Bab 3 Bunga Popi Yang Mengering
by Alexander
14:05,Sep 18,2019
Sinar matahari pagi perlahan muncul dan memenuhi permukaan laut, sering terdengar suara burung camar yang beterbangan di langit yang biru.
Rumah gaya eropa berdiri sepanjang tepi pantai membuat orang merasa seperti di negeri dongeng, di depan pintu sebuah villa bergaya eropa, berhenti sebuah mobil Maybach, roda mobil itu kotor oleh lumpur, membuat badan mobil yang berkelas dan lingkungan sekitar yang anggun menjadi tidak senada.
Di dalam villa, terdengar suara air mengalir dari pancuran, air menyirami tubuh Dennil Du, dia terbiasa mandi sebelum pergi keluar di pagi hari, terbiasa saat ia mandi mengingat-ingat kejadian yang terjadi kemarin.
Kemarin……
Mengingat hari kemarin, alisnya yang tegas menyatu, Karina yang busuk itu, tak disangka menaruh obat perangsang yang kuat di wine dalam gelasnya, jika seorang pria meminumnya, kecuali dengan menggunakan perempuan, baru bisa menghilangkan khasiat obat ini, jika tidak, dia tidak bisa terhindar dari pengaruhnya dan mati.
Karina mengira menggunakan cara ini, bisa membuatnya takluk padanya, dan membuatnya mendapatkan semua yang ia mau, ia telah banyak memperhitungkan, tapi sayangnya ia tidak memikirkan Dennil lebih memilih tersiksa dan mati, dan sedikitpun tidak mau lagi bertemu dengannya.
Brukk, tangannya meninju dinding, perempuan busuk ini, dia akan membuat perempuan itu membayar kemalangannya dengan hal yang setimpal!
Dia mematikan keran shower, menarik selembar handuk putih, dengan asal ia melilitkannya di pinggang, pukul 10 ia akan pergi menandatangani persetujuan kontrak keuangan dengan perusahaan Amerika DB.
Setelah mengganti pakaian, ia berjalan menuju mobilnya dengan tampak memukau, ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya, tiba-tiba, ia tertegun melihat bercak darah di kursi sebelahnya, setelah semalaman, seperti bunga popi yang mengering, darah itu merah mencolok.
dia jadi teringat perempuan yang lain, perempuan yang ibaratnya telah menyelamatkan nyawanya, bahkan Dennil sudah tidak ingat lagi seperti apa rupanya, yang hanya ia ingat dengan mendalam adalah, ketika perempuan itu dengan tega menamparnya……
Dennil Du mengira, jika perempuan yang perawan, tidak mungkin hanya menamparnya begitu saja, jadi ia tidak menaruhnya dalam hati.
Tapi saat ini, bunga popi yang mengering ini, dengan kejam membuktikan, perempuan itu bukannya tidak perawan, tapi keperawanannya telah dihancurkan olehnya!
Alisnya berkedut, dia menemukan satu cara, dia membungkuk dan melihat sebuah gelang biasa, seutas tali tipis berwarna merah dengan tiga manik-manik keramik, setiap manik-maniknya tertulis nama, yang jika di baca bertuliskan Helena He.
Jarinya menepuk-nepuk ringan setir kemudi, Helena He……
Teringat kembali tamparan kemarin malam, muncul senyuman di sudut bibirnya.
Di pintu masuk perusahaan Du, ada seseorang yang berdiri menunggu dengan penuh kekhawatiran, mobil Dennil baru saja berhenti, dia langsung membuka pintu mobil dan dengan tergesa melaporkan:
“Pak Dennil, ayah Anda mendengar bahwa Anda mengabaikan pemberhetian pembelian, dia marah lalu tekanan darahnya menjadi tinggi, dia bilang bahwa akan memutuskan hubungan dengan Anda! Dan lagi, besok lusa kita harus memberikan pengajuan untuk tanah itu, harga dasarnya telah dibocorkan oleh orang lain, dan lagi……”
Asisten Niko belum selesai bicara, Dennil menghentikan langkahnya, kepalanya berbalik menoleh dan memberi tugas pada niko: “Niko, pergi dan cari tahu di kota xiangyang ada tidak perempuan yang bernama Helena He.”
dengan tanpa ekspresi ia masuk ke lift, asisten Niko yang masih berada di luar lift terbengong melihat pintu lift tertutup, tidak berhenti mengeluh: sejak kapan, menyebalkan sekali, bisa-bisanya masih menyuruhnya pergi mencari tahu tentang seorang perempuan……
Rumah gaya eropa berdiri sepanjang tepi pantai membuat orang merasa seperti di negeri dongeng, di depan pintu sebuah villa bergaya eropa, berhenti sebuah mobil Maybach, roda mobil itu kotor oleh lumpur, membuat badan mobil yang berkelas dan lingkungan sekitar yang anggun menjadi tidak senada.
Di dalam villa, terdengar suara air mengalir dari pancuran, air menyirami tubuh Dennil Du, dia terbiasa mandi sebelum pergi keluar di pagi hari, terbiasa saat ia mandi mengingat-ingat kejadian yang terjadi kemarin.
Kemarin……
Mengingat hari kemarin, alisnya yang tegas menyatu, Karina yang busuk itu, tak disangka menaruh obat perangsang yang kuat di wine dalam gelasnya, jika seorang pria meminumnya, kecuali dengan menggunakan perempuan, baru bisa menghilangkan khasiat obat ini, jika tidak, dia tidak bisa terhindar dari pengaruhnya dan mati.
Karina mengira menggunakan cara ini, bisa membuatnya takluk padanya, dan membuatnya mendapatkan semua yang ia mau, ia telah banyak memperhitungkan, tapi sayangnya ia tidak memikirkan Dennil lebih memilih tersiksa dan mati, dan sedikitpun tidak mau lagi bertemu dengannya.
Brukk, tangannya meninju dinding, perempuan busuk ini, dia akan membuat perempuan itu membayar kemalangannya dengan hal yang setimpal!
Dia mematikan keran shower, menarik selembar handuk putih, dengan asal ia melilitkannya di pinggang, pukul 10 ia akan pergi menandatangani persetujuan kontrak keuangan dengan perusahaan Amerika DB.
Setelah mengganti pakaian, ia berjalan menuju mobilnya dengan tampak memukau, ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya, tiba-tiba, ia tertegun melihat bercak darah di kursi sebelahnya, setelah semalaman, seperti bunga popi yang mengering, darah itu merah mencolok.
dia jadi teringat perempuan yang lain, perempuan yang ibaratnya telah menyelamatkan nyawanya, bahkan Dennil sudah tidak ingat lagi seperti apa rupanya, yang hanya ia ingat dengan mendalam adalah, ketika perempuan itu dengan tega menamparnya……
Dennil Du mengira, jika perempuan yang perawan, tidak mungkin hanya menamparnya begitu saja, jadi ia tidak menaruhnya dalam hati.
Tapi saat ini, bunga popi yang mengering ini, dengan kejam membuktikan, perempuan itu bukannya tidak perawan, tapi keperawanannya telah dihancurkan olehnya!
Alisnya berkedut, dia menemukan satu cara, dia membungkuk dan melihat sebuah gelang biasa, seutas tali tipis berwarna merah dengan tiga manik-manik keramik, setiap manik-maniknya tertulis nama, yang jika di baca bertuliskan Helena He.
Jarinya menepuk-nepuk ringan setir kemudi, Helena He……
Teringat kembali tamparan kemarin malam, muncul senyuman di sudut bibirnya.
Di pintu masuk perusahaan Du, ada seseorang yang berdiri menunggu dengan penuh kekhawatiran, mobil Dennil baru saja berhenti, dia langsung membuka pintu mobil dan dengan tergesa melaporkan:
“Pak Dennil, ayah Anda mendengar bahwa Anda mengabaikan pemberhetian pembelian, dia marah lalu tekanan darahnya menjadi tinggi, dia bilang bahwa akan memutuskan hubungan dengan Anda! Dan lagi, besok lusa kita harus memberikan pengajuan untuk tanah itu, harga dasarnya telah dibocorkan oleh orang lain, dan lagi……”
Asisten Niko belum selesai bicara, Dennil menghentikan langkahnya, kepalanya berbalik menoleh dan memberi tugas pada niko: “Niko, pergi dan cari tahu di kota xiangyang ada tidak perempuan yang bernama Helena He.”
dengan tanpa ekspresi ia masuk ke lift, asisten Niko yang masih berada di luar lift terbengong melihat pintu lift tertutup, tidak berhenti mengeluh: sejak kapan, menyebalkan sekali, bisa-bisanya masih menyuruhnya pergi mencari tahu tentang seorang perempuan……
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved