Bab 5 Dia Adalah Bajingan Besar

by Jes 10:53,Dec 15,2021
Erwin Huo sudah memperhatikan sisi Yunita Jing sejak lama, dia melewati beberapa orang yang hendak mengnajaknya bersulang dan datang ke sisi Yunita Jing, Cindy Lu melihat itu wajahnya terkejut, "Erwin."

Dan Erwin Huo hanya menganggukkan dagunya dengan ringan seraya melingkari tangannya di pinggang kurus Yunita Jing. Tindakan ini seolah menjadi pengumuman bagi semua orang.

Ekspresi Cindy Lu dalam sekejap menjadi kecewa.

Tapi dia tetap tersenyum, "Ayah ada di lantai dua, ayo naik bareng."

Erwin Huo melambaikan tangannya, raut wajahnya sudah sedikit tidak sabar, dia berkata kepada Yunita Jing, "Aku malam ini agak tidak enak badan, ayo pulang dulu."

Yunita Jing tentu saja hanya bisa setuju.

Duduk di dalam mobil, Erwin Huo tidak terburu-buru menyuruh supir melajukan mobil. Dia menyalakan sebatang rokok dan memegangnya di ujung jari. Siluet tinggi dalam cahaya gelap terlihat misterius dan menarik.

Yunita Jing menoleh, dari jendela dia samar-samar bisa melihat wajah tampan Erwin Huo. Para wanita di pesta tadi pada menatapnya, dan dunia luar tidak tahu kalau dia sudah menikah dan wanita yang mendambakannya tidak terhitung jumlahnya.

“Cakep ya?” Erwin Huo tiba-tiba bertanya padanya.

Yunita Jing mengangguk dan langsung membuang muka.

Dia bisa-bisanya hilang kontrol dan gagal fokus seperti itu.

Erwin Huo menoleh, telapak tangannya menyentuh wajah mulus Yunita Jing. Meskipun hanya make-up tipis, tapi itu mampu memberikan orang perasaan yang sangat segar.

Erwin Huo berkata, "Perjamuan keluarga besok malam, kamu harus siap-siap lebih awal."

Yunita Jing mengangkat matanya dengan heran, perjamuan keluarga?

Makan malam keluarga Huo?

Yang dia ingat keluarga Huo sudah menetap lama di luar negeri, mungkin kah mereka sudah kembali?

“Aku…Ini tidak baik lah.” Yunita Jing menolak.

Waktu pernikahannya dengan Erwin Huo, Erwin Huo tidak menghadirinya, tetapi orang-orang dari keluarga Huo ada melihatnya, dan kalau dia sampai menunjukkan wajahnya, maka segalanya akan terungkap.

Tidak bisa.

“Hm?” Erwin Huo menyipitkan matanya dengan aura yang berbahaya.

Bisa-bisanya ada orang yang berani menentangnya.

Yunita Jing menelan ludah, tatapan Erwin Huo ini begitu menakutkan.

Tapi dia juga tidak bisa menurutinya!

"Aku besok ada urusan, jadi tidak bisa ke sana," kata Yunita Jing.

Erwin Huo menatapnya, bulu mata panjang wanita itu berkedip, dan kulitnya yang mulus begitu dekat dengannya, menggodanya membuat hatinya tak karuan.

Brengsek!

Dia melepaskannya dan mengerutkan keningnya degan kesal.

Wanita ini seperti memiliki sihir yang bisa menariknya.

Dia harus mengendalikan dirinya.

“Baik lah.” Erwin Huo kembali ke sikap acuh tak acuh seperti biasanya.

Ketika Yunita Jing kembali ke rumah, Mario Jing berdiri di pintu, menatapnya dengan seksama.

"Bu, mana syalmu?"

Yunita Jing melihat-lihat. Syalnya sudah dihancurkan oleh Erwin Huo. Dan sekarang harusnya masih ada di mobilnya, tetapi dia juga tidak berencana untuk mengambilnya kembali.

“Bu, kamu dibully oleh orang jahat ya?” Mario Jing mengikuti langkah ibunyadengan ekspresi khawatir di wajahnya.

Yunita Jing tersenyum dan memeluk anaknya untuk duduk bersama, "Tidak, Ibu baik-baik saja."

Mario Jing masih khawatir. Dia memandang ibunya dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Melihat tidak ada yang salah dengannya, dia meraih tangannya dan bertanya dengan penuh semangat, "Apakah ke depannya kamu akan kembali selarut ini?"

Yunita Jing melihat jam, dan ini sudah hampir jam 12 tengah malam.

Dia segera menggendong putranya kembali ke kamar dan membujuknya, "lain waktu ibu akan mengusahakan kembali sesegera mungkin, Mario pintar ya, jam 10 harus sudah tidur."

Mario Jing mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.

Dia membuka matanya dan bertanya dengan penuh semangat, "Kamu pergi berkencan dengan paman seksi itu ya?"

“Siapa?” ​​Yunita Jing terkejut, apa yang dikatakan Mario Jing ini.

"Itu loh!" Mario Jing mengangkat selimutnya dan duduk, mengambil iPad di sebelahnya dan mengklik Weibo.

Yunita Jing meliriknya, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memarahinya, "Mario Jing, ibu kan sudah bilang jangan login di akun Weibo ibu!"

Ini adalah privasi dan ranah pribadinya, seorang putranya juga tidak boleh memasukinya!

Mario Jing berdecak, jelas kalau dia tidak mendengarkan kata ibunya, dia menunjuk ke foto Erwin Huo yang dipost oleh Yunita Jing tempo hari, dan berkata, "Paman ini!"

Yunita Jing tidak login ke Weibo selama beberapa hari, dan sekarang dia melihat kalau akunnya tiba-tiba bertambah puluhan ribu followers, semua karena foto ini.

"Paman ini sudah ibu blokir, jadi tidak ada berita apa-apa lagi." Yunita Jing baru mau menghapus post-an ini, kemudian menemukan semua komentar berisi tag-an nama pengguna yang merepost weibonya, dan itu adalah nama seseorang.

Erwin Huo.

Tangan Yunita Jing bergetar dan iPad jatuh ke lantai, dia dengan cepat mengambilnya lagi dan mengklik Weibo Erwin Huo.

Beberapa hari yang lalu baru dibuka dan isi Weibonya hanya postingan yang di repost dari Weibonya.

"En? Tidak suka?"

2 kata ini membuat Weibo Erwin Huo dibanjiri komentar.

Yunita Jing saat ini rasanya ingin dirinya ke dinding sampai mati.

Apa lah yang dia lakukan ini.

Untungnya, Weibonya ini tidak memiliki informasi apa pun tentangnya, jika tidak, Erwin Huo pasti sudah akan menemukannya.

Tapi kenapa pria ini sangat membosankan seperti ini?!

"Bu, apakah paman ini?"

“Dia orang jahat, orang yang sangat jahat!” Seru Yunita Jing marah.

Mata Mario Jing berkedip. Ibu biasanya memiliki temperamen yang baik. Dia jarang sekali kehilangan kesabaran seperti ini.

“Ibu, aku tahu kamu suka orang jahat yang menindasmu kan.” Mario Jing seperti sedang menambahkan bahan bakar ke api.

"Mario Jing, kamu sekarang, cepat, pergi tidur!"

Mario Jing tersenyum dan melanjutkan, "Aku bilangin ya Yessy Gu, paman ini terlihat baik, kalau kamu masih tidak mau mencari pria, maka kamu akan benar-benar kesepian, karena lagipula, aku akan segera tinggal di asrama, dan aku tidak menemanimu lagi."

Mendengar itu Yunita Jing memutar matanya, memiliki putra yang cepat dewasa benar-benar sebuah masalah yang besar.

Download APP, continue reading

Chapters

60