Bab 4 Pria Dan Wanita Berkelahi
by Hanung Bram
17:05,Jul 25,2022
Dia berkata dengan takut, “Kak Sarah aku tidak menyangka kamu adalah rubah betina.”
“Aku kaget banget, tapi itu masuk akal. Kecantikan kak Sarah, mungkin hanya siluman rubah yang ada di legenda yang punya.”
Setelah berbicara, wajah Farel pucat dan melihat sekeliling, ruangan itu sunyi.
Dia ingin berteriak minta tolong, tapi dengan keadaan seperti sekarang ini dan ada siluman rubah di depannya, sepertinya tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya.
Apa yang harus Farel lakukan untuk bertahan hidup?
Seolah-olah bisa membaca pikirannya, tapi Sarah tidak peduli sama sekali dan semakin tersenyum.
“Hihihi.” Dia tidak bisa berhenti tertawa, “Makasih ya untuk pujianmu, aku terima pujian darimu.”
“Sejujurnya sekarang aku benar-benar tidak mau bunuh kamu. Lagipula orang sebaik kamu, sayang sekali kalau mati seperti ini.”
Farel terkejut, “Jadi kakak mau biarkan aku hidup?”
“Oh tidak mungkin, ras-mu beda denganku, pikirannya pasti beda, ini sifat dasar manusia seperti kalian.”
“Keberadaanku tidak boleh dibocorkan, kalau tidak manusia sepertimu pasti akan datang mengepungku. Aku tidak bisa biarkan diriku dalam bahaya, apalagi kemampuan bertarungku tidak hebat.”
“Demi keselamatanku, aku cuma bisa mengorbankan kamu.” Senyum di wajah Sarah perlahan memudar.
Niat membunuh mulai muncul di wajahnya, tangannya perlahan berubah dan ada sepasang cakar tajam terulur dan cahaya yang dingin melintas di atasnya.
Situasi di dalam ruangan sudah berubah, suasana ambigu sebelumnya sudah lama menghilang tanpa jejak. Meskipun tata letak ruangan tidak berubah, tapi entah kenapa Farel merasa sekujur tubuhnya sangat dingin.
Sarah menatapnya dengan sangat dingin, seolah-olah Farel adalah makanan, dia adalah mangsa dan Sarah adalah pemburu.
Benar saja, memang tidak ada yang namanya makan gratis di dunia ini.
Tidak mungkin ada keberuntungan seperti ini yang datang secara tiba-tiba dan yang ada hanya kemalangan.
Sekarang akhirnya Farel mengerti kenapa dua orang kaya yang sebelumnya mendekati Sarah sudah tidak muncul lagi, ternyata mereka sudah dibunuh olehnya.
Dalam sebulan terakhir kecantikan Sarah sudah menarik banyak pria.
Termasuk Farel, yang sudah mengikuti jejak orang-orang itu.
Ini semua karena keserakahannya.
Dia merasa seluruh tangan dan kakinya dingin, seperti sedang ditatap oleh binatang buas dan merinding ketakutan.
Dalam sekejap mata, cakar tajam Sarah sudah mencapai di depan tenggorokan Farel.
Farel buru-buru berkata, “Tunggu sebentar!”
“Oh? Kamu masih punya kata-kata terakhir ya? Oke, karena aku sangat menyukaimu, kamu bisa bicara dulu.” Sarah tertawa lagi.
Dia memang benar-benar siluman dan dalam sekejap ekspresinya bisa begitu berubah.
Farel berkata dengan putus asa, “Kakak, meskipun kamu mau bunuh aku, setidaknya jelaskan dulu padaku.”
“Karena tadi kita sudah bermesraan, bisakah kakak kasih tahu aku tentang identitasmu? Kalau tidak, aku tidak bisa mati dengan tenang.”
Mendengarnya, Sarah terdiam sejenak.
Dia mengangguk dan tersenyum, “Oke, kakak kabulkan permintaanmu.”
“Sebenarnya aku bukan dari duniamu tapi dari dunia lain. Sebulan yang lalu karena hujan meteor, dua dunia tumpang tindih dan aku gunakan celah untuk datang mencari mangsa di duniamu.”
“Di dunia itu, aku hanya siluman rubah yang biasa banget. Tapi di duniamu banyak orang lemah dan ini tempat terbaik untuk berburu.”
“Dengan kemampuanku, dalam waktu satu bulan aku berhasil bertransformasi dan dalam waktu kurang dari 30 tahun, aku bisa jadi raja! Saat itu aku akan akan mendominasi seluruh dunia dan bebas pergi kemana saja.”
Kegembiraan terlihat di wajah Sarah, matanya berubah menjadi pupil rubah, berkedip menakutkan.
Jadi begitu…
Farel tiba-tiba menyadari dan pada saat yang sama suasana hatinya jadi berat.
Dia tidak menyangka bahwa meteorit yang melewati dunia sebulan yang lalu membawa begitu banyak perubahan, bahkan bisa menghubungkan jalur antara bumi dan dunia lain. Sepertinya di masa depan, bumi tidak akan damai lagi..
Eh tunggu, aku akan mati, jadi apa hubungannya denganku?
Memikirkan hal ini, Farel benar-benar merasa putus asa.
Cakar tajam Sarah sudah ada di bahu Farel dan menatapnya dengan begitu dingin.
Farel memejamkan matanya, dia sudah menyerang berjuang, dia hanyalah manusia biasa dan mana mungkin bisa melawan siluman rubah di depannya?
Melihatnya yang sudah menyerah berjuang, Sarah tertawa pelan, “Jangan khawatir adik, aku akan bunuh kamu dalam sekejap dan kamu tidak kesakitan.”
“Ya makasih kak.” Farel tersenyum sedih.
Setelah mendengar ini, tatapan Sarah sangat dingin dan sebuah cakar tajam menebas tenggorokan Farel.
Saat ini waktu seolah berhenti, sebuah suara masuk ke telinganya, membuat seluruh tubuh Farel tegang dan mungkin karena terlalu takut.
Ekspresi Sarah santai, seolah-olah dia sudah menebaknya.
Farel terbaring di lantai yang penuh dengan genangan darahnya.
Namun saat berikutnya, tiba-tiba dia membuka matanya, mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan langsung menusuk perut Sarah.
“Apa?!”
Adegan ini terjadi begitu cepat dan wajah Sarah jadi pucat karena terkejut.
Dia buru-buru menghindar, tapi pisau Farel sudah ada di depannya dan meskipun bisa menghindari serangan fatal, tapi perutnya masih terluka cukup besar dan darah menetes.
“Ketika kamu sekarat, aku akan bunuh kamu!” Farel berteriak marah dengan suara rendah, menatapnya kejam dan langsung melesat.
Dalam sekejap Farel sudah menekan Sarah di bawahnya dan menggunakan seluruh kekuatannya.
“Sial, manusia memang sangat licik! Bahkan kamu berani menipuku.” Sarah marah, matanya terbuka lebar.
Dia tidak percaya, apakah dia akan benar-benar terbunuh sebagai balasan untuknya?
Farel menggertakkan gigi, mengayunkan pisau kecil di tangannya dan menusuk perut berkali-kali.
Jleb! Jleb! Jleb!
Darah merah menyembur keluar, perut Sarah ditikam oleh Farel lebih dari dua belas kali dan pisau itu sudah menembus dalam ke tubuhnya.
“Ahhh..!” Sarah menjerit kesakitan.
Dia berusaha meronta dan menjatuhkan tubuh Farel dari atasnya.
Sekarang kondisi Sarah sangat buruk, darah mengalir dari belasan luka tusuk diperutnya dan dari ekspresinya,dia terlihat sangat kesakitan.
“Aku kaget banget, tapi itu masuk akal. Kecantikan kak Sarah, mungkin hanya siluman rubah yang ada di legenda yang punya.”
Setelah berbicara, wajah Farel pucat dan melihat sekeliling, ruangan itu sunyi.
Dia ingin berteriak minta tolong, tapi dengan keadaan seperti sekarang ini dan ada siluman rubah di depannya, sepertinya tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya.
Apa yang harus Farel lakukan untuk bertahan hidup?
Seolah-olah bisa membaca pikirannya, tapi Sarah tidak peduli sama sekali dan semakin tersenyum.
“Hihihi.” Dia tidak bisa berhenti tertawa, “Makasih ya untuk pujianmu, aku terima pujian darimu.”
“Sejujurnya sekarang aku benar-benar tidak mau bunuh kamu. Lagipula orang sebaik kamu, sayang sekali kalau mati seperti ini.”
Farel terkejut, “Jadi kakak mau biarkan aku hidup?”
“Oh tidak mungkin, ras-mu beda denganku, pikirannya pasti beda, ini sifat dasar manusia seperti kalian.”
“Keberadaanku tidak boleh dibocorkan, kalau tidak manusia sepertimu pasti akan datang mengepungku. Aku tidak bisa biarkan diriku dalam bahaya, apalagi kemampuan bertarungku tidak hebat.”
“Demi keselamatanku, aku cuma bisa mengorbankan kamu.” Senyum di wajah Sarah perlahan memudar.
Niat membunuh mulai muncul di wajahnya, tangannya perlahan berubah dan ada sepasang cakar tajam terulur dan cahaya yang dingin melintas di atasnya.
Situasi di dalam ruangan sudah berubah, suasana ambigu sebelumnya sudah lama menghilang tanpa jejak. Meskipun tata letak ruangan tidak berubah, tapi entah kenapa Farel merasa sekujur tubuhnya sangat dingin.
Sarah menatapnya dengan sangat dingin, seolah-olah Farel adalah makanan, dia adalah mangsa dan Sarah adalah pemburu.
Benar saja, memang tidak ada yang namanya makan gratis di dunia ini.
Tidak mungkin ada keberuntungan seperti ini yang datang secara tiba-tiba dan yang ada hanya kemalangan.
Sekarang akhirnya Farel mengerti kenapa dua orang kaya yang sebelumnya mendekati Sarah sudah tidak muncul lagi, ternyata mereka sudah dibunuh olehnya.
Dalam sebulan terakhir kecantikan Sarah sudah menarik banyak pria.
Termasuk Farel, yang sudah mengikuti jejak orang-orang itu.
Ini semua karena keserakahannya.
Dia merasa seluruh tangan dan kakinya dingin, seperti sedang ditatap oleh binatang buas dan merinding ketakutan.
Dalam sekejap mata, cakar tajam Sarah sudah mencapai di depan tenggorokan Farel.
Farel buru-buru berkata, “Tunggu sebentar!”
“Oh? Kamu masih punya kata-kata terakhir ya? Oke, karena aku sangat menyukaimu, kamu bisa bicara dulu.” Sarah tertawa lagi.
Dia memang benar-benar siluman dan dalam sekejap ekspresinya bisa begitu berubah.
Farel berkata dengan putus asa, “Kakak, meskipun kamu mau bunuh aku, setidaknya jelaskan dulu padaku.”
“Karena tadi kita sudah bermesraan, bisakah kakak kasih tahu aku tentang identitasmu? Kalau tidak, aku tidak bisa mati dengan tenang.”
Mendengarnya, Sarah terdiam sejenak.
Dia mengangguk dan tersenyum, “Oke, kakak kabulkan permintaanmu.”
“Sebenarnya aku bukan dari duniamu tapi dari dunia lain. Sebulan yang lalu karena hujan meteor, dua dunia tumpang tindih dan aku gunakan celah untuk datang mencari mangsa di duniamu.”
“Di dunia itu, aku hanya siluman rubah yang biasa banget. Tapi di duniamu banyak orang lemah dan ini tempat terbaik untuk berburu.”
“Dengan kemampuanku, dalam waktu satu bulan aku berhasil bertransformasi dan dalam waktu kurang dari 30 tahun, aku bisa jadi raja! Saat itu aku akan akan mendominasi seluruh dunia dan bebas pergi kemana saja.”
Kegembiraan terlihat di wajah Sarah, matanya berubah menjadi pupil rubah, berkedip menakutkan.
Jadi begitu…
Farel tiba-tiba menyadari dan pada saat yang sama suasana hatinya jadi berat.
Dia tidak menyangka bahwa meteorit yang melewati dunia sebulan yang lalu membawa begitu banyak perubahan, bahkan bisa menghubungkan jalur antara bumi dan dunia lain. Sepertinya di masa depan, bumi tidak akan damai lagi..
Eh tunggu, aku akan mati, jadi apa hubungannya denganku?
Memikirkan hal ini, Farel benar-benar merasa putus asa.
Cakar tajam Sarah sudah ada di bahu Farel dan menatapnya dengan begitu dingin.
Farel memejamkan matanya, dia sudah menyerang berjuang, dia hanyalah manusia biasa dan mana mungkin bisa melawan siluman rubah di depannya?
Melihatnya yang sudah menyerah berjuang, Sarah tertawa pelan, “Jangan khawatir adik, aku akan bunuh kamu dalam sekejap dan kamu tidak kesakitan.”
“Ya makasih kak.” Farel tersenyum sedih.
Setelah mendengar ini, tatapan Sarah sangat dingin dan sebuah cakar tajam menebas tenggorokan Farel.
Saat ini waktu seolah berhenti, sebuah suara masuk ke telinganya, membuat seluruh tubuh Farel tegang dan mungkin karena terlalu takut.
Ekspresi Sarah santai, seolah-olah dia sudah menebaknya.
Farel terbaring di lantai yang penuh dengan genangan darahnya.
Namun saat berikutnya, tiba-tiba dia membuka matanya, mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan langsung menusuk perut Sarah.
“Apa?!”
Adegan ini terjadi begitu cepat dan wajah Sarah jadi pucat karena terkejut.
Dia buru-buru menghindar, tapi pisau Farel sudah ada di depannya dan meskipun bisa menghindari serangan fatal, tapi perutnya masih terluka cukup besar dan darah menetes.
“Ketika kamu sekarat, aku akan bunuh kamu!” Farel berteriak marah dengan suara rendah, menatapnya kejam dan langsung melesat.
Dalam sekejap Farel sudah menekan Sarah di bawahnya dan menggunakan seluruh kekuatannya.
“Sial, manusia memang sangat licik! Bahkan kamu berani menipuku.” Sarah marah, matanya terbuka lebar.
Dia tidak percaya, apakah dia akan benar-benar terbunuh sebagai balasan untuknya?
Farel menggertakkan gigi, mengayunkan pisau kecil di tangannya dan menusuk perut berkali-kali.
Jleb! Jleb! Jleb!
Darah merah menyembur keluar, perut Sarah ditikam oleh Farel lebih dari dua belas kali dan pisau itu sudah menembus dalam ke tubuhnya.
“Ahhh..!” Sarah menjerit kesakitan.
Dia berusaha meronta dan menjatuhkan tubuh Farel dari atasnya.
Sekarang kondisi Sarah sangat buruk, darah mengalir dari belasan luka tusuk diperutnya dan dari ekspresinya,dia terlihat sangat kesakitan.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved