Bab 7 Petunjuk

by Nathan 10:01,Jan 24,2022
Kedua pria kekar itu menyimpan tangannya.

Tangan salah satunya, terkujur ke bawah dari pergelangan tangannya, kelihatan jelas bahwa tangannya itu sudah dipatahkan oleh Myles.

Tangan orang yang satunya lagi, jari-jarinya membengkak dan lebam, sekujur tangannya gemetaran.

Myles mengambil pistol militer itu dari meja sambil menyipitkan matanya, lalu melempartangkapnya.

Jantung Komisaris Jiang dan yang lainnya ikut berdebar kencang sesuai dengan irama gerakan Myles yang melempartangkap pistol tersebut.

"Apa yang ingin kau lakukan, cepat letakkan pistol itu." teriak Komisaris Jiang, keningnya penuh dengan keringat.

"Bayarkan hutangnya, atau tidak?"

Kata Myles sambil membuka pelatuk pistol tersebut.

Melihat gerakan Myles yang sangat lancar itu, ketiga orang tersebut pun benar-benar panik.

"Tuan Jiang, daripada menyesal, lebih baik bayarkan hutangnya sekarang."

"Benar, Tuan jiang, sudah seharusnya hutang dibayarkan, adik ini sudah datang jauh-jauh, mana mungkin kita membiarkan dia pulang dengan tangan kosong."

Komisaris Jiang mengulurkan tangannya mengusap keringat di keningnya, sambil menatap ke arah pistol di tangan Myles, lalu tertawa.

"Eh, anak muda, jangan impulsif, aku akan menyuruh bagian keuangan untuk menransfernya sekarang, perbolehkan aku untuk meneleponnya sebentar."

Myles menganggukkan kepalanya, mengangkat tangannya membuat gerakan mempersilahkan.

Komisaris Jiang mengambil telepon di atas mejanya, dan segera menelepon saluran internat.

"Direktur Keuangan, kenapa kalian masih belum membereskan kontrak dengan Glade's Corp., segera transfer sekarang."

"Sesuai dengan pasal dalam kontrak, hitung semua termasuk bunganya, jangan kurang sepeser pun, dengar tidak!"

Setelah mematikan teleponnya, Komisaris Jiang tersenyum ke arah Myles.

"Anak muda, aku sudah memerintahkan mereka, semua biaya termasuk bunganya juga, pasti tidak akan kurang sepeser pun."

"Baik, setelah dananya sampai nanti aku pasti akan mengembalikan pistol ini."

Kata Myles sambil mengeluarkan handphone-nya, dan menelepon Bernice.

Bernice yang duduk di dalam mobil, begitu mendengar teleponnya berdering, dan melihat bahwa yang meneleponnya adalah nomor Myles, ia pun mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Bernice, aku sudah meminta uangnya kembali, hubungi perusahaan, kalau dananya sudah sampai, beri tahu aku."

Perkataan Myles membuat Bernice terasa seperti sedang bermimpi.

Begini saja sudah dapat meminta uangnya kembali? Sudah beres dengan mudah dan gampang seperti ini?

"Bagaimana kau......"

Bernice masih ingin bertanya lagi, tapi handphone itu sudah terdengar suara nada dering sibuk.

"Berani-beraninya dia mematikan teleponku, benar-benar keterlaluan."

Bernice bergumam sedikit, lalu menelepon bagian keuangan perusahaan.

Setelah bertanya sejenak, bagian keuangan perusahaan memberi tahu Bernice dengan yakin, tadi mereka memang menerima dana transfer dari Tengda's Corp., keterangannya adalah biaya kontrak.

Bernice menelepon telepon itu dengan sedikit pucat.

Rasanya hari ini seperti film saja, hal-hal yang tidak masuk akal semuanya terjadi.

Setelah ragu sejenak, Bernice memutuskan untuk tidak telepon, melainkan mengirimkan sebuah pesan singkat pada Myles.

Setelah membaca pesan itu, Myles pun mengangguk dengan puas.

"Komisaris Jiang, dananya sudah sampai, pistol ini kukembalikan padamu."

Kata Myles sambil memegang pistol itu dengan kedua tangannya, entah apa yang ia lakukan dengan kedua tangannya, tiba-tiba pistol itu sudah berubah menjadi beberapa komponen dan terjatuh ke atas meja.

Membongkar dan memasang pistol, bagi Myles adalah makanan sehari-harinya.

Kalau perlu, Myles dapat memasang sebuah pistol apapun dalam keadaan tutup mata dengan satu tangan dalam sepuluh detik.

"Komisaris Jiang boleh mencoba untuk memasangnya, sangat menarik."

Kata Myles sambil membalikkan badannya keluar dari kantor itu.

Komisaris Jiang dan kedua orang lainnya melihat tumpukan komponen yang berserakan di atas meja, mereka tercengang dalam waktu yang cukup lama.

"Bagaimana anak muda itu membongkar pistol ini? Apa kalian melihatnya dengan jelas?"

"Aku tidak kelihatan, Tuan Jiang, sepertinya anak ini tidak mudah diganggu, ilmu bela dirinya cukup hebat, sangat mahir dalam pistol pula, sepertinya bukan orang biasa."

"Masalah hari ini, bisa dibilang membuat perkara lain dengannnya atau tidak? Apa kita perlu memberinya alkohol sebagai permintaaan maaf."

Saat Komisaris Jiang dan kedua orang lainnya masih ketakutan, Myles sudah sampai di mobil Bernice.

"Ayo, kita laporkan kembali ke perusahaan."

Bernice melihat ke arah Myles seperti sedang melihat seekor monster, lalu menyalakan mobilnya tanpa berkata apa-apa.

Setelah kembali ke Glade's Corp., Myles mencari Katty dengan membawa kontrak itu.

Saat ini Katty sedang melihat keluar jendela, wajah cantik itu tampak sedang tersenyum.

Seharusnya Myles sekarang sudah sampai ke Tengda's Corp. kan, sepertinya juga sudah dipukuli kan.

Siapa suruh kau membuatku marah, setelah kau diantar ke rumah sakit nanti, aku pasti akan memberimu selamat, setelah itu barulah aku akan mengenalkan seorang dokter otak padamu.

Saat Katty sedang memikirkan bagaimana ia akan membalasnya, Myles pun masuk ke dalam kantor Katty tanpa suara sedikit pun.

"Kenapa kau tersenyum? Rupamu saat tersenyum sangat aneh."

"Aku! Kau......"

Melihat kemunculan Myles, Katty pun membelalakkan kedua mata bulatnya.

Ia memandangi Myles dari atas ke bawah sejenak, melihat Myles sama sekali tidak terluka, seketika Katty pun berapi-api.

"Kenapa kau tidak menyelesaikan pekerjaanmu? Kau ini benar-benar tidak mematuhi peraturan perusahaan!"

Myles menatap Katty dengan sedikit bingung.

Wanita ini apa salah makan obat, kenapa tiba-tiba berubah sepemarah ini.

"Siapa bilang aku tidak kerja, aku sudah menyelesaikannya, dana kontraknya kan sudah sampai, sudah ditransfer ke rekening perusahaan."

Kata Myles sambil meletakkan kontrak itu ke atas meja Katty.

"Kau boleh memeriksa kebenarannya, kalau tidak ada apa-apa lagi, aku pergi dulu."

Setelah itu Myles pun menggelengkan kepalanya sejenak dan langsung pergi.

Melihat bayangan punggung Myles yang pergi, Katty terkejut sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Begini saja sudah bisa membereskan Tengda's Corp.?

Tanpa terluka sedikit pun sudah bisa meminta semua uangnya kembali?

Katty tersadar, langsung mengambil teleponnya dan menelepon bagian keuangan.

Setelah memastikan bahwa dana dari Tengda's Corp. memang sudah masuk, Katty pun bersandar pada kursinya dengan wajah yang kecewa.

"Apa yang sebenarnya dilakukan oleh si brengsek ini, tidak bisa, aku tidak boleh membiarkannya sesantai ini, aku harus memberinya pekerjaan lain lagi."

Katty segera mengumpulkan semangatnya, mulai memikirkan bagaimana caranya menjebak Myles.

Setelah pergi dari kantor Katty, Myles mengelilingi setiap lantai dari gedung perusahaan tersebut.

Meneliti tata letak bangunan itu dengan teliti.

Jalur air, jalur listrik, jalur darurat, jalur pipa, jalur ventilasi, dan sebagainya, Myles menelitinya semua dan mengingatnya dalam hati.

Yang terpenting dalam tugas perlindungan adalah detail.

Mencari tahu di mana tempat yang memiliki kemungkinan kecelakaan, lalu melindungi tempat itu.

Di lantai di mana Gladys berada, Myles mengamatinya dengan lebih teliti, dan ia pun menemukan banyak sekali kekuarangan dalam keamanannya.

Setelah selesai mengamati, Myles duduk di luar kantor Gladys, itu adalah tempat kerja asisten administratif CEO.

Ia mengeluarkan surat ancaman itu.

Myles memeganginya di tangannya dan memeriksanya dengan teliti.

Amplopnya sangat biasa, seperti amplop yang bisa dibeli di mana saja.

Potongan-potongan huruf yang ditempel di kertas surat itu, kelihatannya agak sedikit lama dan menguning, sepertinya adalah koran beberapa tahun yang lalu.

Kertas putih yang ditempeli potongan huruf itu, sepertinya juga adalah kertas yang sangat biasa.

Myles memandangi potongan huruf dan kertas putih itu dengan teliti, ia juga meletakkan kertas itu di bawah lampu.

Cahaya lampu membuat kertas itu tampak trasnparan, bisa terlihat benang-benang fiber di antara kertas tersebut.

Benang-benag fiber itu menarik perhatian Myles, ia pun merasa bahwa kertas putih ini tidaklah biasa.

Ia mengguncang-guncangkan kertas itu, lalu mendengar suara nyaring dari kertas itu yang tak sama seperti kertas biasanya, lalu Myles pun tersenyum perlahan-lahan.

Download APP, continue reading

Chapters

60