Bab 6 Cepat Ajari Aku Berlatih
by Hanung Bram
17:06,Jul 25,2022
Pria paruh baya memiliki karakter wajah Asia dan terlihat berwibawa. Sekarang ekspresinya sangat serius, matanya berbinar dan terus menatap ke arah Rose Paradise di depannya, tepatnya di lantai empat.
Di dalam mobil, selain pria paruh baya ada juga seorang pria dan wanita muda.
Keduanya berusia sekitar dua puluhan. Gadis itu terlihat sangat cantik, memakai gaun putih yang membuatnya anggun. Di wajahnya tidak ada ekspresi dan kulitnya sangat putih, seperti peri.
Di kursi penumpang, ada pemuda yang berpakaian mewah, pakaian di tubuhnya setidaknya bernilai 50 juta dan tersenyum tipis.
Pemuda itu menyipitkan mata ke lantai empat.
Pria paruh baya menarik pandangannya dan mengerutkan kening, “Aura yang ada di udara belum sepenuhnya hilang,tapi ada bau darah yang kuat. Pasti ada seseorang yang mati dan sepertinya alien telah muncul di kota Harp.”
“Haha, alien ini semakin berani ya, tapi mereka bodoh banget. Mereka hanyalah makhluk yang suka minum darah, tidak tahu teknologi dan beraninya bunuh orang di pusat kota dengan cara yang ekstrem.” Pemuda itu mencibir.
Dia tersenyum penuh dengan hinaan.
“Nanti kami akan hubungi kepolisian dan hanya perlu periksa video pengawasan terdekat, mudah banget untuk temukan siapa alien itu sebenarnya.”
Kata-kata pemuda itu membuat pria paruh baya mengangguk, saling memandang dan kemudian pergi dari Rose Paradise.
Saat ini Farel sedang mengendarai mobil sport Sarah untuk pulang.
Ketika tiba di rumah, Farel masih tersenyum dan sebagai seorang pria, tentu saja dia menyukai mobil sport. Di masa lalu tentu saja dia tidak punya kesempatan untuk mengendarai mobil sport, bahkan menyentuhnya saja tidak berani karena takut menggores dan kehilangan semua uangnya,
Sarah menutup mulutnya dan terkekeh, “Hei kamu terlalu mudah puas. Aku cuma suruh kamu menyetir mobil sport, tapi kamu senang banget.”
“Emangnya kamu tahu apa? Ini yang disebut kesukaan pria. Oh ya kak, bukannya kamu datang ke bumi baru sebulan? Kenapa aku merasa kamu tidak berbeda dari penduduk bumi yang asli?” Farel bertanya dengan ragu.
Sebulan yang lalu karena hujan meteor, membuat dunia Sarah tumpang tindih dengan bumi dan mungkin dia baru ebrada di bumi tidak lebih dari sebulan. Tapi dalam waktu sesingkat itu dia sudah seperti manusia biasa.
Tidak!
Farel menemukan sesuatu yang salah.
Rubah ini hanya berada di sini selama sebulan, tapi Farel tinggal di gedung ini selama beberapa tahun dan pemilik asli sudah pernah melihat Sarah berkali-kali, sepertinya pemilik asli bangunan sudah meninggal..
Dan siluman rubah menggunakan identitas Sarah, sehingga ini caranya bisa bertahan di bumi.
Memikirkan hal ini, Farel berkeringat dingin.
Sarah sepertinya sudah bisa melihat isi pikirannya, tersenyum dan duduk di tempat tidur dengan santai.
Tindakannya ini membuat Farel mengangkat alis karena dia orang yang suka dengan kebersihan.
“Kak, jangan seenaknya ya, ini kamarku.” Dia mengeluh.
Sarah tersenyum, bangkit dan berjalanannya, mengulurkan tangan untuk memeluk lehernya, menekan tubuhnya dan sentuhan ini membuat jantung Farel berdebar kencang,
“Sekarang kita satu, milikku adalah milikmu dan sebaliknya, jadi kenapa tegang banget?”
Katanya siluman rubah pandai merayu orang dan sepertinya itu benar!
Farel dengan cepat mendorong Sarah menjauh karena takut akan tergoda.
Uhuk, uhuk.
Dia mengubah topik pembicaraan, “Lebih baik kamu cepat ajari aku sesuai janjimu.”
“Tidak perlu buru-buru, aku lapar dan cepat masak untuk aku.” Sarah tersenyum licik.
Dia meregangkan pinggangnya dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sempurna.
Ketika Farel melihatnya, dia dengan cepat menutup hidungnya dan melarikan diri karena malu.
Lalu dia berjalan ke arah dapur dan mulai masak.
Di ruang tamu Sarah tertawa ketika melihatnya pergi dengan malu, seolah-olah dia sudah menemukan mainan yang menarik.
Tawanya membuat Farel marah, “Wanita ini cuma godain aku. Kalau nanti dia masih ganggu, aku akan kasih dia pelajaran.”
Meskipun marah,tapi dia tetap memasak untuknya.
Karena sekarang mereka adalah satu, sudah tidak ada lagi kebencian. Lagipula Sarah juga sangat cantik dan Farel tidak bisa benar-benar marah padanya.
Setelah makan, Farel dengan cepat mencuci mangkuk sementara Sarah duduk santai di ruang tamu seperti tuan, menonton drama romantis karena ini drama yang biasanya ditonton oleh Farel.
Meskipun tidak suka, tapi Sarah tetap menontonnya dengan senang hati.
Ketika Farel keluar setelah mencuci piring, dia melihat pemandangan ini dan merasa sedikit kesal.
Baru sebulan tapi Sarah sudah mirip dengan manusia, suka menonton drama dan bisa mengomel.
Pip!
Dia mengambil remote dan mematikan TV, membuat Sarah menoleh dan kekesalan muncul di wajah cantiknya.
“Kak, saatnya bahas masalah, gimana dengan melatihku?” Farel berbicara dengan tidak senang.
Sarah memutar matanya, “Oke aku akan ajari kamu cara berlatih.”
“Tapi aku tidak jago banget dan saat aku ada di duniaku, aku cuma rubah biasa dan aku bahkan tidak bisa mengubah wujudku. Jadi aku cuma ajari kamu dasarnya.”
Farel mengangkat alisnya saat melihat ekspresi polos wanita di depannya, sangat marah.
Siluman rubah sialan ini…
“Oke gapapa kalau cuma dasar, cepat ajari aku.” Jawab Farel dengan menggertakkan gigi.
Sarah tersenyum bahagia, lalu keduanya melepas sepatu dan duduk berhadapan di ranjang. Dia mengulurkan tangan dan serangkaian informasi perlahan mulai muncul di benak Farel.
Di dalam mobil, selain pria paruh baya ada juga seorang pria dan wanita muda.
Keduanya berusia sekitar dua puluhan. Gadis itu terlihat sangat cantik, memakai gaun putih yang membuatnya anggun. Di wajahnya tidak ada ekspresi dan kulitnya sangat putih, seperti peri.
Di kursi penumpang, ada pemuda yang berpakaian mewah, pakaian di tubuhnya setidaknya bernilai 50 juta dan tersenyum tipis.
Pemuda itu menyipitkan mata ke lantai empat.
Pria paruh baya menarik pandangannya dan mengerutkan kening, “Aura yang ada di udara belum sepenuhnya hilang,tapi ada bau darah yang kuat. Pasti ada seseorang yang mati dan sepertinya alien telah muncul di kota Harp.”
“Haha, alien ini semakin berani ya, tapi mereka bodoh banget. Mereka hanyalah makhluk yang suka minum darah, tidak tahu teknologi dan beraninya bunuh orang di pusat kota dengan cara yang ekstrem.” Pemuda itu mencibir.
Dia tersenyum penuh dengan hinaan.
“Nanti kami akan hubungi kepolisian dan hanya perlu periksa video pengawasan terdekat, mudah banget untuk temukan siapa alien itu sebenarnya.”
Kata-kata pemuda itu membuat pria paruh baya mengangguk, saling memandang dan kemudian pergi dari Rose Paradise.
Saat ini Farel sedang mengendarai mobil sport Sarah untuk pulang.
Ketika tiba di rumah, Farel masih tersenyum dan sebagai seorang pria, tentu saja dia menyukai mobil sport. Di masa lalu tentu saja dia tidak punya kesempatan untuk mengendarai mobil sport, bahkan menyentuhnya saja tidak berani karena takut menggores dan kehilangan semua uangnya,
Sarah menutup mulutnya dan terkekeh, “Hei kamu terlalu mudah puas. Aku cuma suruh kamu menyetir mobil sport, tapi kamu senang banget.”
“Emangnya kamu tahu apa? Ini yang disebut kesukaan pria. Oh ya kak, bukannya kamu datang ke bumi baru sebulan? Kenapa aku merasa kamu tidak berbeda dari penduduk bumi yang asli?” Farel bertanya dengan ragu.
Sebulan yang lalu karena hujan meteor, membuat dunia Sarah tumpang tindih dengan bumi dan mungkin dia baru ebrada di bumi tidak lebih dari sebulan. Tapi dalam waktu sesingkat itu dia sudah seperti manusia biasa.
Tidak!
Farel menemukan sesuatu yang salah.
Rubah ini hanya berada di sini selama sebulan, tapi Farel tinggal di gedung ini selama beberapa tahun dan pemilik asli sudah pernah melihat Sarah berkali-kali, sepertinya pemilik asli bangunan sudah meninggal..
Dan siluman rubah menggunakan identitas Sarah, sehingga ini caranya bisa bertahan di bumi.
Memikirkan hal ini, Farel berkeringat dingin.
Sarah sepertinya sudah bisa melihat isi pikirannya, tersenyum dan duduk di tempat tidur dengan santai.
Tindakannya ini membuat Farel mengangkat alis karena dia orang yang suka dengan kebersihan.
“Kak, jangan seenaknya ya, ini kamarku.” Dia mengeluh.
Sarah tersenyum, bangkit dan berjalanannya, mengulurkan tangan untuk memeluk lehernya, menekan tubuhnya dan sentuhan ini membuat jantung Farel berdebar kencang,
“Sekarang kita satu, milikku adalah milikmu dan sebaliknya, jadi kenapa tegang banget?”
Katanya siluman rubah pandai merayu orang dan sepertinya itu benar!
Farel dengan cepat mendorong Sarah menjauh karena takut akan tergoda.
Uhuk, uhuk.
Dia mengubah topik pembicaraan, “Lebih baik kamu cepat ajari aku sesuai janjimu.”
“Tidak perlu buru-buru, aku lapar dan cepat masak untuk aku.” Sarah tersenyum licik.
Dia meregangkan pinggangnya dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sempurna.
Ketika Farel melihatnya, dia dengan cepat menutup hidungnya dan melarikan diri karena malu.
Lalu dia berjalan ke arah dapur dan mulai masak.
Di ruang tamu Sarah tertawa ketika melihatnya pergi dengan malu, seolah-olah dia sudah menemukan mainan yang menarik.
Tawanya membuat Farel marah, “Wanita ini cuma godain aku. Kalau nanti dia masih ganggu, aku akan kasih dia pelajaran.”
Meskipun marah,tapi dia tetap memasak untuknya.
Karena sekarang mereka adalah satu, sudah tidak ada lagi kebencian. Lagipula Sarah juga sangat cantik dan Farel tidak bisa benar-benar marah padanya.
Setelah makan, Farel dengan cepat mencuci mangkuk sementara Sarah duduk santai di ruang tamu seperti tuan, menonton drama romantis karena ini drama yang biasanya ditonton oleh Farel.
Meskipun tidak suka, tapi Sarah tetap menontonnya dengan senang hati.
Ketika Farel keluar setelah mencuci piring, dia melihat pemandangan ini dan merasa sedikit kesal.
Baru sebulan tapi Sarah sudah mirip dengan manusia, suka menonton drama dan bisa mengomel.
Pip!
Dia mengambil remote dan mematikan TV, membuat Sarah menoleh dan kekesalan muncul di wajah cantiknya.
“Kak, saatnya bahas masalah, gimana dengan melatihku?” Farel berbicara dengan tidak senang.
Sarah memutar matanya, “Oke aku akan ajari kamu cara berlatih.”
“Tapi aku tidak jago banget dan saat aku ada di duniaku, aku cuma rubah biasa dan aku bahkan tidak bisa mengubah wujudku. Jadi aku cuma ajari kamu dasarnya.”
Farel mengangkat alisnya saat melihat ekspresi polos wanita di depannya, sangat marah.
Siluman rubah sialan ini…
“Oke gapapa kalau cuma dasar, cepat ajari aku.” Jawab Farel dengan menggertakkan gigi.
Sarah tersenyum bahagia, lalu keduanya melepas sepatu dan duduk berhadapan di ranjang. Dia mengulurkan tangan dan serangkaian informasi perlahan mulai muncul di benak Farel.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved