Bab 3 Kenapa Kamu Bisa Lepas Dari Teknik Pesonaku?

by Hanung Bram 17:05,Jul 25,2022
10 menit kemudian, Farel memanggil pelayan untuk membuka kamar.

Di bawah tatapan ambigu pelayan, Farel membantu Sarah masuk ke kamar dan membaringkannya di tempat tidur.

Sebelum pergi, pelayan menepuk bahunya dengan iri, “Tuan, aku benar-benar iri padamu.”

“...” Farel.

Iri padaku? Persetan!

Dia mengeluh di dalam hati, berbalik dan menutup pintu.

Pada saat ini, tiba-tiba Sarah muncul di belakangnya dan mengarahkan tubuhnya pada Farel.

Farel langsung mengulurkan tangan untuk menopang pinggang Sarah, yang terasa sangat lembut ketika disentuh.

Dengan seorang wanita cantik di lengannya, merupakan godaan yang sangat berat untuk Farel.

“Kak? Kak Sarah?”

“Iyah..” Jawabnya pelan dengan setengah sadar.

Wajah cantiknya memerah, dia memejamkan mata, mulutnya sedikit terbuka dan tubuhnya memancarkan godaan yang begitu kuat.

“Aduh! Gimana aku bisa menahan diri?” Farel berkata dengan sedih.

Bibir ini.. dia sangat ingin menciumnya!

Memegang pinggang ramping Sarah,Farel semakin tersiksa.

Saat ini tiba-tiba Sarah bergerak dan kedua tangannya meraih leher Farel.

Setelah itu ada sentuhan hangat di bibir.

“Ahh..”

Sensasi aneh mengalir di sekujur tubuhnya, membuat Farel tidak bisa menolak.

Dia merasa langsung ketagihan.

Di ruangan yang remang-remang, dua tubuh saling menempel dan bersandar di dinding, ditemani musik yang lembut dan ambigu, wanita cantik di lengannya yang terus menggesekkan tubuh, membuat Farel merasa seperti di awan.

Farel mulai kehilangan akal sehatnya, hanya diliputi hawa nafsu dan dia merasa sangat senang.

Suasana di ruangan menjadi ambigu dan hasrat mulai meliputi keduanya.

Farel memeluk Sarah dengan sangat erat, menikmati kehangatan wanita cantik di lengannya.

Namun pada saat ini, tiba-tiba ada rasa sakit yang menusuk di punggunggnya!

Meskipun merasakannya, Farel belum begitu sadar.

Hanya dalam waktu singkat punggungnya sudah berlumuran darah. Di bawah cahaya yang redup, terlihat kuku Sarah yang menusuk dalam ke kulit Farel, sehingga darah membasahi pakaiannya, mengalir ke bawah dan mengenai jari-jari putih Sarah.

Perlahan mereka memisahkan diri.

“Hahaha, tubuh yang bagus!”

“Aku tidak menyangka pria seperti kamu ternyata bisa bertahan lama menghadapi godaanku.”

Di bawah cahaya yang redup, Sarah tertawa dingin, matanya berbinar seolah-olah sedang mengagumi makanan dan terus memandangi tubuh Farel.

Krek!

Kuku-kukunya merobek pakaian Farel dan terlihat tubuh kekarnya yang terbentuk karena sering berolahraga.

Sarah menjilat jarinya, tersenyum jahat dan sepasang mata hitamnya perlahan berubah menjadi warna hijau dan memancarkan rasa haus akan darah.

“Makanan yang sangat enak!”

Setelah mengatakan itu, Sarah mengulurkan tangan putihnya lagi, tapi kali ini ke arah jantung Farel.

Kuku yang tajam perlahan menusuk kulit dan memasuki daging.

Dalam sekejap dada Farel dipenuhi dengan darah dan bau darah yang menusuk mulai menyebar ke seluruh ruangan.

Senyuman haus darah muncul di wajah Sarah.

Saat ini, Farel yang sedang sekarat tiba-tiba sadar dari menikmati kehangatan ciuman mereka sebelumnya yang masih meninggalkan bekas.

Tapi segera rasa sakit yang hebat menyerangnya dan dia langsung berteriak.

“Ahhh..!”

Wajahnya langsung jadi pucat dan Farel tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Sekarang tangan Sarah benar-benar masuk ke tempat jantungnya berada dan hampir menyentuh tulang rusuknya.

Ketakutan yang esktrem langsung memenuhi hatinya.

Farel mundur beberapa langkah, keringat dingin mengalir, entah karena dia terlalu ketakutan atau rasa sakit yang parah.

“Kak… kak Sarah?” Farel berbicara dengan gemetar, “Apa yang kamu lakukan?”

Dia melihat sekitar, sempat berpikir kalau dia hanya salah lihat, tapi rasa sakit di tubuhnya memberitahunya kalau yang dia alami saat ini adalah kenyataan.

Masih ada rasa sakit yang menusuk dari punggungnya, itu berarti dia punya lebih dari satu luka. Ketika jari-jari Farel menyentuh luka, dia langsung kesakitan dan ekspresinya berubah.

“Hahaha.”

Suara tawa lembut Sarah terdengar di dalam ruangan, tapi sekarang Farel tidak merasa suara tawanya penuh pesona, tapi lebih seperti suara dewa kematian yang akan mengancam jiwa, sangat menusuk telinga dan menyeramkan.

Sarah tersenyum penuh percaya diri ketika melihat Farel dan merasa segala sesuatu di ruangan ini berada di bawah kendalinya.

“Kak Sarah, dengan kekayaanmu, kamu tidak perlu ambil organku untuk dijual, harganya tidak mahal kok.” Farel berkata dengan tergesa-gesa.

Setelah mendengar ini, Sarah terkekeh dan bersandar.

Dia berkata, “Kamu belum paham ya? Aku tidak coba ambil organ kamu untuk dijual.”

“Terus kenapa kamu melukaiku?” Farel menelan ludah.

Saat berikutnya, apa yang terjadi membuatnya hampir pingsan di tempat.

Wajah Sarah yang halus perlahan berubah, ditutupi dengan bulu halus, bulu putih tumbuh di kedua tangan dan yang lebih mengejutkan adalah di tubuh belakangnya muncul ekor putih besar!

Rubah betina??

Farel terkejut.

“Kamu siluman?”

Tubuh Farel menjadi lemas, dia terjatuh duduk di lantai dan ekspresinya penuh dengan ketidakpercayaan.

Meskipun terlihat seperti siluman rubah, tapi Sarah masih seperti manusia, penuh dengan keindahan yang aneh.

Dia tidak bisa menahan senyum, “Dek, kamu semakin buat kakak kaget lho.”

“Sampai sekarang aku sudah menyihir banyak pria, tidak ada yang bisa lepaskan diri dari pesonaku.”

“Bahkan tanpa teknik pesona dan hanya mengandalkan penampilanku, para pria akan datang padaku lebih dulu dan mati satu persatu. Tapi kamu sudah berulang kali menolakku.”

“Karena kamu sudah lihat wujud asliku, jadi aku tidak perlu menyembunyikannya.”

“Tapi sebelum itu, bisakah kamu kasih tahu kenapa kamu bisa melepaskan diri dari teknik pesonaku?”

Setelah selesai bicara, Sarah duduk di tempat tidur dengan anggun, menatap penuh minat dan penuh dengan aura wanita bangsawan.

Dia tersenyum tipis dan matanya yang indah penuh dengan godaan.

Saat ini, punggung Farel semakin basah oleh keringat dingin.

Download APP, continue reading

Chapters

60