Bab 7 Godaan Di Pagi Hari
by Sasikirana
08:00,Jan 01,1970
Bab 7 Godaan Di Pagi Hari
Lia juga merasakan bahwa ada keanehan dengan Livia, selalu merasa bahwa dia sangat aneh malam ini, dan dia berjalan juga dengan merapatkan kakinya, itu sangat berbeda dengan sikapnya yang asli, oleh karena itu Lia memasuki kamar mandi setelah melihat Livia keluar dari kamar mandi.
Sepintas, Lia melihat wortel dengan lendir yang terbuang di tempat sampah.
Mungkin dulu, Lia tidak tahu apa yang terjadi.
Tapi setelah kejadian malam itu, dia menjadi sangat sensitif terhadap hal semacam ini diantara pria dan wanita.
"Dasar, tidak tahu malu!" Lia memarahi nya di dalam hati, dengan berpikir, itu terjadi setelah dia meninggalkan Bryan saat di dapur tadi, Bryan dengan Lia memainkan, dan menaruh wortel ini….
Benar-benar tidak tahu malu.
Pada saat itu, dia dan orangtuanya berada di ruang tamu, mereka masih berani melakukanya, semakin berpikir Lia semakin kesal, tetapi hal seperti ini jika dipertanyakan maka akan menjadi hal besar, dia hanya bisa kesal sendiri, dan balik ke kamarnya sendiri.
Karena pemikiran konservatif Lia, dia tidak tidur bersama dengan Bryan, ini membuat dia mengurangi banyak masalah.
Malam ini, Lia tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena dia selalu memimpikan Steven, bermimpi bahwa dia menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Bangun dari mimpi, Lia tidak bisa tidur lagi.
Bagaimana dia bisa memikirkan seorang pria yang tidak kenal sama sekali, mungkin betul seperti yang dikatakan di buku, seorang wanita akan memiliki keterikatan dengan pria pertamanya?
Langit sudah terang, Lia mendengar suara di luar pintu, Lia tahu bahwa itu adalah Bryan yang telah bangun.
Dia dan Bryan telah bekerja di perusahaan Nusa Jaya, sejak mereka lulus dari perguruan tinggi dua tahun yang lalu. Dalam dua tahun, Bryan menaiki posisi manajer bisnis selangkah demi selangkah dengan kinerja kerja yang baik, dan juga dengan Lia yang memiliki kemampuan bekerja yang baik, dia juga naik dari seorang pegawai kecil ke kepala sekretaris dari CEO Alex.
Dulu, mereka akan bangun tidur bersamaan, menyikat gigi, mencuci muka, dan sarapaan bersama, dan juga pergi bekerja dengan bersamaan.
Tapi sekarang…..
Lia sekali lagi bersembunyi di balik selimut tipis, dia ingin menunggu Bryan pergi baru ingin bangun dari tidur.
Dia tidak tahu, dia mendengar gerakan Bryan bangkit, dan Livia yang sedang di ruang berlawanan juga mendengarnya.
Melihat ibu yang sedang tidur, Livia dengan kaki ayam berjalan keluar dengan langkah kaki yang ringan.
Bryan yang berjalan ke kamar mandi hendak menutup pintu. Tiba-tiba bayangan merah muncul di depannya, dipeluk erat oleh Livia.
"Kakak ipar, apakah kamu akan pergi bekerja begitu awal?"
Livia mengait leher Bryan dengan tangannya, dan seluruh tubuhnya digantung di tubuh Bryan.
Pada saat ini, dia hanya memakai baju tidur warna pink yang sangat pendek, tapi tidak memakai pakaian dalam, sepasang payudara yang begitu putih dan menyilaukan tampak begitu jelas, melekat erat pada dada Bryan.
Bryan, yang masih sedikit mengantuk, tiba-tiba menatap matanya dan segera menjadi segar. Dia menutup pintu kamar kecil tangan dengan backhand, dan dia meremas payudara Livia yang keluar dari gaun tidur, dan mengisap nya dengan kuat.
Livia sengaja berpakaian seperti ini untuk merayu Bryan. Tadi malam dia merasa tidak puas oleh wortel yang dimasukkan Bryan, membuat dia tidak nyaman sepanjang malam, jika bukan karena ibu tidur dengannya di kamar, dia sudah pergi ke kamar Bryan untuk menemukannya.
Sekarang, melihat Bryan begitu tidak sabar, tidak bisa menahan tawa, dan keyakinan dalam tubuhnya telah meningkat sedikit.
"Gadis kecilku, pagi-pagi sudah merayuku, baiklah, hari ini aku akan membuat mu puas dan enak."
Bryan mengeksplorasi tubuh bagian bawah Livia, tetapi menemukan bahwa Livia bahkan tidak mengenakan celana dalam, dan hatinya semakin bergoyang, terakhir dia tidak dapat mengendalikan dirinya lagi.
Mengendong Livia duduk di platform perselen di kamar mandi, dia membuka kedua kakinya dan meletakkannya di pundaknya, menahan keinginan yang bersemangat tinggi, mengambil bendanya dan memasukkan begitu di bagian bawah Livia.
"Ah….. sangat dalam…."
Keinginan sekilas Livia tentang satu malam akhirnya terpenuhi pada saat ini.
"Apakah kamu tidak menyukainya?"
Bryan tiba-tiba menarik diri dan melihat Livia dengan senyum jahat di wajahnya.
Livia yang baru mendapat keenakan mana mungkin akan menerima penarikan diri Bryan, menggoyangkan tubuhnya dan dengan kesal melihat Bryan, "Kakak ipar, jangan berhenti, jangan berhenti… Kakak ipar, aku menyukainya, aku sangat suka…."
Tidak tahu mengapa, dia sangat suka memanggil Bryan kakak ipar, terutama ketika melakukan hal semcam ini, dia semakin suka memanggil kakak ipar, kakak ipar, memanggil seperti itu Livia akan merasa lebih menyenangkan dan lebih menginginkannya.
Bryan dengan jahat memasukkannya kembali, dan bergerak sesuai aturan, "Apakah kamu merindukanku tadi malam?"
"Ada, aku sangat merindukan… Ahhh…"
Kepala Livia bersandar dan wajahnya tampak sangat menikmatinya.
"Seberapakah kamu merindukanku…."
"Emm… Kakak ipar sangat jahat…. Ah…."
Lia juga merasakan bahwa ada keanehan dengan Livia, selalu merasa bahwa dia sangat aneh malam ini, dan dia berjalan juga dengan merapatkan kakinya, itu sangat berbeda dengan sikapnya yang asli, oleh karena itu Lia memasuki kamar mandi setelah melihat Livia keluar dari kamar mandi.
Sepintas, Lia melihat wortel dengan lendir yang terbuang di tempat sampah.
Mungkin dulu, Lia tidak tahu apa yang terjadi.
Tapi setelah kejadian malam itu, dia menjadi sangat sensitif terhadap hal semacam ini diantara pria dan wanita.
"Dasar, tidak tahu malu!" Lia memarahi nya di dalam hati, dengan berpikir, itu terjadi setelah dia meninggalkan Bryan saat di dapur tadi, Bryan dengan Lia memainkan, dan menaruh wortel ini….
Benar-benar tidak tahu malu.
Pada saat itu, dia dan orangtuanya berada di ruang tamu, mereka masih berani melakukanya, semakin berpikir Lia semakin kesal, tetapi hal seperti ini jika dipertanyakan maka akan menjadi hal besar, dia hanya bisa kesal sendiri, dan balik ke kamarnya sendiri.
Karena pemikiran konservatif Lia, dia tidak tidur bersama dengan Bryan, ini membuat dia mengurangi banyak masalah.
Malam ini, Lia tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena dia selalu memimpikan Steven, bermimpi bahwa dia menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Bangun dari mimpi, Lia tidak bisa tidur lagi.
Bagaimana dia bisa memikirkan seorang pria yang tidak kenal sama sekali, mungkin betul seperti yang dikatakan di buku, seorang wanita akan memiliki keterikatan dengan pria pertamanya?
Langit sudah terang, Lia mendengar suara di luar pintu, Lia tahu bahwa itu adalah Bryan yang telah bangun.
Dia dan Bryan telah bekerja di perusahaan Nusa Jaya, sejak mereka lulus dari perguruan tinggi dua tahun yang lalu. Dalam dua tahun, Bryan menaiki posisi manajer bisnis selangkah demi selangkah dengan kinerja kerja yang baik, dan juga dengan Lia yang memiliki kemampuan bekerja yang baik, dia juga naik dari seorang pegawai kecil ke kepala sekretaris dari CEO Alex.
Dulu, mereka akan bangun tidur bersamaan, menyikat gigi, mencuci muka, dan sarapaan bersama, dan juga pergi bekerja dengan bersamaan.
Tapi sekarang…..
Lia sekali lagi bersembunyi di balik selimut tipis, dia ingin menunggu Bryan pergi baru ingin bangun dari tidur.
Dia tidak tahu, dia mendengar gerakan Bryan bangkit, dan Livia yang sedang di ruang berlawanan juga mendengarnya.
Melihat ibu yang sedang tidur, Livia dengan kaki ayam berjalan keluar dengan langkah kaki yang ringan.
Bryan yang berjalan ke kamar mandi hendak menutup pintu. Tiba-tiba bayangan merah muncul di depannya, dipeluk erat oleh Livia.
"Kakak ipar, apakah kamu akan pergi bekerja begitu awal?"
Livia mengait leher Bryan dengan tangannya, dan seluruh tubuhnya digantung di tubuh Bryan.
Pada saat ini, dia hanya memakai baju tidur warna pink yang sangat pendek, tapi tidak memakai pakaian dalam, sepasang payudara yang begitu putih dan menyilaukan tampak begitu jelas, melekat erat pada dada Bryan.
Bryan, yang masih sedikit mengantuk, tiba-tiba menatap matanya dan segera menjadi segar. Dia menutup pintu kamar kecil tangan dengan backhand, dan dia meremas payudara Livia yang keluar dari gaun tidur, dan mengisap nya dengan kuat.
Livia sengaja berpakaian seperti ini untuk merayu Bryan. Tadi malam dia merasa tidak puas oleh wortel yang dimasukkan Bryan, membuat dia tidak nyaman sepanjang malam, jika bukan karena ibu tidur dengannya di kamar, dia sudah pergi ke kamar Bryan untuk menemukannya.
Sekarang, melihat Bryan begitu tidak sabar, tidak bisa menahan tawa, dan keyakinan dalam tubuhnya telah meningkat sedikit.
"Gadis kecilku, pagi-pagi sudah merayuku, baiklah, hari ini aku akan membuat mu puas dan enak."
Bryan mengeksplorasi tubuh bagian bawah Livia, tetapi menemukan bahwa Livia bahkan tidak mengenakan celana dalam, dan hatinya semakin bergoyang, terakhir dia tidak dapat mengendalikan dirinya lagi.
Mengendong Livia duduk di platform perselen di kamar mandi, dia membuka kedua kakinya dan meletakkannya di pundaknya, menahan keinginan yang bersemangat tinggi, mengambil bendanya dan memasukkan begitu di bagian bawah Livia.
"Ah….. sangat dalam…."
Keinginan sekilas Livia tentang satu malam akhirnya terpenuhi pada saat ini.
"Apakah kamu tidak menyukainya?"
Bryan tiba-tiba menarik diri dan melihat Livia dengan senyum jahat di wajahnya.
Livia yang baru mendapat keenakan mana mungkin akan menerima penarikan diri Bryan, menggoyangkan tubuhnya dan dengan kesal melihat Bryan, "Kakak ipar, jangan berhenti, jangan berhenti… Kakak ipar, aku menyukainya, aku sangat suka…."
Tidak tahu mengapa, dia sangat suka memanggil Bryan kakak ipar, terutama ketika melakukan hal semcam ini, dia semakin suka memanggil kakak ipar, kakak ipar, memanggil seperti itu Livia akan merasa lebih menyenangkan dan lebih menginginkannya.
Bryan dengan jahat memasukkannya kembali, dan bergerak sesuai aturan, "Apakah kamu merindukanku tadi malam?"
"Ada, aku sangat merindukan… Ahhh…"
Kepala Livia bersandar dan wajahnya tampak sangat menikmatinya.
"Seberapakah kamu merindukanku…."
"Emm… Kakak ipar sangat jahat…. Ah…."
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved