Bab 9 Terlalu Sensitif

by Sasikirana 08:00,Jan 01,1970
Bab 9 TerlaluSensitif

"Bajingan, lepaskan aku……"

Lia berjuang dengan keras untuk melepaskan diri, berbalik badan dan memberikan tamparan kuat untuk Bryan.

Tamparan itu membuat Bryan menjadi lebih menggila lagi, awalnya dia ingin berbohong untuk menghiburnya tetapi sekarang kebohongan yang dipikirkan nya hanya bisa ditelan sendiri.Dia menarik tangan Lia dengan kuat, dan melilitkannya di atas kepalanya. Kemudian tangan kanannya menarik bajunya dengan kuat sehingga kancing nya semua berjatuhan di lantai, dan pakaian nya terbuka lepas.

"Biarkan aku pergi…."

Lia marah dan takut, Bryan yang sekarang sudah bukan lagi Bryan yang di kenal dulu.

"Kamu teriaklah, lebih besar lebih baik, sehingga orang tuamu bisa mendengarnya."

Bryan kelihatan ingin sekali memakan habis Lia, membuka bra Lia sehingga payudaranya keluar dan terlihat dengan jelas, Bryan membenamkan diri dan menciumnya, mengisapnya, menggigit dan menjilatinya.

"Jangan….."

Lia merasa sangat malu.

Berpikir ingin melepaskan diri juga tetap tidak bisa, disaat ini, dia memikirkan Steven, memikirkan setiap kali dia mencium tubuhnya, yang begitu lembut dan begitu peduli, berpikir demikian semakin membuat Lia membenci Bryan.

Semakin dia menolak dengan kuat, itu hanya membuat Bryan lebih brutal, satu tangan menahan tangan Lia di kepalanya, dan satu tangan lagi dengan terlatih memasuki nya ke rok Lia, dan bagian bawahnya sudah menjadi basah.

Bryan merasa kaget di hati, dan menghentikan semua gerakannya, menatap Lia dengan tatapan sinis dan berkata: "Begitu cepat sudah mengeluarkan lendir, dulu tubuhmu tidak begitu sensitif, apa mungkin kemarin malam kamu tidak pulang itu benar-benar telah melakukannya dengan orang lain?"

Meskipun Lia selalu menolak untuk menerobos tingkat terakhir dengannya, tetapi ketika perasaan menaik dia juga akan membiarkan dia menyentuhnya, jadi Bryan cukup tahu tentang kondisi tubuhnya, dulu jika Bryan tidak memegangnya selama tujuh atau delapan menit, Lia tidak akan memiliki reaksi seperti ini, ini membuat dia menjadi curiga bahwa Lia menderita penyakit hubungan seks.

Tidak menyangka, dia sangat sensitif hari ini, tidak sama seperti sebelumnya.

Lia ditanya oleh Bryan, pipinya memerah sekejap dan tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya.

Memang betul, sejak kejadian itu bersama dengan Steven, tubuhnya menjadi sangat sensitif sekali, bahkan jika Bryan membuat hatinya sangat marah dan kesal, tetapi tubuhnya melakukan reaski yang paling nyata.

Ini semua tidak bisa dipikirkan olehnya dan tidak bisa dikontrol olehnya, ditanya oleh Bryan begitu membuat dia menjadi lebih malu lagi.

Bryan melihat Lia yang sedikit malu, jengkel dan ekspresi panik. Dia merasa tebakannya itu sudah benar.

"Kamu ini begitu genit, ada pria dalam keluarga kamu masih berani diluar untuk mencari pria luar. Hari ini aku akan membiarkan mu tahu kehebatanku."

Bryan benar-benar marah, seperti seekor singa yang menggila, dengan kuat meremas payudara Lia, dan satu tangan sudah mulai merobek celana dalam segitiga kecil Lia.

"Tidak, tolong jangan….."

Lia takut oleh ekspresi kejam Bryan, tapi permohonannya hanya membuat Bryan semakin menggila.

"Ah….."

Disaat keinginan Bryan ingin memasukkannya kedalam Lia, di depan pintu dapur kedengaran suara jeritan Ibunya Lia.

Bryan dan Lia terkejut pada saat yang sama, semua tindakan itu tiba-tiba berakhir.

Lia segera mengambil kesempatan untuk mendorong Bryan pergi dan berlari ke kamarnya. Dia menggigil dan mengganti pakaian yang baru dan rapi, dan kemudian berlari untuk bekerja.

Hanya Bryan yang masih jongkok disana dengan bengong, menjelaskan kepada Ibunya Lia yang dibuat terkejut oleh mereka, menjelaskan dengan takut: "Aku…. Aku dan Lia….. Kami….."

Penjelasan itu tidak mengatakan kalimat lengkap untuk waktu yang lama.

Ibunya Lia juga kelihatan canggung, tetapi masih mengatakannya, "Bryan, ibu tahu kalian masih muda, di hal seperti ini memang memiliki keinginan yang lebih kuat, tapi kalian harus juga melihat tempat, lain kali kalian ingin melakukannya kalian harus melakukannya di kamar, jika dilihat oleh kami orang tua maka akan sangat canggung, kalian tidak tahu malu, aku dan Ayahnya saja akan merasa malu."

Setelah selesai berkata, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan.

Ketika Bryan mendengarnya, dia menjadi lega. Untungnya, ibu Lia tidak tahu bahwa tadi dia memaksa Lia, membuat nya menjadi khawatir untuk sementara, sekarang dia sudah bisa dengan Lia…..

Bibir Bryan tersenyum jahat.

Lia naik bus dengan ketakutan, dan tiba di perusahaan pada menit terakhir, kurang semenit mungkin dia akan terlambat.

"Mengapa Sasa tidak ada disini?"

Lia bergegas ke kursi kantornya, tetapi hanya melihat Mila dan Rana duduk di depan, tetapi tidak kelihatan Sasa.

Mila, Rana dan Sasa adalah sekretaris wanita yang sangat dekat dengan CEO Alex, sementara Lia adalah kepala sekretaris dan tentu saja memiliki hak untuk bertanya tentang pekerjaan dan masalah salah satu dari mereka bertiga.

"Aku tidak tahu."

Mila tampak menggelengkan kepalanya dengan tidak menyenangkan, tetapi wajah halus itu adalah wajah cemburu.

Download APP, continue reading

Chapters

475