Bab 7 Dia Ternyata Menunggunya
by Jes
10:54,Dec 15,2021
Suara Erwin Huo sangat datar, dan Yunita Jing mengerutkan keningnya.
Ucapannya itu sepenuhnya seperti perintah, dengan nada acuh tak acuh, tidak mempertimbangkan perasaannya.
Yunita Jing menjinjing tasnya, di sekelilingnya sudah ada beberapa mata yang melihatnya, agar tidak menarik lebih banyak perhatian, dia hanya bisa berlari dan masuk ke mobil dengan cepat.
Begitu mobil mulai bergerak tak lama langsung berhenti. Lengan panjang pria itu terentang, dan Yunita Jing refleks menghindar. Erwin Huo hanya mau menarik sabuk pengamannya. Jarak keduanya begitu dekat, bisa tercium bau tubuh pria itu, ada sedikit bau tembakau dan alkohol.
Yunita Jing menatapnya dengan waspada.
Erwin Huo duduk kembali di kursi pengemudi, melengkungkan bibir tipisnya, "En? Takut denganku?"
Dalam nada suaranya bisa terdengar ejekan.
Yunita Jing berusaha tenang dan mengerucutkan bibirnya, "Di kota ini siapa yang tidak takut pada presdir Huo."
Ini adalah sebuah kebenaran, Erwin Huo di kota ini seperti sebuah legenda, seseorang yang bisa menggenggam kota, tidak ada yang berani memprovokasinya.
Erwin Huo tersenyum dan menyalakan kembali mesin mobilnya. Yunita Jing dengan kesal mengerutkan mobilnya, dia saat ini masih berada di mobil Erwin Huo!
Kemudian teringat kenapa dia bisa ada di sana, dia pun bertanya, "Kamu sedang menungguku?"
Dia ingat Erwin Huo sore tadi sudah pergi.
Erwin Huo menjawab ya, dan mobil melaju ke rumah Yunita Jing.
“Tuan Huo, tidak kah kamu berlebihan?” bisik Yunita Jing.
Dia menunggunya?
Hanya memikirkannya saja sudah merasa tidak masuk akal.
Terlebih lagi, dia tahu jelas kalau dia sudah menikah.
“Tidak suka aku mengantarmu?” Nada suara Erwin Huo masih acuh tak acuh, “Atau tidak suka kita begitu dekat seperti ini.”
“Ya semuanya tidak suka.” Yunita Jing tanpa berpikir langsung menjawabnya.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan Erwin Huo dia tidak suka.
Erwin Huo tiba-tiba mengerem, Yunita Jing tidak memperhatikannya, dan seluruh tubuhnya menabrak ke depan, Erwin Huo dengan tepat waktu menahannya.
Dia menoleh, bertemu dengan sorot dingin Erwin Huo dan mengerutkan kening.
"Yunita Jing, kamu sepertinya punya banyak pendapat tentangku." Ucaonya tegas.
Kecuali butuh dirinya untuk bekerja sama menghadiri beberapa kesempatan dan acara, Yunita Jing saat menghadapinya, seluruh tubuhnya seperti penuh dengan duri dan sebelumnyw tidak ada wanita yang berani memperlakukannya seperti ini.
Atau, ini adalah trik yang dia mainkan untuk mendapatkan perhatiannya.
Dan dia mulai tertarik.
Yunita Jing langsung menggelengkan kepalanya, meskipun di dalam hatinya ada banyak pendapat tentang Erwin Huo, tapi dia tidak berani mengakuinya.
Dia dengan lembut menjawab, "Presdir Huo, kamu salah paham."
Erwin Huo memiliki ekspresi tidak percaya, dan mengulurkan jari-jarinya ke wajah putih Yunita Jing. Dia dengan sungguh-sungguh berkata, "Yunita Jing, jangan pernah main-main di depanku."
Sorot mata yang tajam itu membuat tubuh Yunita Jing mau tak mau gemetar.
Dia tiba-tiba teringat iblis, iblis yang sudah menjarahnya.
Erwin Huo dengan cepat melepaskannya, dan Yunita Jing masih tertegun sampai mobil sampai di rumahnya.
“Aku ingin mengejarmu, dan kamu sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk menolak, mengerti?” Sebelum turun dari mobil, Erwin Huo berkata dengan sungguh-sungguh.
Yunita Jing menoleh dan menatap wajah tampan pria itu di malam hari, dia tiba-tiba ingin tertawa.
Erwin Huo ini berencana mengejarnya?
Mengejar istrinya sendiri?
Dia merasa Tuhan sedang bercanda dengannya.
“Mengerti, tuan muda Huo.” Dia mengangguk patuh dan turun dari mobil dengan sangat cepat.
Keadaan yang menegangkan membuatnya hampir terengah-engah.
Kembali ke rumah, Mario Jing dari balkon segera berlari dan memeluk Yunita Jing.
“Ibu, aku sudah melihatnya!” Mario Jing berkedip nakal.
Yunita Jing melirik ke balkon, mencubit wajah putranya, dan dengan sungguh-sungguh berkata, "Apa yang sudah dilihat sekarang juga lupakan itu, dan peri kecil akan membuatmu segera melupakan semuanya!"
Mario Jing tidak tahan untuk tidak mengetuk kepala ibunya, "Yessy Gu, peri kecil sekarang sudah tidak memiliki kekuatan sihir lagi, huh, sekarang cepat mengaku, apakah itu paman berotot yang seksi itu?"
Mario Jing selama beberapa hari ini terus memikirkan Erwin Huo.
Yunita Jing memutar matanya, duduk di sofa, dia sudah lelah bekerja, dan lelah berurusan dengan Erwin Huo, sampai di rumah masih ada anak nakal ini.
"Iya, iya, ibu akhir-akhir ini dibuat pusing oleh paman berotot itu."
“Kapan kamu akan membawannya dan menunjukkannya padaku?” Mata Mario Jing berkedip.
"Paman itu bukan milik ibu, dan ibu tidak bisa membawanya pulang."
"Aku tidak percaya." Mario Jing berlari dan meraih tangan ibunya, "Paman bahkan sudah mengantarmu pulang."
Yunita Jing terdiam, memikirkan kata-kata Erwin Huo barusan di benaknya, dia mungkin kah serius?
Tapi dia dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Dalam beberapa tahun terakhir Erwin Huo telah memiliki skandal yang tak terhitung jumlahnya, yang ada di sisinya kalau bukan wanita kaya ternama ya paling model. Dan dia bagaimana bisa serius.
Yang dia punyai adalah modal untuk bermain-main.
Terlebih lagi, dia sengaja menyembunyikan pernikahan, dia benar-benar tidak menempatkannya sebagai istri sahnya.
Tapi begini juga bagus, keduanya jadi memiliki kehidupan sendiri-sendiri, dan memang sudah seharusnya tidak memiliki persimpangan satu sama lain.
Ketika kembali ke perusahaan keesokan harinya, Yunita Jing begitu masuk langsung menerima segala macam tatapan. Mungkinkah ada masalah dengan pakaiannya hari ini? Dia melihat ke bawah dan tidak menemukan kesalahan.
Dia tampak bingung, dan tatapan orang-orang itu membuatnya tidak berani mendongak.
Dia bukan orang yang suka bergosip, tetapi dia saat ini dia mau tidak mau hanya bisa bertanya pada Yeni Tao. Yeni Tao langsung menariknya ke sudut dan berbisik, "Yunita, kamu kemarin malam masuk ke mobil presdir Huo ya?"
“Presdir Huo?” Yunita Jing terlihat aneh, dan dalam hatinya sedikit mengerti.
Yeni Tao berkata, "Hari ini seluruh perusahaan membicarakan, dengan kualifikasi yang kamu miliki untuk masuk ke NA, semua sepenuhnya karena kamu sudah didukung oleh presdir Huo."
Ucapannya itu sepenuhnya seperti perintah, dengan nada acuh tak acuh, tidak mempertimbangkan perasaannya.
Yunita Jing menjinjing tasnya, di sekelilingnya sudah ada beberapa mata yang melihatnya, agar tidak menarik lebih banyak perhatian, dia hanya bisa berlari dan masuk ke mobil dengan cepat.
Begitu mobil mulai bergerak tak lama langsung berhenti. Lengan panjang pria itu terentang, dan Yunita Jing refleks menghindar. Erwin Huo hanya mau menarik sabuk pengamannya. Jarak keduanya begitu dekat, bisa tercium bau tubuh pria itu, ada sedikit bau tembakau dan alkohol.
Yunita Jing menatapnya dengan waspada.
Erwin Huo duduk kembali di kursi pengemudi, melengkungkan bibir tipisnya, "En? Takut denganku?"
Dalam nada suaranya bisa terdengar ejekan.
Yunita Jing berusaha tenang dan mengerucutkan bibirnya, "Di kota ini siapa yang tidak takut pada presdir Huo."
Ini adalah sebuah kebenaran, Erwin Huo di kota ini seperti sebuah legenda, seseorang yang bisa menggenggam kota, tidak ada yang berani memprovokasinya.
Erwin Huo tersenyum dan menyalakan kembali mesin mobilnya. Yunita Jing dengan kesal mengerutkan mobilnya, dia saat ini masih berada di mobil Erwin Huo!
Kemudian teringat kenapa dia bisa ada di sana, dia pun bertanya, "Kamu sedang menungguku?"
Dia ingat Erwin Huo sore tadi sudah pergi.
Erwin Huo menjawab ya, dan mobil melaju ke rumah Yunita Jing.
“Tuan Huo, tidak kah kamu berlebihan?” bisik Yunita Jing.
Dia menunggunya?
Hanya memikirkannya saja sudah merasa tidak masuk akal.
Terlebih lagi, dia tahu jelas kalau dia sudah menikah.
“Tidak suka aku mengantarmu?” Nada suara Erwin Huo masih acuh tak acuh, “Atau tidak suka kita begitu dekat seperti ini.”
“Ya semuanya tidak suka.” Yunita Jing tanpa berpikir langsung menjawabnya.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan Erwin Huo dia tidak suka.
Erwin Huo tiba-tiba mengerem, Yunita Jing tidak memperhatikannya, dan seluruh tubuhnya menabrak ke depan, Erwin Huo dengan tepat waktu menahannya.
Dia menoleh, bertemu dengan sorot dingin Erwin Huo dan mengerutkan kening.
"Yunita Jing, kamu sepertinya punya banyak pendapat tentangku." Ucaonya tegas.
Kecuali butuh dirinya untuk bekerja sama menghadiri beberapa kesempatan dan acara, Yunita Jing saat menghadapinya, seluruh tubuhnya seperti penuh dengan duri dan sebelumnyw tidak ada wanita yang berani memperlakukannya seperti ini.
Atau, ini adalah trik yang dia mainkan untuk mendapatkan perhatiannya.
Dan dia mulai tertarik.
Yunita Jing langsung menggelengkan kepalanya, meskipun di dalam hatinya ada banyak pendapat tentang Erwin Huo, tapi dia tidak berani mengakuinya.
Dia dengan lembut menjawab, "Presdir Huo, kamu salah paham."
Erwin Huo memiliki ekspresi tidak percaya, dan mengulurkan jari-jarinya ke wajah putih Yunita Jing. Dia dengan sungguh-sungguh berkata, "Yunita Jing, jangan pernah main-main di depanku."
Sorot mata yang tajam itu membuat tubuh Yunita Jing mau tak mau gemetar.
Dia tiba-tiba teringat iblis, iblis yang sudah menjarahnya.
Erwin Huo dengan cepat melepaskannya, dan Yunita Jing masih tertegun sampai mobil sampai di rumahnya.
“Aku ingin mengejarmu, dan kamu sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk menolak, mengerti?” Sebelum turun dari mobil, Erwin Huo berkata dengan sungguh-sungguh.
Yunita Jing menoleh dan menatap wajah tampan pria itu di malam hari, dia tiba-tiba ingin tertawa.
Erwin Huo ini berencana mengejarnya?
Mengejar istrinya sendiri?
Dia merasa Tuhan sedang bercanda dengannya.
“Mengerti, tuan muda Huo.” Dia mengangguk patuh dan turun dari mobil dengan sangat cepat.
Keadaan yang menegangkan membuatnya hampir terengah-engah.
Kembali ke rumah, Mario Jing dari balkon segera berlari dan memeluk Yunita Jing.
“Ibu, aku sudah melihatnya!” Mario Jing berkedip nakal.
Yunita Jing melirik ke balkon, mencubit wajah putranya, dan dengan sungguh-sungguh berkata, "Apa yang sudah dilihat sekarang juga lupakan itu, dan peri kecil akan membuatmu segera melupakan semuanya!"
Mario Jing tidak tahan untuk tidak mengetuk kepala ibunya, "Yessy Gu, peri kecil sekarang sudah tidak memiliki kekuatan sihir lagi, huh, sekarang cepat mengaku, apakah itu paman berotot yang seksi itu?"
Mario Jing selama beberapa hari ini terus memikirkan Erwin Huo.
Yunita Jing memutar matanya, duduk di sofa, dia sudah lelah bekerja, dan lelah berurusan dengan Erwin Huo, sampai di rumah masih ada anak nakal ini.
"Iya, iya, ibu akhir-akhir ini dibuat pusing oleh paman berotot itu."
“Kapan kamu akan membawannya dan menunjukkannya padaku?” Mata Mario Jing berkedip.
"Paman itu bukan milik ibu, dan ibu tidak bisa membawanya pulang."
"Aku tidak percaya." Mario Jing berlari dan meraih tangan ibunya, "Paman bahkan sudah mengantarmu pulang."
Yunita Jing terdiam, memikirkan kata-kata Erwin Huo barusan di benaknya, dia mungkin kah serius?
Tapi dia dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Dalam beberapa tahun terakhir Erwin Huo telah memiliki skandal yang tak terhitung jumlahnya, yang ada di sisinya kalau bukan wanita kaya ternama ya paling model. Dan dia bagaimana bisa serius.
Yang dia punyai adalah modal untuk bermain-main.
Terlebih lagi, dia sengaja menyembunyikan pernikahan, dia benar-benar tidak menempatkannya sebagai istri sahnya.
Tapi begini juga bagus, keduanya jadi memiliki kehidupan sendiri-sendiri, dan memang sudah seharusnya tidak memiliki persimpangan satu sama lain.
Ketika kembali ke perusahaan keesokan harinya, Yunita Jing begitu masuk langsung menerima segala macam tatapan. Mungkinkah ada masalah dengan pakaiannya hari ini? Dia melihat ke bawah dan tidak menemukan kesalahan.
Dia tampak bingung, dan tatapan orang-orang itu membuatnya tidak berani mendongak.
Dia bukan orang yang suka bergosip, tetapi dia saat ini dia mau tidak mau hanya bisa bertanya pada Yeni Tao. Yeni Tao langsung menariknya ke sudut dan berbisik, "Yunita, kamu kemarin malam masuk ke mobil presdir Huo ya?"
“Presdir Huo?” Yunita Jing terlihat aneh, dan dalam hatinya sedikit mengerti.
Yeni Tao berkata, "Hari ini seluruh perusahaan membicarakan, dengan kualifikasi yang kamu miliki untuk masuk ke NA, semua sepenuhnya karena kamu sudah didukung oleh presdir Huo."
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved