Bab 8 Tiga Ahli Bela Diri

by Hanung Bram 17:06,Jul 25,2022
Bug!

Karena tubuh Farel yang semakin kuat oleh cakra, kekuatannya sebanding dengan pria kuat dan dengan satu pukulannya, membuat pria kaya langsung pingsan di tempat.

“Tuan Edison!”

Keempat pengawal berjas menjadi pucat karena terkejut dan bergegas mendekat.

Farel berteriak dingin, “Jangan bergerak!”

Sebuah pisau sudah ada di leher pemuda kaya dan keempat pengawal terdiam.

Salah satu dari mereka langsung berkata, “Kamu tenanglah, kalau kamu menyakiti Tuan Muda Edison, maka tidak akan ada tempat untukmu di seluruh kota Harp.”

“Emangnya siapa pria ini?” Teriak Farel.

Pengawal berkata, “Tuan Muda Melvin Edison adalah putra bos Grup Edison.”

Grup Edison?

Ekspresi Farel langsung berubah karena dia tahu tentang grup ini.

Grup Edison dengan nilai pasar miliaran, perusahaan nomor satu di kota Harp dan karena punya latar belakang yang kuat, tidak heran perilakunya begitu arogan.

“Aku bisa melepaskannya, tapi kalian harus segera pergi.” Kata Farel dengan dingin.

Empat pengawal saling berpandangan dan setuju.

Mereka membawa Tuan Muda Edison yang tidak sadarkan diri dan akhirnya Farel bisa menghela nafas lega.

Dia langsung menutup pintu, duduk di sofa dan kepalanya terasa sakit.

“Aduh, kenapa bisa jadi seperti ini..” Farel merasa sangat tidak berdaya.

Sebelumnya dia bisa hidup dengan damai, tapi sekarang semuanay sudah hancur.

Hanya dalam satu hari, hidupnya berubah drastis.

Pertama, dia hampir dimakan oleh siluman rubah dan sangat sulit untuk membunuhnya. Karena tidak tahan godaan, dia mau menandatangani kontrak simbiosis dengan silumah rubah, lalu sekarang menyinggung penguasa kota karena pecahan meteorit.

Hidupnya sudah berantakan.

Meskipun bisa hidup dengan siluman rubah yang cantik, tentu saja hal yang menyenangkan bagi pria seprtinya, tapi tetap saja masalah yang akan ditimbulkan bisa membuatnya gila.

Sarah melihat sikap Farel, diam-diam duduk di sampingnya dan tidak bicara.

Farel menyalakan rokok, mengerutkan kening dan membayangkan kehidupan masa depannya.

‘Aku sudah menyinggung Grup Edison dan kita tidak bisa lagi tinggal di kota Harp.”

“Berkemaslah, malam ini kita akan pergi ke luar kota.”

Setelah merenung sebentar, Farel mengambil keputusan.

Mendengar ini, Sarah tersenyum tipis dan mengangguk, “Pokoknya aku sudah jadi milikmu dan ke mana pun kamu pergi, aku ikut.”

“Jadi, kamu harus jaga aku dengan baik!”

Saat dia mengatakan itu, Sarah bersandar pada Farel dengan lembut dan menjilat telinganya.

Farel sangat terkejut!

Rubah betina ini… terlalu menggoda.

Setelah mengambil keputusan, mereka segera berkemas dan siap untuk melarikan diri.

Grup Edison adalah perusahaan nomor satu dan dengan kekuatan Farel, dia tidak akan bisa melawan. Jadi lebih baik dia pergi, daripada suatu hari beberapa preman datang ke rumahnya ketika dia sedang tidur.

Sedangkan Sarah, Farel tidak mau mengandalkannya karena sebelumnya saja rubah ini tidak bisa mengalahkannya dan hanya mempermalukan leluhur siluman rubah.

Setelah keduanya selesai berkemas, mereka segera turun dan pergi. Farel hanya membawa beberapa barang dan bahkan Sarah tidak bawa apa pun.

“Mana barang-barangmu?” Farel terkejut, bukannya wanita selalu bawa banyak barang saat keluar?

Sarah meliriknya, “Aku bukan manusia dan kenapa harus bawa banyak barang? Ketika ada di duniaku, aku sering kabur dan aku sudah terbiasa.”

Oh…

Farel terdiam.

Sepertinya rubah betina ini tidak baik-baik saja di dunianya, mungkin dia jadi makhluk bagian bawah rantai makanan.

Meskipun ada banyak pertanyaan di hatinya, Farel masih menahan diri dan menunggu sampai menemukan tempat baru.

Boom! Boom! Boom!

Mobil BMW off-road membuat suara yang keras dan perlahan menjauh dari gedung.

Sarah sangat sedih karena harus meninggalkan mobil sport di sana, padahal mobil itu sangat mahal. Mobil itu setidaknya seharga 5 miliar dan entah berapa banyak uang yang dimiliki rubah ini.

Di bawah sinar bulan, ekspresi Farel sangat melankolis.

BMW baru saja berkendara beberapa kilometer, ketika sebuah Mercedes-Benz hitam datang dan mendekati mobil Farel.

Di sisi penumpang, Sarah hampir melompat dari kursinya karena ketakutan.

Farel bertanya dengan bingung, “Ada apa? Kamu juga bisa kaget?”

Sarah memutar matanya dan berkata dengan ekspresi serius, “Orang-orang di dalam mobil Mercedes sangat kuat. Aku bisa merasakan ada tiga orang di dalam, cakra mereka melebihi orang normal. Yang terkuat dari mereka punya cakra empat kali lebih besar dari orang biasa.”

“Apakah dia dewa?” Farel terkejut ketika mendengarnya.

Sarah menggelengkan kepalanya, “Tidak. Tidak ada cara di dunia kamu untuk jadi dewa karena cakranya terlalu tipis, mungkin dia ahli bela diri yang sering melatih fisik. Karena biasanya yang punya cakra kuat seperti itu adalah ahli bela diri.”

Huf!

Farel menarik napas dalam-dalam, punggungnya sudah basah oleh keringat dingin.

Dia baru saja melewati tiga ahli bela diri yang kuat, duduk di sebelah siluman rubah yang masuk dari dunia lain dan kalau ketahuan, bukankah menakutkan? Ketika Sarah meninggal, Farel juga pasti akan mati.

Saat ini tiba-tiba dia menyadari, sepertinya sudah ditipu oleh Sarah.

Sarah di sebelahnya tersenyum, “Kamu lama banget sadarnya dan dibutakan oleh tawaranku, tapi sekarang kamu tidak akan bisa lakukan apa pun karena kontraknya tidak bisa dibatalakan.”

“...” Farel.

Pada saat ini Farel dalam suasana hati yang rumit, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan karena semuanya sudah terjadi.

“Ke depannya kamu harus patuh sama aku, kalau tidak, jangan salahkan kalu aku akan melepas pakaianmu dan menidurimu.” Farel berkata dengan kejam, menunjukkan ketegasannya sebagai pria supaya tidak lagi dibodohi oleh rubah betina.

Mendengarkan perkataannya, Sarah tersenyum dan tidak tahu harus setuju atau tidak.

Farel yang marah, menginjak gas pedal dengan emosi, membuat mobil melesat ke arah pinggiran kota.

* *

Mercedes dan BMW berpapasan, tiga orang di dalam mobil baru saja melewati mereka dan belum tahu kemana tujuan.

Ciiit!

Suara rem yang keras terdengar, Mercedes berhenti di bawah gedung.

Download APP, continue reading

Chapters

60