Bab 14 Menghukum Pelayan
by Sang Hae Bom
15:43,Dec 30,2021
Putra Mahkota Saladin sedang berada di istana utama ratu, ratu menatap sepasang cincin giok yang ada di depannya dan berkata, “Saat itu, aku sudah merasa jika pernikahan ini tidak layak, hanya saja Ayahmu terlalu berbakti, dia tidak ingin membuat Paduka Ratu malu.”
“Kamu itu Putra Mahkota, mana boleh menikah dengan gadis desa bernama Najwa itu, sama-sama putrimu, tentu saja harus menikah dengan yang paling bagus, apalagi di belakang Almira masih ada keluarga Sajadah.”
“Iya, sama-sama putrimu, menikah dengan yang mana pun sama, juga bisa jelaskan ke Paduka Ratu, nanti perjamuan istana Festival Laba ingat suruh Almira hadir juga, biarkan Paduka Ratu tahu anak sah yang sesungguhnya itu seperti apa.”
“Aku tahu.”
Setelah diobati beberapa hari, kondisi Frodo sudah agak membaik, hanya saja dia masih tidak boleh beraktivitas berlebihan, belajar dan menulis masih bisa. Frodo sangat menyukai Najwa, dia suka mendengar Najwa bercerita, terutama tentang sejarah peperangan.
Beberapa hari ini, salju tidak berhenti turun, Selir Liao dan Yuna sedang menyiapkan makanan pendamping. Mereka bahkan masih memanggang talas dan ubi jalar di atas kompor arang, aroma wangi yang ada di dalam ruangan membuat orang merasa hangat dan nyaman.
Hati Najwa juga terasa hangat.
Mereka sedang bercerita di dalam, pelayan tua Isrami membawa Masiroh dan Mumun masuk ke dalam, “Nona kedua, Yang Mulia menyuruh seseorang mengantar baju dan aksesori kepala ke sini, agar bisa Nona pakai untuk menghadiri perjamuan istana besok malam.”
Najwa mengerutkan keningnya, dia sudah membatalkan pernikahan ini, lalu untuk apa Paduka Ratu menyuruhnya menghadiri Pesta Festival Laba?
“Aku tidak mau.”
“Yang Mulia sudah memberikan perintah, kalau Nona kedua tidak mau pergi, Nona kedua dan ibu anak Liao akan diantar ke luar dinding istana, mansion hakim tidak akan hidupi orang yang santai.”
pelayan tua Isrami mengancamnya.
Selir Liao merasa ketakutan sampai sekujur tubuhnya gemetaran, lalu dia berdiri di depan Najwa dengan Frodo, wajah Frodo tampak memerah, dia pun mulai sedikit sesak nafas di sana.
“Orang santai? Selain Ayah yang makan gaji sebagai pejabat, sisanya santai semua!”
Najwa mengerutkan keningnya, “Aku itu anak istri sah hakim, Frodo juga anak kandung Ayah, kamu bilang Nenek tidak bersedia untuk hidupi cucu kandungnya?”
pelayan tua Isrami tertegun, wajahnya terlihat pucat, Wanita tua sangat mementingkan nama baik, jika Nona kedua pergi mencari Wanita tua, Wanita tua pasti tidak akan mengakuinya, sedangkan dirinya pasti akan dihukum.
“Nona kedua batalkan pernikahan dengan Putra Mahkota secara pribadi, karena ini Paduka Ratu merasa tidak senang, Yang Mulia dengan Nona ketiga juga demi kebaikan Nona kedua, jadi mereka pun minta bantuan kepada Putra Mahkota, agar Nona kedua bisa pergi minta maaf dengan Paduka Ratu, hamba juga demi kebaikan Nona kedua, mohon Nona kedua jangan sia-siakan kebaikan Yang Mulia dengan Nona ketiga.”
“ Pesta Festival Laba Paduka Ratu memang cuman undang keluarga selir biasa, aku adalah anak istri sah hakim, mana perlu suruh mereka pergi minta tolong?!”
Tatapan Najwa terlihat dingin, “Jelas-jelas kamu yang berbohong di sini, agar terjadi kesalahpahaman di antara aku dengan Ibu dan Adik ketiga, tampar dia!”
pelayan tua Isrami pun ketakutan karena aura Najwa, tetapi Masiroh dengan Mumun adalah orang di bawahnya, di samping Selir Liao juga hanya terdapat Yuna saja, jadi seketika dia pun menjadi sombong.
“Hamba sudah layani Yang Mulia hampir dua puluh tahun, jika Nona kedua ingin berikan hukuman, juga harus bertanya Yang Mulia terlebih dahulu.”
“Karena mereka tidak berani, kalau gitu aku hukum kamu tampar pipimu sendiri.”
Najwa menatap pelayan tua Isrami dengan dingin, “Kalau kamu tidak mau, aku akan di halaman terus, Nenek kalau nanya, aku akan beri tahu dia, kamu sengaja bilang sesuatu di sini, sampai buat aku tidak ingin pergi ke Istana, aku mau lihat Nenek percaya cucu kandungnya atau kamu.”
pelayan tua Isrami mengetahui Wanita tua beberapa hari ini sedang menghukum bawahan Yang Mulia, tujuan Yang Mulia dan Nona ketiga mengutus dirinya ke sini adalah menyuruh Nona kedua pergi ke Istana.
Jika tugas ini tidak diselesaikan, akibatnya akan menjadi sangat besar.
Memikirkan cara mereka berdua dalam menghukum bawahan, pelayan tua Isrami langsung menggertakkan giginya, lalu dia pun mengangkat tangannya, “Plak” sebuah tamparan mendarat di pipinya.
“Semua ini salah hamba, Nona kedua tolong maafkan hamba.”
“Pelayan tua Isrami kalau tidak mau, boleh suruh Masiroh dengan Mumun bantu.”
Masiroh dengan Mumun biasanya selalu dibully oleh pelayan tua Isrami, bahkan jika bandingkan dengan dihukum oleh Mawar dan Almira, mereka berdua lebih memilih untuk menampar pelayan tua Isrami.
“Hari ini kalau pipi pelayan tua Isrami tidak bengkak, aku tidak akan keluar.”
Najwa berkata dengan suara yang dingin, pelayan tua Isrami biasanya memperlakukan orang dengan kejam, terkadang juga akan memanfaatkan mereka berdua, jadi mereka berdua pun tidak ingin dihukum karena wanita tua ini.
Mereka berdua saling menatap, kemudian mereka pun langsung menampar pipi pelayan tua Isrami.
“Plak plak plak…”
Suara tamparan yang keras membuat keluarga Liao mereka bertiga merasa sangat puas, Frodo menatap Najwa dengan kagum, Kakak kedua hebat sekali, pipi pelayan tua Isrami sudah bengkak.
Selir Liao merasa takut, dia bukan takut pelayan tua Isrami, melainkan takut Mawar mereka akan lakukan sesuatu terhadap Najwa, Najwa meninggalkan Albuka selama empat tahun, jangan katakan di istana utama, bahkan etiket di mansion hakim, dia juga tidak terlalu jelas, dia harus menghadapi perjamuan istana besok malam dengan seperti apa?
Najwa menatap keluarga Liao, agar mereka jangan khawatir, karena Mawar mereka mau mencari mati, kalau begitu, dirinya akan membantu mereka!
Akhir Kehidupan, di dalam kamar terdapat banyak baju dengan aksesoris, Mawar dengan Almira juga sangat menyiapkannya dengan serius, semua bahan-bahan yang digunakan sangat berkualitas, hanya saja warna dengan motifnya agak kurang menarik.
Pakaian berwarna merah dengan ungu ini pun seperti pakaian yang dikenakan oleh orang kaya baru, mungkin Wanita tua juga akan merasa jelek untuk mengenakannya, juga terlalu menyusahkan Mawaribu dan anak untuk menyiapkan pakaian seperti ini.
Pipi pelayan tua Isrami sudah bengkak, sudut bibirnya terdapat darah, dia cuman bisa masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
Masiroh dengan Mumun memuji Mawar ibu dan anak di samping dengan tampak semangat, “Semua baju-baju ini dibuat dari bahan yang bagus, jika dipakai Nona kedua, pasti akan sangat cantik.”
Najwa tersenyum dingin, anggap dirinya buta?
“Kalau suka, kalian satu orang pilih satu.” Daripada dirinya merasa terganggu.
“Hamba tidak berani.” Masiroh berkata, “Semua ini disiapkan oleh Yang Mulia dengan Nona kedua, biasanya hamba harus kerja, cukup pakai baju biasa saja.”
Najwa pun tidak ingin menyudahinya, “Kalian panggil Ibu dengan Adik ketiga terus, apakah kalian tidak anggap aku sebagai Majikan kalian?”
pelayan tua Isrami sudah dihukum dengan seperti itu, mereka juga tidak berani melawan, Yang Mulia mengutus mereka datang ke sini untuk menyelesaikan misi, jika diusir kembali, bukannya Yang Mulia akan menghukum mereka sampai mati?
“Hamba sudah datang ke sini, tentu saja akan dengarkan omongan Nona kedua.”
Mereka berdua memilih satu baju masing-masing, baju yang berwarna merah dengan ungu pun terlihat penuh dengan kegembiraan.
Najwa berkata dengan serius, “Baju yang dipilih oleh Ibu dengan Adik ketiga bagus sekali.”
“Makasih Nona kedua.”
Meskipun mereka berdua menerimanya, tetapi mereka pun menertawai Najwa di dalam hati, memang adalah gadis Desa, baju seperti ini dibilang cantik, lihat dulu baju yang dipakai oleh Nona ketiga, itu baru namanya cantik.
“Kamu itu Putra Mahkota, mana boleh menikah dengan gadis desa bernama Najwa itu, sama-sama putrimu, tentu saja harus menikah dengan yang paling bagus, apalagi di belakang Almira masih ada keluarga Sajadah.”
“Iya, sama-sama putrimu, menikah dengan yang mana pun sama, juga bisa jelaskan ke Paduka Ratu, nanti perjamuan istana Festival Laba ingat suruh Almira hadir juga, biarkan Paduka Ratu tahu anak sah yang sesungguhnya itu seperti apa.”
“Aku tahu.”
Setelah diobati beberapa hari, kondisi Frodo sudah agak membaik, hanya saja dia masih tidak boleh beraktivitas berlebihan, belajar dan menulis masih bisa. Frodo sangat menyukai Najwa, dia suka mendengar Najwa bercerita, terutama tentang sejarah peperangan.
Beberapa hari ini, salju tidak berhenti turun, Selir Liao dan Yuna sedang menyiapkan makanan pendamping. Mereka bahkan masih memanggang talas dan ubi jalar di atas kompor arang, aroma wangi yang ada di dalam ruangan membuat orang merasa hangat dan nyaman.
Hati Najwa juga terasa hangat.
Mereka sedang bercerita di dalam, pelayan tua Isrami membawa Masiroh dan Mumun masuk ke dalam, “Nona kedua, Yang Mulia menyuruh seseorang mengantar baju dan aksesori kepala ke sini, agar bisa Nona pakai untuk menghadiri perjamuan istana besok malam.”
Najwa mengerutkan keningnya, dia sudah membatalkan pernikahan ini, lalu untuk apa Paduka Ratu menyuruhnya menghadiri Pesta Festival Laba?
“Aku tidak mau.”
“Yang Mulia sudah memberikan perintah, kalau Nona kedua tidak mau pergi, Nona kedua dan ibu anak Liao akan diantar ke luar dinding istana, mansion hakim tidak akan hidupi orang yang santai.”
pelayan tua Isrami mengancamnya.
Selir Liao merasa ketakutan sampai sekujur tubuhnya gemetaran, lalu dia berdiri di depan Najwa dengan Frodo, wajah Frodo tampak memerah, dia pun mulai sedikit sesak nafas di sana.
“Orang santai? Selain Ayah yang makan gaji sebagai pejabat, sisanya santai semua!”
Najwa mengerutkan keningnya, “Aku itu anak istri sah hakim, Frodo juga anak kandung Ayah, kamu bilang Nenek tidak bersedia untuk hidupi cucu kandungnya?”
pelayan tua Isrami tertegun, wajahnya terlihat pucat, Wanita tua sangat mementingkan nama baik, jika Nona kedua pergi mencari Wanita tua, Wanita tua pasti tidak akan mengakuinya, sedangkan dirinya pasti akan dihukum.
“Nona kedua batalkan pernikahan dengan Putra Mahkota secara pribadi, karena ini Paduka Ratu merasa tidak senang, Yang Mulia dengan Nona ketiga juga demi kebaikan Nona kedua, jadi mereka pun minta bantuan kepada Putra Mahkota, agar Nona kedua bisa pergi minta maaf dengan Paduka Ratu, hamba juga demi kebaikan Nona kedua, mohon Nona kedua jangan sia-siakan kebaikan Yang Mulia dengan Nona ketiga.”
“ Pesta Festival Laba Paduka Ratu memang cuman undang keluarga selir biasa, aku adalah anak istri sah hakim, mana perlu suruh mereka pergi minta tolong?!”
Tatapan Najwa terlihat dingin, “Jelas-jelas kamu yang berbohong di sini, agar terjadi kesalahpahaman di antara aku dengan Ibu dan Adik ketiga, tampar dia!”
pelayan tua Isrami pun ketakutan karena aura Najwa, tetapi Masiroh dengan Mumun adalah orang di bawahnya, di samping Selir Liao juga hanya terdapat Yuna saja, jadi seketika dia pun menjadi sombong.
“Hamba sudah layani Yang Mulia hampir dua puluh tahun, jika Nona kedua ingin berikan hukuman, juga harus bertanya Yang Mulia terlebih dahulu.”
“Karena mereka tidak berani, kalau gitu aku hukum kamu tampar pipimu sendiri.”
Najwa menatap pelayan tua Isrami dengan dingin, “Kalau kamu tidak mau, aku akan di halaman terus, Nenek kalau nanya, aku akan beri tahu dia, kamu sengaja bilang sesuatu di sini, sampai buat aku tidak ingin pergi ke Istana, aku mau lihat Nenek percaya cucu kandungnya atau kamu.”
pelayan tua Isrami mengetahui Wanita tua beberapa hari ini sedang menghukum bawahan Yang Mulia, tujuan Yang Mulia dan Nona ketiga mengutus dirinya ke sini adalah menyuruh Nona kedua pergi ke Istana.
Jika tugas ini tidak diselesaikan, akibatnya akan menjadi sangat besar.
Memikirkan cara mereka berdua dalam menghukum bawahan, pelayan tua Isrami langsung menggertakkan giginya, lalu dia pun mengangkat tangannya, “Plak” sebuah tamparan mendarat di pipinya.
“Semua ini salah hamba, Nona kedua tolong maafkan hamba.”
“Pelayan tua Isrami kalau tidak mau, boleh suruh Masiroh dengan Mumun bantu.”
Masiroh dengan Mumun biasanya selalu dibully oleh pelayan tua Isrami, bahkan jika bandingkan dengan dihukum oleh Mawar dan Almira, mereka berdua lebih memilih untuk menampar pelayan tua Isrami.
“Hari ini kalau pipi pelayan tua Isrami tidak bengkak, aku tidak akan keluar.”
Najwa berkata dengan suara yang dingin, pelayan tua Isrami biasanya memperlakukan orang dengan kejam, terkadang juga akan memanfaatkan mereka berdua, jadi mereka berdua pun tidak ingin dihukum karena wanita tua ini.
Mereka berdua saling menatap, kemudian mereka pun langsung menampar pipi pelayan tua Isrami.
“Plak plak plak…”
Suara tamparan yang keras membuat keluarga Liao mereka bertiga merasa sangat puas, Frodo menatap Najwa dengan kagum, Kakak kedua hebat sekali, pipi pelayan tua Isrami sudah bengkak.
Selir Liao merasa takut, dia bukan takut pelayan tua Isrami, melainkan takut Mawar mereka akan lakukan sesuatu terhadap Najwa, Najwa meninggalkan Albuka selama empat tahun, jangan katakan di istana utama, bahkan etiket di mansion hakim, dia juga tidak terlalu jelas, dia harus menghadapi perjamuan istana besok malam dengan seperti apa?
Najwa menatap keluarga Liao, agar mereka jangan khawatir, karena Mawar mereka mau mencari mati, kalau begitu, dirinya akan membantu mereka!
Akhir Kehidupan, di dalam kamar terdapat banyak baju dengan aksesoris, Mawar dengan Almira juga sangat menyiapkannya dengan serius, semua bahan-bahan yang digunakan sangat berkualitas, hanya saja warna dengan motifnya agak kurang menarik.
Pakaian berwarna merah dengan ungu ini pun seperti pakaian yang dikenakan oleh orang kaya baru, mungkin Wanita tua juga akan merasa jelek untuk mengenakannya, juga terlalu menyusahkan Mawaribu dan anak untuk menyiapkan pakaian seperti ini.
Pipi pelayan tua Isrami sudah bengkak, sudut bibirnya terdapat darah, dia cuman bisa masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
Masiroh dengan Mumun memuji Mawar ibu dan anak di samping dengan tampak semangat, “Semua baju-baju ini dibuat dari bahan yang bagus, jika dipakai Nona kedua, pasti akan sangat cantik.”
Najwa tersenyum dingin, anggap dirinya buta?
“Kalau suka, kalian satu orang pilih satu.” Daripada dirinya merasa terganggu.
“Hamba tidak berani.” Masiroh berkata, “Semua ini disiapkan oleh Yang Mulia dengan Nona kedua, biasanya hamba harus kerja, cukup pakai baju biasa saja.”
Najwa pun tidak ingin menyudahinya, “Kalian panggil Ibu dengan Adik ketiga terus, apakah kalian tidak anggap aku sebagai Majikan kalian?”
pelayan tua Isrami sudah dihukum dengan seperti itu, mereka juga tidak berani melawan, Yang Mulia mengutus mereka datang ke sini untuk menyelesaikan misi, jika diusir kembali, bukannya Yang Mulia akan menghukum mereka sampai mati?
“Hamba sudah datang ke sini, tentu saja akan dengarkan omongan Nona kedua.”
Mereka berdua memilih satu baju masing-masing, baju yang berwarna merah dengan ungu pun terlihat penuh dengan kegembiraan.
Najwa berkata dengan serius, “Baju yang dipilih oleh Ibu dengan Adik ketiga bagus sekali.”
“Makasih Nona kedua.”
Meskipun mereka berdua menerimanya, tetapi mereka pun menertawai Najwa di dalam hati, memang adalah gadis Desa, baju seperti ini dibilang cantik, lihat dulu baju yang dipakai oleh Nona ketiga, itu baru namanya cantik.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved