Bab 12 Sasa Lebih Memilih Pak Ceo

by Sasikirana 08:00,Jan 01,1970
Bab 12 Sasa Lebih Memilih Pak Ceo

"Sasa, kamu ikut denganku, aku punya sesuatu untuk memberitahumu."

Lia tiba-tiba meraih Sasa, menyeret ke kantor eksklusif pribadinya, dan menutup pintu.

Tidak menunggu Lia berbicara, Sasa sendiri pertama kali berbicara, "Lia, kamu tidak perlu mengatakan apapun, aku tahu kalau kamu pasti memandang rendah aku sekarang. Sejujurnya aku juga memandang rendah diri sendiri…"

Saat dia berbicara, Sasa tiba-tiba menangis dan menutupi wajahnya.

Mengingat Sasa, seorang siswa berpendidikan tinggi yang lulus dari universitas terkenal, dan kualifikasi akademiknya luar biasa. Dia dulu ambisi dan ingin membuat karir besar seperti laki-laki. Namun kenyataannya begitu kejam, membunuh semua semangat juangnya. Begitu banyak sehingga dia hanya bisa menjadi sekretaris dan selingkuhan dari CEO kaya, dia juga bersalah dalam hatinya sendiri!

Melihat bahwa Sasa tiba-tiba lepas kendali, Lia awalnya ingin menyalahkannya, dan dia hanya bisa menelan perkataan yang ingin dia ucapkan. Dia dengan lembut berkata, "Sudah berapa lama kamu bersama presiden?"

"Dari hari ketiga aku memasuki perusahaan..."

Untuk Lia,Sasa tidak ingin menyembunyikan lebih banyak.

Melihat Alex dari pandangan pertama, dia sangat terpesona oleh pria liar dan mempesona ini, jadi dia jatuh ke dalam serangan liar hanya dalam tiga hari.

Ketika dia ingat pertama kali dia melihat wajah Alex di kantor, Sasa tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Apa?"

Lia terkejut, "Meskipun kamu lebih lambat datang ke perusahaan ini dariku, tetapi sudah tiga atau empat bulan. Ternyata kamu dengan CEO selalu mempertahankan hubungan ini. Mengapa kamu tidak pernah memberitahuku?"

"Aku takut kamu akan meremehkanku..."

Sasa berbicara dengan suara kecil sambil menundukkan kepalanya.

Lia menghela nafas, "Apa Jefry tahu tentang masalah ini?"

Jefry adalah pacar Sasa, dia tamatan satu universitas dengan Lia dan Sasa, tetapi Jefry satu tahun lebih tua dari mereka, bisa dibilang dia adalah kakak kelas mereka.

Dengan lemah berkata, "Dia tidak tahu."

Ketika menyebutkan nama Jefry, wajah Sasa sedikit bersalah, "kami tidak pernah tinggal bersama. Kami masing masing tinggal di rumah sewaan kita masing-masing, biasanya dia juga jarang menyuruhku untuk melakukan dengannya, jadi dia masih belum mengetahuinya."

"Kamu berbuat begitu sangat tidak adil dengannya, apakah kamu ingin terus seperti ini?"

Lia mengingat diri sendiri, memikirkan Bryan yang sudah melakukannya dengan adiknya, dan masih ingin mengikat nya dalam hubungan pernikahan, orang seperti itu benar-benar terlalu egois dan terlalu kejam.

Sasa menggeleng tak berdaya, "Aku sudah memikirkan untuk putus dengan Jefry, tapi aku tidak pernah punya kesempatan untuk mengatakannya."

"Apa ? Kamu ingin memilih memutuskan hubungan mu dengan Jefry, kamu seharusnya sadar, Alex bukan pria yang cocok untukmu, dia sekarang masih dengan Mila di kantor, kamu mau meninggalkan Jefry hanya karena cowok seperti dia?"

Lia sangat terkejut kali ini.

Terhadap Jefry, Lia masih cukup akrab. Dulu, dia adalah pria terganteng di angkatan mereka, seorang pria yang berbadan tinggi dan tampan, dia benar-benar adalah seorang gentleman, dan sangat perhatian terhadap orang.

Pria yang sempuran seperti dia, Sasa ingin meninggalkannya, malah memilih Alex yang tidak bisa memberikan kebahagian untuknya, Lia menjadi merasa kasihan pada Jefry.

Sasa menggeleng: "Pak CEO memang buaya darat, aku juga tahu orang seperti dia tidak patut aku cintai, tapi bagaimana, aku sudah jatuh cinta padanya, aku hanya mencintainya…."

Dia cinta pada pesona jahatnya, dan jatuh cinta pada cintanya yang liar, dia tidak hanya mengkhianati Jefry, tetapi juga mengkhianati dirinya sendiri, dia tidak layak untuk orang baik seperti Jefry.

Lia dengan lemas duduk kembali di tempat duduknya, dia tahu bahwa tidak ada gunanya mengatakan apapun saat ini. "Baiklah, ini adalah pilihanmu sendiri, aku berharap kamu tidak akan menyesalinya, tentang Jefry bahwa kamu sudah tidak ada perasaan lagi padanya, aku harap kamu bisa membicarakan dengannya, dan memberikan kebebasan padanya."

Kata ini, Lia sangat ingin mengatakannya kepada Bryan, tapi sayangnya, Bryan tidak mungkin akan melepaskannya….

Bekerja selama satu hari, waktu berlalu dengan cepat, tanpa disadari sudah waktunya untuk pulang kerja.

Lia dan Sasa berjalan keluar dari kantor, tidak menyangka akan melihat Jefry yang sedang menunggu di luar.

Di bawah matahari, Jefry mengenakan jeans biru gelap dengan atasan kaos V-neck putih, tampak sangat sederhana, tetapi sangat bersih, penuh energi dan memiliki gaya yang berbeda.

Menyebabkan beberapa wanita terus-menerus melihat kearahnya.

Download APP, continue reading

Chapters

475