Bab 23 Peganglah Tanganku

Karena Yunita Jing pernah melakukan SPA, kulitnya yang memang putih pun dapat dihancurkan oleh pukulan, dan gaun hitam membungkus tubuhnya yang indah dengan erat.

Melihat dirinya sendiri di cermin, mata Yunita Jing penuh kejutan.

Dirinya yang bangun pagi tetapi tidur malam dan sudah lelah seperti anjing, ternyata masih bisa bersinar.

"Lumayan."

Erwin Huo memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, tetapi ekspresinya acuh tak acuh.

Lumayan? Evaluasi ini benar-benar......