Bab 23 Legenda tentang calon mempelai wanita (1)

by Alexander 09:45,Sep 23,2019
Tawa Helena He kembali pecah, lalu tanpa belas kasihan memukul wanita itu: "Kita harus menghadapi realita. Ditelantarkan ya ditelantarkan saja. Tidak ada rasa tidak enakan."
 
  "……"

Dia menunjuk ke arah komputer. Helena He merasa daripada menjelaskan hal yang tidak dipercaya, lebih baik menyuruh wanita itu dengan matanya sendiri melihat realitanya.

"Apa?"

"Kamu cek dulu berita kemarin di kota ini, baru kamu akan mengerti."

Walaupun tidak mengerti maksud dari...

Download APP, continue reading

Chapters

490