambil harta perusahaan, bahkan satu mejapun tak dikembalikan pada keluarga Tania.
Sepertinya, Vincent sudah dari awal merencanakan semua ini.
Sifat Tania yang dari kecil sudah blak-blakan, keras kepala dan angkuh, hidupnya dari dulu selalu di atas seperti ratu, kecantikan wajahnya yang sempurna, membuat banyak putra orang kaya menginginkannya, tapi karena sifatnya yang kelewat angkuh, membuat langkah para pria terhenti dan menjauhkan diri darinya.
Vincent baru 2 tahun yang lalu datang ke perusahaan, tubuhnya yang tinggi semampai dan wajahnya yang ganteng, perangainya yang baik berbeda dengan pria lainnya, membuat Tania menyukainya, Vincent tidak seperti pria lainnya, dia selalu berjalan di belakang mengikuti Tania, dan terkadang juga bisa tiba-tiba muncul di hadapan Tania, memberi Tania kejutan dan membuat hati Tania berdebar, Tania mengambil inisiatif menyatakan cinta duluan pada Vincent, mengumumkan pada banyak orang kalau Vincent adalah miliknya, tapi tak disangka, semuanya hanyalah rencana Vincent, dan Vincent tidak pernah tulus mencintai Tania.
Di rumah keluarga Tania.
Di dalam ruang tamu, ibu Tania-Siska dengan menantunya-Levita menangis sesenggukan, Yohana nona kecil yang masih berumur 5 tahun tidak mengerti dengan keadaan sekarang hanya melihat banyak orang asing yang keluar masuk rumahnya, rumah yang sangat indah dengan sekejap berubah menjadi kosong.
Tania dengan wajah tanpa ekspresi berdiri di dalam taman bunga, perban di kepalanya sudah dilepas, tapi luka di kepalanya meninggalkan bekas kecil.
“Nona Tania, tolong lepaskan cincin yang kamu pakai.” Seorang wanita gendut penagih hutang menatap tajam cincin biru safir di jari Tania, matanya bersinar-sinar.
Tania melepas cincin lalu memberikannya pada wanita itu, “Ini, ambil.”
Wanita gendut itu dengan tidak sabaran mencoba memasang cincin di jarinya, lalu menyadari cincinnya terlalu kecil bahkan di jempolnya saja tidak bisa masuk, dia melihat jari-jari Tania yang kecil dan panjang, merasa sangat iri, lalu pandangannya jatuh pada kalung yang ada di leher Tania, “Kalung kamu sepertinya juga sangat bagus, kasih aku saja, hitung-hitung bisa mengurangi sedikit hutangmu.”
Kalung?! Tania gagal fokus, tiba-tiba mengingat perayaan ulang tahunnya tahun ini, Vincent yang memakaikan kalung ini di lehernya, saat itu ekspresi wajahnya seolah tidak peduli, tapi hatinya begitu menyukai kalung ini, sejak memakainya dia tidak pernah sekalipun melepasnya dari lehernya.
Vincent berdiri disana, melihat Tania melepas kalungnya lalu membuangnya ke tanah.
“Kasih kamu gratis!” Ekspresi Tania begitu dingin dan angkuh, seperti sedang memberi sedekah.
Wanita gendut itu melompat kesenangan lalu memungut kalung dari tanah, dia memakaikan kalung itu di lehernya yang gendut, mengambil kaca dengan percaya diri berkaca, barang Tania, ternyata benar semuanya sangat berkualitas dan mewah.
Tania tersenyum sinis, matanya memutar dan melihat Vincent dengan wajah muram berjalan ke arahnya.
“Kamu kira kamu masih seorang ratu hah? Kamu dan keluargamu, sebentar lagi akan menjadi gelandangan, kamu seharusnya menyimpan beberapa barang berharga, setidaknya bisa membuat kalian tidak kelaparan di jalanan.” Vincent melihat kalung yang sudah berpindah di leher wanita gendut, pandangannya semakin gelap dan kelam.
“Barang dari anjing yang tidak bermoral, hanya babi yang pantas memakainya.” Perumpamaannya sarat akan makna, Tania dengan tersenyum berjalan melewati Vincent.
Wajah Vincent terlihat menahan amarah, dia menangkap lengan Tania, “Tania, aku akan membuatmu menyesal atas ucapanmu, cepat berlutut minta maaf padaku, aku akan membiarkanmu hidup.”
“Ya kamu tunggu saja, dasar banjingan tidak bermoral.” Tania menyingkirkan tangan Vincent, matanya penuh dengan pandangan muak akan Vincent.
Hanya dalam beberapa hari, kehidupan Tania berubah dengan drastis, untungnya, dia masih tetap bangkit, dan kalau seandainya dia masih mengharapkan Vincent, begitu murahan sekali dia, sekarang kalau di pikir-pikir, hari itu hanya karena Vincent selingkuh dengan Jane dan dia membiarkan tangannya yang bersih ternodai, dan saat ini dia baru menyadari semua yang dia lakukan sangat tidak layak.
Vincent mungkin saja ingin melihat wajahnya yang pucat hingga sengaja melakukan dramanya itu.
Sementara ayah dan kakaknya disana, masih tidak boleh dijenguk, Tania sudah mendaftar beberapa kali dan pihak polisi hanya menyuruh mereka untuk menunggu setengah bulan kedepan.
Tania membawa ibu, kakak ipar dan keponakannya menjual murah rok chanel di badannya dan sepatunya lalu menukar uangnya dengan menyewa sebuah loteng kecil yang sederhana untuk ditinggali.
Melihat Tania yang mengenakan beberapa belas ribu celana jeans, rambut yang dikuncir ekor kuda juga wajah polos tanpa make up, orang rumahnya hampir tidak mengenalinya.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved