Bab 4 Pernyataan Yang Sulit Dijawab
by Alexander
14:05,Sep 18,2019
Keesokan harinya, Asisten Niko yang selalu giat dalam bekerja datang ke ruangan Dennil Du.
“Pak Dennil, Saya telah mencari tahu tentang apa yang Anda sampaikan kemarin, total ada 18 perempuan yang bernama Helena He di kota surabaya, tidak tahu yang mana yang Anda cari, selain namanya, adakah ciri-ciri lain yang lebih spesifik? Misalnya pekerjaan, umur, kondisi keluarga?”
Dennil Du mengangkat matanya dengan malas, meraih dokumen dan membantingnya di depan Asisten Niko……
“apakah kamu berpikir bahwa pekerjaan asisten itu membosankan? Kamu mau di turunkan jabatannya dan dipindahkan ke pabrik minan? Jika aku tahu, buat apa aku menyuruhmu mencari tahu?”
Tidak dapat dibantah, kata-kata Dennil, membuat Asisten Niko terkejut sampat keluar keringat dingin, memikirkan pada tahun itu dia berada di pabrik minan bekerja keras selama 5 tahun, baru berhasil mendapatkan keberuntungan mendapatkan promosi oleh Dennil Du menjadi asistennya, saat itu benar-benar sebuah anugerah baginya, jika sekarang dia dikirim kembali kesana, dia lebih baik mati dengan terhormat.
“Pak Dennil, saya akan segera mencari tahu, kali ini saya berjanji Anda akan puas!” Jantung Niko berdetak kencang, dia berbalik badan dan cepat-cepat berjalan keluar.
“Tunggu sebentar.” Dennil memanggil membuatnya tertahan: “kamu perkecil daerah pencarian, dia pasti tinggal di sekitar distrik jinshui.”
Distrik Metro, tempat dimana ia pertama kali bertemu, itu adalah satu-satunya petunjuk……
Matahari terbenam sore itu indah dan memabukkan, warna jingga seperti jeruk, setengah tersembunyi di langit yang jauh disana.
Helena He dengan amat sangat bosan berjalan pulang menuju rumahnya, saat akan segera sampai di pintu rumahnya, dari jauh terdengar suara ricuh seperti perang dunia dari rumahnya, piring pecah, panci yang dibanting, hal seperti satu hari dalam beberapa tahun ini.
dia menghentikan langkah dan mendesah keras, dalam dua hari dia akan meminta uang kepadanya untuk membeli peralatan dapur, dua hari lagi semua itu akan hancur, sehingga hal ini akan terus berulang, benar-benar sudah cukup, ia sudah muak!
Dia memutar langkahnya, malam ini, kemana saja pun tak masalah, asal bukan pulang ke rumah.
Dia menelepon Margaret, tidak perlu menyebutkan alasan 15 menit kemudian, Margaret muncul di hadapannya.
“Sayangku, malam ini mau kemana?” Menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun, dia sangat paham dengan kondisi Helena.
“Kita pergi minum terlebih dahulu, setelah itu kita pergi nonton.”
Helena menarik bahunya, berjalan memasuki kedai khas di sekitar sana.
Selama satu jam penuh, mereka berdua meminum habis 7 botol bir, kemudian pemilik kedai itu menatap dengan ngeri, mereka meninggalkan kedai itu.
pada saat perjalanan ke bioskop, Helena yang dalam hatinya menderita, akhirnya berkata jujur kepada temannya: “Margaret, aku kehilangan keperawananku……”
Margaret yang sedang sibuk bermain HP, hampir mati tersedak air liurnya sendiri, dia tekejut dan menoleh: “kamu bilang apa? Kehilangan keperawanan?”
” hmm.” Dia mengangguk dengan sendu.
“dalam kondisi apa? Karena pacar? Tapi aku tidak pernah mendengar kamu punya pacar, bagaimana bisa begitu cepat?”
perkataan teman baik tanpa ragu menjadi malapetaka, Helena mengacak acak rambutnya, dengan kesal berkata: “siapa yang tahu, dia itu siapa!”
Seperti mendengar sebuah cerita yang tak masuk akal, Margaret terkejut, dia mengusap dahi Helena, dengan khawatir bertanya: “kamu tidak sakit kan? Kamu tidur bersama keluargamu, jangan-jangan kamu tidak tahu siapa keluargamu?”
dia sendiri yang masuk ke mobil itu dengan maksud ingin membantu pria itu, tapi dia tidak menyangka akan mengorbankan keperawanannya sebagai gantinya, dengan kesal dia menjatuhkan diri berlutut di lantai, tidak yakin orang itu menganggapnya sebagai wanita murahan, dengan situasi seperti itu memerlukan bantuan.
Suasana seketika menjadi dingin dalam waktu yang lama, dan kemudian seperti ada letusan gunung berapi: “Helena! Jangan-jangan kamu diperkosa?!”
diperkosa? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, ciuman pertamanya dan satu-satunya dalam dirinya yang paling berharga, hilang pada saat yang bersamaan di malam itu……
“Pak Dennil, Saya telah mencari tahu tentang apa yang Anda sampaikan kemarin, total ada 18 perempuan yang bernama Helena He di kota surabaya, tidak tahu yang mana yang Anda cari, selain namanya, adakah ciri-ciri lain yang lebih spesifik? Misalnya pekerjaan, umur, kondisi keluarga?”
Dennil Du mengangkat matanya dengan malas, meraih dokumen dan membantingnya di depan Asisten Niko……
“apakah kamu berpikir bahwa pekerjaan asisten itu membosankan? Kamu mau di turunkan jabatannya dan dipindahkan ke pabrik minan? Jika aku tahu, buat apa aku menyuruhmu mencari tahu?”
Tidak dapat dibantah, kata-kata Dennil, membuat Asisten Niko terkejut sampat keluar keringat dingin, memikirkan pada tahun itu dia berada di pabrik minan bekerja keras selama 5 tahun, baru berhasil mendapatkan keberuntungan mendapatkan promosi oleh Dennil Du menjadi asistennya, saat itu benar-benar sebuah anugerah baginya, jika sekarang dia dikirim kembali kesana, dia lebih baik mati dengan terhormat.
“Pak Dennil, saya akan segera mencari tahu, kali ini saya berjanji Anda akan puas!” Jantung Niko berdetak kencang, dia berbalik badan dan cepat-cepat berjalan keluar.
“Tunggu sebentar.” Dennil memanggil membuatnya tertahan: “kamu perkecil daerah pencarian, dia pasti tinggal di sekitar distrik jinshui.”
Distrik Metro, tempat dimana ia pertama kali bertemu, itu adalah satu-satunya petunjuk……
Matahari terbenam sore itu indah dan memabukkan, warna jingga seperti jeruk, setengah tersembunyi di langit yang jauh disana.
Helena He dengan amat sangat bosan berjalan pulang menuju rumahnya, saat akan segera sampai di pintu rumahnya, dari jauh terdengar suara ricuh seperti perang dunia dari rumahnya, piring pecah, panci yang dibanting, hal seperti satu hari dalam beberapa tahun ini.
dia menghentikan langkah dan mendesah keras, dalam dua hari dia akan meminta uang kepadanya untuk membeli peralatan dapur, dua hari lagi semua itu akan hancur, sehingga hal ini akan terus berulang, benar-benar sudah cukup, ia sudah muak!
Dia memutar langkahnya, malam ini, kemana saja pun tak masalah, asal bukan pulang ke rumah.
Dia menelepon Margaret, tidak perlu menyebutkan alasan 15 menit kemudian, Margaret muncul di hadapannya.
“Sayangku, malam ini mau kemana?” Menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun, dia sangat paham dengan kondisi Helena.
“Kita pergi minum terlebih dahulu, setelah itu kita pergi nonton.”
Helena menarik bahunya, berjalan memasuki kedai khas di sekitar sana.
Selama satu jam penuh, mereka berdua meminum habis 7 botol bir, kemudian pemilik kedai itu menatap dengan ngeri, mereka meninggalkan kedai itu.
pada saat perjalanan ke bioskop, Helena yang dalam hatinya menderita, akhirnya berkata jujur kepada temannya: “Margaret, aku kehilangan keperawananku……”
Margaret yang sedang sibuk bermain HP, hampir mati tersedak air liurnya sendiri, dia tekejut dan menoleh: “kamu bilang apa? Kehilangan keperawanan?”
” hmm.” Dia mengangguk dengan sendu.
“dalam kondisi apa? Karena pacar? Tapi aku tidak pernah mendengar kamu punya pacar, bagaimana bisa begitu cepat?”
perkataan teman baik tanpa ragu menjadi malapetaka, Helena mengacak acak rambutnya, dengan kesal berkata: “siapa yang tahu, dia itu siapa!”
Seperti mendengar sebuah cerita yang tak masuk akal, Margaret terkejut, dia mengusap dahi Helena, dengan khawatir bertanya: “kamu tidak sakit kan? Kamu tidur bersama keluargamu, jangan-jangan kamu tidak tahu siapa keluargamu?”
dia sendiri yang masuk ke mobil itu dengan maksud ingin membantu pria itu, tapi dia tidak menyangka akan mengorbankan keperawanannya sebagai gantinya, dengan kesal dia menjatuhkan diri berlutut di lantai, tidak yakin orang itu menganggapnya sebagai wanita murahan, dengan situasi seperti itu memerlukan bantuan.
Suasana seketika menjadi dingin dalam waktu yang lama, dan kemudian seperti ada letusan gunung berapi: “Helena! Jangan-jangan kamu diperkosa?!”
diperkosa? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, ciuman pertamanya dan satu-satunya dalam dirinya yang paling berharga, hilang pada saat yang bersamaan di malam itu……
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved