Bab 9 Papah Aku Ke Kamar Mandi
by Melisa Stephanie
15:10,Jan 20,2020
"Kamu!" Mengetahui bahwa Charlie Xi sedang mempermainkannya, Lavenia Luo hanya menggigit bibirnya.
"Kenapa? Tidak bersedia?" Charlie Xi menaikkan alisnya melihat wajah Lavenia Luo yang polos.
Dia merasa sedikit bingung, begitu banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya, tapi wajah Lavenia Luo menunjukkan ekspresi apa ini?
"Mohon maaf, aku tidak tertarik pada Direktur Xi." Wajah Lavenia Luo menjadi muram, bahkan dia tidak ingin melihat wajah Charlie Xi.
"Lavenia, apa-apaan kamu ini? Ternyata kamu berani menolakku?" Ini pertama kalinya Charlie Xi ditolah oleh wanita, dia merasa sangat emosi.
Mata Lavenia Luo terlihat penuh dengan kemarahan, akan tetapi dia tetap saja berusaha untuk tetap tenang, "Aku tentu saja tidak berani menolak Direktur Xi, hanya saja Direktur Xi bukankah juga tidak menyukai wanita yang terlalu cuek?"
Charlie Xi tersenyum, dia sama sekali tidak terpancing, "Aku memang tidak menyukai wanita yang cuek..... akan tetapi, dengan keelokanmu itu, aku bisa mempertimbangkannya."
Ekspresi yang sempurna dari wajah Lavenia Luo sekali lagi terlihat, dia merasa dirinya hampir tidak dapat berdiri dengan tegak lagi.
Selama sebulan setelah ayahnya meninggal, banyak orang yang telah mengajukan persyaratan seperti itu padanya.
Dia tidak menyangka, ternyata Charlie Xi juga orang yang seperti itu, "Maaf, aku tidak tertarik."
Tidak disangka ekspresi Lavenia Luo seperti itu, Charlie Xi akhirnya tidak dapat menahan semuanya, "Baik, ini semua kamu yang mengatakannya, kalau begitu mulai dari hari ini kamu harus menjaga semua kebutuhanku, sampai lukaku sembuh."
"Apa?" Lavenia Luo mengangkat alisnya, tidak disangka ternyata Charlie Xi mengajukan persyaratann seperti ini.
"Kenapa? Tidak bersedia‘’ Charlie Xi tidak kekurangan harta benda, ini membuatnya semakin tidak heran.
Saat ini Charlie Xi hanya ingin mengejek wanita ini hingga dia mengaku kalah.
Lavenia Luo menggigit bibirnya, dan dengan nada pelan dia menjawab, "Baik, aku menepatinya."
Asalkan dapat memusnahkan akal Charlie Xi yang tidak-tidak, menjadi seorang perawat pun Lavenia Luo rela.
Terlebih..... apabila Charlie Xi menginginkan dia ganti rugi, kartu banknya sama sekali tidak ada uang, bahkan uang 10 ribu rupiah juga tidak ada...
"Seketaris Yin, berhentikan perawat, mulai hari ini, wanita ini yang melayaniku."
Charlie Xi pasti akan keterlaluan memperalat Lavenia Luo, baru akan menghilangkan rasa benci di otaknya itu.
Mengetahui Direktur Xi adalah orang yang suka balas dendam, dalam hati Seketaris Yin rasanya ingin menekan Lavenia Luo hingga menjadi butiran, wanita ini memang seharusnya tidak ikut kemari.....
Akan tetapi dia hanya bisa keluar dan memanggil perawat.
Seketika di dalam kamar hanya tersisa Lavenia Luo dan Charlie Xi.
"Kenapa kamu masih bengong saja? Aku ingin minum." Charlie Xi dengan senang hati menikmati ini semua.
Lavenia Luo segera meletakkan tas tangannya, kemudian segera mengambilkan minum untuk Charlie Xi.
Setelah menerima gelas, Charlie Xi menyuruhnya lagi, "Aku ingin makan apel."
Lavenia Luo merasa sangat kesal, akan tetapi dia hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh Charlie Xi.
"Kupaskan pisang untukku."
"Potong juga nanas."
"Ambilkan hp."
"Bantu aku memesan makanan."
Selama satu jam penuh, Charlie Xi menyusahkan Lavenia Luo dengan bermacam-macam hal, Lavenia Luo hanya bisa menggertakkan gigi menahan itu semua.
"Lavenia, aku ingin ke kamar mandi."
Teng!!
Akhirnya Lavenia Luo dapat melepaskan pisau buah yang ada di tangannya, dia merasa sedikit tidak tahan, dengan penuh senyuman kesal, dia berkata, "Direktur Xi, apakah kamu sedikit berlebihan?"
Selama satu jam tidak memberikan dia istirahat sedikitpun, sekarang ingin ke kamar mandi pun juga memanggilnya?
"Berlebihan?" Charlie Xi menaikkan alis menatap Lavenia Luo, dia tidak merasa keamarahan Lavenia Luo, "Sekarang disini tidak ada perawat, aku juga sangat pusing, aku memintamu memapahku ke kamar mandi, apakah itu berlebihan?"
Lavenia Luo menghirup nafas dalam-dalam, dia melihat wajah Charlie Xi yang penuh dengan senyuman, dalam hatinya dia sangatlah kesal, akan tetapi dia harus terpaksa untuk tersenyum, "Baik, karena ini adalah permintaan Direktur Xi, maka aku akan memapahmu pergi."
Melihat senyuman Lavenia Luo, dalam hati Charlie Xi merasa ada sesuatu pikiran yang tidak beres.
"Kenapa? Tidak bersedia?" Charlie Xi menaikkan alisnya melihat wajah Lavenia Luo yang polos.
Dia merasa sedikit bingung, begitu banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya, tapi wajah Lavenia Luo menunjukkan ekspresi apa ini?
"Mohon maaf, aku tidak tertarik pada Direktur Xi." Wajah Lavenia Luo menjadi muram, bahkan dia tidak ingin melihat wajah Charlie Xi.
"Lavenia, apa-apaan kamu ini? Ternyata kamu berani menolakku?" Ini pertama kalinya Charlie Xi ditolah oleh wanita, dia merasa sangat emosi.
Mata Lavenia Luo terlihat penuh dengan kemarahan, akan tetapi dia tetap saja berusaha untuk tetap tenang, "Aku tentu saja tidak berani menolak Direktur Xi, hanya saja Direktur Xi bukankah juga tidak menyukai wanita yang terlalu cuek?"
Charlie Xi tersenyum, dia sama sekali tidak terpancing, "Aku memang tidak menyukai wanita yang cuek..... akan tetapi, dengan keelokanmu itu, aku bisa mempertimbangkannya."
Ekspresi yang sempurna dari wajah Lavenia Luo sekali lagi terlihat, dia merasa dirinya hampir tidak dapat berdiri dengan tegak lagi.
Selama sebulan setelah ayahnya meninggal, banyak orang yang telah mengajukan persyaratan seperti itu padanya.
Dia tidak menyangka, ternyata Charlie Xi juga orang yang seperti itu, "Maaf, aku tidak tertarik."
Tidak disangka ekspresi Lavenia Luo seperti itu, Charlie Xi akhirnya tidak dapat menahan semuanya, "Baik, ini semua kamu yang mengatakannya, kalau begitu mulai dari hari ini kamu harus menjaga semua kebutuhanku, sampai lukaku sembuh."
"Apa?" Lavenia Luo mengangkat alisnya, tidak disangka ternyata Charlie Xi mengajukan persyaratann seperti ini.
"Kenapa? Tidak bersedia‘’ Charlie Xi tidak kekurangan harta benda, ini membuatnya semakin tidak heran.
Saat ini Charlie Xi hanya ingin mengejek wanita ini hingga dia mengaku kalah.
Lavenia Luo menggigit bibirnya, dan dengan nada pelan dia menjawab, "Baik, aku menepatinya."
Asalkan dapat memusnahkan akal Charlie Xi yang tidak-tidak, menjadi seorang perawat pun Lavenia Luo rela.
Terlebih..... apabila Charlie Xi menginginkan dia ganti rugi, kartu banknya sama sekali tidak ada uang, bahkan uang 10 ribu rupiah juga tidak ada...
"Seketaris Yin, berhentikan perawat, mulai hari ini, wanita ini yang melayaniku."
Charlie Xi pasti akan keterlaluan memperalat Lavenia Luo, baru akan menghilangkan rasa benci di otaknya itu.
Mengetahui Direktur Xi adalah orang yang suka balas dendam, dalam hati Seketaris Yin rasanya ingin menekan Lavenia Luo hingga menjadi butiran, wanita ini memang seharusnya tidak ikut kemari.....
Akan tetapi dia hanya bisa keluar dan memanggil perawat.
Seketika di dalam kamar hanya tersisa Lavenia Luo dan Charlie Xi.
"Kenapa kamu masih bengong saja? Aku ingin minum." Charlie Xi dengan senang hati menikmati ini semua.
Lavenia Luo segera meletakkan tas tangannya, kemudian segera mengambilkan minum untuk Charlie Xi.
Setelah menerima gelas, Charlie Xi menyuruhnya lagi, "Aku ingin makan apel."
Lavenia Luo merasa sangat kesal, akan tetapi dia hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh Charlie Xi.
"Kupaskan pisang untukku."
"Potong juga nanas."
"Ambilkan hp."
"Bantu aku memesan makanan."
Selama satu jam penuh, Charlie Xi menyusahkan Lavenia Luo dengan bermacam-macam hal, Lavenia Luo hanya bisa menggertakkan gigi menahan itu semua.
"Lavenia, aku ingin ke kamar mandi."
Teng!!
Akhirnya Lavenia Luo dapat melepaskan pisau buah yang ada di tangannya, dia merasa sedikit tidak tahan, dengan penuh senyuman kesal, dia berkata, "Direktur Xi, apakah kamu sedikit berlebihan?"
Selama satu jam tidak memberikan dia istirahat sedikitpun, sekarang ingin ke kamar mandi pun juga memanggilnya?
"Berlebihan?" Charlie Xi menaikkan alis menatap Lavenia Luo, dia tidak merasa keamarahan Lavenia Luo, "Sekarang disini tidak ada perawat, aku juga sangat pusing, aku memintamu memapahku ke kamar mandi, apakah itu berlebihan?"
Lavenia Luo menghirup nafas dalam-dalam, dia melihat wajah Charlie Xi yang penuh dengan senyuman, dalam hatinya dia sangatlah kesal, akan tetapi dia harus terpaksa untuk tersenyum, "Baik, karena ini adalah permintaan Direktur Xi, maka aku akan memapahmu pergi."
Melihat senyuman Lavenia Luo, dalam hati Charlie Xi merasa ada sesuatu pikiran yang tidak beres.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved