Bab 9 Aku Pelihara Kamu!

by Suxi 13:37,Aug 14,2019
Setelah selesai mengurus permasalahan ini, Alex berdiri dengan elegan, dari belakang dia memegang pundak Tania, kemudian dia membungkukkan badannya dan berbisik di telinga Tania, “Nona Tania, ini adalah hukuman ringan untukmu, kita pasti masih akan bertemu lagi.”
“Hanya hantu yang ingin bertemu denganmu lagi!”Tania menghempaskan tangan Alex, dia benci dengan Alex bahkan berpikir lain kali ingin menggigitnya sampai mati.
“Aku tidak mau seperti itu, sepasang kekasih yang saling mencintai, apabila salah satunya meninggal, keduanya tidak bisa saling melupakan, sayang.”Alex dengan ringan mencolek dagu Tania, dengan langkah santai dia berjalan keluar.
Vincent telah sampai di kantor polisi, bersamaan dengan Alex yang keluar dari dalam, saling berpapasan.
Kedua pria ini tidak saling melihat satu sama lain, pundak dengan pundak saling bersenggolan satu sama lain, keduanya menoleh ke samping, pemandangan ini membuat orang terkesan sempurna, akan tetapi seorang salah satu di antaranya sikapnya sedikit dingin.
Setelah berjalan memasuki ruangan, Vincent melihat Tania yang sedang terduduk, beberapa hari tidak berjumpa, Tania benar-benar berubah, tidak ada barang-barang mewah, tidak ada make up, dia bahkan malah terlihat lebih cantik, seperti sesuatu kecantikan yang lebih segar.
Vincent bertanya tentang permasalahan ini secara singkat, kemudian membayar uang tanggungan, tetapi wajah Tania membuat orang-orang menjadi heran, mendengar perkataan polisi dia boleh pergi, dia tanpa suara pergi meninggalkan kantor polisi.
Tengah malam, angin dingin berhembus kencang, satu mobil pun tidak ada yang melaju di jalan raya, dia kedinginan sampai menggigil, dia tetap saja berjalan dengan cepat.
Vincent dari belakang menyusulnya, menangkap pergelangan tangannya, dengan sikap mengejek dia berkata, “Tania, aku benar-benar terlalu meninggikanmu, aku kira paling tidak kamu bisa bertahan beberapa hari, tidak mempunyai uang benar-benar menakutkan ya, kamu mohon lah sama aku, aku bisa kasih kamu sedikit.”
“Tuan, anda siapa ya, apakah kita kenal?”Tania merasa seperti melihat orang tidak dikenal, tanpa ekspresi dia berbicara dengannya.
Wajah Vincent menjadi kaku, dia memegang pergelangan tangan Tania semakin erat, “Kamu sudah tidak ada jalan lagi, aku akan menggunakan semua cara, untuk menutup setiap jalanmu, meskipun kamu menjual diri, aku juga akan membuat tidak ada seorang pun yang berani membelimu.”
“Kamu yakin tidak ada seorang pun yang mau kah? Siapa tau dengan aku berbicara sepatah kata, ada banyak pria yang ingin menjadikanku simpanan.”kata Tania dengan nada kesal.
“Kamu berani!” Mata Vincent menjadi lebih dingin dari hembusan angin malam itu.
“Aku tentu saja berani, perkataanmu benar, tidak punya uang benar-benar menakutkan, tapi selalu diganggu olehmu seekor anjing yang menjijikan, aku lebih baik mati.” Tania menghempaskan tangan Vincent, dia berusaha sekuat tenaga untuk mengontrol emosinya.
Tania mendorong Vincent, dan dengan langkah yang cepat dia berjalan menuju ke depan, tidak hanya suasana malam hari ini yang dingin, tetapi hatinya juga merasa dingin, sehingga dia merasakan dingin yang luar biasa.
Dia kembali ke jalan tempat dia tinggal, dia berada di bawah, melihat mobil Vincent parkir disana, Vincent sedang bersandar di pintu mobilnya sambil merokok sebatang demi sebatang.
Tania menganggapnya sebagai udara, dan langsung berjalan menuju ke arahnya.
“Aku membelimu, bagaimana?”
Suara candaan itu di kabut tengah malam terdengar sedikit kecil.
Tania dengan rasa tidak percaya menolehkan kepalanya, “Vincent, kamu ingin melakukan apa lagi, kamu ingin membeliku? Kamu tidak takut kalau aku tengah malam mengambil pisau dan membunuhmu kah?”
“Aku jual lagi ke orang lain, paling tidak aku adalah tipe cowo yang kamu suka, lebih baik kamu pikirkan lagi!” Vincent tidak peduli bagaimana sikap Tania langsung melanjutkan perkataannya.
“Aku, hehhh--, di dunia ini banyak pria yang lebih ganteng, lebih kaya daripada kamu, jangan suka mengira-ira!” Saat Tania mengucapkan kata-kata ini, di otaknya tiba-tiba muncul wajah Alex.
Kenapa dia bisa kepikiran pria itu, dia juga bukanlah orang yang baik!
“Pikirkan baik-baik, ini adalah kesempatan terakhirmu, tidak hanya memikirkan untuk dirimu sendiri, tapi juga untuk ibumu dan kakak iparmu, dan juga untuk Yohana, kamu ingin semuanya mati kelaparan atau mohon denganku, ada dua pilihan, kamu pilih sendiri!” Vincent membuka pintu mobil, kemudian masuk dan pergi meninggalkannya.
“Kamu brengsek, mati kelaparan juga tidak akan aku mencarimu!”Tania berteriak ke arah bayangan mobil, kemudian menggertakkan giginya.
Sampai di loteng, Siska ibu tania sedang duduk dan menangis di sana, Levita dan Yohana sudah tertidur di lantai, dengan ekspresi yang menyayat hati.
“Tania--”Melihat anaknya pulang, Siska berlari menuju ke arahnya dan memeluknya, “anak kesayangan mama, kamu tidak kenapa-kenapa kan, kenapa harus pergi ke kantor polisi?”
“Tidak apa-apa ma, terjadi sedikit kesalahpahaman, sudah terlalu malam, aku ingin tidur sebentar, mama juga cepat tidur, jangan menangis lagi!” Tania menghapus air mata di wajah ibunya, lesung pipi yang kelelahan menyentuh sofa yang hancur, menggunakan baju lalu tidur.
Lelah, sangat lelah, kepalanya berat seperti tertimpa sebongkah batu besar, tapi kenapa begitu lelah, dia tetap tidak bisa tidur.

Download APP, continue reading

Chapters

457