Bab 5 Cakra Memasuki Tubuh Farel

by Hanung Bram 17:05,Jul 25,2022
Farel terlempar ke lantai, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia buru-buru bangkit dan terus menerkamnya lagi.

Dia harus membunuhnya!!

Hanya ini satu-satunya hal yang bisa dia lakukan, harus ada salah satu yang mati, entah itu Farel atau Sarah.

Dia tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi dan hanya berpikir harus membunuh Sarah supaya Farel bisa tetap hidup.

“Stop! Stop!”

Karena kehilangan banyak darah dan luka yang parah, membuat Sarah ketakutan. Selama ini Farel melakukan pekerjaan yang berat dan dia pria yang cukup kuat. Sekarang Sarah tidak bisa membebaskan diri dan hanya bisa melihat pria itu menikamnya berkali-kali.

“Jangan adik, jangan bunuh aku! Aku masih bisa berguna untukmu.”

“Kamu tidak mau belajar bela diri, jadi pria kuat dan jadi master? Aku bisa bantu kamu.”

Pisau yang berlumuran darah tiba-tiba berhenti dan hanya berjarak satu sentimeter dari leher Sarah.

Angin sepoi-sepoi di ruangan meniup rambutnya, wajahnya pucat dan untuk pertama kalinya dia begitu dekat dengan kematian.

Sepertinya kalau tadi dia tidak bicara, pisau sudah menancap di tenggorokannya.

Pria ini.. sangat kejam.

Meskipun sebelumnya mereka berciuman dan bersentuhan, tapi sekarang dia begitu kejam dan sama sekali tidak punya belas kasihan.

Huf!

Farel menghela nafas panjang, sedikit menyipitkan matanya dan menjadi waspada.

“Kak, kamu tidak coba bohongin aku bukan? Kamu mau buat aku percaya dengan kata-katamu, tapi setelah itu kamu ambil kesempatan untuk bunuh aku?” Dia bertanya dengan penuh keraguan.

Sarah buru-buru menggelengkan kepalanya, “Tidak, tidak! Aku tidak mikir gitu kok. Kamu sudah lihat kondisiku saat ini, kalau aku bukan manusia, mungkin sejak lama aku sudah mati.”

“Sekarang aku juga tidak punya kekuatan untuk melawan, aku cuma mau hidup!”

Kata-katanya penuh dengan keputusasaan dan kesedihan, membuat Farel mengerutkan kening sejenak.

Sepertinya di masa lalu kehidupan Sarah tidak sebaik yang dibayangkan.

“Ya?”

Farel berekspresi tegang, merenung sejank dan sepertinya tawaran Sarah meyakinkannya.

Belajar bela diri?

Jadi kuat?

Sebelumnya dia hanya bisa membayangkan akan hal ini, tapi sekarang ada kesempatan di depannya dan Farel tidak bisa menolak.,

“Katakan, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengajariku?”

“Latihan seperti apa, keterampilan bertarung tingkat apa? Jelaskan dulu padaku.” Farel tersenyum.
Sarah memutar matanya, “Aku cuma siluman rubah biasa dan mana mungkin punya hal-hal seperti itu.”

“Terus apa yang kamu bicarakan? Kamu bercanda ya? Oh, aku juga bisa bercanda pakai pisau ini.” Kata Farel dengan sangat marah.

Sarah berteriak cemas, “Tidak! Maksudnya kita tanda tangan kontrak simbiosis denganku dan setelah itu kamu bisa dapatkan setengah dari cakra yang akan ubah tubuh kamu. Mulai sekarang kita punya hubungan simbiosis, kalau yang aku rugi, kamu juga akan rugi.”

“Dengan cara ini, kamu tidak perlu khawatir aku akan pakai trik lagi, karena kalau kamu mati, aku juga akan mati.”

Ada hal semacam ini?

Farel sangat senang, mengangguk berulang kali dan segera setuju.

“Oke kalau gitu ayo cepat tanda tangani kontraknya!” Dia berkata dengan tidak sabar.

Setelah itu Sarah membuka mulut kecilnya, ada bola cakra seukuran kepalan tangan bayi keluar dari mulutnya lalu perlahan menyetuh dengan tubuh Farel.

Puff! Puff!

Cakra itu memasuki tubuh dan langsung mengubah tubuh Farel. Pada saat yang sama dia merasa seperti punya hubungan antara dirinya dengan Sarah, juga bisa merasakan suasana hatinya sekarang.

Sarah sangat tertekan dan sedih?

Tapi Farel tidak terlalu peduli, dia hanya merasa sekujur tubuhnya nyaman dan awalnya terasa hangat, perlahan tubuhnya mulai merasakan perubahan.

“Hahaha, ini dingin.”

Farel mengangkat kepalanya dan tertawa, seolah-olah dia baru saja minum sebotol bir dingin di musim panas.

Energi itu terus menyebar ke seluruh tubuhnya, ke otot, tulang, kulit dan organ dalam.

Seluruh bagian tubuhnya diperkuatan dan kali ini Farel benar-benar terkejut.

Hanya setengah dari energi Sarah, bisa membuat perubahan yang begitu besar pada tubuhnya dan ini artinya dia punya kekuatan yang luar biasa.

Tapi…

Sarah punya kekuatan yang begitu hebat, tapi kenapa dia hampir terbunuh?

Proses transformasi ini berlangsung sekitar sepuluh menit dan setelah Farel sadar dari kesenangannya, tubuhnya ditutupi dengan kotoran hitam, mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

“Sialan!”

Farel buru-buru bergegas ke toilet.

Suara air mengalir terdengar dan di dalam ruangan Sarah sedang sangat sedih dan ingin menangis karena sudah kehilangan setengah dari energinya.

Beberapa saat kemudian, Farel keluar dari kamar mandi dan menutupi tubuhnya dengan handuk,

Sarah sedang duduk di tempat tidur untuk mengobati luka-lukanya. Farel juga terkejut karena dia sudah menikamnya berkali-kali, tapi sekarng seluruh lukanya sudah sembuh, perutnya mulus tanpa lemak sedikit pun, tubuhnya yang begitu sempurna, sangat menarik.

“Kak, sekarang kamu tidak akan lagi mempermainkanku bukan?” Tanya Farel.

Sarah mencibir, “Aku sudah seperti ini, emangnya aku bisa pakai trik apa lagi?”

“Mulai sekarang aku mengandalkan kamu untuk memberiku makan. Satu-satunya energi yang tersisa cuma bisa untuk mempertahankan tubuh manusiaku.”

Setelah mengatakan itu, dia berubah ke penampilan manusianya, pipinya jadi mulus lagi. Sekarang dia terlihat sangat menarik dan kalau Farel tidak tahu wujud aslinya, sepetinya dia akan benar-benar terjebak dalam pesonanya.

Farel berdeham, tapi tidak merasa bersalah.

“Kak, kamu tidak bisa salahkan aku. Kalau kamu tidak menyerangku, semuanya tidak akan jadi seperti ini.”

“Daripada mikirin hal tidak berguna, lebih baik pikirkan gimana menghadapi masalah lain.”

Farel menunjuk darah di lantai dan seluruh ruangan masih dipenuhi dengan bau darah.

Sarah melirik dengan tenang.

“Sepele kok. Aku sudah cuci otak semua pelayan di Rose Paradise. Aku akan suruh orang bersihkan tempat ini nanti dan tidak ada yang menyadari keanehan.”

Shh!

Farel menghela nafas, merasa sangat takut..

Siluman rubah di depannya ini benar-benar menyeramkan.

* *

Setengah jam kemudian, Farel dan Sarah sudah meninggalkan Rose Paradise dan ruangan itu sudah dibersihkan oleh bawahannya, tidak ada jejak darah.

Kurang dari sepuluh menit setelah keduanya pergi, sebuah Mercedes Benz hitam melaju kencang dan berhenti di pintu masuk.

Jendela diturunkan dan memperlihatkan wajah seorang pria paruh baya.

Download APP, continue reading

Chapters

60