Bab 6 Bekerja Di Bawah Erwin Huo

by Jes 10:53,Dec 15,2021
"Biar lah kesepian." Dia mendengus dan merasa begini juga bagus.

Mencari seorang pria?

Dia sudah menikah, dan kapan pernikahan itu akan berakhir, dia tidak tahu.

Yunita Jing dalam beberapa hari ini tidak menerima telepon dari Erwin Huo, berapa banyak CV yang dia kirim ke setiap lowongan akhirnya mendapat balasan. Itu adalah sebuah perusahaan pakaian terkenal di kota D, wawancaranya tanpa disangka berjalan lancar dan dia minggu depan sudah bisa secara resmi datang bekerja.

Pada hari pendaftaran pertama kerja, Yunita Jing datang lebih awal. Jurusan kuliahnya dulu adalah desain fashion, tetapi dia tidak berhasil lulus dengan lancar. Hanya, beberapa karyanya pernah menang dalam kompetisi, sehingga meninggalkan kesan yang baik pada pihak yang mewawancarainya saat itu.

Setelah menyelesaikan segala macam formalitas. Yunita Jing masih belum mengenal rekan kerjanya, jadi dirinya berencana pergi makan sendirian. Saat dia baru keluar dari lift, sorot matanya tertarik akan bayangan hitam dari pintu putar aula.

Erwin Huo berjalan paling depan, diikuti oleh beberapa orang eksekutif berjas dan sepatu kulit, Kelvin Du berada di sisinya sedang melaporkan laporan, dan Erwin Huo terus mengerutkan kening.

Yunita Jing berhenti, Erwin Huo sedang berjalan ke arahnya, dia segera menekan tombol tutup lift, tetapi sudah terlambat.

Mata tajam Erwin Huo sudah melihatnya.

Yunita Jing naik lift kembali ke lantainya sendiri, detak jantungnya sedikit kacau. Dia bagaimana bisa bertemu Erwin Huo di sini?

Rekan yang jalan melewatinya terlihat sedang bergosip, dia pun berhenti.

"Aku dengar, presdir Huo barusan datang?"

"Iya! Erwin Huo, presdir Huo, wah gila dia tampan sekali, duh hatiku!"

"Di mana-di mana, aku ingin melihatnya."

"Dia langsung pergi ke lantai atas, dan kudengar perusahaan Huo berencana mengakuisisi perusahaan kita..."

Yunita Jing tercengang. Akuisisi?

Jika perusahaan diakuisisi, bukankah itu berarti dia bekerja dengan Erwin Huo?

Ups!

Dia rasanya tidak ingin bekerja di sini lagi, tapi barusan dia baru saja menyelesaikan administrasi formalitas masuk.

Yunita Jing merasa pusing, dan pada saat ini, ponselnya berdering. Itu adalah telepon dari Kelvin Du. Erwin Huo tidak akan menghubunginya secara langsung.

"Nona Xia, setengah jam lagi presdir Huo ingin kamu menunggunya di restoran western seberang dan makan bersamanya."

Yunita Jing yang tidak begitu fokus menjawab ya.

Ini benar-benar mengerikan.

Yunita Jing akhirnya menunggu dua jam penuh di restoran sana sampai Erwin Huo akhirnya datang, dan dia hampir akan kembali ke kantor.

“Presdir Huo, aku mau kembali ke kantor.” Begitu Erwin Huo duduk, Yunita Jing berdiri dan berencana untuk pergi.

Kemudian Erwin Huo dengan dingin memerintah Yunita Jing untuk duduk.

“Di departemen mana?” Erwin Huo bertanya.

Yunita Jing menggigit bibirnya dan tidak menjawab.

“Kalau kamu tidak menjawab berarti kamu sedang menunggu aku untuk menyelidikinya? Hm?” Ucap Erwin Huo, wanita ini berani-beraninya tidak menjawabnya.

Yunita Jing akhirnya menjawab, "Departemen Desain."

Erwin Huo menyeka tangannya, tubuhnya dengan elegan bersandar di sofa, tampak begitu berkharisma dan terhormat.

Sementara Yunita Jing, tubuhnya tegang, dia tidak bisa menebak niat Erwin Huo.

Meski menemani Erwin Huo makan juga termasuk tugasnya, tapi yang kali ini dia selalu merasa aneh.

"Yunita Jing, kalau kamu pintar dan bisa menyenangkanku, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di perusahaan." Dia sedang memberinya kode.

Bisa dikatakan Yunita Jing saat ini adalah orangnya, dia bisa memberinya hak istimewa.

Tetapi premisnya adalah dia perlu tahu bagaimana cara melakukannya.

Yunita Jing kaget menyenangkan Erwin Huo?

Mungkinkah tidur dengannya?

Mengepalkan tinjunya, Yunita Jing menahan pikirannya untuk menyiram air di depannya ke wajah Erwin Huo. Orang-orang yang punya banyak uang otaknya tidak tahu ada di mana!

“Presdir Huo, aku tidak mengerti maksudmu.” Yunita Jing hanya bisa berpura-pura tidak mengerti.

Dia tidak ingin kehilangan pekerjaan ini, tetapi dia memiliki prinsip hidupnya sendiri.

Erwin Huo tiba-tiba melengkungkan bibirnya dan tersenyum.

Mengambil gelas anggur di depannya, mengayunkan minuman berwarna cerah itu dengan ringan, matanya yang tajam menatap ke arah Yunita Jing, "Hey, jangan berbohong di depanku."

Hanya sekilas dia sudah bisa melihatnya.

Yunita Jing membuang muka, menggigit bibirnya dan dengan sungguh-sungguh berkata, "Presdir Huo saat kamu membutuhkanku, aku pasti akan berusaha memenuhinya, sesuai dengan kesepakatan kita berdua."

Perkataannya itu langsung membersihkan hubungan tidak jelas antara keduanya.

Ya ini hanya hubungan antara pekerjaan dan dipekerjakan, tidak ada yang lain.

Erwin Huo menatapnya, di matanya ada ketertarikan.

Saat kembali ke kantor itu sudah sore hari, karyawan lain sudah bekerja kembali, dan Yunita Jing baru saja kembali ke posisinya. Bosnya, seorang desainer terkenal Carla Du memanggilnya.

"Yunita Jing, ini drafku. Pergi dan coba bagaimana menyelesaikannya."

Yunita Jing mengambilnya dan melihatnya, dia hari ini pertama kali datang bekerja, masih tidak mengerti tema perusahaan dalam musim ini, jadi dia sedikit tidak bisa mengeksekusinya.

Dia meminta saran dari karyawan lain, tetapi kebanyakan dari mereka tidak peduli, hanya Yeni Tao, yang duduk di seberangnya yang mau menjelaskan kepadanya.

"Tema pakaian wanita NA musim ini adalah hijau muda, jadi pada dasarnya adalah desain gaya tanaman hijau. Aku akan menunjukkanmu gambar yang telah ku perbaiki."

Yunita Jing dengan cermat melihatnya, karena ada banyak aspek yang tidak begitu dia mengerti dan tidak ingin mengganggu rekan lainnya, jadi sampai malam dia masih sibuk melihat mempelajari segalanya.

Saat dia meninggalkan kantor itu sudah hampir jam 11, selama itu Yunita Jing juga tidak melihat ponselnya, saat berjalan keluar dari gedung dia melihat Spyker C8 diparkir di depan pintu.

Meskipun sudah malam, tapi masih banyak karyawan di gedung yang belum pulang kerja, dan orang-orang yang lewat ada beberapa yang melihat keadaan yang mencolok ini.

Mobil edisi terbatas dunia dan hanya ada satu-satunya di Kota D.

Erwin Huo.

Yunita Jing segera berjalan memutar, namun suara klakson tiba-tiba berbunyi, kaca mobil terbuka menampakkan wajah tampan Erwin Huo.

Dia berucap, "Masuk."

Download APP, continue reading

Chapters

60