Bab 5 Bertemu Musuh, Jalan Ternyata Memang Sempit
by Suxi
13:36,Aug 14,2019
Ketika mengingat segala kejadian yang telah terjadi, air mata Siska kembali mengalir, dengan rasa sedih dan juga marah berkata, “Semuanya karena Vincent, aku sudah menganggapnya anak sendiri, tapi tak di sangka dia begitu tega menghancurkan keluarga kita.”
“Bu, kita berempat semuanya wanita, bagaimana nasib kita selanjutnya!” Levita memeluk anak perempuannya, dia juga menangis, dulu ketika menikah dengan putra keluarga Tania, sudah tak terhitung berapa banyak pria patah hati karenanya, dan dia tak menyangka segalanya berubah seperti ini.
“Apa yang kalian tangisi, sudah cukup belum, lagi pula ini bukan kiamat, sore ini aku akan pergi mencari kerja, aku tidak akan membiarkan kalian mati kelaparan!” Tania merasa jengkel, nada suaranya agak naik dan tidak terkontrol.
Dia tahu ibu dan kakak iparnya memiliki harga diri yang tinggi, kalau soal menghabiskan uang mereka ahlinya, tapi kalau soal mencari uang, jangan banyak berharap.
Mendengar perkataan Tania, Siska dan Levita mengelap air mata.
Tania ingin sekali seperti mereka, menangis untuk melepas beban yang ada, tapi kalau di saat ini dia juga hanya menangis, dan semuanya hanya menunggu waktu kematian saja.
Sore ini, Tania memutari sekitaran pasar, tapi tak menemukan pekerjaan yang bisa dia kerjakan, jiwanya yang angkuh, membuatnya enggan meminta pertolongan kenalan dekatnya, lagi pula dia tahu kalau Vincent pasti sudah memperingatkan teman dekatnya, percuma dia pergi meminta pertolongan karena hasilnya pasti gagal.
Langit mulai menggelap, lampu yang jalan menyelubungi langit kota.
Tidak mendapatkan pekerjaan, Tania pulang harus bagaimana menghadapi ibu dan kakak iparnya, dia tidak ingin mendengar ibu dan kakak iparnya menangis semalaman!
Waktu berputar begitu cepat, jam menunjukkan pukul 11 malam, Tania melewati 1 bar, dari kejauhan melihat seorang pria dan wanita dari dalam bar dengan keadaan mabuk berjalan keluar, dari otaknya seketika muncul satu ide, benar juga, dia bisa jadi supir, dan bisa mendapatkan uang dengan cepat.
Tania dengan langkah cepat melaju ke depan lalu menghentikan mereka, “Halo, maaf sebelumnya, apakah kalian butuh supir?”
Sang pria memutar kepalanya, bola mata yang mempesona juga menggoda, menatap Tania selama 1 menit, dan ekspresi wajahnya menunjukkan rasa kaget, “Kamu!”
Dan Tania sama seperti pria itu, dia juga mengenali pria si monster itu.
Dulu waktu liburan di luar negeri, dia pernah rebutan tempat parkir dengan pria ini.
Saat itu Tania baru saja mau memarkirkan mobil, dan tak menyangka dari belakang ada sebuah mobil menyerobot masuk ke parkirannya, karena emosi, dia sengaja memberhentikan mobilnya di luar parkiran, menghalangi mobil yang baru saja merebut parkirannya keluar, dan saat itu muncul seorang pria yang tidak punya moral merangkul bahunya, membuatnya jijik dan hampir memuntahkan sarapan pagi yang baru di makannya.
Bertemu musuh,dunia ternyata memang sempit.
“Bagus sekali, tak disangka kita bisa bertemu lagi, mungkinkah ini jalan dari Tuhan.” Senyum Alex terlihat bukan senyum bersahabat, tidak tahu apakah Tania masih ingat malam itu, dan bagi Alex malam itu begitu mengesankan dan tidak terlupakan.
Jalan dari Tuhan? Omong kosong! Dari dalam hati Tania diam-diam mengumpat, Tania dengan tersenyum membalas perkataan Alex, “Benar sekali, semoga malam kalian indah, baguslah tidak jadi gay, sampai jumpa.”
Tania masih mempertahankan senyum di bibirnya, membalikkan badan lalu pergi, sungguh sial!
Wajah Alex merengut tidak senang, gay?! Dia menghembus nafas dalam-dalam, lalu berteriak: “Aku butuh--”
Tania kaget memutar kepalanya, “Apa?”
“Kamu bukannya tadi tanya aku butuh supir tidak, jawabanku adalah, aku butuh.” Alex tersenyum memberikan kunci mobil pada Tania, lalu merangkul wanita di sampingnya berjalan ke arah mobil.
Tania menunduk melihat kunci mobil yang ada di tangannya, Lamborghini!
Si monster ini kelihatannya anak orang kaya, dan bisa jadi seorang biseksual.
Tania masih ragu mau atau tidak mengerjakan pekerjaan ini, karena dia dan Alex sebelumnya yang terlibat konflik, dia takut Alex memanfaatkan kesempatan ini untuk balas dendam.
Tapi akhirnya Tania tidak peduli lagi, sekarang keluarganya sedang mengharapkannya, dimana ada bisnis yang menghasilkan uang disana dia harus memanfaatkannya dengan baik, kalau memang Alex balas dendam, dia tidak akan tinggal diam.
Setelah yakin, dia mengambil kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna silver, lalu menyentuh stir mobil, dan rasanya begitu puas.
Di waktu yang akan datang dia sepertinya tidak akan bisa mengemudi mobil yang bagus seperti ini lagi.
Tania dengan terlihat ahli menghidupkan mobil, bertanya: “Pergi kemana?”
“Kemana saja!”
“Bu, kita berempat semuanya wanita, bagaimana nasib kita selanjutnya!” Levita memeluk anak perempuannya, dia juga menangis, dulu ketika menikah dengan putra keluarga Tania, sudah tak terhitung berapa banyak pria patah hati karenanya, dan dia tak menyangka segalanya berubah seperti ini.
“Apa yang kalian tangisi, sudah cukup belum, lagi pula ini bukan kiamat, sore ini aku akan pergi mencari kerja, aku tidak akan membiarkan kalian mati kelaparan!” Tania merasa jengkel, nada suaranya agak naik dan tidak terkontrol.
Dia tahu ibu dan kakak iparnya memiliki harga diri yang tinggi, kalau soal menghabiskan uang mereka ahlinya, tapi kalau soal mencari uang, jangan banyak berharap.
Mendengar perkataan Tania, Siska dan Levita mengelap air mata.
Tania ingin sekali seperti mereka, menangis untuk melepas beban yang ada, tapi kalau di saat ini dia juga hanya menangis, dan semuanya hanya menunggu waktu kematian saja.
Sore ini, Tania memutari sekitaran pasar, tapi tak menemukan pekerjaan yang bisa dia kerjakan, jiwanya yang angkuh, membuatnya enggan meminta pertolongan kenalan dekatnya, lagi pula dia tahu kalau Vincent pasti sudah memperingatkan teman dekatnya, percuma dia pergi meminta pertolongan karena hasilnya pasti gagal.
Langit mulai menggelap, lampu yang jalan menyelubungi langit kota.
Tidak mendapatkan pekerjaan, Tania pulang harus bagaimana menghadapi ibu dan kakak iparnya, dia tidak ingin mendengar ibu dan kakak iparnya menangis semalaman!
Waktu berputar begitu cepat, jam menunjukkan pukul 11 malam, Tania melewati 1 bar, dari kejauhan melihat seorang pria dan wanita dari dalam bar dengan keadaan mabuk berjalan keluar, dari otaknya seketika muncul satu ide, benar juga, dia bisa jadi supir, dan bisa mendapatkan uang dengan cepat.
Tania dengan langkah cepat melaju ke depan lalu menghentikan mereka, “Halo, maaf sebelumnya, apakah kalian butuh supir?”
Sang pria memutar kepalanya, bola mata yang mempesona juga menggoda, menatap Tania selama 1 menit, dan ekspresi wajahnya menunjukkan rasa kaget, “Kamu!”
Dan Tania sama seperti pria itu, dia juga mengenali pria si monster itu.
Dulu waktu liburan di luar negeri, dia pernah rebutan tempat parkir dengan pria ini.
Saat itu Tania baru saja mau memarkirkan mobil, dan tak menyangka dari belakang ada sebuah mobil menyerobot masuk ke parkirannya, karena emosi, dia sengaja memberhentikan mobilnya di luar parkiran, menghalangi mobil yang baru saja merebut parkirannya keluar, dan saat itu muncul seorang pria yang tidak punya moral merangkul bahunya, membuatnya jijik dan hampir memuntahkan sarapan pagi yang baru di makannya.
Bertemu musuh,dunia ternyata memang sempit.
“Bagus sekali, tak disangka kita bisa bertemu lagi, mungkinkah ini jalan dari Tuhan.” Senyum Alex terlihat bukan senyum bersahabat, tidak tahu apakah Tania masih ingat malam itu, dan bagi Alex malam itu begitu mengesankan dan tidak terlupakan.
Jalan dari Tuhan? Omong kosong! Dari dalam hati Tania diam-diam mengumpat, Tania dengan tersenyum membalas perkataan Alex, “Benar sekali, semoga malam kalian indah, baguslah tidak jadi gay, sampai jumpa.”
Tania masih mempertahankan senyum di bibirnya, membalikkan badan lalu pergi, sungguh sial!
Wajah Alex merengut tidak senang, gay?! Dia menghembus nafas dalam-dalam, lalu berteriak: “Aku butuh--”
Tania kaget memutar kepalanya, “Apa?”
“Kamu bukannya tadi tanya aku butuh supir tidak, jawabanku adalah, aku butuh.” Alex tersenyum memberikan kunci mobil pada Tania, lalu merangkul wanita di sampingnya berjalan ke arah mobil.
Tania menunduk melihat kunci mobil yang ada di tangannya, Lamborghini!
Si monster ini kelihatannya anak orang kaya, dan bisa jadi seorang biseksual.
Tania masih ragu mau atau tidak mengerjakan pekerjaan ini, karena dia dan Alex sebelumnya yang terlibat konflik, dia takut Alex memanfaatkan kesempatan ini untuk balas dendam.
Tapi akhirnya Tania tidak peduli lagi, sekarang keluarganya sedang mengharapkannya, dimana ada bisnis yang menghasilkan uang disana dia harus memanfaatkannya dengan baik, kalau memang Alex balas dendam, dia tidak akan tinggal diam.
Setelah yakin, dia mengambil kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna silver, lalu menyentuh stir mobil, dan rasanya begitu puas.
Di waktu yang akan datang dia sepertinya tidak akan bisa mengemudi mobil yang bagus seperti ini lagi.
Tania dengan terlihat ahli menghidupkan mobil, bertanya: “Pergi kemana?”
“Kemana saja!”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved