Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska

by Lauren 08:00,Jan 01,1970
Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska

Seketika itu juga raut wajah Meri berubah, "Kamu yang memanggil saya?"

Siska menoleh sambil tertawa, "apa kamu masih berpikir itu Yoel?Saya tidak enak badan, ia menjaga saya sore hari, dia bilang hari ini akan bercerai dengan kamu, tapi tidak terpikirkan kamu memakai cara yang licik dengan berpura-pura sakit perut untuk menghindari perceraian."

Meri mengepalkan tangannya, sekali lagi ia terluka, walaupun hal ini seharusnya sudah diprediksinya, Yoel akan menemani Siska, tapi fakta ini diucapkan Siska, masih membuat dia tidak enak.

"Kamu memanggil saya datang hanya ingin mengatakan ini?" Meri dengan bersikap tenang berbalik badan lalu pergi.

Tapi ada dua pria besar yang berdiri di belakang Meri, pintu balkon pun dikunci, saat itu di balkon hanya ada mereka berempat, Meri seketika itu juga panik, ia tarik ke arah Siska, Siska pun menarik bahunya.

"Kamu ingin melakukan apa?" Meri dengan gemetar bertanya.

Siska dengan tersenyum dingin, wajahnya tampak ingin menghancurkan Meri, "bukankah kamu bilang saya telah mencuri identitasmu?Sekarang saya akan membiarkan kamu melihat dengan jelas, sebenarnya siapa yang dicintai Yoel, kamu pikir kamu adalah istrinya, mencintai dia begitu lama, kemudian bisa melebihi saya?Dalam 5 tahun ini Yoel begitu menjaga saya, dari awal ia sudah menghapus kamu, walaupun ingatannya pulih, orang yang dicintainya tetap saya!"

Meri berusaha melawan, tapi tidak ada gunanya, tangannya dipegang oleh dua pria besar, Meri sangat takut, ia pun dengan lembut berkata, "Siska, kamu tenang dulu, Yoel hanya mencintai kamu, bisa dibilang walaupun saya melakukan banyak hal itu tetap saja tidak ada guna, lepaskanlah saya, ini adalah rumah sakit."

"Saya tidak akan membiarkan kamu mengandung anak Yoel, ini adalah sebuah penghalang, mendingan kamu mati bersama anak ini."

Hati Siska begitu jahat, ia pun menendang tepat dipunggung Meri, Meri pun berteriak.

Meri terjatuh ke lantai, kandungannya masih tidak stabil, walaupun dikatakan tendangannya tidak kena perut, tapi ini sangat membuat ia kesakitan, ia tidak bisa melihat anaknya dibunuh oleh Siska, ia pun memohon, "Siska, lepaskanlah saya, saya berjanji akan bercerai dengan Yoel, hanya saja jika kamu melepaskan anak ini, saya bisa sekarang juga pergi, selanjutnya saya tidak akan mengganggu kalian lagi."

Siska dengan mata yang merah menatap Meri, jika dia melepaskan Meri sekarang, kapan lagi ia ada kesempatan untuk menghadapi Meri, "Jika ingin dibilang kamu sudah melakukan cara yang salah, merebut pria saya, jika hari ini saya tidak membunuh anakmu, maka pasti ada suatu saat kamu akan menggunakan anak itu untuk merebut pria saya."

"Kalian cepatlah bertindak!"

Meri sangat ketakutan, ia takut anaknya akan mati, ia pun tidak bisa melawan kedua pria itu yang memiliki tenaga yang kuat, mereka mengangkat Meri berdiri, kemudian mendorong Meri ke dinding sambil merobek bajunya.

"Siska apa yang mau kamu lakukan!"

Siska mengambil ponsel kemudian merekamnya, sambil tertawa dengan jahat, "biarkan orang melihat wanita pelacur ini, sudah mengandung masih melakukan tindakan tidak senonoh dengan orang lain."

Kedua pria itu merobek baju Meri, Meri berusaha menahan, lalu menggigit tangan pria itu.

Pria itu secara langsung memukul Meri.

Meri tidak ada tenaga, lalu jatuh ke lantai, perutnya sangat sakit, dua pria itu pun tidak berhenti beraksi.

Saat itu, terdengar langkah kaki orang di balkon, Meri berusaha berdiri, kemudian dengan keras berteriak, "selamatkan saya, selamatkan saya, saya disini."

"Meri, Meri!"

Itu adalah suara Yoel.

Saat itu Siska tiba-tiba panik, tidak terpikirkan bahwa Yoel akan datang di situ, dia dengan cepat menyimpan ponselnya, berteriak, "lepaskan, kalian jangan melakukan itu, cepat angkat dia dan rapikan bajunya."

Meri tidak ada tenaga lagi, ia berkeringat dingin, hanya merasakan perutnya ada aliran yang panas.

Pintu pun terbuka, Yoel melihat pemandangan yang begitu mengagetkan.

Dua orang pria menendang bahu Siska, ingin mendorong ia kebawah.

"Meri tolong lepaskan saya, saya tidak ingin mati, saya mencintai Yoel, kamu tidak bisa menggunakan cara sepeti ini untuk memaksa Yoel meninggalkan saya, jika kamu ingin seperti ini, maka walau mati pun saya tidak akan melepaskan Yoel."

Siska berpura-pura menangis, kemudian ia didorong dua pria itu dari balkon.

Yoel mukanya pucat, berteriak, "Siska!"

Kedua pria itu melepaskan tangan Siska, dengan cepat Yoel menarik tangan Siska, Siska berusaha meraih bahu Yoel, sambil menangis, "Yoel, untungnya kamu datang, kamu mencintai saya tidak, jika kamu tidak mencintai saya maka jangan menolong saya, kamu bersamalah dengan Meri, saya tidak peduli, dan tidak ingin mengganggu kamu lagi."

"Saya mencintai kamu, Siska, saya mencintai kamu, orang yang selama ini saya cintai hanya kamu."Yoel memandang dengan mata yang berkaca-kaca.

Momen itu dilihat Meri, didengar sendiri bahwa yang dicintai Yoel hanya Siska, air matanya pun keluar, hatinya terasa begitu sakit dan tidak ada harapan.

Download APP, continue reading

Chapters

39