Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
by Ester Goh
11:37,Apr 06,2020
Stanley Yan melihat Angie Qin dari kamar mandi keluar dengan membawa baju cheongsam di tangannya, dia memicingkan mata bertanya, “Tidak pas ya?”
Angie Qin menggelengkan kepala, memberikan cheongsam pada Stanley Yan, “Berikan aku waktu beberapa menit lagi, aku akan segera mengubah dan membuat baju baru dari gaun pengantin ini!”
Setelah megatakan itu, Angie Qin kembali mengambil guntingnya, dan ide dalam otaknya mulai bermunculan, dia mengambil gaun pengantinnya bersiap mengguntingnya.
Tapi Stanley Yan tiba-tiba menangkap tangannya, melihatnya dan menggelengkan kepala, “Barang berharga dan bermakna seperti ini sayang sekali kalau digunting!”
Angie Qin baru mau protes, tapi Stanley Yan sudah berhasil merebut dulu gaunnya dan dengan hati-hati menyimpan gaunnya kembali.
Angie Qin tersadar kalau dirinya saat ini sudah tidak ada alasan lain, nenek sudah menunggu mereka di bawah, kalau mereka masih mengulur waktu lagi maka hari akan segera gelap dan dia pada akhirnya tidak bisa keluar.
Setelah menyimpan gaun pengantin, Stanley Yan berdiri melihatnya dengan polos, bertanya padanya mengapa belum juga bertukar baju.
Angie Qin beralasan kalau dirinya tidak biasa mengenakan cheongsam, Stanley Yan tersenyum, “Manusia itu selalu mengalami sesuatu untuk pertama kalinya! Aku yakin setelah ini kamu pasti aku menyukai cheongsam! Pintar, cepat ganti baju gih, kalau masih mengulur waktu hari akan semakin gelap loh!”
Walaupun Angie Qin masih setengah hati menerimanya, tapi dia pada akhirnya masih patuh dan mendengar kata-katanya, dia takut mengulur waktu, bisa mengabaikan keluarga Yan, dan nenek nanti bisa saja akan kembali menghukumnya karena telah melanggar peraturan keluarga.
Dia tidak berpikir kalau nyonya besar keluarga Yan akan mau berkompromi dengannya, karena posisinya di mata nyonya keluarga besar Yan belum begitu penting.
Melihat Angie Qin yang keluar dari kamar mandi mengenakan cheongsam, kedua mata Stanley Yan bersinar penuh bintang, dan langsung memuji cheongsam yang dikenakannya begitu cantik dan indah.
“Apakah kita bisa pergi sekarang?”
Angie Qin sangat tidak nyaman, dia hanya ingin secepatnya melepaskan cheongsam yang bukan miliknya ini, dan nada suaranya terdengar menuntut dan buru-buru.
Stanley Yan tidak tahu apakah dia tidak menyadari, atau sengaja tidak tahu, menggelengkan kepala, “Tunggu dulu!”
Melihat Stanley Yan dari kotak mengeluarkan sepatu heels model klasik berwarna biru, dia tidak mengatakan apa-apa lagi langsung mengenakannya di kaki Angie Qin, lalu pergi meninggalkan Angie Qin sendiri.
Tidak tahu kalau keadaan ini semakin berlanjut, Stanley Yan akan melalukan apa lagi padanya.
Nyonya besar keluarga Yan sedang santai minum teh di ruang tamu, mendengar langkah kaki, dia berbalik dan melihat ke arah tangga.
Dan detik selanjutnya, nyonya besar keluarga Yan terkejut, tercengang melihat cheongsam dan heels yang dipakainya, dan tatapannya tertulis keraguan.
“Nenek, kenapa?”
“Tidak apa-apa!” Nyonya besar keluarga Yan tersenyum, menunjuk cheongsam dan heels yang dipakai Angie Qin bertanya, “Cheongsam dan heels ini kamu dimana menemukannya?”
“Stanley yang memberikannya padaku!”
“Oh!” Dari kedua mata nyonya besar keluarga Yan tersirat sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan, dia tertawa dan menggelengkan kepala, “Baju ini sangat cocok denganmu! Ayo waktu sudah tidak pagi lagi, kita berangkat sekarang!”
Setelah itu tatapan matanya beralih ke tubuh Stanley Yan yang excited dan merangkul lengan Angie Qin, dari kedua matanya tersirat suatu keraguan.
Setelah ziarah ke makam orang tua Stanley Yan, nyonya besar keluarga Yan berkata ingin membawa Stanley Yan mengurus sesuatu, dan menyuruh pengurus rumah mengantar Angie Qin pulang.
Selama diperjalanan, Angie Qin menyadari pengurus rumah berkali-kali melirik cheongsam yang ia kenakan, dan siratan matanya terlihat sebuah senyuman.
“Pengurus rumah, memangnya ada masalah dengan cheongsam ini?”
“Menjawab pertanyaan nyonya muda, tidak ada!”
“Beneran tidak ada? Nah kamu tahu tidak cheongsam ini awalnya milik siapa?”
Setelah menanyakan ini, Angie Qin menyesal, dirinya saat ini sama saja sedang membuat dirinya terluka!
“Cheongsam dan sepatu di kaki nyonya ini sengaja dibuat oleh ibu tuan Stanley Yan saat dia masih hidup, tapi sayangnya kecelakaan yang merenggut nyawanya terjadi sebelum ibu tuan Stanley Yan memakainya! Pada saat sekarat, ibu itu mengatakan bahwa dalam hidupnya, dia tidak bisa melihat hari ketika tuan muda menikahi istrinya dan memiliki anak, jadi ini adalah hadiah dari ibu Stanley Yan untuk menantunya kelak. Tuan muda selalu menganggap mereka sebagai harta karun di hatinya, dia bahkan tidak membiarkan nenek melihatnya!” Ujar Pengurus rumah memandang cheongsam Angie Qin.
Mendengar kata-kata pengurus rumah, seluruh tubuh Angie Qin mematung.
Angie Qin menggelengkan kepala, memberikan cheongsam pada Stanley Yan, “Berikan aku waktu beberapa menit lagi, aku akan segera mengubah dan membuat baju baru dari gaun pengantin ini!”
Setelah megatakan itu, Angie Qin kembali mengambil guntingnya, dan ide dalam otaknya mulai bermunculan, dia mengambil gaun pengantinnya bersiap mengguntingnya.
Tapi Stanley Yan tiba-tiba menangkap tangannya, melihatnya dan menggelengkan kepala, “Barang berharga dan bermakna seperti ini sayang sekali kalau digunting!”
Angie Qin baru mau protes, tapi Stanley Yan sudah berhasil merebut dulu gaunnya dan dengan hati-hati menyimpan gaunnya kembali.
Angie Qin tersadar kalau dirinya saat ini sudah tidak ada alasan lain, nenek sudah menunggu mereka di bawah, kalau mereka masih mengulur waktu lagi maka hari akan segera gelap dan dia pada akhirnya tidak bisa keluar.
Setelah menyimpan gaun pengantin, Stanley Yan berdiri melihatnya dengan polos, bertanya padanya mengapa belum juga bertukar baju.
Angie Qin beralasan kalau dirinya tidak biasa mengenakan cheongsam, Stanley Yan tersenyum, “Manusia itu selalu mengalami sesuatu untuk pertama kalinya! Aku yakin setelah ini kamu pasti aku menyukai cheongsam! Pintar, cepat ganti baju gih, kalau masih mengulur waktu hari akan semakin gelap loh!”
Walaupun Angie Qin masih setengah hati menerimanya, tapi dia pada akhirnya masih patuh dan mendengar kata-katanya, dia takut mengulur waktu, bisa mengabaikan keluarga Yan, dan nenek nanti bisa saja akan kembali menghukumnya karena telah melanggar peraturan keluarga.
Dia tidak berpikir kalau nyonya besar keluarga Yan akan mau berkompromi dengannya, karena posisinya di mata nyonya keluarga besar Yan belum begitu penting.
Melihat Angie Qin yang keluar dari kamar mandi mengenakan cheongsam, kedua mata Stanley Yan bersinar penuh bintang, dan langsung memuji cheongsam yang dikenakannya begitu cantik dan indah.
“Apakah kita bisa pergi sekarang?”
Angie Qin sangat tidak nyaman, dia hanya ingin secepatnya melepaskan cheongsam yang bukan miliknya ini, dan nada suaranya terdengar menuntut dan buru-buru.
Stanley Yan tidak tahu apakah dia tidak menyadari, atau sengaja tidak tahu, menggelengkan kepala, “Tunggu dulu!”
Melihat Stanley Yan dari kotak mengeluarkan sepatu heels model klasik berwarna biru, dia tidak mengatakan apa-apa lagi langsung mengenakannya di kaki Angie Qin, lalu pergi meninggalkan Angie Qin sendiri.
Tidak tahu kalau keadaan ini semakin berlanjut, Stanley Yan akan melalukan apa lagi padanya.
Nyonya besar keluarga Yan sedang santai minum teh di ruang tamu, mendengar langkah kaki, dia berbalik dan melihat ke arah tangga.
Dan detik selanjutnya, nyonya besar keluarga Yan terkejut, tercengang melihat cheongsam dan heels yang dipakainya, dan tatapannya tertulis keraguan.
“Nenek, kenapa?”
“Tidak apa-apa!” Nyonya besar keluarga Yan tersenyum, menunjuk cheongsam dan heels yang dipakai Angie Qin bertanya, “Cheongsam dan heels ini kamu dimana menemukannya?”
“Stanley yang memberikannya padaku!”
“Oh!” Dari kedua mata nyonya besar keluarga Yan tersirat sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan, dia tertawa dan menggelengkan kepala, “Baju ini sangat cocok denganmu! Ayo waktu sudah tidak pagi lagi, kita berangkat sekarang!”
Setelah itu tatapan matanya beralih ke tubuh Stanley Yan yang excited dan merangkul lengan Angie Qin, dari kedua matanya tersirat suatu keraguan.
Setelah ziarah ke makam orang tua Stanley Yan, nyonya besar keluarga Yan berkata ingin membawa Stanley Yan mengurus sesuatu, dan menyuruh pengurus rumah mengantar Angie Qin pulang.
Selama diperjalanan, Angie Qin menyadari pengurus rumah berkali-kali melirik cheongsam yang ia kenakan, dan siratan matanya terlihat sebuah senyuman.
“Pengurus rumah, memangnya ada masalah dengan cheongsam ini?”
“Menjawab pertanyaan nyonya muda, tidak ada!”
“Beneran tidak ada? Nah kamu tahu tidak cheongsam ini awalnya milik siapa?”
Setelah menanyakan ini, Angie Qin menyesal, dirinya saat ini sama saja sedang membuat dirinya terluka!
“Cheongsam dan sepatu di kaki nyonya ini sengaja dibuat oleh ibu tuan Stanley Yan saat dia masih hidup, tapi sayangnya kecelakaan yang merenggut nyawanya terjadi sebelum ibu tuan Stanley Yan memakainya! Pada saat sekarat, ibu itu mengatakan bahwa dalam hidupnya, dia tidak bisa melihat hari ketika tuan muda menikahi istrinya dan memiliki anak, jadi ini adalah hadiah dari ibu Stanley Yan untuk menantunya kelak. Tuan muda selalu menganggap mereka sebagai harta karun di hatinya, dia bahkan tidak membiarkan nenek melihatnya!” Ujar Pengurus rumah memandang cheongsam Angie Qin.
Mendengar kata-kata pengurus rumah, seluruh tubuh Angie Qin mematung.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved